Anda di halaman 1dari 13

Bab 14 Konflik dan Negoasiasi

Sasaran Pembelajaran

Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:


 Membedakan pandangan atas konflik di antara para tradisional dan yang
interaksionis.
 Menggambarkan tiga tipe konflik dan dua lokus konflik.
 Menguraikan proses konflik.
 Membedakan perundingan yang distributif dan integratif.
 Menerapkan lima tahap dalam proses negosiasi.
 Memperlihatkan bagaimana perbedaan individual memengaruhi
negosiasi.
 Menilai peranan dan fungsi dari negosiasi dengan pihak ketiga.
Definisi konflik
Konflik (conflict) adalah proses yang dimulai ketika salah satu pihak
memandang pihak lainnya telah memengaruhi secara negatif, atau akan
berpengaruh secara negatif, terhadap segala sesuatu hal yang
dipedulikan oleh pihak pertama.

Terdapat kisaran yang luas mengenai pengalaman orang yang terlibat


dalam konflik di dalam organisasi: ketidaksesuaian tujuan, perbedaan
atas interpretasi kenyataan, ketidaksepakatan yang berdasarkan pada
ekspektasi atas perilaku, dan sebagainya.
Pandangan Tradisional atas Konflik
Pandangan tradisional atas konflik (traditional view of conflict) adalah
keyakinan bahwa semua konflik berbahaya dan harus dihindari.

Konflik dipandang sebagai hasil atas disfungsional (kegagalan fungsi) akibat


komunikasi yang buruk, kurangnya keterbukaan dan kepercayaan di antara
orang-orang, serta kegagalan dari para manajer untuk menjadi responsif
terhadap kebutuhan dan aspirasi para karyawan mereka.

Kita hanya memerlukan studi mengenai penyebab konflik dan memperbaiki


kegagalan fungsi tersebut untuk meningkatkan kinerja kelompok dan
organisasi.
Pandangan Interaksionis atas Konflik
Pandangan interaksionis atas konflik (interactionist view of conflict) Kadalah
keyakinan bahwa konflik tidak hanya merupakan sebuah paksaan yang positif
dalam suatu kelompok tetapi juga sangat diperlukan bagi suatu kelompok untuk
bekerja dengan lebih efektif.

Pandangan interaksionis tidak berpendapat bahwa seluruh konflik adalah baik,


namun membaginya menjadi :
1. Konflik fungsional (functional conflict) adalah konflik yang mendukung
tujuan dari kelompok dan meningkatkan kinerjanya.
2. Konflik disfungsional (dysfunctional conflict) adalah konflik yang
menghambat kinerja kelompok.
Tipe dan lokus konflik

Jenis Konflik

Konflik hubungan Konflik proses Konflik


Konflik tugas Konflik
Konflik yang didasarkan mengenai bagaimana
tentang kandungan dan
pada hubungan pekerjaan akan
tujuan dari pekerjaan.
interpersonal. diselesaikan.
Lokus Konflik
Cara lain untuk memahami konflik adalah dengan mempertimbangkan lokus, atau di
mana konflik terjadi.

Konflik dyadic (dyadic


conflict) Konflik yang
terjadi di antara dua orang.

Konflik intragrup (intragroup


conflict) Konflik yang terjadi di
dalam sebuah kelompok atau tim.

Konflik antarkelompok
(intergroup conflict) Konflik di
antara kelompok atau tim yang
berbeda.
Proses konflik
Proses konflik (conflict process) adalah suatu proses yang memiliki
lima tahapan: pertentangan yang berpotensial atau ketidaksesuaian,
kesadaran dan personalisasi, niatan, perilaku, dan hasil.

Tahap I: Pertentangan yang Berpotensial atau Ketidaksesuaian


Tahap pertama dari konflik adalah penampilan kondisi—penyebab
atau sumber—yang menciptakan peluang bagi konflik untuk timbul.
Kita mengelompokkan kondisi-kondisi ke dalam tiga kategori umum:
komunikasi, struktur, dan variabel pribadi.
Tahap II: Kesadaran dan Personalisasi

Jika kondisi yang tercantum pada Tahap I secara negatif memengaruhi sesuatu yang
dipedulikan oleh pihak lain, maka berpotensial untuk pertentangan atau ketidaksesuaian
menjadi diwujudkan dalam tahap kedua.

Tahap III: Niat

Niat memengaruhi antara persepsi dan emosi orang-orang serta perilaku terbuka mereka.
Mereka berkeputusan untuk bertindak dengan cara tertentu.

Tahap IV: Perilaku

Tahap perilaku meliputi pernyataan, tindakan, dan reaksi yang dibuat oleh para pihak yang
sedang berkonflik, biasanya sebagai upaya terang-terangan untuk mengimplementasikan
niatan mereka sendiri.

Tahap V: Hasil

Aksi-reaksi yang saling memengaruhi di antara para pihak yang sedang berkonflik
menciptakan konsekuensi.
Negosiasi
Negosiasi (negotiation) adalah proses yang mana dua atau lebih pihak saling
bertukar barang atau jasa dan berupaya untuk setuju dengan nilai tukar bagi
mereka.

Strategi Perundingan
Terdapat dua pendekatan umum mengenai negosiasi:
1. perundingan distributif (distributive bargaining) adalah negosiasi yang
berupaya untuk membagi jumlah sumber daya secara tetap; situasi
kemenangan atau kekalahan.
2. Perundingan integratif (integrative bargaining) adalah negosiasi yang
berupaya mencari satu atau lebih kesepakatan yang dapat memberikan solusi
kemenangan bagi kedua belah pihak.
Proses Negosiasi
Perbedaan Individual dalam Efektivitas Negosiasi

Terdapat empat faktor yang memengaruhi seberapa efektifnya individu


melakukan negosiasi:

Kepribadian

Suasana hati/emosi

Budaya

Perbedaan gender
Negosiasi dengan Pihak Ketiga

Terdapat tiga peran dasar dari pihak ketiga: mediator, arbitrator, dam
konsiliator:
1. Mediator. Seorang pihak ketiga, tidak memihak, dan memfasilitasi
solusi yang dinegosiasikan dengan menggunakan pertimbangan,
bujukan, sera saran untuk alternatif-alternatif.
2. Arbitrator. Seorang pihak ketiga pada negosiasi yang memiliki
otoritas untuk mendikte perjanjian.
3. Konsiliator. Seorang pihak ketiga yang terpercaya yang
menyediakan kaitan komunikasi secara informal di antara negosiator
dengan lawan

Anda mungkin juga menyukai