Anda di halaman 1dari 4

1.

Manajemen Konflik dan Contoh

Pengertian Konflik
Konflik dapat diartikan sebagai ketidak setujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau
kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya yang
langka secara bersama-sama atau menjalankan kegiatan bersama-sama dan atau karena mereka
mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda.
Macam-macam Konflik
1. Konflik didalam individu:
konflik ini timbul apabila individu merasa bimbang terhadap pekerjaan mana yang harus dilakukannya,
bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan atau bila individu diharapkan untuk melakukan
lebih dari kemampuannya.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama:
konflik ini timbul akibat tekanan yang berhubungan dengan kedudukan atau perbedaan-perbedaan
kepribadian.
3. Konflik antar individu dan kelompok:
konflik ini berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan
oleh kelompok kerja mereka, contohnya seseorang yang dihukum karena melanggar norma-norma
kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama: 0
adanya pertentangan kepentingan antar kelompok.
5.Konflik antar organisasi
6. Akibat adanya bentuk persangingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. 
Konflik semacam ini diakui sebagai sarana untuk mengembangkan produk baru, teknologi, jasa-jasa,
harga yang lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara lebih efisien.
Sebab-sebab Timbulnya Konflik
Faktor-faktor  yang dapat menimbulkan adanya konflik  dalam suatu organisasi antara lain adalah :
1. Berbagai sumber daya yang langka
Karena sumber daya yang dimiliki organisasi terbatas / langka maka perlu dialokasikan. Dalam alokasi
sumber daya tersebut suatu kelompok mungkin menerima kurang dari kelompok yang lain. Hal ini dapat
menjadi sumber konflik.
2. Perbedaan dalam tujuan
Dalam suatu organisasi biasanya terdiri dari atas berbagai macam bagian yang bisa mempunyai tujuan
yang berbeda-beda. Perbedaan tujuan dari berbagai bagian ini kalau kurang adanya koordinasi dapat
menimbulkan adanya konflik. Sebagai contoh : bagian penjualan mungkin ingin meningkatkan valume
penjualan dengan memberikan persyaratan-persyaratan pembelian yang lunak, seperti kredit dengan
bunga rendah, jangka waktu yang lebih lama, seleksi calon pembeli yang tidak terlalu ketat dan
sebagainya. Upaya yang dilakukan oleh bagian penjualan semacam ini mungkin akan mengakibatkan
peningkatan jumlah piutang dalam tingkat yang cukup tinggi. Apabila hal ini dipandang dari sudut
keuangan, mungkin tidak dikehendaki karena akan memerlukan tambahan dana yang cukup besar.
3. Saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan
Organisasi merupakan gabungan dari berbagai bagian yang saling berinteraksi. Akibatnya kegiatan satu
pihak mungkin dapat merugikan pihak lain. Dan ini merupakan sumber konflik pula. Sebagai contoh :
bagian akademik telah membuat jadwal ujian beserta pengawanya, setapi bagian tata usaha terlambat
menyampaikan surat pemberitahuan kepada para pengawas dan penguji sehingga mengakibatkan
terganggunya pelaksanaan ujian.
4. Perbedaan dalam nilai atau persepsi
Perbedaan dalam tujuan biasanya dibarengi dengan perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa
mengarah ke timbulnya konflik. Sebagai contoh : seorang pimpinan muda mungkin merasa tidak senang
sewaktu diberi tugas-tugas rutin karena dianggap kurang menantang kreativitasnya untuk berkembang,
sementara pimpinan yang lebih senior merasa bahwa tugas-tugas rutin tersebut merupakan bagian dari
pelatihan.
5. Sebab-sebab lain
Selain sebab-sebab di atas, sebab-sebab lain yang mungkin dapat menimbulkan konflik dalam organisasi
misalnya gaya seseorang dalam bekerja, ketidak jelasan organisasi dan masalah-masalah komunikasi.
Metode Penyelesian Konflik
Metode ini dapat terjadi melalui cara-cara;
1) kekerasan (Forcing) yang bersifat penekanan otokratik
2) penenangan (smoolling) yaitu cara yang lebih diplomatis
3) penghindaran (avoidance) dimana manajer menghindar untuk mengambil posisi yang tegas
4) penentuan melalui suara terbanyak (majority rule) mencoba untuk menyelesaikan konflik antar
kelompok prosedur yang adil.
Contoh Kasus :
 1. Dua bagian pemasaran komputer yang saling bersaing dalam satu organisasi, dimana kedua bagian
tersebut siapakah yang pertama mencapai atau memenuhi keuota penjualan yang paling banyak. Konflik
disini lebih banyak disebabkan oleh sifat dasar manusia yang lebih cenderung tidak pernah merasa puas
akan apa yang dia telah raih. Sifat-sifat dasar yang tadi dipacu dengan adanya persaingan maka akan
menjadi lebih memanas.
2. Konflik antar karyawan dengan pimpinan :
Umumnya karyawan pihak karyawan lebih cenderung untuk diam, meskipun mengalami pertentangan
dengan pihak atasan. Yang penting bagi suatu organisasi adalah agar setiap konflik hendaknya bisa
diselesaikan dengan baik. Kebanyakan suatu konflik menjadi makin berat karena lama terpendam. Karena
itulah penting bagi suatu organisasi “menemukan” konflik atau sumbernya sedini mungkin. Cara yang
ditempuh adalah dengan menggalakkan saluran komunikasi ke atas (up ward channel of communication).

2. Apakah lambatnya pengambilan keputusan disebabkan karena adanya konflik yang terjadi?
Menurut pendapat kami, terjadinya konflik dalam pengambilan keputusan mempengaruhi lambatnya
pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan tentunya pihak yang terkait akan memilih
alternatif terbaik dari alternatif yang ada, namun disinilah kadang letak terhambatnya pengambilan
keputusan tersebut karena terjadinya konflik. Konflik yang dimaksud adalah ketika ada para pihak yang
berwenang mengambil keputusan memiliki tujuan lain atau memilih alternatif yang bertentangan dengan
pihak lainnya atau istilah lainnya pihak pro dan pihak kontra. Maka proses pengambilan keputusan harus
dikaji lagi dengan mempertimbangkan dari alternatif pihak-pihak yang berkonflik. Sehingga proses
pengambilan keputusan menjadi lambat.
Contoh kasus : Sebuah kampus di Denpasar berencana melaksanakan studi banding ke luar negeri untuk
mahasiswa semester 7 dengan biaya 10 juta rupiah sekaligus dalam rangka memperkenalkan kampus
kepada tempat yang dituju. Hal tersebut baru direncanakan oleh beberapa pihak manajemen kampus,
namun pihak-pihak manajemen yang belum terlibat mulai mempertimbangkan hal tersebut kemudian
mereka melakukan rapat bersama seluruh pihak manajemen kampus. Pada saat rapat inilah ada yang
menjadi pihak pendukung adanya rencana tersebut dengan berbagai alasan dan sebaliknya ada yang
menjadi pihak kontra dengan alasan mereka masing-masing. Maka disinilah proses pengambilan
keputusan menjadi terhambat, apakah rencana tersebut akan dilaksanakan atau tidak karena harus
mengkaji lagi usulan dari kedua belah pihak.
3. Apakah menurut anda konflik berhubungan dengan motivasi?
Menurut pendapat kami, konflik berhubungan dengan motivasi karena dengan adanya konflik maka
para pihak atau kelompok yang berkonflik akan terpacu atau termotivasi untuk melaksanakan tugasnya
dengan lebih baik sehingga hasil kerja yang dicapai akan lebih maksimal. Konflik disini adalah konflik
yang sifatnya positif yaitu dapat menumbuhkan motivasi untuk menjadi yang lebih baik bukan konflik
yang bertujuan saling menjatuhkan pesaing atau lawan konflik. Contoh kasus : di sebuah perusahaan
terdapat dua orang manajer yang telah mempunyai tugasnya masing-masing dalam perusahaan. Kedua
manajer ini selalu melihat kalau tugas manajer lain kurang efektif dan dan merasa tugas merekalah yang
paling baik. Namun kedua manajer selalu berbicara satu dengan lainnya mengenai kekurangan-
kekurangan manajer lain. Disinilah timbul konflik yang kemudian menjadi motivasi untuk selalu bekerja
lebih baik dan dengan hasil yang maksimal.
4. Sejauh mana pemimpin dalam mempengaruhi terjadinya konflik?
Pimpinan adalah seorang yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian pada suatu perusahaan atau
organisasi. Pimpinan memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa. Pada
perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada
perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang piminan umum yang
bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
Ketika terjadinya konflik tugas sorang pemimpin adalah :
1. Mampu mengelola konflik
Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan
 Disiplin : Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik.
Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam
organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.
 Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan : Konflik dapat dikelola dengan
mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya.
Misalnya : perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan
untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
 Komunikasi : Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan
kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan
menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan
sebagai satu cara hidup.
 Mendengarkan secara aktif : Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola
konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman
yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa
mereka telah mendengarkan.
2. Mampu menyelesaikan konflik dengan beberapa teknik, antara lain :
 Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu
penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan
ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang
berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat
menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan
hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi.
 Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya
apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan
memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian
dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di
tempat yang pertama.
 Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan
keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-
nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang
penting untuk alasan-alasan keamanan.
 Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling
memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat
menguntungkan semua pihak.
 Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
1. Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang
sama.
2. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling
memperhatikan satu sama lainnya.
Contoh kasus : pada sebuah perusahaan tentunya memiliki karyawan yang terdiri dari berbagai jenis
golongan dan watak yang berbeda-beda. Seringkali hal-hal tersebut menimbulkan konflik antar sesama
karyawan. Dengan adanya konflik berkepanjangan tentunya akan menurunkan kualitas perusahaan.
Tentunya peran seorang pemimpin disini sangat penting dalam penanganan konflik agar konflik tersebut
agar tidak berkepanjangan guna menciptakan rasa aman dan nyaman pada karyawan lainnya. Sehingga
stabilitas perusahaan dapat terjaga dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai