Anda di halaman 1dari 4

MODUL 8

KELOMPOK DAN MENGELOLA KONFLIK


KELOMPOK :
1. MUHAMMAD LUIS BACHTIAR (030996397)
2. NIMAS AYU KARLA (031398921)
3. NURUL INAYAH (030995474)

KELOMPOK DAN MENGELOLA KONFLIK


Kelompok didefinisikan sebagai dua atau lebih orang yang berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan tertentu.

1. ALASAN TERBENTUKNYA KELOMPOK:

 Fisik (dalam hal sikap,kepribadian, dan kedudukan ekonomi)


 Ekonomi
 Aktivitas kelompok yg menarik
 Memenuhi kebutuhan
 Tujuan Kelompok
 Manfaat instrumental (secara tidak langsung)
baca hal 8.4

2. PERKEMBANGAN KELOMPOK
Merupakan proses belajar, belajar bekerjasama, saling menerima, dan saling percaya.

3.TIPE KELOMPOK

 Kelompok Formal (diciptakan dengan sengaja oleh manajer).


 Kelompok Informal (terbentuk karena orang bertemu dan berinteraksi secara
teratur).

4.KARAKTERISTIK KELOMPOK

 Struktur Peranan
peranan yg diharapkan peranan yg dikirimkan peranan yg dipahami
peranan yg dijalankan.
 Norma Kelompok (perilaku standar yg diterima kelompok unt anggotanya).
 Kohesivitas (indikator sejauh mana kelompok berpengaruh thd individu).
baca hal 8.12- 8.17

5. PEMECAHAN MASALAH DALAM KELOMPOK


 Keuntungan pengambilan keputusan dalam kelompok :
 kelompok dapat menghasilkan alternatif pengambil keputusan yg lebih
banyak.
 kelompok mempunyai pengetahuan lebih banyak dibandingkan dengan
individu.
 pengetahuan lebih banyak dibandingkan dengan individu.
 pengambilan keputusan bersama akan meningkatkan komitmen setiap
anggotanya. Kelemahan pengambilan keputusan kelompok :
 kelompok cenderung membatasi alternative keputusan yg mereka
pertimbangkan.
 kelompok akan didominasi seorang pimpinan yg mungkin tidak mempunyai
keahlian dalam pengambilan keputusan.

KB 2.
MENGELOLA KONFLIK
Konflik adalah ketidaksepakatan antara dua atau lebih anggota organisasi atau
kelompok.

1. TIPE TIPE KONFLIK


 Konflik Interpersonal (konflik antar anggota dalam suatu organisasi). muncul
karena adanya pebedaan pendapat antar individu dalam suatu organisasi.
 Konflik Intragroup (terjadi dalam kelompok, tim, atau departemen tertentu ).
 Konflik Intergroup (terjadi antar departemen, kelompok, atau tim).
 Konflik Interorganisasional (terjadi antar organisasi ).

2. PENYEBAB KONFLIK
 Ketergantungan
 Perbedaan Tujuan
 Persaingan Sumber Daya
 Dinamika Interpersonal (tidak menyukai satu sama lain).
 Wewenang yg Overlap (dua pihak yg merasa mempunyai hak untuk mengelola
sesuatu)
3. MANAJEMEN KONFLIK (baca hal 8.29-8.33)
 Mendorong Konflik : - manajer dapat mendorong konflik dengan mengadakan
kompetisi atau persaingan, menawarkan bonus.
 Mengurangi konflik : menambah sumbar daya yg diperebutkan dapat mengurangi
konflik, tentunya jika organisasi mempunyai sumber daya yg cukup.
 Mengatasi Konflik :
A. Dominasi, yg mempunyai ciri : Penekanan (Forcing).
Penenangan (smoothing).
Penghindaran (avoidance).
Aturan Mayoritas (majority rules).
Akomodasi.
Kompetisi.
B. Kompromi (dilakukan unt menemukan jalan tengah yang dapat diterima oleh
pihak yang bertentangan).
Bentuk-bentuk kompromi : Pemisahan (separation)
Arbitrasi .
Pemecahan secara random(bychance).
Kembali ke peraturan yang berlaku.
Kompensasi.
C. Pendekatan Integratif ( dengan pendekatan ini, konflik antarkelompok diubah
menjadi situasi pemecahan masalah bersama yang dapat diselesaikan dengan
teknik pemecahan masalah). Jenis pemecahan integral : Konsensus
Konfrontasi Penetapan tujuan yang lebih tinggi.

4. STRATEGI MENGELOLA KONFLIK :


 Strategi Berfokus pada Individu :
a. meningkatkan kesadaran mengenai sumber konflik
b. meningkatkan kesadaran adanya keberagaman dan meningkatkan
keterampilan mengelola keberagaman.
c. memberikan rotasi pekerjaan dan penugasan sementara.

 Strategi Berfokus pada Organisasi :


a. mengubah struktur organisasi.
b. mengubah struktur budaya.
c. mengubah sumber konflik.
5. NEGOSIASI UNTUK MENGELOLA KONFLIK
Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak bertemu dan berkomunikasi
dengan berbagai media komunikasi untuk memecahkan konflik. Negosiasi juga bisa
dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga sebagai penengah (mediator). Seperti
Arbitraser (dewan arbitrase nasional) yang bertindak sebagai mediator pihak yg berkonflik

 Tipe-tipe Negosiasi :
a) Negosiasi Distributif, pihak yang berkonflik percaya bahwa hasil yang akan
diperoleh bersifat tetap, tidak tergantung dengan hasil negosiasi.
b) Negosiasi Integratif, pihak yang berkonflik percaya bahwa hasil yang
diperoleh bisa meningkat jika ada solusi yang lebih baik.
c)

Anda mungkin juga menyukai