Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No I, Maret 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

Implementasi New Preceptorship Development Program for Patient Safety


terhadap Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

Endro Haksara1, Ainnur Rahmanti2


1,2.Akademi Keperawatan Kesdam IV/ Diponegoro
(ehaksara@gmail.com),(ainnurrahmanti@gmail.com)

Abstrak
New Preceptorship Development Program for Patient Safety adalah Suatu pengembangan metode
pembelajaran peserta didik dengan menggunakan perawat sebagai model perannya (Preceptor)
yang dilaksanakan di rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan mutu dan
Keselamatan pasien di Rumah Sakit. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang
bersifat korelatif dengan pendekatan cross sectional, dilaksanakan di Rumah Sakit dr. Soedjono
Magelang,dengan jumlah sampel sebanyak 45 peserta didik.Hasil penelitian didapatkan nilai
korelasi antara 2 variabel tersebut hasil 0,828 artinya hubungan sangat kuat. Sig.: tingkat
signifikansi hubungan hasil 0,000 artinya signifikan pada level 0,1.Nilai T hitung > t tabel =
14,798 > 1,68023. Sig.(2-tailed): Nilai probabilitas/p value uji T Paired: hasil = 0,000 artinya ada
perbedaan antara sebelum dan sesudah implementasi. Sebab nilai p value > 0,05 (95%
kepercayaan). Mean: - 26,844. Bernilai negatif artinya terjadi kecenderungan kenaikan nilai
monitoring kepatuhan terhadap prosedur keselamatan pasien, rata-rata kenaikannya adalah
26,844. Implementasi New Preceptorship Development Program for Patient Safety sangat
berpengaruh untuk merubah perilaku peserta didik dalam melaksanakan enam prosedur sasaran
keselamatan.
Kata Kunci : Implementasi New Preceptorship Development Program for Patient Safety,
Kepatuhan peserta didik terhadap prosedur keselamatan pasien.

Implementation of the New Preceptorship Development Program for Patient Safety


Abstract
The New Preceptorship Development Program for Patient Safety is a development of the teaching
methods of students using nurses as their role models (Preceptors) carried out in hospitals. This study
was a quantitative descriptive study that was correlative with a cross sectional approach, carried out at
the dr. Soedjono Magelang Hospital,with a sample of 45 students. The results of the study showed a
correlation value between the two variables the result of 0.828 means the relationship was very strong.
Sig .: the level of significance of the relationship of the results of 0,000 means significant at the level of
0.1. T value count> t table = 14,798> 1,68023. Sig. (2-tailed): Probability value / p value test T
Paired: result = 0,000 means that there was a difference between before and after implementation.
Because the p value was > 0.05 (95% confidence). Mean: - 26,844. Negative value means that there
was a tendency to increase the value of monitoring compliance with patient safety procedures, the
average increase was 26.844. The implementation of the New Preceptorship Development Program for
Patient Safety wass very influential in changing the behavior of students in implementing 6 (six)
procedures for the safety target of patients.

Keywords: Implementation of the New Preceptorship Development Program for Patient Safety,
Compliance of students with patient safety procedures

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 430


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No I, Maret 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

Pendahuluan Peserta didik keperawatan merupakan


Permasalahan umum yang terjadi dalam seorang calon perawat yang turut serta
pemberian pelayanan kesehatan saat ini dalam pemberian asuhan keperawatan,
salah satunya adalah masalah insiden sehingga perlu dibekali kemampuan
keselamatan pasien. Hal ini dibuktikan perawatan pasien sedini mungkin untuk
dengan tingginya insiden keselamatan mencegah kesalahan yang dapat
pasien baik di negara maju maupun menyebabkan insiden keselamatan
berkembang (Vincent, Neale, & pasien. Mahasiswa perlu
Woloshynowych, 2001). Hasil penelitian mengintegrasikan pelaksanaan
di Kanada tahun 2004 menemukan keselamatan pasien dalam proses
adanya insiden keselamatan pasien pembelajaran klinik yang dilakukan
sebesar 7,5% per 100 admisi, 39,6% kepada pasien (Dunn, Ehrich, Mylonas,
diantaranya dapat dicegah dan 20,8% & Hansford, 2000; Hayajneh, 2011).
menyebabkan kematian (Baker, Norton, Peserta didik keperawatan sebagai calon
& Flintoft, 2004). WHO melaporkan profesional kesehatan perlu belajar
studi pada 58 rumah sakit di Argentina, sistem berpikir yang komprehensif dalam
Colombia, Costa Rica, Mexico and Peru pelaksanaan keselamatan pasien
oleh IBEAS (The Latin American Study (Cronenwett et al., 2007). Hasil
of Adverse Events) dan melibatkan penelitian keperawatan menunjukkan
11.379 pasien rawat inap. Hasilnya 10% bahwa mahasiswa yang mendapatkan
admisi mengalami insiden keselamatan perhatian besar dari institusi pendidikan
pasien akibat pelayanan kesehatan untuk mengaplikasikan keselamatan
(“WHO | WHO Patient Safety pasien memiliki kontribusi dalam
Curriculum Guide,” 2012). Insiden memperbaiki insiden keselamatan pasien
keselamatan pasien ini disebabkan oleh (Steven, Magnusson, Smith, & Pearson,
berbagai sebab yang salah satu 2014).
diantaranya adalah mahasiswa yang Salah satu cara yang dapat digunakan
sedang menjalani praktik klinik. untuk meningkatkan dan mengendalikan
mutu pelayanan keperawatan adalah
Patient safety adalah komponen kritis dengan mengembangkan lahan praktek
dari mutu pelayanan. Banyak kesalahan keperawatan disertai dengan adanya
medis dikaitkan dengan budaya patient pembinaan masyarakat professional
safety. Sebagai organisasi pelayanan keperawatan untuk melaksanakan
kesehatan yang secara kontinyu pengalaman belajar di lapangan dengan
memperbaiki pelayanannya, penting benar bagi peserta didik (Dermawan,
bagi rumah sakit untuk menumbuhkan 2012). Mutu pelayanan keperawatan
budaya safety (culture of safety). Untuk perlu ditingkatkan, untuk itu
mencapai budaya safety dibutuhkan dibutuhkan tenaga perawat yang
pemahaman tentang nilai, kepercayaan, kompeten dan professional, sehingga
norma penting dalam organisasi, dan penting bagi manajer keperawatan
sikap serta perilaku yang terkait patient mengelola tenaga keperawatan dengan
safety. baik sejak proses awal (Kuntoro, 2010).
Memilih calon yang berkualitas

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 431


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No I, Maret 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

dilakukan dengan kualifikasi dari setiap utama yaitu Cinical Nursing


posisi dalam unit kerja, kemudian Curicullum, Interprofesional Education in
memberi kesempatan kepada staf baru Hospital, dan Evidence Base Practise on
tersebut untuk berorientasi terhadap Clinic.
lingkungan rumah sakit, melatihnya dan
memberikan pelajaran melalui pekerjaan Metode
langsung kepada pasien.
Penelitian ini adalah penelitian
Data insiden keselamatan pasien yang deskriptif kuantitatif yang bersifat
diperoleh dari Tim keselamatan Pasien korelatif dengan pendekatan cross
Rumah Sakit pada triwulan pertama sectional. Di dalam penelitian ini
tahun 2018 menunjukkan angka dilakukan observasi data dan penilaian
kejadian KPC (kondisi potensial cidera) kepatuhan peserta didik keperawatan
sebesar 8%, KNC (kejadian nyaris terhadap prosedur keselamatan pasien
cidera) sebesar 0%, KTD (Kejadiantidak dengan menghitung nilai skor instrumen
diharapkan) sebesar 2%, dan Sentinel monitoring program keselamatan pasien
sebesar 0 %. Mahasiswa/peserta didik di rumah sakit untuk peserta didik
keperawatan yang sedang praktik klinik keperawatan. Variabel Independen
dapat menjadi salah satu penyebab (bebas) dalam penelitian ini adalah
terjadinya insiden keselamatan pasien. Implementasi New Preceptorship
Hal ini karena mahasiswa sebagai faktor Development Program for Patient Safety.
individu memiliki pengaruh terhadap Variabel terikat dalam penelitian ini
kualitas perawatan dan keselamatan adalah penilaian kepatuhan peserta
pasien (Mwachofi & Walston, 2011). didik keperawatan terhadap prosedur
keselamatan pasien. Variabel
Penulis memperkenalkan sebuah pengganggu dalam penelitian ini adalah
program untuk meningkatkan mutu dan kondisi peserta didik (sakit),
keselamatan pasien terkait dengan ketersediaan sarana, dan prasarana
upaya untuk menghindari terjadinya rumah sakit.
insiden keselamatan pasien yaitu dengan
New Preceptorship Development Program Responden yang terlibat dalam
for Patient Safety. penelitian ini adalah peserta didik
Implementasi New Preceptorship keperawatan (profesi ners) yang
Development Program for Patient Safety berpraktik di Rumah Sakit Tk. II dr.
adalah suatu pengembangan dari metode Soedjono Magelang. Populasi dalam
pengajaran dan pembelajaran peserta penelitian ini adalah seluruh peserta
didik dengan menggunakan perawat didik keperawatan (profesi ners) yang
sebagai model perannya (Preceptor) yang berpraktik di Rumah Sakit Tk. II dr.
dilaksanakan di rumah sakit dengan Soedjono Magelang sebanyak 45 orang.
berbagai kegiatan untuk mendukung
pemberian asuhan keperawatan kepada Instrumen penelitian yang digunakan
pasien dengan menerapkan prinsip adalah instrumen monitoring program
keselamatan pasien dengan tiga kegiatan keselamatan pasien di rumah sakit untuk

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 432


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No I, Maret 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

peserta didik keperawatan. Instrumen ini angka kejadian insiden rate


dibuat oleh penulis dengan dasar (KNC,KTD/Sentinel) dengan data
Permenkes Nomor 11 Tahun 2017 setelah implementasi sebagai data
tentang Keselamatan Pasien dengan pendukung.
menggunakan poin-poin yang ada dalam
6 (enam) sasaran keselamatan pasien. Hasil Penelitian
Instrumen ini telah diuji validitas dan Hasil penelitian didapatkan bahwa jenis
reliabilitasnya di Rumah Sakit Umum kelamin mayoritas adalah perempuan
Tidar Magelang. Instrumen monitoring sebanyak 40 orang (88,88%), sedangkan
program keselamatan pasien ini adalah laki-laki sebanyak 5 orang (11,12%). Hal
alat ukur yang valid (r= 0.89-0.95) dan ini seperti diungkapkan Rusnawati
reliable (R= 0.66-0.87). Instrumen terdiri (2012), bahwa laki-laki yang menekuni
dari 12 Pernyataan monitoring dari dibidang keperawatan lebih sedikit dari
prosedur keselamatan pasien. Semua pada perempuan. Data sebagian besar
pertanyaan berdasarkan pada skala institusi pendidikan keperawatan
Likert empat poin (1-4) yang fokus pada menyebutkan bahwa mahasiswa
intensitas, kapasitas, frekuensi dan perempuan lebih banyak dan lebih
evaluasi. Skala respon intensitas mendominasi daripada laki-laki.
mengacu kepada tingkatan dimana Disamping itu beberapa pendapat dari
status atau situasi yang dialami beberapa profesional keperawatan
individu. mengatakan bahwa dunia kerja
keperawatan kurang menarik bagi kaum
Alat bantu Instrumen monitoring laki-laki, perawat perempuan umumnya
program keselamatan pasien di rumah lebih telaten dan sabar dalam
sakit untuk peserta didik keperawatan melaksanakan tugas daripada laki-laki
discoring dengan equations for computing karena mereka bekerja dengan hati dan
domain scores dan dianalisa dengan SPSS perasaan, dan anggapan pasien lebih
versi 17 dengan uji beda paired sample T- respek bila dilayani oleh perawat
test, dipilih untuk mengetahui ada perempuan.
tidaknya perbedaan antara dua
kelompok data, data yang akan diuji Menurut umur, sebagian besar responden
berkala nominal yaitu 1: kepatuhan penelitan ini berada pada rentang umur
buruk, 2: kepatuhan sedang, dan 3: 22 – 40 tahun yaitu sebanyak 38 orang
kepatuhan baik. Dilakukan pengujian (84,44%), dan kelompok umur > 41
dua kali yaitu data kuisioner diambil tahun ada sebanyak 7 orang (15,56%).
sebelum Implementasi New Preceptorship Hal ini sejalan dengan perkembangan
Development Program for Patient Safety usia anak remaja yang sedang
dilaksanakan dan kuisioner diambil menempuh pendidikan tinggi, umumnya
setelah 3 bulan implementasi mereka memasuki jenjang perkuliahan
dilaksanakan. Selain discoring dan mulai usia 18 tahun sampai usia 23
dianalisa dengan SPSS untuk indikator tahun (pada tahap profesi). Menurut
ketercapaian mutu kegiatan ini juga Fahtudin (2010) karakter mahasiswa
dengan membandingkan data awal pada usia dewasa memang sudah

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 433


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No I, Maret 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

memfosil atau sulit diubah melalui keperawatan pada tanggal 2 Januari


strategi pembelajaran biasa. Karakter 2018 (sebelum Implementasi New
orang dewasa sudah terbentuk sejak Preceptorship Development Program for
anak-anak dan remaja. Pendidikan Patient Safety) data menunjukkan bahwa
orang dewasa yang sesuai adalah melalui 25 peserta didik (55,55%) berada pada
peningkatan kesadaran untuk kepatuhan terhadap prosedur
berperilaku positif dan evaluasi diri. keselamatan pasien yang buruk, 11
Pada tahap ini mahasiswa profesi Ners peserta didik (24,46%) berada pada
sudah termasuk pendidikan orang kepatuhan terhadap prosedur
dewasa, jadi dalam pembelajarannya keselamatan pasien sedang dan 9 peserta
memerlukan model atau teknik didik (20%) berada pada kepatuhan
bagaimana merangsang dan memotivasi terhadap prosedur keselamatan pasien
peserta didik untuk bisa evaluasi diri dan yang baik. Sedangkan hasil penelitian
meningkatkan kompetensinya. Tugas dengan instrumen monitoring program
preceptor memfasilitasi dan keselamatan pasien di rumah sakit untuk
membimbing peserta didik untuk peserta didik keperawatan pada tanggal
mencapai tujuan tersebut. 3 Juli 2018 (setelah Implementasi New
Preceptorship Development Program for
Berdasarkan stase dalam keperawatan, Patient Safety) data menunjukkan bahwa
responden terbanyak adalah stase KMB 35 peserta didik (77,77%) berada pada
bedah sebanyak 25 orang (55,55%), stase kepatuhan terhadap prosedur
keperawatan kritis 15 orang ( 33,33%), keselamatan pasien yang baik, dan 10
dan stase maternitas 5 orang (11,12%). peserta didik (22,22%) berada pada
Sesuai dengan kuikulum Ners dari Aipni kepatuhan terhadap prosedur
bahwa praktik Profesi Ners terdiri dari 9 keselamatan pasien sedang.
stase, yaitu stase keperawatan medikal
bedah (dalm dan bedah), stase Tabel.1Persentase monitoring
keperawatan jiwa, stase manajemen kepatuhan pelaksanaan program
keperawatan, stase gawat darurat, stase keselamatan pasien sebelum dan
komunitas, stase keperawatan keluarga sesudah Implementasi New
dan stase gerontik. Implementasi New Preceptorship Development
Preceptorship Development Program for Program for Patient Safety)
Patient Safety ini diprogramkan untuk Kepatuhan N %
mahasiswa yang praktik di Rumah Sakit pelaksanaan program
keselamatan pasien
Tk. II dr. Soedjono Magelang khusus
Sebelum
pada stase yang melaksakan praktik implementasi
asuhan pasien langsung, karena Buruk 25 55,55
menerapkan 6 (enam) sasaran Sedang 11 24,46
keselamatan pasien. Baik 9 20
Sesudah
implementasi
Hasil skoring dengan instrumen
Sedang 10 22,22
monitoring program keselamatan pasien Baik 35 77,77
di rumah sakit untuk peserta didik Sumber: data diolah 2018

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 434


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No I, Maret 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

Paired Samples Test


Uji Beda paired sample T Test
Paired Differences
Paired Samples Statistics
95%
Std. Std. Confidence
Mea Devia Error Std. Interval of Sig
n N tion Mean Std. Erro the .
Pai sebelum
56.0 Devi r Difference (2-
r 1 implement 45 16.918 2.522 Mea atio Mea Low Upp tail
2
asi n n n er er t df ed)
setelah Pair 1 sebelu
82.8
implement 45 6.387 .952 m
7
asi implem - - - -
12.1 1.81 .00
entasi - 26.8 30.5 23.1 14. 44
69 4 0
setelah 44 00 88 798
implem
Paired Samples Correlations entasi

Correl Output Test Statistics:


N ation Sig. Nilai korelasi antara 2 variabel tersebut
Pai sebelum (sebelum dan sesudah) hasil 0,828
r 1 implementasi artinya hubungan sangat kuat. Sig.:
& setelah 45 .828 .000 tingkat signifikansi hubungan hasil 0,000
implementasi artinya signifikan pada level 0,1. Df:
degree of freedom (derajat kebebasan)
untuk analisis T Paired selalu N-1. (44)
Dimana N adalah jumlah sampel. T:
Nilai t hitung: hasil 14,798 : harus
dibandingkan dengan t tabel pada DF
44. Nilai T hitung > t tabel = 14,798
> 1,68023 Sig. (2-tailed): Nilai
probabilitas/p value uji T Paired: hasil =
0,000 artinya ada perbedaan antara
sebelum dan sesudah implementasi New
Preceptorship Development Program for
Patient Safety). Sebab nilai p value >
0,05 (95% kepercayaan). Mean: - 26,844.
Bernilai negatif artinya terjadi
kecenderungan kenaikan nilai
monitoring kepatuhan terhadap
prosedur keselamatan pasien, rata-rata
kenaikannya adalah 26,844.

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 435


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No I, Maret 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

Ho ditolak atau Ha diterima ada Data insiden keselamatan pasien di


perbedaan kepatuhan terhadap prosedur Rumah Sakit Tk. II dr. Soedjono pada
keselamatan pasien sebelum dan sesudah triwulan I tahun 2018 menunjukkan
Implementasi New Preceptorship angka kejadian KPC 8%, KNC 0%,
Development Program for Patient Safety. KTD 2% dan sentinel 0%, setelah
Artinya bahwa Implementasi New Implementasi New Preceptorship
Preceptorship Development Program for Development Program for Patient Safety
Patient Safety sangat berpengaruh untuk data insiden keselamatan pasien
merubah perilaku peserta didik dalam menurun menunjukkan angka kejadian
melaksanakan 6 (enam) prosedur sasaran KPC 1%, KNC 0%, KTD 1% dan
keselamatan pasienyang berpraktik di sentinel 0%, hal ini menunjukkan bahwa
Rumah Sakit Tk.II dr. Sodjono Implementasi New Preceptorship
Magelang. Development Program for Patient Safety
sangat efektif untuk meningkatkan mutu
Hal ini sejalan dengan data insiden dan keselamatan pasien.
keselamatan pasien triwulan ke dua dari
tim keselamatan rumah sakit, dimana Saran
angka insiden keselamatan pasien
menurun dibandingkan triwulan Implementasi New Preceptorship
pertama. Development Program for Patient Safety
sebaiknya dilaksanakan terus menerus di
Tabel.2 Persentase insiden kesalamatan rumah sakit dengan harapan terjadi
pasien triwulan I dan II tahun peningkatan mutu dan keselamatan
2018 pasien serta program dapat
Insiden KPC KNC KTD Sentinel dikembangkan lagi selain untuk
Triwulan 8% 0% 2% 0% peningkatan mutu dan keselamatan
I
pasien juga dapat meningkatkan
Triwulan 1% 0% 1% 0%
II kompetensi peserta didik sebelum masuk
Sumber : Laporan insiden keselamatan dunia kerja.
pasien oleh Tim Keselamatan pasien
Rumah Sakit 2018

Simpulan

Implementasi New Preceptorship


Development Program for Patient Safety
sangat berpengaruh untuk merubah
perilaku peserta didik dalam
melaksanakan 6 (enam) prosedur sasaran
keselamatan pasienyang berpraktik di
Rumah Sakit Tk.II dr. Soedjono
Magelang.

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 436


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No I, Maret 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

Gambar 1.Interprofesional collaboration AIPNI. (2015). Kurikulum inti


& education pendidikan ners indonesia. Jakarta:
Asosiasi Institusi Pendidikan Ners
Indonesia (AIPNI).
Altmann, T. K. (2006) Preceptor selection,
orientation, and evaluation in
baccalaureate nursing education,
International Journal of Nursing
Education Scholarship, 3(1),
Retrieved from
http://www.bepress.com/ijnes/vol3/
iss1/art1.
Augoustides, J. G. T., Fabbro, M.,
Sophocles, A., Chern, S. S., & Al-
ghofaily, L. (2015). Transition of
Care in the Cardiothoracic
Intensive Care Unit_ A Review of
Handoffs in Perioperative
Cardiothoracic and Vascular
Practice. Journal of Cardiothoracic
and Vascular Anesthesia, 29(4),
Gambar 2.Cinical Nursing Curicullum for 1089–1095.
Patient Safety http://doi.org/10.1053/j.jvca.2015.0
1.003
Baker, G., Norton, P., & Flintoft, V.
Daftar pustaka (2004). The Canadian Adverse
Events Study: the incidence of
Abreu, W.C. & Interpeler, S.S. (2015).
adverse events among hospital
Effective Mentorship to Improve patients in Canada. Canadian
Clinical Decision Making and a Medical …. Retrieved from
Positive Identity: A Comparative http://www.cmaj.ca/content/170/11
Study in Turkey and Portugal. /1678.short
International Journal of DeBourgh, G. a. (2012). Synergy for
Information and Education Patient Safety and Quality:
Technology. Vol. 5(1):42-45 Academic and Service Partnerships
AIPNI. (2014). Materi Pelatihan to Promote Effective Nurse
Preceptorship. (tidak Education and Clinical Practice.
dipublikasikan). Yogyakarta: Journal of Professional Nursing,
Stikes Alma Ata. 28(1), 48–61.
AIPNI. (2010). Kurikulum berbasis http://doi.org/10.1016/j.profnurs.20
kompetensi pendidikan ners 11.06.003
indonesia. Jakarta: Asosiasi Dunn, S. V, Ehrich, L., Mylonas, a, &
Institusi Pendidikan Ners Hansford, B. C. (2000). Students’
Indonesia (AIPNI).

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 437


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No I, Maret 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

perceptions of field experience in Praktik Keperawatan Profesional.


professional development: a Jakarta : Salemba Medika
comparative study. Journal of Nursalam. (2007). Manajemen
Nursing Education, 39(9), 393–400. Keperawatan: Aplikasi dalam
Kemenkes RI. (2011), Standar Akreditasi Praktik Keperawatan Profesional.
Rumah Sakit, Kerjasama Direktorat Jakarta: Salemba Medika.
Jenderal Bina Upaya Kesehatan Riyanto A.( 2011). Pengolahan dan
Kementerian Kesehatan Republik Analisis Data Kesehatan.
Indonesia dengan Komisi Akreditasi Yogyakarta: Nuha Medika.
Rumah Sakit (KARS), Jakarta. Rusnawati. (2012). Relasi gender dalam
Departemen Kesehatan R.I (2008) tugas-tugas keperawatan di rumah
Panduan Nasional Keselamatan sakit puri husada sleman yogyakarta.
Pasien Rumah Sakit (Patient Skripsi Sarjana sosial Universitas
Safety), Jakarta. Negeri Yogyakarta.
Peraturan menteri Kesehatan Republik Steven, A., Magnusson, C., Smith, P., &
Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Pearson, P. H. (2014). Patient
tentang Keselamatan Pasien, safety in nursing education:
Kemenkes RI:Jakarta. Contexts, tensions and feeling safe
Mulyatiningsih.(2015). Analisis model- to learn. Nurse Education Today,
model pendidikan karakter untuk 34(2), 277–284.
usia anak-anak, remaja dan dewasa. http://doi.org/10.1016/j.nedt.2013.0
Jurnal FT-UNY. Diakses pada 2 4.025
September 2018. The Joint Commission on Accreditation
Mulyasa. (2010). Kurikulum Berbasis of Healthcare Organizations., 2011.
Kompetensi. Bandung: PT Remaja U.S Department of Health and
Rosdakarya. Human Services. Oakbrook
Niederhauser, V. (2012). Creating Terrace, Illinois USA..
Innovative Models of Clinical Vincent, C., Neale, G., &
Nursing Education. Journal of Woloshynowych, M. (2001).
Nursing Education. 51(11): 603- Adverse events in British hospitals:
608. preliminary retrospective record
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). review. BMJ (Clinical Research
Pendidikan Dan Perilaku Ed.), 322(7285), 517–519.
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. http://doi.org/10.1136/bmj.322.728
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi 5.517
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Waltman, P. a., Schenk, L. K., Martin,
Rineka Cipta. T. M., & Walker, J. (2011). Effects
Nursalam, (2008). Pendidikan Dalam of Student Participation in Hand
Keperawatan. Jakarta: Salemba Hygiene Monitoring on Knowledge
Medika. and Perception of Infection Control
Nursalam. (2002). Manajemen Practices. Journal of Nursing
Keperawatan Aplikasi Dalam Education, 50(4), 216–221.

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 438


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol XII, No I, Maret 2019 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X

http://doi.org/10.3928/01484834-
20110228-06
WHO | WHO Patient Safety
Curriculum Guide. (2012), 2012.
Retrieved from
http://www.who.int/patientsafety/e
ducation/curriculum/en/index.html
(Who), W. H. O. (2009). The
Conceptual Framework for the
International Classification for
Patient Safety Version 1.1 Final
Technical Report. … . Available at:
Http://www. Who. Int/patientsafety/
…, 1(January), 154.
http://doi.org/WHO/IER/PSP/2010
.2
WHO Collaborating Centre. (2007).
Patient safety solutions preamble.
WHO Publisher.
World Health Organization. 10 facts on
patient safety. 2008 [cited 2009
July]. Available from:
http://www.who.int/features/factfil
es/
patient_safety/patient_safety_facts
/en/index.html.
_____. (2018). Laporan triwulan insiden
keselamatan pasien triwulan I dan
II, Tim keselamatan pasien
Rumah Sakit Tk. II dr.
SoedjonoMagelang.
_____. (2009). The World Alliance For
Patient Safety Drafting Group,
Towards an international
classification for patient safety: the
conceptual framework. International
Journal for Quality in Health Care,
2009. 21(1): p. 2-8.

STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 439

Anda mungkin juga menyukai