2010011211166
5. Tahap V: Hasil
Tahap ini menghasilkan konsekuensi yang telah dibuat oleh pihak yang
terlibat konflik. Hasil yang diperoleh dapat bersifat fungsional &
meningkatkan kinerja atau disfungsional & merintangi kinerja kelompok.
C. Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah proses di mana dua pihak atau lebih bertukar barang atau
layanan dan upaya untuk setuju pada pertukaran menilai untuk mereka.
1. Strategi tawar-menawar
Ada dua pendekatan umum untuk negosiasi — tawar menawar distributif dan
integratif tawar-menawar.
Negosiasi Distributif
Negosiasi distributif mengacu pada strategi negosiasi kompetitif yang
digunakan ketika para pihak berusaha untuk mendistribusikan sumber
daya tetap seperti uang, aset, dll. Di antara mereka sendiri. Ini juga
dikenal sebagai zero-sum, atau negosiasi menang-kalah, dalam arti
bahwa pihak-pihak yang dinegosiasikan mencoba untuk mengklaim
bagian maksimum untuk diri mereka sendiri dan karena itu ketika
salah satu pihak menang atau mencapai tujuannya, yang lain kalah.
Negosiasi distributif dipilih oleh komunikator yang kompetitif ketika
tidak ada rasa saling percaya dan kerja sama. Ini sering dianggap
sebagai pendekatan terbaik untuk negosiasi.
Negosiasi Integratif
Negatif Integratif menyiratkan strategi negosiasi kolaboratif, di mana
para pihak mencari solusi win-win untuk menyelesaikan konflik.
Dalam proses ini, tujuan dan sasaran para pihak kemungkinan akan
diintegrasikan sedemikian rupa sehingga menciptakan nilai gabungan
bagi kedua pihak dan dengan demikian menghasilkan memperbesar
pai. Ini menekankan pada mencapai hasil yang saling menguntungkan
dan dapat diterima, dengan mengingat kepentingan, kebutuhan,
keprihatinan, dan preferensi pihak-pihak yang terkait.
Teknik ini didasarkan pada konsep penciptaan nilai, yang
menghasilkan keuntungan besar bagi masing-masing pihak. Dalam
negosiasi jenis ini, dua masalah atau lebih dinegosiasikan sekaligus.
2. Arbitrator
seorang atau lebih yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa atau yang
ditunjuk oleh Pengadilan Negeri atau oleh lembaga arbitrase, untuk
memberikan putusan mengenai sengketa tertentu yang diserahkan
penyelesaiannya melalui arbitrase.
3. Konsliator
konsiliasi adalah usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang
bersengketa agar mencapai kesepakatan guna menyelesaikan sengketa
dengan cara kekeluargaan.
Konsiliator bertugas tidak hanya sebagai fasilitator, seperti mediator, namun
juga bertugas untuk menyampaikan pendapat tentang duduk persoalan,
memberikan saran-saran yang meliputi keuntungan dan kerugian dan
mengupayakan tercapainya suatu kesepakatan kepada pihak-pihak yang
bersengketa untuk menyelesaikan sengketa