Anda di halaman 1dari 3

Diskusi 6

1. Jelaskan bagaimana mengatasi konflik dengan  manajemen konflik!

Konflik adalah ketidaksepakatan antara dua atau lebih anggota organisasi atau
kelompok. Berdasarkan cakupan dalam organisasi, konflik bisa dikelompokkan dalam
:
a) Konflik Interpersonal Konflik antar orang-orang yang berada dalam suatu
organisasi
b) Konflik Intragroup Konflik yang terjadi dalam kelompok, tim, atau
departemen tertentu
c) Konflik Intergroup Konflik yang terjadi antardepartemen, kelompok, atau tim
d) Konflik Interorganisasional Konflik yang terjadi antarorganisasi

Ada tiga macam jenis pemecahan/ penyelesaian konflik dalam manajemen konflik
yaitu :
a) Dominasi, mempunyai ciri menekan konflik, bukannya mengatasi agar
konfilik agar tidak muncul kepermukaan, menghasilkan situasi menang –
kalah, yaitu pihak yang kalah dipaksa menyerah, karena itu biasanya pihak
yang kalah merasa kecewa
b) Kompromi, kompromi dilakukan untuk menemukan jalan tengah yang dapat
diterima kedua belah pihak yang bertentangan. Cara ini membuat kedua belah
pihak tidak merasa frustasi atau pun dikecewakan meskipun keduanya tidak
terpuaskan seutuhnya dari hasil kompromi
c) Pendekatan Integratif. Dengan pendekatan ini konflik antar kelompok diubah
menjadi situasi pemecah masalah. Pihak yang terlibat konflik dihadirkan
kemudian mendiskusikan pemecahan masalah yang terbaik

2. Bagaimana cara mengatasi konflik  yang ada dengan kompromi!

kompromi dilakukan untuk menemukan jalan tengah yang dapat diterima kedua belah
pihak yang bertentangan. Cara ini membuat kedua belah pihak tidak merasa frustasi
atau pun dikecewakan meskipun keduanya tidak terpuaskan seutuhnya dari hasil
kompromi
3. Jelasksn tipe negosiasi
a) negosiasi distributif, pada type negosiasi ini, kedua belah pihak yang
berkonflik percaya bahwa hasil yang akan diperoleh bersifat tetap, tidak
tergantung pada hasil negosiasi. Dengan demikian pihak yang berkonflik
berusaha memaksimalkan kepentingannya dan meminimalkan kepentingan
pihak lain.
b) negosiasi integratif. Pada type negosisasi ini pihak yang berkonflik percaya
bahwa hasil yang diperolah bisa meningkat jika ada solusi yang lebih baik.
Karena semua bisa menjadi lebih baik, semua pihak yang berkonflik akan
mabersedia bekerjasama untuk memperolah hasil yang lebik baik. Suasana
negosiasi akan lebih kondusif, komunikasi akan lebih terbuka.

4. Jelaskan gaya kepemimpinan Likert!

Menurut Likert, gaya kepemimpinan yang berfokus pada karyawan merupakan gaya
kepemimpinan yang lebih efektif dibandingkan dengan fokus pada produksi. Secara
terperinci gaya kepemimpinan Likert dibagi menjadi 4 sistem, yaitu :

a) Otoriter-eksploitatif, dimana manajer memiliki kepercayaan yang rendah


terhadap bawahannya dan memotivasi bawahannya melalui ancaman atau
hukuman, kada juga melalui reward. Komunikasi hanya dilakukan satu arah
(kebawah) dan membatasi pengambilan keputusan hanya untuk manajer
b) Benevolent-authoritative, dimana manajer mempercayai bawahan sampai
tingkat tertentu, memotivasi bawahan melalui ancaman dan hukuman
meskipun tidak selalu, mengijinkan komunikasi 2 arah, memperhatikan ide
atau pendapat dari bawahan dan mendelegasikan wewenang pengambil
keputusan meskipun masih melakukan pengawasan dengan ketat.
c) Konsultatif, manajer ini mempunyai kepercayaan terhadap bawahan yang
cukup besar meski tidak sepenuhnya. Memanfaatkan pendapat dan ide dari
bawahan, menggunakan balasan (intensif) untuk memotivasi bawahan, dan
kadang menggunakan ancaman dan hukuman untuk memotivasi bawahan,
menjalankan komunikasi 2 arah, membuat keputusan umum pad atingkat atas
dan mengijinkan keputusan yang lebih spesifik dibuat pada tingkat bawah,
serta mau berkonsultasi pada beberapa situasi.
d) Partisipatif. Menajer ini mempunyai kepercayaan yang sepenuhnya kepada
bawahan, selalau memanfaatkan pendapat dan ide dari bawahan,
menggunakan intensif ekonomi untuk memotivasi karyawan, serta mendorong
partisipasi dalam penentuan tujuan dan penilaian kemajuan dalam pencapaian
tujuan tersebut. Komunikasi dilakukan 2 arah, mendorong pengambilan
keputusan dalam semua bagian organisasi, dan menjadikan karyawan sebagai
kelompok kerja.

5. Jelaskan salah satu teori kepemimpinan situasi (contingency)!


Model kepemimpinan Hersey dan Blanchard, membuat model kepemimpinan,
yaitu efektivitas kepemimpinan tergantung dari kesiapan bawahan. Kesiapan
tersebut mencangkup kemauan untuk mencapai prestasi, untuk menerima
tanggung jawab, kemampuan mengerjakan tugas dan pengalaman bawahan.
Yang dibagi kedalam 4 tahapan yaitu :

Tahap pertama, dimana karyawan belum tahu banyak , pengalaman masih


kurang sehingga dalam memberikan intruksi lebih terperinci mengenai aturan
dan prosedur organisasi sehingga memperjelas situasi kerja karyawan

Tahap kedua, ketika karyawan mulai belajar dan semakin terbiasa dengan
organisasi, intruksi kerja yeng terperinci masih diperlukan, tetapi manajer perlu
meningkatkan hubungan kerja dengan memberi dorongan

Tahap ke tiga, kesiapan karyawan menjadi semakin baik sehingga manajer


sudah tidak perlu lagi menggunakan kepemimpinan yang tegas dan
mengarahkan, bahkan gaya kepemimpinan yang memerintah biasanya tidak
disukai lagi oleh karyawan pada tahap ini

Tahap ke 4. Ketika karyawan sudah mulai berpengalaman, dapat mengarahkan


diri mereka sendiri, semakin percaya dalam menjalankan tugasnya, manajer
tidak perlu lagi memberikan dorongan dan atau arahan, pada tahap ini karyawan
sudah mulai dilepas

*Berikan sumber/ referensi (dari buku BMP, Jurnal ilmiah, situs/web resmi, bukan dari
blogspot atau wordpress) 

Anda mungkin juga menyukai