Konflik adalah ketidaksepakatan antara dua atau lebih anggota organisasi atau
kelompok. Berdasarkan cakupan dalam organisasi, konflik bisa dikelompokkan dalam
:
a) Konflik Interpersonal Konflik antar orang-orang yang berada dalam suatu
organisasi
b) Konflik Intragroup Konflik yang terjadi dalam kelompok, tim, atau
departemen tertentu
c) Konflik Intergroup Konflik yang terjadi antardepartemen, kelompok, atau tim
d) Konflik Interorganisasional Konflik yang terjadi antarorganisasi
Ada tiga macam jenis pemecahan/ penyelesaian konflik dalam manajemen konflik
yaitu :
a) Dominasi, mempunyai ciri menekan konflik, bukannya mengatasi agar
konfilik agar tidak muncul kepermukaan, menghasilkan situasi menang –
kalah, yaitu pihak yang kalah dipaksa menyerah, karena itu biasanya pihak
yang kalah merasa kecewa
b) Kompromi, kompromi dilakukan untuk menemukan jalan tengah yang dapat
diterima kedua belah pihak yang bertentangan. Cara ini membuat kedua belah
pihak tidak merasa frustasi atau pun dikecewakan meskipun keduanya tidak
terpuaskan seutuhnya dari hasil kompromi
c) Pendekatan Integratif. Dengan pendekatan ini konflik antar kelompok diubah
menjadi situasi pemecah masalah. Pihak yang terlibat konflik dihadirkan
kemudian mendiskusikan pemecahan masalah yang terbaik
kompromi dilakukan untuk menemukan jalan tengah yang dapat diterima kedua belah
pihak yang bertentangan. Cara ini membuat kedua belah pihak tidak merasa frustasi
atau pun dikecewakan meskipun keduanya tidak terpuaskan seutuhnya dari hasil
kompromi
3. Jelasksn tipe negosiasi
a) negosiasi distributif, pada type negosiasi ini, kedua belah pihak yang
berkonflik percaya bahwa hasil yang akan diperoleh bersifat tetap, tidak
tergantung pada hasil negosiasi. Dengan demikian pihak yang berkonflik
berusaha memaksimalkan kepentingannya dan meminimalkan kepentingan
pihak lain.
b) negosiasi integratif. Pada type negosisasi ini pihak yang berkonflik percaya
bahwa hasil yang diperolah bisa meningkat jika ada solusi yang lebih baik.
Karena semua bisa menjadi lebih baik, semua pihak yang berkonflik akan
mabersedia bekerjasama untuk memperolah hasil yang lebik baik. Suasana
negosiasi akan lebih kondusif, komunikasi akan lebih terbuka.
Menurut Likert, gaya kepemimpinan yang berfokus pada karyawan merupakan gaya
kepemimpinan yang lebih efektif dibandingkan dengan fokus pada produksi. Secara
terperinci gaya kepemimpinan Likert dibagi menjadi 4 sistem, yaitu :
Tahap kedua, ketika karyawan mulai belajar dan semakin terbiasa dengan
organisasi, intruksi kerja yeng terperinci masih diperlukan, tetapi manajer perlu
meningkatkan hubungan kerja dengan memberi dorongan
*Berikan sumber/ referensi (dari buku BMP, Jurnal ilmiah, situs/web resmi, bukan dari
blogspot atau wordpress)