Konflik dan
Negosiasi
Team
konflik
tugas
konflik konflik
hubungan proses
proses Konflik
Potensi Oposisi atau Kognisi dan
Q1 Ketidakcocokan
Q2 Personalisasi
Kondisi ini mungkin tidak langsung Tahap II penting karena di situlah isu
mengarah pada konflik, tetapi salah konflik cenderung didefinisikan, di
satunya diperlukan jika ingin muncul ke mana para pihak memutuskan tentang
permukaan. Kami mengelompokkan apa konflik itu
kondisi menjadi tiga kategori umum:
komunikasi, struktur, dan variabel
pribadi.
proses Konflik
Q3 Niat
Niat adalah tahap yang berbeda karena kita harus menyimpulkan maksud orang lain
untuk mengetahui bagaimana menanggapi perilaku. Banyak konflik meningkat hanya
karena satu pihak mengaitkan niat yang salah dengan pihak lain. lima niat penanganan
konflik:
bersaing (tegas dan tidak kooperatif),
berkolaborasi (tegas dan kooperatif),
menghindari (tidak tegas dan tidak kooperatif),
mengakomodasi (tidak tegas dan kooperatif),
berkompromi (menengah pada ketegasan dan kerja sama)
proses Konflik
Q4 Perilaku Q5 Hasil
Negosiasi menembus interaksi hampir semua orang dalam kelompok dan organisasi. Ada yang
jelas: Tawar-menawar tenaga kerja dengan manajemen. Ada yang tidak begitu jelas: Manajer
bernegosiasi dengan karyawan, rekan kerja, dan atasan; penjual bernegosiasi dengan pelanggan;
agen pembelian bernegosiasi dengan pemasok. Dan ada yang tidak kentara: Seorang karyawan
setuju untuk melindungi seorang kolega selama beberapa menit dengan imbalan keuntungan di
masa depan.
Jenis Negosiasi
Negosiasi mempunyai dua pendekatan umum yaitu negosiasi distributif dan negosiasi
integratif.
Negosiasi distributif merupakan proses tawar menawar yang terjadi antara dua pihak
dengan hasil keputusan menang dan kalah. Negosiasi distributif terkadang disebut
sebagai win lose approach dengan arti bahwa keuntungan satu orang adalah kerugian
orang lain.
Negosiasi integratif dimaknai sebagai negosiasi yang melibatkan upaya bersama yang
diarahkan dalam menemukan solusi yang dianggap bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Negosiasi integratif lebih menekankan pada kekuatan kepentingan kedua pihak
negosiator melalui pendekatan penyelesaian masalah yang kolaboratif. Kegiatan ini juga
sebagai strategi mengatur konflik secara produktif untuk memperoleh kesepakatan bisnis
melalui metode win-win solution.
Proses Negosiasi
klarifikasi dan
justifikasi
tawar menawar
penutupan dan dan memecah
implementasi masalah
Perbedaan Individu Dalam
Efektivitas Negosiasi
Apakah beberapa orang negosiator yang lebih baik daripada yang lain?
Jawabannya kompleks. Empat faktor mempengaruhi seberapa efektif individu
bernegosiasi: kepribadian, suasana hati/ emosi, budaya, dan jenis kelamin.
negosiasi
hubungan
pihak ke-3
TERIMAKASIH !