1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
)
)
)
3 sudut pandang
atau pandangan terhadap konflik :
1. PANDANGAN TRADISIONAL
Berpandangan bahwa semua konflik itu berbahaya
dan harus dihindari.
2. Pandangan Hubungan Kemanusiaan (Behavioral)
Berpendapat bahwa konflik adalah kejadian alamiah
dalam semua kelompok dan organisasi.
3. Pandangan Interaksi
Berpandangan bahwa munculnya konflik dengan dasar
pemikiran bahwa sebuah kelompok yang harmonis,
damai, tenang, dan kooperatif
KATEGORI KONFLIK
Konflik fungsional :
konflik yang mendukung tujuan
kelompokdanmeningkatkan kinerjanya. Konflik
fungsional dapat meningkatkan kesadaran organisasi
akan masalah-masalah yang harus diatasi, mendorong
pencarian solusi secara lebih luas dan lebih produktif.
Memfasilitasi perubahan yang positif, adaptif dan
inovatif.
Konflik disfungsional :
konflik yang menghambat kinerja kelompok secara
spesifik. Konflik tersebut hampir untuk tidak mungkin
mengidentifikasi kapan persisnya konflik fungsional
berubah menjadi konflik disfungsional.
Jenis-jenis konflik
( segi fungsi )
Konflik Konstruktifadalah konflik yang
memiliki nilai positif bagi pengembangan
organisasi.
Konflik Destruktifadalah konflik yang
memiliki nilai negative bagi organisasi.
(segi instansionalnya )
Konflik kebutuhan individu dengan
peranan dalam organisasi.
Konflik peranan dengan peranan.
Konflik individu dengan individu lain.
( segi materi )
KONFLIK
KONFLIK
KONFLIK
KONFLIK
Tujuan
Peranan
Nilai
Kebijaksanaan
Proses Konflik
Tahap 1: Potensi Pertentangan atau
Ketidakselarasan
Tahap pertama ini adalah munculnya kondisikondisi yang menciptakan peluang bagi
pecahnya kondisi-kondisi secara sederhana,
kondisi-kondisi tersebut dapat dijadikan ke
dalam tiga kategori umum, yaitu:
Komunikasi
Struktur
Variabel-variabel pribadi
Tahap 3: Intention
Intention (Maksud) adalah keputusan untuk
bertindak dengan cara tertentu. Seseorang
harus menyimpulkan maksud orang lain untuk
mengetahui bagaimana sebaiknya menanggapi
perilakunya itu. Banyak konflik bertambah
parah semata-mata karena salah satu pihak
salah dalam memahami maksud pihak lain.
Selain itu, biasanya ada perbedaan yang besar
antara maksud dan perilaku, sehingga perilaku
tidak selalu mencerminkan secara akurat
maksud seseorang.
Tahap 5: Hasil
Jalinan aksi-reaksi antara pihak-pihak yang berkonflik
menghasilkan konsekuensi. Akibat atau konsekuensi itu bisa
bersifat fungsional, dalam arti konflik tersebut menghasilkan
kinerja kelompok, atau juga bisa bersifat disfungsional karena
justru menghambat kinerja kelompok.
NEGOISASI
suatu upaya yang dilakukan antara
pihak- pihak yang berkonflik dengan
maksud untuk mencari jalan keluar
untuk menyelesaikan pertentangan
yang sesuai kesepakatan bersama.
STRATEGI NEGOSIASI
1. Negosiasi Menang-Kalah (Win-Lose)
menyatakan bahwa negosiasi terjadi dalam bentuk sebuah
permainan yang nilai totalnya adalah nol (zero sum game).
Artinya apapun yang terjadi dalam negosiasi pastilah salah
satu pihak akan menang, sedangkan pihak yang lainnya kalah,
atau biasa dikenal dengan pendekatan distributif
2. Negosiasi Menang-Menang (Win-Win)
Pendekatan yang sama-sama menguntungkan, atau
pendekatan integratif , dalam bernegosiasi memberikan cara
pandang yang berbeda dalam proses negosiasi. Sehingga
Negosiasi menang-menang adalah pendekatan penjumlahan
positif. Situasi situasi penjumlahan positif adalah pendekatan
di mana setiap pihak mendapatkan keuntungan tanpa harus
merugikan pihak lain Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat
terjadi antara dua pihak dalam satu kelompok (seperti pada
kebanyakan proses pengambilan keputusan antarkelompok
yang terjadi antara departemen pembelian dan penyedia
material mengenai harga, kualitas, atau tanggal pengiriman),
melalui internet.
PROSES NEGOSIASI
1. Persiapan dan perencanaan: sebelum bernegosiasi
perlu mengetahui apa tujuan dari Anda bernegosiasi
dan memprediksi rentangan hasil yang mungkin
diperoleh dari paling baik hingga paling minimum
bisa diterima.
2. Definisi aturan-aturan dasar: begitu selesai
melakukan perencanaan dan menyusun strategi,
selanjutnya mulai menentukan aturan-aturan dan
prosedur dasar dengan pihak lain untuk negosiasi itu
sendiri. Siapa yang akan melakukan perundingan? Di
mana perundingan akan dilangsungkan? Kendala
waktu apa, jika ada , yang mungkin akan muncul?
Pada persoalan-persoalan apa saja negosiasi dibatasi?
Adakah prosedur khusus yang harus diikuti jika
menemui jalan buntu? Dalam fase ini, para pihak juga
akan bertukar proposal atau tuntutan awal mereka.
NEGOSIASI MENGGUNAKAN
PIHAK KETIGA
Negosiasi-negosiasi tidak selalu
langsung terjadi antara dua pihak
yang mengalami ketidaksepakatan.
Terkadang pihak ketiga dipanggil
untuk terlibat dalam negosiasi antara
pihak-pihak yang telah mengalami
jalan buntu.
STRATEGI MANAJEMEN
KONFLIK
1. Strategi Menang-Kalah
Strategi ini ada kalanya pihak tertentu
menggunakan wewenang atau kekuasaan untuk
memenangkan/menekan pihak lain.
2. Strategi Kalah-Kalah
Strategi ini dapat berupa kompromi, di mana kedua
belah pihak berkorban untuk kepentingan bersama.
3. Strategi Menang-Menang
(1) Metode pemecahan masalah mempunyai
hubungan positif dengan manajemen konflik yang
efektif, (2) pemecahan masalah banyak
dipergunakan oleh pihak-pihak yang memiliki
kekuasaan tetapi lebih suka bekerja sama.