Anda di halaman 1dari 19

MODUL 7

KEGIATAN BELAJAR 3
MENGELOLA KONFLIK

Konflik adalah ketidaksepakatan antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok.
Biasanya konflik dipandang sebagai sesuatu yang dihindari. Tetapi pandangan baru
mengganggap konflik sebagai sesuatu yang harus dikelola yaitu konflik yang sehat dapat
meningkatkan produktivitas.
A. TIPE - TIPE Konflik Interpersonal
KONFLIK
Berdasarkan cakupan dalam
organisasi konflik bisa Konflik Intragroup
dikelompokkan menjadi 4
kelompok :
Konflik Intergroup

Konflik
Interorganizational
1.Konflik interpersonal
Konflik ini berkaitan dengan orang orang yang berada dalam susunan suatu organisasi. Terjadinya konflik ini
dikarenakan adanya perbedaan pendapat atau pandangan antar individu dalam suatu organisasi , contoh nya
manajer menginginkan strategi pemasaran yang agresif, sementara manajer lainya menginginkan strategi
pemasaran yang lebih konservatif.

2. Konflik intragroup
Konfik ini biasa terjadi di dalam departemen , tim atau kelompok tertentu , contoh nya satu manajer
menginnginkan iklan yang besar sedangkan manajer yang lain ingin iklan nya dikurangin., tetapi promosi
langsung yang leih diperbesar. Di dalam departemen keuangan muncul pertentangan pendapat. Satu orang
menginginkan pinjaman ke bank , sementara yang lain menginginkan pinjaman dikurangi dan diganti dengan
penerbitan saham baru.
3. Konflik intergroup
Konflik ini bisa di bilang hampir sama dengan konflik sebelum nya karena sama sama terjadi pertentangan
pendapat, beda nya adalah kalau konflik sebelumnya itu terjadi di dalam departemen maka konflik ini terjadi
antar departemen 1 dengan departemen yang lain, contohnya pada saat terjadi resesi ekonomi , departemen
keuangan menginginkan pengetatan anggaran . Promosi karena melihat resesi sebagai kesempatan untuk
melakukan penetrasi pasar pada saat pesaing atau competitor kita sedang lesu karena resesi.

4. Konflik Interorganizational
Konflik ini juga sama dengan 2 konflik diatas konflik ini terjadi antar organisasi atau 1 perusahaan dengan
perusahaan lain , sebagai contoh suatu perusahaan berkonflik dengan lembaga swadaya masyarakat ( LMS )
bidang lingkungan. LMS menuduh perusahaan tersebut melakukan perusakan lingkungan sementara perusahaan
tersebut ber agumen sudah melakukan tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan lingkungan.
Bisa kita lihat bahwa konflik yang terjadi diatas adalah kesalah pahaman diantara kedua belah pihak yang
mungkin terjadi karena mis komunikasi dan data yang tidak valid.
B. PENYEBAB KONFLIK
Penyebab konflik itu terjadi karena struktur atau desain organisasi yang berkaitan dengan kelompok atau pun
individu berikut 6 penyebab terjadinya konflik .
1. Ketergantungan : disamping mampu meningkatkan koordinasi, ketergantungan juga mampu menimbulkan
konflik bagi sebuah organisasi. Sebagai contoh :

Tim Pencari Tim


Tim Produksi
Bahan Baku Pemasaran

Terhambat
(ex : kendala cuaca, kesulitan mendapat supply, dll)
2. Perbedaan Tujuan : dalam sebuah departemen/ kelompok dalam organisasi kadang memiliki
perbedaan tujuan dan tidak selalu konsisten

Makin banyak variasi barang = makin banyak peluang Makin banyak variasi barang = makin banyak dana yang
meraup keuntungan dikeluarkan untuk kemasan, desain, dll
3. Persaingan Sumber Daya : sumber daya terbatas diakibatkan minimnya dana yang dibutuhkan
oleh sebuah organisasi untuk menmenuhi tujuannya

4. Dinamika Interpersonal : dua orang yang memiliki motivasi dan kepentingan yang mampu
menyebabkan adanya konflik dalam sebuah organisasi.

Manajer muda yang tidak memiliki kesabaran untuk mempelajari Manajer senior merasa bahwa mempelajari sejarah organisasi
sejarah organisasi sehingga berakibat terbentuknya image manajer adalah penting, sehingga mampu memperluas ruang lingkup
muda yang ambisius dan mengutamakan target sebagai tujuan kinerja dan privillage. Pada akhirnya terbentuklah image low
utamanya profile
5. Wewenang yang Overlap : munculnya dua atau lebih pihak yang merasa memiliki hak untuk
mengelola sesuatu sehingga muncul pertentang antar pihak-pihak tertentu.
6. Penyebab Lainnya : munculnya konflik lain salah satu contohnya adalah senioritas dalam sebuah
lembaga. Apabila anak muda yang menjadi pemimpin, maka akan memicu terjadinya konflik
C. Manajemen Konflik : konflik dapat didorong, dikurangi atau
dipecahkan/ diatasi.

Mendorong Konflik : hal hal yang memicu terjadi konflik

Mendatangkan pihak luar dari organisasi


yang bertentangan dari kebiasaan organisasi Mengubah prosedur yang telah
Manajer membuat mapan/ disepakati bersama dari
kompetisi awal

Mengubah jaringan
informasi Memilih manajer yang tepat
Mengubah departemen (terbuka, memberi peluang, tidak
dan struktur wewenang otoriter, dan lain lain
Mengurangi Konflik : mendinginkan situasi walaupun
tidak memecahkan sumber masalah

Manajer berhak mengganti tujuan yang lebih tinggi agar


mampu diterima oleh semua pihak yang sedang
Menambah sumber daya bertentangan
yang diperebutkan dalam
konflik

Memasukkan “musuh” yang bertugas


Meningkatkan koordinasi
menyatukan pihak-pihak yang sedang
antar divisi
bertentangan

Manajemen dinamika
Mengatasi Konflik : dominasi, penekanan, kompromi, dan
pendekatan integratif

Dominasi
1. Menekan konflik, bukan mengatasi konflik sehingga tidak muncul
dipermukaan
2. Memunculkan situasi menang-kalah

Beberapa cara dominasi :


1. Penekanan (forecing) : manajer mengambil keputusan
2. Penenangan (smoothing) : manajer meminimalisikan konflik dengan hanya berdialog
dengan perwakilan/ ketua kelompok
3. Penghindaran (avoidance) : Manajer pura-pura tidak tahu atau tidak menganggap konflik
adalah hal yang harus dibahas secara serius
4. Aturan Mayoritas (majority rules) : Konflik diselesaikan dengan voting/ pengambilan
suara, sebagai suara terbanyak akan diambil sebagai solusi
5. Akomodasi : melakukan tawar menawar antar pihak yang sedang berkonflik
6. Kompetisi : pihak-pihak yang sedang berkonflik dibiarkan secara alami melakukan
persaingan sehingga apabila salah satunya menjadi pemenang, maka akan terjadi sebagai
hal yang alami
Mengatasi Konflik : dominasi, penekanan, kompromi, dan
pendekatan integratif

Kompromi
Kompromi digunakan untuk menemukan jalan tengah bagi kedua belah pihak yang saling
bertentangan. Masing-masing pihak tidak harus mengalami kekecewaan ataupun menang
telak, sehingga dapat tercapainya tujuan bersama dengan mengedepankan toleransi pada
pihak lain untuk memenuhi tujuannya

Beberapa cara kompromi :


1. Pemisahan (separation) : pihak pihak yang berkonflik dipisahkan dalam kurun waktu
tertentu
2. Arbitrasi : pihak pihak yang berkonflik menyerahkan konflik kepada pihak ketiga yang
dirasa lebih menguasai
3. Pemecahan secara random (by chance) : berguna untuk konflik yang tidak besar (ex :
melempar uang koin, dadu, dll)
4. Kembali ke peraturan yang berlaku
5. Kompensasi (bribing) : satu pihak mengalah
Mengatasi Konflik : dominasi, penekanan, kompromi, dan
pendekatan integratif

Pendekatan Konflik diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama dan dapat dipecahkan. Pihak
Integratif pihak yang sedang berkonflik didudukan bersama, saling bertukar keluhan, saling
bertukar informasi dan berdiskusi secara bebas dan memungkinkan pemecahan masalah
integral

Tiga jenis pemecahan masalah integral :


1. Konsensus : pihak yang terlibat dipertemukan dan kemudian mendiskusikan pemecahan
masalah terbaik
2. Konfrontasi : pihak yang terlibat diminta mengungkapkan sebab sebab terjadinya konflik
sehingga dapat menanggapi secara langsung satu sama lain dan dapat langsung dianalisis
3. Penetapan tujuan yang lebih tinggi
D. Strategi mengelola konflik : fokus ada idividu
atau kelompok
1. Strategi berfokus pada individu

A. Meningkatkan kesadaran mengenai sumber konflik : penyebab nya adalah hal


yang sepele atau tidak serius

B. Meningkatkan kesadaran adanya keberagaman dan meningkatkan keterampilan


mengelola keberagaman : setiap wilayah berbeda gaya atau cara untuk
menyelesaikan masalah

C. Memberikan rotasi pekerjaan dan penugasan sementara : sudut pandang yang


berbeda ketika di dalam ruangan dan di lapangan
2. Strategi berfokus pada organisasi

A. Mengubah struktur organisasi : dengan


B. Mengubah budaya : organisasi bisa
kata lain konflik ini memberikan sinyal
mendesain struktur yang bisa mengurangi
bahwa struktur organisasi yang lama sudah
konflik karena perbedaan budaya tersebut
tidak optimal dan struktur organisasi yang
baru harus segera dibuat

C. Mengubah sumber konflik : konflik


tersebut bisa dikurangi dengan jalan
mendefinisikan job despription yang jelas
yang mengatur kewenangan masing-
masing
E. NEGOSIASI UNTUK MENGELOLA KONFLIK
1. Negosiasi dan karakteristiknya

Negosiasi merupakan suatu proses di mana kedua belah pihak bertemu berkomunikasi dengan berbagai
media komunikasi untuk memecahkan konflik . Negosiasi bisa dilakukan langsung antara pihak yang
berkonflik

Situasi negosiasi A. Ada konflik kepentingan antara kedua belah pihak atau lebih
keinginan satu pihak tidak harus sama dengan keinginan pihak
lainnya .
B. Tidak ada aturan atau prosedur yang baku untuk memecahkan konflik
tersebut atau pihak yang berkonflik memilih untuk memecahkan konflik
di luar set aturan atau prosedur yang suda baku
C. Pihak – pihak yang berkepetingan memilih untuk mencari
kesepakatan disbanding dengan perang terbuka.
Negosiasi distributif

2. Tipe tipe
negosiasi
Negosiasi integratif
3.Negosiasi untuk mendorong
negosiasi integrative

Secara umum negosiasi integrative menghasilkan lebih banyak manfaat dibandingkan dengan negosiasi distributif.

3 strategi untuk mendorong


negosiasi integratif

Memfokuskan pada Memfokuskan pada Memfokuskan pada


tujuan besar masalah tujuan yang sama

Anda mungkin juga menyukai