Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 1, Hal 32 - 40, Mei 2018 e-ISSN 2548-7051

Jurnal Perawat
Persatuan Indonesia,
Perawat Volume
Nasional 2 NoJawa
Indonesia 1, Hal 23 - 29, Mei 2018
Tengah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN


PREEKLAMPSIA DI INDONESIA
Anita Setyawati1, Restuning Widiasih1, Ermiati1
1
Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran
anitasetyawati03@gmail.com/anita.setyawati@unpad.ac.id

Abstrak
Preeklampsia adalah kelainan multisistemik spesifik pada kehamilan yang ditandai oleh timbulnya
hipertensi dan proteinuria setelah umur kehamilan 20 minggu. Kondisi yang terjadi pada kasus
preeklampsia perlu ditangani dengan tepat karena preeklampsia dapat menimbulkan komplikasi yang
serius pada ibu dan janin. Sementara itu, hingga saat ini penyebab preeklampsia belum diketahui secara
pasti. Namun demikian, beberapa penelitian telah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian preeklampsia. Sehingga, studi literatur ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang berhubungan dengan preeklampsia berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di
Indonesia. Studi literatur ini dilakukan dengan cara melakukan pencarian artikel pada google cendekia,
pengkategorian artikel sesuai kriteria inklusi, dan analisis artikel. Kata kunci yang digunakan dalam
pencarian artikel adalah : faktor-faktor dan preeklampsia. Pada pengaturan lanjutan ditentukan artikel
yang dicari adalah artikel pada tahun 2008-2018. Dalam pencarian tersebut didapatkan 887 artikel.
Kriteria inklusi yang digunakan dalam pencarian artikel adalah : (1) artikel berisi tentang kejadian
preeklampsia di Indonesia, (2) kata kunci yang digunakan dalam pencarian ada dalam judul artikel, dan
(3) rancangan penelitian dalam artikel menggunakan case control design. Berdasarkan kriteria inklusi
tersebut, maka didapatkan 10 artikel yang dapat dianalisis untuk studi literatur ini. Berdasarkan analisis
yang telah dilakukan, telah teridentifikasi bahwa faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian
preeklampsia adalah karakteristik ibu, riwayat kehamilan, berat badan, riwayat penyakit kronis,
pengetahuan, dan riwayat kontrasepsi. Faktor-faktor resiko yang telah teridentifikasi ini diharapakan
dapat digunakan sebagai dasar untuk menganalisis program pencegahan preeklampsia dan menentukan
penatalaksanaan yang lebih tepat pada ibu hamil dengan preeklampsi di Indonesia.

Kata kunci: faktor, preeklampsia


Abstract
Literature Study: Related Factors With Preeclampsia Events In Indonesia. Preeclampsia is a specific
multisystemic disorder in pregnancy characterized by the onset of hypertension and proteinuria after 20
weeks' gestation. Conditions that occur in cases of preeclampsia need to be handled appropriately
because preeclampsia can cause serious complications in the mother and fetus. Meanwhile, until now the
cause of preeclampsia is not known for certain. Nevertheless, several studies have identified factors
associated with the incidence of preeclampsia. Thus, this literature study was conducted to identify
factors related to preeclampsia based on the results of studies that have been conducted in Indonesia.
This literature study is done by doing an article search on google scholar, categorizing articles
according to inclusion criteria, and article analysis. The keywords used in article search are: factors and
preeclampsia. In the advanced settings specified article sought is an article in 2008-2018. In this search
887 articles were obtained. The inclusion criteria used in article search are: (1) articles containing the
incidence of preeclampsia in Indonesia, (2) the keywords used in the search are in the title of the article,
and (3) the research design in the article using case control design. Based on the inclusion criteria, 10
articles can be analyzed for this literature study. Based on the analysis that has been done, has been
identified that risk factors associated with the incidence of preeclampsia are mother characteristics,
pregnancy history, body weight, history of chronic diseases, knowledge, and history of contraception.
These identified risk factors are expected to be used as a basis for analyzing prevention programs of
preeclampsia and establishing more appropriate management in pregnant women with preeclampsia in
Indonesia.

Keywords: factor, preeclampsia

32
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 1, Hal 32 - 40, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Pendahuluan grandmultigravida; kehamilan yang


Dalam kerangka Sustainable langsung terjadi setelah perkawinan; ibu
Development Goals (SDGs), menurunkan hamil dengan usia kurang dari 20 tahun
Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi atau lebih dari 35 tahun; janin besar;
salah satu target utama bidang kehamilan lebih dari satu (kembar);
kesehatan(World Health Organization, morbid obesitas; riwayat preeklampsia
2016). WHOmencanangkan bahwa pada kehamilan sebelumnya; riwayat
AKIdiharapkan menurun hingga 70 per keluarga dengan preeklampsia; ibu hamil
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 dengan gangguan fungsi organ (diabetes
(World Health Organization, 2016). mellitus, penyakit ginjal, migrain, dan
Sementara berdasarkan Survei Demografi hipertensi); serta ibu hamil dengan hydrops
Kependudukan Indonesia (SDKI) tahun foetalis, mola hidatidosa, anti fosfolipid
2015, AKI di Indonesia adalah 305 per antibodies, dan infeksi saluran kemih
100.000 kelahiran hidup(Dinas Kesehatan (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2004;
Provinsi Jawa Barat, 2015). Cunningham et al., 2012).
AKI adalah jumlah kematian ibu Akan tetapi, faktor resiko
selama masa kehamilan, persalinan, dan preeklampsia di atas merupakan faktor
nifas yang disebabkan oleh kehamilan, resiko yang didapatkan dari hasil-hasil
persalinan, dan nifas serta pengelolaannya penelitian di Luar Indonesia. Padahal di
tetapi bukan karena sebab – sebab lain Indonesia juga terdapat hasil-hasil
seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain – lain penelitian yang meneliti faktor-faktor yang
di setiap 100.000 kelahiran berhubungan dengan kejadian
hidup(KementerianKesehatanRepublikInd preeklampsia. Hasil-hasil penelitian yang
onesia, 2011). Seiring dengan pernyataan mengidentifikasi adanya faktor resiko
di atas, Badan Penelitian dan preeklampsia di Indonesia tentu dapat
Pengembangan Kesehatan Kementerian digunakan sebagai dasar untuk
Kesehatan mengungkapkan bahwa menganalisis program pencegahan
penyebab tertinggi AKI di Indonesia preeklampsia dan menentukan
adalah 32,4% hipertensi dan/atau penatalaksanaan yang lebih tepat pada ibu
preeklampsia serta 20,3% perdarahan post hamil dengan preeklampsia. Oleh karena
partum. itu, studi literatur ini dilakukan untuk
Preeklampsia adalah kelainan mengidentifikasi faktor-faktor yang
multisistemik spesifik pada kehamilan berhubungan dengan kejadian
yang ditandai oleh timbulnya hipertensi preeklampsia di Indonesia.
dan proteinuria setelah umur kehamilan 20
minggu (Rahmadhayanti, Hayati, & Saleh, Metode
2014). Kondisi yang terjadi pada kasus Studi literatur ini dilakukan dengan
preeklampsia perlu ditangani dengan tepat cara melakukan pencarian artikel pada
karena preeklampsia dapat menimbulkan google cendekia, pengkategorian artikel
komplikasi yang serius pada ibu dan janin. sesuai kriteria inklusi, dan analisis artikel.
Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu Kata kunci yang digunakan dalam
dan janin meliputi komplikasi maternal pencarian artikel adalah : faktor-faktor dan
dan komplikasi fetal yang dapat preeklampsia. Pada pengaturan lanjutan
mengancam nyawa(Heazell, 2010). ditentukan artikel yang dicari adalah
Sementara itu, hingga saat ini artikel pada tahun 2008-2018. Dalam
penyebab preeklampsia belum diketahui pencarian tersebut didapatkan 887 artikel.
secara pasti(Velde, Scholefield, & Plante, Kriteria inklusi yang digunakan dalam
2013). Namun demikian, resiko pencarian artikel adalah : (1) artikel berisi
preeklampsia diketahui dapat meningkat tentang kejadian preeklampsia di
pada ibu hamil dengan primigravida; Indonesia, (2) kata kunci yang digunakan
33
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 1, Hal 32 - 40, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

dalam pencarian ada dalam judul artikel, Kategori faktor resiko karakteristik ibu
dan (3) rancangan penelitian dalam artikel hamilterdiri dari usia, tingkat pendidikan
menggunakan case control design. terakhir, dan pekerjaan.
Berdasarkan kriteria inklusi tersebut, maka Tabel 1 menunjukkan bahwa
didapatkan sepuluh artikel yang dapat sembilan dari sepuluh artikel menunjukkan
dianalisis untuk studi literatur ini. bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara usia dengan kejadian preeklampsia
Hasil (p<0,05) (Agustin & Indriani, 2013; Aidah,
Berdasarkan sepuluh artikel yang Suesti, & Sulistyaningsinh, 2013;
dianalisis, didapatkan enam kategori faktor Andriyani, 2012; Astuti, 2016; Nurhasanah
resiko yang berhubungan dengan kejadian & Indriani, 2017; Saraswati & Mardiana,
preeklampsia di Indonesia, antara lain : 2016; Situmorang, Damantalm, Januarista,
karakteristik ibu hamil, riwayat kehamilan, & Sukri, 2016; Umar & Wardani, 2017;
peningkatan berat badan atau obesitas, Yani & Suyani, 2017). Penelitian-
riwayat penyakit kronis, pengetahuan penelitian tersebut mengelompokkan usia
tentang kehamilan dan masalah kehamilan, berdasarkan kelompok usia beresiko (<20
serta riwayat kontrasepsi hormonal. Hasil tahun dan >35 tahun) dan kelompok usia
studi literatur ini ditampilkan pada tabel 1. tidak beresiko (20-35 tahun).

Tabel 1.
Kategori Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia
Kategori Faktor p
Resiko
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(Umar &(Yani &(Nurhasanah &(Sutrimah, (Situmorang (Saraswati (Astuti, (Agustin (Aidah et (Andriyani,
Wardan, Suyan, Indriani, 2017) Mifbakhuddin, &et al., 2016) & Mardiana, 2016) & Indriani, al., 2013) 2012)
2017) 2017) Wahyuni, 2015) 2016) 2013)
Usia 0,004 0,001 0,000 0,768 0,000 0,0001 0,017 0,000 0,046 0,001
Karakteristik Tingkat - - 0,001 - - 0,082 0,002 0,823 - 0,001
Pendidikan
Pekerjaan - - 0,631 - - 0,287 0,166 - - 0,001
Paritas 0,000 0,001 0,000 0,313 0,765 0,009 0,793 - 0,010 0,001
ANC - - - - 0,813 0,0001 0,215 - - -
Riwayat Jarak antar - - - - - - 0,698 0,996 0,004 -
Kehamilan Kehamilan
Kehamilan - - - 1,0 - 0,584 - 0,015 0,316 -
Kembar
Berat Badan Obesitas - 0,005 0,027 - - - - - - -
Hipertensi 0,000 - - - - 0,0001 0,000 - 0,023 -
Preeklampsia 0,000 - - 0,01 - 0,0001 - - 0,155 0,001
Riwayat Keturunan - - 0,012 - - 0,033 - - 0,237
Penyakit Preeklampsia
Kronis Selain - 0,002 0,021 - - 0,235 0,841 0,181 0,316 -
Hipertensi
dan
Preeklampsia
Tentang - - - - 0,000 - - - - -
Pengetahuan Kehamilan
dan Masalah
Kehamilan
Riwayat Hormonal - - 0,048 - - - - - - -
Kontrasepsi

34
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 1, Hal 32 - 40, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Pembahasan didapat, maka seseorang akan lebih


Satu dari sembilan hasil penelitian terbiasa menerima dan memahami
tersebut menunjukkan bahwa ibu yang informasi yang diberikan. Sehingga ibu
berusia <20 atau >35 tahun memiliki hamil dengan tingkat pendidikan lebih
kemungkinan 3-4 kali lebih besar untuk tinggi akan lebih mudah memahami
mengalami preeklampsia dibandingkan informasi kesehatan tentang kehamilan dan
dengan ibu yang berusia 20-35 berpikir lebih rasional dalam menghadapi
tahun(Agustin & Indriani, 2013). Hal ini masalah pada kehamilan yang salah
dikarenakan oleh usia dapat mempengaruhi satunya mengarah pada kejadian
peningkatan dan penurunan fungsi tubuh preeklampsia.
manusia serta status kesehatan manusia Selanjutnya tabel 1 menunjukkan
yang dalam hal ini adalah ibu bahwa empat dari sepuluh artikel meneliti
hamil(Situmorang et al., 2016).Pada usia tentang status pekerjaan sebagai faktor
<20 tahun diketahui bahwa organ resiko terjadinya preeklampsia. Satu dari
reproduksi perempuan belum siap dan atau empat artikel tersebut menunjukkan bahwa
matang secara sempurna, sementara pada terdapat hubungan yang signifikan antara
usia >35 tahun atau semakin bertambahnya status pekerjaan dengan kejadian
usia ibu hamil, dapat terjadi proses preeklampsia (p=0,001) (Andriyani, 2012).
degeneratif yang menyebabkan terjadinya Hasil penelitiannya mendapatkan bahwa
pengerasan dinding pembuluh darah yang ibu yang bekerja mempunyai kemungkinan
selanjutnya menyebabkan terjadinya 4 kali lebih besar untuk mengalami
penyempitan pembuluh preeklampsia dibandingkan dengan ibu
darah(Lowdermilk, Perry, & Cashion, yang tidak bekerja. Hal ini sejalan dengan
2010). Sehingga aliran darah memerlukan teori Klonof bahwa perempuan yang
tekanan darah yang lebih besar agar dapat bekerja di luar rumah memiliki resiko lebih
melalui pembuluh darah. Hal ini tinggi untuk mengalami preeklampsia jika
ditunjukkan dengan adanya peningkatan dibandingkan dengan ibu rumah tangga.
tekanan darah sebagai salah satu tanda dari Pekerjaan dikaitkan dengan adanya
preeklampsia. aktifitas fisik dan stres (Agustin, 2016).
Tabel 1 juga menunjukkan bahwa Sementara itu, adanya stres pada tubuh
lima dari sepuluh artikel meneliti tentang seseorang dapat merangsang pelepasan
tingkat pendidikan terakhir sebagai faktor endotel pada pembuluh darah yang dapat
resiko terjadinya preeklampsia. Tiga dari menyebabkan vasokonstriksi pembuluh
lima artikel tersebut menunjukkan adanya darah dan mengakibatkan peningkatan
hubungan yang signfikan antara usia tekanan darah yang mengarah pada
dengan kejadian preeklampsia (p<0,05) preeklampsia (Agustin & Indriani, 2013).
(Andriyani, 2012; Astuti, 2016; Selain itu, pengaruh stres akan merangsang
Nurhasanah & Indriani, 2017). Ketiga kelenjar anak ginjal atau adrenal untuk
penelitian tersebut mengelompokkan mengeluarkan hormon adrenalin. Hormon
tingkat pendidikan terakhir berdasarkan adrenalin akan bekerja dan memacu denyut
kelompok tingkat pendidikan rendah (SD jantung lebih cepat yang berdampak pada
dan SMP) dan kelompok tingkat peningkatan tekanan darah (Nurhasanah &
pendidikan tinggi (SMA dan perguruan Indriani, 2017).
tinggi).Satu dari lima hasil penelitian Sementara kategori faktor resiko
tersebut menunjukkan bahwa ibu hamil riwayat kehamilan terdiri dari faktor resiko
dengan tingkat pendidikan terakhir SMP paritas, antenatal care (ANC), jarak antar
dan kebawahnya dapat mempengaruhi 2-3 kehamilan, dan kehamilan kembar.
kali lebih besar untuk terjadinya Tabel 1 menunjukkan bahwa
preeklampsia. Hal ini dapat disebabkan sembilan dari sepuluh artikel meneliti
oleh semakin banyak pendidikan yang tentang status paritas sebagai faktor resiko
35
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 1, Hal 32 - 40, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

kejadian preeklampsia. Enam dari preeklampsia (p=0,004) (Aidah et al.,


sembilan artikel tersebut menunjukkan 2013). Hasil penelitiannya membuktikan
adanya hubungan yang signifikan antara bahwa ibu hamil dengan jarak antar
status paritas dengan kejadian kehamilan <2 atau >5 tahun memiliki
preeklampsia (p<0,05) (Aidah et al., 2013; kemungkinan 2-3 kali lebih besar untuk
Andriyani, 2012; Nurhasanah & Indriani, mengalami preeklampsia jika
2017; Saraswati & Mardiana, 2016; Umar dibandingkan dengan ibu hamil yang
& Wardani, 2017; Yani & Suyani, 2017). memiliki jarak antar kehamilan 2-5 tahun.
Hasil penelitian Aidah et al. (2013) Hal ini dapat dikarenakan sumber biologis
membuktikan bahwa ibu hamil primipara tubuh ibu secara sistematis akan terpakai
memiliki kemungkinan 4-5 kali lebih besar selama masa kehamilan, dan untuk
untuk mengalami preeklampsia kehamilan berikutnya membutuhan waktu
dibandingkan dengan ibu hamil multipara 2-5 tahun agar kondisi tubuh ibu kembali
bahkan grande multipara. Hal ini dapat seperti kondisi sebelum hamil. Apabila
terjadi karena pada kehamilan pertama terjadi kehamilan berikutnya sebelum 2
cenderung terjadi kegagalan pembetukan tahun, maka kesehatan ibu dapat
blocking antibodies terhadap antigen mengalami kemunduran secara progresif.
plasenta sehingga timbul respon imun yang Selain itu tabel 1 juga menunjukkan
tidak menguntungkan yang mengarah pada bahwa terdapat empat dari sepuluh artikel
preeklampsia. yang meneliti tentang kehamilan kembar
Pada tabel 1 juga ditunjukkan bahwa sebagai faktor resiko terjadinya
terdapat tiga dari sepuluh artikel yang preeklampsia. Satu dari empat artikel
meneliti tentang riwayat ANC sebagai tersebut menunjukkan bahwa terdapat
faktor resiko terjadinya preeklampsia. Satu hubungan yang signifikan antara
dari tiga artikel tersebut menunjukkan kehamilan kembar dengan kejadian
bahwa terdapat hubungan yang signifikan preeklampsia (p=0,015) (Agustin &
antara riwayat mengikuti ANC dengan Indriani, 2013). Hasil penelitian tersebut
kejadian preeklampsia (p=0,0001) sejalan dengan hasil penelitian Kristen et
(Saraswati & Mardiana, 2016). Hasil al. (2015) bahwa ibu hamil kembar
penelitiannya mendapatkan bahwa ibu memiliki kemungkinan 3 kali lebih besar
hamil yang tidak mengikuti ANC memiliki untuk mengalami preeklampsia.
kemungkinan 17 kali lebih besar untuk Sementara itu, berdasarkan kategori
mengalami preeklampsia dibandingkan faktor resiko berat badan (obesitas),
dengan ibu hamil yang mengikuti ANC. didapatkan dua dari sepuluh artikel yag
Hal ini berkaitan dengan pernyataan meneliti tentang obesitas sebagai faktor
Kementerian Keseharan Republik resiko terjadinya preeklampsia. Kedua
Indonesia bahwa melalui ANC ibu hamil artikel tersebut menunjukkan bahwa
bisa mendapatkan informasi kesehatan terdapat hubungan yang signifikan antara
tentang tumbuh kembang kehamilannya obesitas dengan kejadian preeklampsia
serta dapat mengenali secara dini adanya (p<0,05) (Nurhasanah & Indriani, 2017;
penyulit dalam kehamilannya, sehingga Yani & Suyani, 2017). Hasil penelitian
dapat terhindar dari preeklampsia. tersebut membuktikan bahwa ibu hamil
Tabel 1 juga menunjukkan bahwa dengan obesitas memiliki kemungkinan 2-
terdapat tiga dari sepuluh artikel yang 3 kali lebih besar ntuk mengalami
meneliti tentang jarak antar kehamilan preeklampsia dibandingkan ibu hamil yang
sebagai faktor resiko terjadinya tidak obesitas. Obesitas disebabkan karena
preeklampsia. Satu dari tiga artikel tersebut banyak faktor seperti faktor genetik,
menunjukkan bahwa terdapat hubungan gangguan metabolik, dan konsumsi
yang signifikan antara riwayat lama jarak makanan yang berlebihan. Semakin gemuk
antar kehamilan dengan kejadian seseorang maka jumlah darah yang ada
36
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 1, Hal 32 - 40, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

pada tubuh juga akan semakin banyak membuktikan bahwa ibu hamil dengan
sehigga akan semakin berat juga fungsi riwayat preeklampsia pada kehamilan
pompa jantungnya yang ditandai dengan sebelumnya memiliki kemungkinan 20 kali
peningkatan tekanan darah. Jika hal ini lebih besar untuk mengalami
berlangsung terus menerus tanpa preeklampsia.
penanganan, maka hal ini dapat engarah Pada tabel 1 juga didapatkan bahwa
pada terjadinya preeklampsia. terdapat tiga dari sepuluh artikel yang
Berikutnya berdasarkan kategori meneliti tentang riwayat keturunan
faktor resiko riwayat penyakit kronis preeklampsia sebagai faktor resiko
terdiri dari hipertensi, preeklampsia, terjadinya preeklampsia. Dua dari tiga
keturunan preeklampsia, dan penyakit artikel tersebut menunjukkan bahwa
selain hipertensi. terdapat hubungan yang signifikan antara
Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat riwayat keturunan preeklampsia dengan
empat dari sepuluh artikel yang meneliti kejadian preeklampsia (p<0,05)
tentang riwayat hipertensi sebagai faktor (Nurhasanah & Indriani, 2017; Saraswati
resiko terjadinya preeklampsia. Keempat & Mardiana, 2016). Hasil penelitian
artikel tersebut menunjukkan bahwa Saraswati dan Mardiani (2016)
terdapat hubungan yang signifikan antara membuktikan bahwa ibu hamil dengan
riwayat hipertensi dengan kejadian riwayat keturunan preeklampsia pada ibu
preeklampsia (p<0,05) (Aidah et al., 2013; dan keluarganya memiliki kemungkinan 2-
Astuti, 2016; Saraswati & Mardiana, 2016; 3 kali lebih besar mengalami preeklampsia
Umar & Wardani, 2017). Hasil penelitian dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak
Umar dan Wardani (2017) serta Saraswati mempunyai riwayat keturunan
dan Mardiana (2016) membuktikan bahwa preeklampsia. Hasil penelitian ini
ibu hamil dengan riwayat hipertensi membuktikan teori Norwitz (2008) yang
memiliki kemungkinan 6 kali lebih besar menyatakan bahwa preeklampsia
untuk mengalami preeklampsia merupakan sindrom yang diturunkan.
dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak Sindrom ini lebih sering ditemukan pada
memiliki riwayat hipertensi. Hal ini selaras anak perempuan dari ibu yang mempunyai
dengan pernyataan(Cunningham et al., riwayat preeklampsia atau mempunyai
2012)bahwa pada sebagian ibu hamil riwayat preeklampsia dalam keluarganya.
dengan riwayat hipertensi kronis, maka Selain itu tabel 1 menunjukkan
dapat tarjadi perburukan kondisi hipertensi bahwa terdapat enam dari sepuluh artikel
pada kehamilan berikutnya. hipertensi yang meneliti tentang riwayat penyakit
yang diperberat oleh kehamilan dapat selain hipertensi dan preeklampsia sebagai
disertai dengan proteinuria atau edema faktor resiko terjadinya preeklampsia. Dua
patologis yang kemudian disebut dengan dari enam artikel tersebut menunjukkan
superimposed preeclampsia. bahwa terdapat hubungan yang signifikan
Tabel 1 juga menunjukkan bahwa antara riwayat penyakit selain hipertensi
terdapat lima dari sepuluh artikel yang dan preeklampsia dengan kejadian
meneliti tentang riwayat preeklampsia preeklampsia (p<0,05) (Nurhasanah &
sebagai faktor resiko terjadinya Indriani, 2017; Yani & Suyani, 2017).
preeklampsia. Empat dari lima artikel Hasil penelitian Nurhasanah (2017)
tersebut menunjukkan bahwa terdapat membuktikan bahwa ibu hamil dengan
hubungan yang signifikan antara riwayat riwayat menderita penyakit kronis
preeklampsia dengan kejadian memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar
preeklampsia (p<0,05) (Andriyani, 2012; untuk mengalami preeklampsia
Saraswati & Mardiana, 2016; Sutrimah et dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak
al., 2015; Umar & Wardani, 2017). Hasil menderita riwayat penyakit kronis. Angka
penelitian Saraswati dan Mardiana (2016) kejadian preeklampsia akan meningkat
37
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 1, Hal 32 - 40, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

pada ibu hamil yang memiliki riwayat digunakan dalam jangka waktu yang lama
penyakit kronis sebelumnya karena akan menimbulkan efek samping lain.
pembuluh darah plasenta sudah mengalami Kedua hormon tersebut memiliki
gangguan sebelumnya. kemampuan untuk memperoleh retensi ion
Selanjutnya berdasarkan kategori natrium dan sekresi air disertai kenaikan
faktor resiko pengetahuan tentang aktivitas renin plasma dan pembentukan
kehamilan dan masalah kehamilan, angiotensin sehingga dapat memicu
terdapat satu dari sepuluh artikel yang terjadinya peningkatan tekanan darah yang
meneliti tentang pengetahuan sebagai mengarah pada preeklampsia.
faktor resiko terjadinya preeklampsia.
Artikel tersebut menunjukkan bahwa Simpulan dan Saran
terdapat hubungan yang signifikan antara Berdasarkan hasil dan pembahasan di
pengetahuan dengan kejadian atas, maka studi literatur ini menunjukkan
preeklampsia (p=0,000) (Situmorang et al., bahwa faktor-faktor resiko yang
2016). Ibu hamil dalam penelitian tersebut berhubungan dengan kejadian
mengatakan bahwa pengetahuan tentang preeklampsia adalah karakteristik ibu,
kehamilan dan masalah kehamilan sangat riwayat kehamilan, berat badan, riwayat
penting, karena dengan memiliki penyakit kronis, pengetahuan, dan riwayat
pengetahuan tentang kehamilannya, maka kontrasepsi. Faktor-faktor resiko yang
mereka dapat mengetahui dan mengatasi telah teridentifikasi ini diharapakan dapat
tanda dan gejala dari masalah yang digunakan sebagai dasar untuk
dialaminya. Selain itu, dengan menganalisis program pencegahan
pengetahuan yang baik, ibu hamil dapat preeklampsia dan menentukan
terlindungi dari kecemasan dalam penatalaksanaan yang lebih tepat pada ibu
menghadapi masalah kehamilan sehingga hamil dengan preeklampsi di Indonesia.
tercapai derajat kesehatan yang baik bagi
ibu hamil. Daftar Pustaka
Sementara itu berdasarkan faktor Agustin, D. P., & Indriani. (2013). Faktor-
resiko riwayat kontrasepsi hormonal, Faktor yang Berhubungan dengan
terdapat satu dari sepuluh artikel yang Kejadian Preeklampsia pada Ibu
meneliti tentang riwayat kontrasepsi Hamil di RSUD Panembahan
hormonal sebagai faktor resiko terjadinya Senopati Bantul Yogyakarta Tahun
preeklampsia. Artikel tersebut 2012. STIKES ’Aisyiyah
menunjukkan bahwa terdapat hubungan Yogyakarta. Retrieved from
yang signifikan antara riwayat kontrasepsi http://digilib.unisayogya.ac.id/1341/
hormonal dengan kejadian preeklampsia
(p=0,048) (Nurhasanah & Indriani, 2017). Aidah, S., Suesti, & Sulistyaningsinh.
Hasil penelitian tersebut membuktikan (2013). Faktor-Faktor Resiko yang
bahwa ibu hamil dengan riwayat Berhubungan dengan Kejadian
penggunaan kontrasepsi hormonal Preeklampsia pada Ibu Bersalin di
memiliki kemungkinan 1-2 kali lebuh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
besar untuk mengalami preeklampsia Tahun 2010-2012. STIKES
dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak ’Aisyiyah Yogyakarta. Retrieved
memiliki riwayat penggunaan kontrasepsi from
hormonal. Sebagian besar kontrasepsi http://digilib.unisayogya.ac.id/id/epri
hormonal mengandung hormon estrogen nt/1423
dan progesteron. Hormon dalam
kontrasepsi ini telah diatur sedemikian Andriyani, R. (2012). Faktor Risiko
rupa sehingga mendekati kadar hormon Kejadian Pre-Eklampsia di RSUD
dalam tubuh akseptor. Namun jika Arifin Achmad. Jurnal Kesehatan
38
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 1, Hal 32 - 40, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Komunitas, 2(1), 1–5. Angiotensin II Tipe 1 1166 A / C


https://doi.org/https://doi.org/10.2531 Dengan Kejadian Preeklampsia.
1/jkk.Vol2.Iss1.38 Majalah Kedokteran Sriwijaya,
46(1), 52–58. Retrieved from
Astuti, S. P. (2016). Faktor-Faktor Yang http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/
Berhubungan Dengan Kejadian mks/article/view/2682
Preeklampsia Kehamilan di Wilayah
Kerja Puskesmas Pamulang Kota Saraswati, N., & Mardiana. (2016). Faktor
Tangerang Selatan Tahun 2014- Risiko yang Berhubungan dengan
2015. Retrieved from Kejadian Preeklampsia pada Ibu
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/h Hamil (Studi Kasus di RSUD
andle/123456789/29646 Kabupaten Brebes Tahun 2014).
Unnes Journal of Public Health,
Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., & 5(2), 90–99.
Jensen, M. D. (2004). Maternity https://doi.org/10.15294/ujph.v5i2.10
Nursing. San Francisco: Mosby-Year 106
Book.
Situmorang, T. H., Damantalm, Y.,
Cunningham, F. G., Gants, N. F., Leveno, Januarista, A., & Sukri. (2016).
K. J., Gilstrap, L. C., Hault, J. C., & Faktor - Faktor yang Berhubungan
Wenstrom, K. D. (2012). Williams dengan Kejadian Preeklampsia pada
Obstetrics. New York: McGraw-Hill. Ibu Hamil di Poli KIA RSU
Anutapura Palu. Jurnal Kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Tadulako, 2(1), 34–44.
(2015). Angka Kematian Ibu.
Retrieved from Sutrimah, Mifbakhuddin, & Wahyuni, D.
www.diskes.jabarprov.go.id (2015). Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian
KementerianKesehatanRepublikIndonesia. Preeklampsia pada Ibu Hamil di RS
(2011). Jaminan Persalinan, Upaya Roemani Muhammadiyah Semarang.
Terobosan Kementerian Kesehatan Jurnal Kebidanan Universitas
dalam Percepatan Pencapaian Target Muhammadiyah Semarang, 4(1).
MDGs. Retrieved from https://doi.org/https://doi.org/10.2671
http://www.kesehatanibu.depkes.go.i 4/jk.4.1.2015.1-10
d/archives/99
Umar, M. Y., & Wardani, P. K. (2017).
Lowdermilk, Perry, & Cashion. (2010). Faktor-Faktor yang Berhubungan
Maternity Nursing. Mosby. dengan Kejadian Pre-Eklampsia pada
Perempuan Bersalin. JUrnal Ilmu
Nurhasanah, D. N., & Indriani. (2017). Kesehatan Aisyah, 2(1), 45–50.
Faktor-Faktor yang Berhubungan https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30
dengan Kejadian Preeklampsia pada 604/jika.v2i1.31
Ibu Hamil di RSUD Panembahan
Senopati Bantul Tahun 2016. Velde, M. Van de, Scholefield, H., &
Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta. Plante, L. A. (Eds.). (2013). Maternal
Retrieved from Critical Care. Cambridge:
http://digilib.unisayogya.ac.id/3028/ Cambridge University Press.
Rahmadhayanti, E., Hayati, L., & Saleh, World Health Organization. (2016).
M. I. (2014). Hubungan Sustainable Development Goals.
Polimorfisme Gen Reseptor Retrieved from www.who.int
39
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 1, Hal 32 - 40, Mei 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Yani, N. A., & Suyani. (2017). Faktor- ’Aisyiyah Yogyakarta. Retrieved


Faktor yang Berhubungan dengan from
Kejadian Preeklampsia di RSU PKU http://digilib.unisayogya.ac.id/id/epri
Muhammadiyah Kota Yogyakarta nt/3019
Tahun 2015-2016. UNiversitas

40

Anda mungkin juga menyukai