Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBIASAAN MINUM

SUSU MEMAKAI BOTOL DENGAN KEJADIAN RAMPAN KARIES


PADA BALITA
Valentino Gomes de Araujo, Afrida Nurmalasari*, Iriana Fitiariski*
Program Studi S1 Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
valentinogomesdearaujo@gmail.com

ABSTRAK

Karies rampan adalah karies yang terjadi sangat cepat, dan mengenai beberapa
gigi, serta sering menimbulkan rasa sakit, sehingga anak sulit makan dan rewel.
Kondisi yang memperparah terjadinya karies pada anak karena ketidak pahaman
orang tua, terhadap penyebab utama terjadinya karies tersebut. Karies pada gigi
sulung disebabkan terpaparnya gigi oleh cairan manis, dalam jangka waktu lama.
Lamanya larutan tersebut berada di rongga mulut, seperti ketika anak tertidur
sambil mengedot air susu, atau cairan manis lainnya, dengan menggunakan botol
akan memperparah terjadinya karies, bahkan dapat menyebabkan rampan karies
pada gigi anak tersebut. Pengetahuan ibu mempunyai peran penting dalam
mencapai atau mewujudkan kesehatan gigi pada anak-anaknya. Tujuan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang kebiasaan
minum susu memakai botol, dengan kejadian rampan karies pada balita. Metode.
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik, dengan rancangan
cross sectional. Penelitian dilakukan pada siswa dan siswi di RA/KB Daqu Kids
Kota Kediri yang berusia 3-5 tahun yaitu sebanyak 31 orang. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan ialah total sampling. Pengukuran pengetahuan ibu dengan
menggunakan kuesioner, sedangkan pemeriksaan karies rampan dilakukan dengan
menggunakan kriteria WHO yaitu indeks def-t, kemudian di kategorikan
berdasarkan tipe karies rampan. Data yang diperoleh kemudian disajikan dalam
tabel frekuensi, selanjutnya dianalisakan hubungannya dengan menggunakan uji
korelasi Spearman. Hasil. Penelitian ini menunjukkan nilai signifikasi tipe karies
rampan dengan pengetahuan ibu adalah 0.043 (p > 0.01). Kesimpulan. Tidak
terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang kebiasaan minum susu memakai botol
dengan kejadian karies rampan .

Kata Kunci : Pengetahuan ibu, kebiasaan minum susu memakai botol, karies
rampan, balita.
ABSTRACT

Rampant caries is a caries that occurs very quickly, and concerns multiple teeth,
and often causes pain, so the child is difficult to eat and fussy. Conditions of
caries in children due to unfamiliarity of parents, against the main cause of dental
caries. Caries in the deciduous tooth caused by exposure of teeth by sweet liquids,
in the long term. The duration of the solution is in the oral cavity, such as when
the child fell asleep while sucking in milk or other sweet liquids, using bottles will
aggravate caries, it can even cause Rampan caries in the child. Maternal
knowledge has an important role in achieving or realizing dental health in
children. This study aims to determine the relationship of mother knowledge about
wearing a habit of drinking milk bottle, with the incidence of caries in toddlers
Rampan. Methods. This type used was observational, with the cross-sectional
design. The study was conducted in male and female students in RA / KB Daqu
Kediri Kids 3-5 years old and as many as 31 people. The sampling technique used
is total sampling. Measurement of maternal knowledge by using questionnaire,
while examination of rampan caries was done by using WHO criteria ie def-t
index, then categorized based on rampan caries type. The data obtained and
presented in frequency tables, then dianalisakan conjunction with using Spearman
correlation test. Results. This study shows the significant value of type caries
Rampan with the mother's knowledge was 0.043 (p > 0.01). Conclusion. There is
no relationship between mother's knowledge about drinking bottle-feeding habits
and the incidence of rampant caries.
Keywords : Mother's knowledge, Drinking bottle-feeding habits, Rampant
caries, toddlers.

PENDAHULUAN

Prevalensi karies di Indonesia tetap. Namun, gigi pertama ini


mencapai 90% dari populasi anak berfungsi untuk membentuk rahang
balita di Indonesia. Jenis karies gigi dan menyediakan tempat untuk gigi
sulung yang umumnya terjadi adalah tetap. Jika tidak dirawat, gigi susu
rampan karies atau sindroma karies akan berlubang dan dapat
botol. Rampan karies atau sindroma menyebabkan infeksi gusi, serta
karies botol merupakan istilah yang mempengaruhi letak gigi permanen 2.
digunakan untuk menggambarkan Kondisi yang dapat
suatu keadaan sebagian besar atau memperparah terjadinya karies pada
semua dari gigi susu/desidui atau anak antara lain karena
gigi permanen muda yang ketidakpahaman orang tua terhadap
mengalami karies secara luas dan penyebab utama terjadinya karies
berkembang dengan cepat 1. tersebut. Karies pada gigi sulung
Banyak orang tua yang berpikir disebabkan terpaparnya gigi oleh
gigi susu kurang penting untuk cairan manis dalam jangka waktu
dirawat karena akan diganti oleh gigi lama. Lamanya larutan tersebut
berada di rongga mulut seperti ketika berpengaruh terhadap perilaku
anak tertidur sambil mengedot air sebagai hasil jangka panjang dari
susu atau cairan manis lainnya, pendidikan kesehatan5. Berdasarkan
dengan menggunakan botol akan beberapa hal diatas, peneliti tertarik
memperparah terjadinya karies, untuk meneliti tentang hubungan
bahkan dapat menyebabkan rampan pengetahuan ibu tentang kebiasan
karies pada gigi anak tersebut3. minum susu memakai botol dengan
Menurut Nurhidayah (2009), kejadian rampan karies pada balita.
menunjukkan bahwa sebanyak
58,3% anak yang diberikan susu METODE PENELITIAN
botol mengalami karies. Jenis penelitian yang
Tingginya angka kejadian karies digunakan dalam penelitian adalah
pada anak dengan kebiasaan minum observasional analitik dengan
susu botol juga dilaporkan oleh rancangan cross sectional. Sampel
Kompas tahun 2009, bahwa masalah penelitian ini adalah sebagian anak
karies gigi di Indonesia dialami oleh balita di TK RA/KB Daarul Quran
anak usia dibawah 5 tahun sebanyak Kediri yang memenuhi kriteria
85% dan salah satu penyebabnya inklusi penelitan berjumlah 31 ibu
adalah minum susu botol. Proses dan anak balita. Teknik pengambilan
perkembangan karies dimulai pada sampel dalam penelitian ini
saat gigi sulung pertama erupsi dan menggunakan teknik total sampling,
erupsi pertama gigi sulung terjadi yaitu teknik pengambilan sampel
sekitar usia 7,5 bulan, selanjutnya dimana jumlah sampel sama dengan
erupsi lengkap terjadi pada usia populasi6. Pemeriksaan dilakukan
sekitar 2,5 tahun. Pengetahuan ibu menggunakan kaca mulut dan sonde
terhadap kebersihan gigi dan mulut setengah lingkaran. Pada setiap gigi
akan menuntaskan status kesehatan dan hasil pemeriksaan dicatat pada
gigi anak kelak. Mulai tumbuhnya lembar pemeriksaan yang tersedia
gigi merupakan proses penting dari bedasarkan kode dan kriteria
pertumbuhan seorang anak, orang tua menurut WHO, yaitu : d=karies,
khususnya ibu harus mengetahui cara e=indikasi untuk pencabutan,
merawat gigi anaknya tersebut, dan f=tumpatan pada gigi, kemudian
juga harus mengajari anaknya cara tentukan tipe karies rampan.
merawat gigi yang baik dan benar. Dilakukan pengisian kuisioner oleh
Walaupun masih memiliki gigi susu, ibu yang anaknya terdapat karies
seorang anak harus mendapatkan rampan. Pengukuran pengetahuan
perhatian yang serius dari orang tua, dapat dilakukan dengan wawancara
karena gigi susu akan mempengaruhi atau kuesioner yang menanyakan
pertumbuhan gigi permanen anak 4. tentang isi materi yang ingin diukur
Orangtua memiliki tanggung dari subyek penelitian atau
jawab terhadap kesehatan anggota responden dari orang tua.
keluarga terutama anak. Orangtua
harus memiliki pengetahuan yang
cukup tentang kesehatan gigi dan
mulut serta karies gigi. Pengetahuan
mengenai kesehatan akan
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 1. dapat dilihat
Hasil bahwa pengetaahuan ibu kategori
Tabel 1. Distribusi frekuensi baik sebanyak 5 orang dengan
pengetahuan ibu tentang kebiasaan presentase adalah 16.1 %.) Dan
minum susu memakai botol dengan kategori cukup sebanyak 25 orang
kejadian rampan karies. dengan persentasenya adalah
Pengetahuan Ibu Frekuensi Persentase (80.6%). sedangkan kategori kurang
Baik 5 16,1 dengan persentase adlalah (3.2%).
Cukup 25 80,6 Berdasarkan table 2. dapat dilihat
Kurang 1 3,2
Total 31 100
bahwa mayoritas responden atau
sekitar 87,1% yang mengalami karies
Table 2. Distribusi frekuensi tipe rampan tipe IV (severe) yaitu dua
karies rampan pada anak balita. atau lebih permukaan gigi anterior
rahang atas menderita karies
Tipe karies rampan Frekuensi Persentase
ditemukan satu atau lebih gigi
I ( minimal) 1 3,2
dengan pulpa terbuka dan karies
II (mild) 2 6,5
telah terlihat pada gigi anterior
III (moderate) 1 3,2
rahang bawah.
IV (severe) 27 87,1
Berdasarkan tabel 3. diatas dapat
Total 31 100
dilihat bahwa responden dengan tipe
rampan karies severe sebanyak 23
Tabel 3. Tabulasi silang antara
responden dengan pengetahuan ibu
pengetahuan ibu dengan tipe karies
adalah cukup. Sedangkan responden
pada anak balita.
Pengetahuan ibu Total
yang paling sedikit terdaapt pada tipe
I sebanyak 1 orang dengan
Baik Cukup Kurang
n % n % N % n % pengetahuan ibu adalah baik dan tipe
Tipe I 1 100 0 0 0 0 1 100
karies rampan III sebanyak 1
karies
II 1 50 1 50 0 0 2 100
responden dengan pengetahuan ibu
rampan adalah cukup.
III 0 0 1 100 0 0 1 100
IV 3 11. 23 85. 1 3. 27 100
1 2 7 Berdasarkan tabel 4. uji analitik
Total 5 16. 25 80. 1 3. 31 100 parametrik dengan menggunakan
1 6 2
spearman, maka hasil penelitian ini
menunjukan nilai signifikasi P pada
Tabel 4 Korelasi antara pengetahuan
tipe rampan karies dengan
ibu dan tipe karies rampan
Tipe Pengetahu
pengetahuan ibu adalah 0,043
rampan an Ibu (p>0.01). tidak terdapat hubungan
Karies pengetahuan ibu tentang kebiasaan
Sprea Pengetah Correlat 1.00 .366 minum susu memakai botol dengan
rman uan Ibu ion . .043 kejadian rampan karies pada balita di
srho Coeffici 31 31
TK RA/KB Daarul Quran Kediri.
ent
Sig.(2-
tailed) N
Pembahasan
Tipe .366 1.000
karies .43 .
Berdasarkan hasil penelitian
rampan 31 31 yang telah dilakukan di TK RA/KB
Daarul Quran Kediri.Sampel pada
penelitian ini yaitu balita berusia 3-5 saja tidak cukup, perlu diikuti
tahun dengan jumlah subjek dengan sikap dan tindakan yang
penelitian adalah 31 balita bersama tepat4.
ibunya diperoleh dari TK RA/KB Hasil rata-rata def-t
Daarul Quran Kediri.Tabel 5.1 diketahui bahwa rata-rata def 8,7
menunjukkan bahwa tingkat berdasarkan kriteria dari WHO
pengetahuan ibu tentang kebiasaan berada pada kategori status karies
minum susu memakai botol, yaitu sangat tinggi. Hal ini disebabakan
ibu dengan dengan kriteria baik yaitu karenafrekuensi mengonsumsi
5 orang (16,1% ) dan anak yang makanan dan minuman yang manis
memiliki karies rampan tipe IV, dengan tidak disertai rutin
kriteria sedang yaitu 22 orang menggosok gigi, bahkan berkumur
(80,06%) anak yang memiliki karies setelah mengonsumsi makanan dan
lebih banyak tipe IV, dan kriteria minuman tersebut akanmemicu
kurang yaitu 1 orang (3,2%) dengan timbulnya karies. Berdasarkan hasil
anak yang memiliki karies sebanyak wawancara orang tua siswa sebagian
tipe IV. Hal ini menunjuhkan bahwa besar menceritakan bahwa anak
terdapat faktor-faktor lain seperti mereka sering mengonsumsi
tingkat pendidikan dan pengetahuan makanan dan minuman yang manis
ibu, kebiasaan pemberian susu pada seperti susu formula, teh manis, jus,
anak, kebiasaan membersihkan gigi dan soft drink dengan mengunakan
anak dan usia anak, juga dapat botol 8.
berperan dalam menyebabkan Siswa yang menjadi sampel
tingginya angka kejadian rampan pada penelitian ini yaitu berusia 3
karies. Karies yang dipengaruhi oleh sampai 5 tahun yang artinya masih
pemberian air susu, berhubungan dalam periode gigi sulung. Tidak
dengan frekuensi meminum susu adanya pengetahuan, informasi, dan
setiap harinya, lama menyusui, dan perhatian tentang bagaimana
terutama seberapa sering anak pentingnya menjaga kesehatan gigi
meminum susu pada malam hari7. dan mulut mulai dari usia anak
Berdasarkan penelitian sekolah yang diberikan oleh orang
Gultom, (2009), diketahui bahwa tua, maupun tenaga pengajar
pengetahuan ibu terhadap bagaimana disekolah, kemungkinan dapat
menjaga kesehatan gigi dan mulut menyebabkan besarnya resiko
sangat penting, dalam mendasari terjadinya karies rampan pada
terbentuknya perilaku, yang penelitian ini. Orang tua dan tenaga
mendukung kebersihan gigi dan pengajar disekolah harus mengerti,
mulut anak, sehingga kesehatan gigi akibat yang timbul dari pemberian
dan mulut anak baik. Pengetahuan minuman dan makanan manis,supaya
ibu tentang kesehatan gigi, akan dapat mencegah karies rampan.
sangat menentukan status kesehatan Orang tua dapat mengurangi risiko
gigi anaknya kelak. Figur pertama terjadinya karies gigi,dengan
yang dikenal anak begitu dia lahir melakukan cara pencegahan karies
adalah ibu.Oleh karena itu, perilaku melalui berkumur dengan air bersih
dan kebiasaan ibu dapat dicontoh setelah minum susu maupun makan
oleh sianak.Namun, pengetahuan makanan yang manis dan menggosok
gigi untuk menjaga kebersihan gigi atas, sehingga gigi insisivus maksila
dan mulut8. akan terlebih dahulu mengalami
Berdasarkan tabel 5.2 serangan karies, dan juga akan
menunjukkan bahwa hasil penelitian menjadi gigi yang paling lama
didapatkan yang paling banyak mengalami karies rampan3.
diderita yaitu karies rampan tipe IV Berdasarkan tabel 5.3
(severe),mayoritas responden sekitar menunjukkan bahwa tingkat
87,1%dan ditemukan sedikit karies pengetahuan ibu, tentang kebiasaan
rampan tipe I (minimal) dan tipe III minum susu memakai botol, yaitu
(moderate).Salah satu faktor resiko ibu dengan pengetahuan baik
dari karies rampan yaitu faktor sebanyak 5 responden dengan
perilaku diet.Kondisi yang dapat peresentase (16,1% ) dan anak yang
memperparah terjadinya karies pada memiliki karies rampan tipe IV,
anak, antara lain karena kriteria cukup yaitu 25responden
ketidakpahaman orang tua, terhadap dengan peresentase (80,6%),dengan
penyebab utama terjadinya karies anak yang memiliki karies rampan
tersebut. Karies pada gigi sulung tipe IV , sedangkan kriteria kurang
disebabkan terpaparnya gigi oleh yaitu 1 responden dengan
cairan manis, dalam jangka waktu peresentase (3,2%). Hal ini
lama. Lamanya larutan tersebut menunjuhkan bahwa terdapat faktor-
berada di rongga mulut, seperti faktor lain seperti tingkat pendidikan
ketika anak tertidur sambil mengedot dan pengetahuan ibu, kebiasaan
air susu, atau cairan manis lainnya, pemberian susu pada anak, kebiasaan
dengan menggunakan botol, akan membersihkan gigi anak dan usia
memperparah terjadinya karies, anak, juga dapat berperan dalam
bahkan dapat menyebabkan rampan menyebabkan tingginya angka
karies pada gigi anak tersebut3. kejadian rampan karies.Berdasarkan
Berdasarkan penelitian penelitian tersebut, diketahui bahwa
AmericanAcademyofPediatrics pengetahuan ibu terhadap bagaimana
menyatakan bahwa bayi, yang menjaga kesehatan gigi dan mulut
dibiarkan tertidur dengan botol susu, sangat penting, dalam mendasari
maupun menyusui ASI sepanjang terbentuknya perilaku, yang
malam beresiko tinggi terjadi karies mendukung kebersihan gigi dan
gigi. Pemakaian botol susu pada mulut anak, sehingga kesehatan gigi
bayi, merupakan faktor predisposisi dan mulut anak baik3.
karies rampan, karena dot dapat Tabel 5.4 hasil analisa data
menahan saliva pada gigi insisivus pengetahuan ibu tentang kebiasaan
rahang atas, sedangkan gigi insisivus minum susu memakai botol degan
rahang bawah yang dekat dengan karies rampan pada balita, yang
kelenjar saliva tidak terkena. Pada dilakukan dengan uji Spearman
pemeriksaan dapat dilihat kerusakan didapatkan nilai p sebesar 0,43 lebih
yang paling parah, yaitu pada besar dari 0,01. Berarti tidak terdapat
keempat gigi insisivus maksila dan hubungan pengetahuan ibu, tentang
kedua insisivus mandibula, gigi kebiasaan minum susu memakai
insisivus maksila merupakan gigi botol dengan kejadian rampan karies.
yang pertama erupsi pada rahang Dalam analisis secara statistik
didapatkan hasil bahwa, tidak ada 2. Perlu penyuluhan rutin
hubungan antara pengetahuan ibu ada orang tua.
tentang kebiasaan minum susu
memakai botol dengan rampan
karies. Hal tersebut juga sesuai
dengan penelitian yang dilakukan DAFTAR PUSTAKA
oleh Bahuguna, 2011 di India, yang
menyatakan bahwa selain 1. Heriandi, Y. Y. 2005.
pengetahuan, yang berpengaruh Hubungan Lama Pemberian
terhadap kesehatan gigi anak, sikap Susu Formula dengan Karies
dan kesadaran orangtua. Inisiatif Gigi pada Anak Play Group.
orang tua merupakan hal penting http://www.asrori.com/2011/
dalam upaya kesehatan gigi 10 /dampak-pemberian-susu-
anak.Inisiatif orang tua dalam hal ini formuladengan.html. Diakses
berperan penting guna upaya pada tanggal 20 maret pukul
pencegahan penyakit gigi pada anak, 18.30 WIB.
juga sebagai promotif terhadap 2. Hamsafir, Evan. 2010.
masalah kesehatan gigi yang ada9. Panduan Menyikat Gigi Pagi
Menurut Worang, 2014 dalam dan Malam Berdasarkan
penelitian yang dilakukan pada anak Umur.http://www.sikatgigipa
prasekolah di Manado, pendidikan gimalam.com. Diakses pada
dan pengetahuan orang tua tidak tanggal 2 maret 2014
menjamin perilaku seharihari anak, 3. Sihombing, S. 2015.
untuk merawat kesehatan gigi dan Pengaruh Kebiasaan Minum
mulu mereka. Peran serta dan Susu Formula dalam Botol
perhatian dari orang tualah, yang Terhadap Indeks Karies pada
sangat dibutuhkan oleh anak usia Anak Usia 3-4 Tahun.
prasekolah10. http://repository,maranatha.e
du. Diakses tanggal 20
Oktober 2015
KESIMPULAN DAN SARAN 4. Gultom, M. (2009).
kesimpulan Pengetahuan, Sikap dan
Berdasarkan penelitian yang Tindakan Ibu-ibu Rumah
telah dilakukan maka dapat Tangga terhadap
disimpulkan bahwa Tidak terdapat Pemeliharaan Kesehatan Gigi
hubungan pengetahuan ibu tentang dan Mulut Anak Balitanya,
kebiasaan minum susu memakai Di Kecamatan Balige,
botol dengan kejadian rampan karies Kabupaten Toba Samosir,
Saran Sumatera Utara, Jurnal e-
1. Diharapkan adanya GiGi (eG). 12(2): 5-9.
penelitian lebih lanjut,
untuk dapat memperoleh 5. Notoatmodjo, Soekidjo.
gambaran karies rampan, 2007. Pendidikan dan
pada anak pendidikan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
usia dini yang berada di Rineka Cipta.
kabupaten Kediri.
6. Sugiyono, 2007, Metodologi Juni 2015. Manado: Prodi
Penelitian, PT. Jakarta : Kedokteran Gigi Universitas
Gramedia. Sam Ratulangi
7. Widyastuti T. 2010. Kejadian 9. Bahuguna, R., Jain A., and
Karies Aktif pada Anak Usia Khan, SA. 2011. Knowledge
3-5 Tahun yang Tercatat di and Attitudes of Parents
Posyandu Wilayah Kerja Regarding Child Dental Care
Puskesmas Mohammad in An Indian
Ramdan Kota Bandung tahun Population.Asian Journal&
2010 dan Faktor-faktor yang Allied Sciences. 1(1): 9-12
Mempengaruhinya. Tesis. 10. Worang, T. Y. dan
Depok: Universitas Pangemanan, D. H. 2014.
Indonesia. Hubungan Tingkat
8. Winda, S. U., Gunawan P., Pengetahuan Orang Tua
dan Wicaksono D.A. (2015). dengan Kebersihan Gigi dan
Gambaran Karies Rampan Mulut Anak di TK Tunas
Pada Siswa Pendidikan Anak Bhakti Manado. Jurnal e-
Usia Dini Di Desa Pineleng II GiGi (eG). 2(3): 20-23
Indah. Jurnal e-gigi (eg),
Volume 3, Nomor 1, Januari-

Anda mungkin juga menyukai