Anda di halaman 1dari 21

KONFLIK dan NEGOSIASI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tri Wahyuni Ety Peni


( 041411231023
Mega
Rezky
Linggarani
( 041411231160 )
Dea
Fahro
Tudzurriah
( 041411231161 )
Irma Suryaningrum
( 041411231068
Wibim Bayu Mangkurat ( 041411231180
Ivan Rizky Muhammad ( 041411231190
Presta Bagus S.
( 041411231195 )
Nikmah Rosita
( 041411231110 )

)
)
)

KONFLIK adalah sebuah proses yang


dimulai ketika satu pihak memiliki
persepsi bahwa pihak lain telah
memengaruhi secara negative, atau
akan memengaruhi secara negative,
sesuatu yang menjadi kepedulian atau
kepentingan pihak pertama.

3 sudut pandang
atau pandangan terhadap konflik :
1. PANDANGAN TRADISIONAL
Berpandangan bahwa semua konflik itu berbahaya
dan harus dihindari.
2. Pandangan Hubungan Kemanusiaan (Behavioral)
Berpendapat bahwa konflik adalah kejadian alamiah
dalam semua kelompok dan organisasi.
3. Pandangan Interaksi
Berpandangan bahwa munculnya konflik dengan dasar
pemikiran bahwa sebuah kelompok yang harmonis,
damai, tenang, dan kooperatif

KATEGORI KONFLIK
Konflik fungsional :
konflik yang mendukung tujuan
kelompokdanmeningkatkan kinerjanya. Konflik
fungsional dapat meningkatkan kesadaran organisasi
akan masalah-masalah yang harus diatasi, mendorong
pencarian solusi secara lebih luas dan lebih produktif.
Memfasilitasi perubahan yang positif, adaptif dan
inovatif.
Konflik disfungsional :
konflik yang menghambat kinerja kelompok secara
spesifik. Konflik tersebut hampir untuk tidak mungkin
mengidentifikasi kapan persisnya konflik fungsional
berubah menjadi konflik disfungsional.

Tipe Tipe konflik


Konflik pekerjaan, yaitu berhubungan
dengan muatan dan tujuan pekerjaan.
Konflik hubungan, yaitu berfokus pada
hubungan antarpersonal.
Konflik proses, yaitu selalu
membicarakan tentang metode.

Jenis-jenis konflik
( segi fungsi )
Konflik Konstruktifadalah konflik yang
memiliki nilai positif bagi pengembangan
organisasi.
Konflik Destruktifadalah konflik yang
memiliki nilai negative bagi organisasi.

(segi instansionalnya )
Konflik kebutuhan individu dengan
peranan dalam organisasi.
Konflik peranan dengan peranan.
Konflik individu dengan individu lain.

( segi materi )

KONFLIK
KONFLIK
KONFLIK
KONFLIK

Tujuan
Peranan
Nilai
Kebijaksanaan

Perbedaan konflik dalam


beberapa perspektif
1. KONFLIK Intraindividu
konflik yang dialami oleh individu dengan dirinya
sendiri karena adanya tekanan peran dan ekspektasi
di luar berbeda dengan keinginan atau harapannya.
2. KONFLIK Antarindividu
Konflik yang terjadi antarindividu yang berbeda dalam
suatu kelompok atau antarindividu pada kelompok
yang berbeda.
3. KONFLIK Antarkelompok
Konflik yang bersifak kolektif antara satu kelompok
dengan kelompok lain.
4. KONFLIK organisasi
Konflik yang terjadi antara unit organisasi yang

Proses Konflik
Tahap 1: Potensi Pertentangan atau
Ketidakselarasan
Tahap pertama ini adalah munculnya kondisikondisi yang menciptakan peluang bagi
pecahnya kondisi-kondisi secara sederhana,
kondisi-kondisi tersebut dapat dijadikan ke
dalam tiga kategori umum, yaitu:
Komunikasi
Struktur
Variabel-variabel pribadi

Tahap 2: Kognisi dan Personalisasi

Tahap ini penting karena dalam tahap inilah


biasanya isu-isu konflik didefinisikan. Pada tahap
ini pula para pihak memutuskan konflik itu tentang
apa. Konflik yang dipersepsi adalah kesadaran
oleh satu atau lebih pihak akan adanya kondisikondisi yang menciptakan peluang munculnya
konflik. Konflik yang dirasakan adalah keterlibatan
dalam sebuah konflik yang menciptakan
kecemasan, ketegangan, frustasi atau rasa
bermusuhan.

Tahap 3: Intention
Intention (Maksud) adalah keputusan untuk
bertindak dengan cara tertentu. Seseorang
harus menyimpulkan maksud orang lain untuk
mengetahui bagaimana sebaiknya menanggapi
perilakunya itu. Banyak konflik bertambah
parah semata-mata karena salah satu pihak
salah dalam memahami maksud pihak lain.
Selain itu, biasanya ada perbedaan yang besar
antara maksud dan perilaku, sehingga perilaku
tidak selalu mencerminkan secara akurat
maksud seseorang.

Tahap 5: Hasil
Jalinan aksi-reaksi antara pihak-pihak yang berkonflik
menghasilkan konsekuensi. Akibat atau konsekuensi itu bisa
bersifat fungsional, dalam arti konflik tersebut menghasilkan
kinerja kelompok, atau juga bisa bersifat disfungsional karena
justru menghambat kinerja kelompok.

Akibat fungsional: Meningkatnya keragaman kultur dari


anggota dapat memberikan manfaat lebih besar bagi organisasi.
Akibat disfungsional: Pertengkaran yang tak terkendali
menumbuhkan rasa tidak senang, yang menyebabkan ikatan
bersama renggang, dan pada akhirnya menuntun pada
kehancuran kelompok.
Menciptakan konflik fungsional: Salah satu cara organisasi
menciptakan konflik fungsional adalah dengan memberi
penghargaan kepada orang yang berbeda pendapat dan
menghukum mereka yang suka menghindari konflik.

NEGOISASI
suatu upaya yang dilakukan antara
pihak- pihak yang berkonflik dengan
maksud untuk mencari jalan keluar
untuk menyelesaikan pertentangan
yang sesuai kesepakatan bersama.

STRATEGI NEGOSIASI
1. Negosiasi Menang-Kalah (Win-Lose)
menyatakan bahwa negosiasi terjadi dalam bentuk sebuah
permainan yang nilai totalnya adalah nol (zero sum game).
Artinya apapun yang terjadi dalam negosiasi pastilah salah
satu pihak akan menang, sedangkan pihak yang lainnya kalah,
atau biasa dikenal dengan pendekatan distributif
2. Negosiasi Menang-Menang (Win-Win)
Pendekatan yang sama-sama menguntungkan, atau
pendekatan integratif , dalam bernegosiasi memberikan cara
pandang yang berbeda dalam proses negosiasi. Sehingga
Negosiasi menang-menang adalah pendekatan penjumlahan
positif. Situasi situasi penjumlahan positif adalah pendekatan
di mana setiap pihak mendapatkan keuntungan tanpa harus
merugikan pihak lain Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat
terjadi antara dua pihak dalam satu kelompok (seperti pada
kebanyakan proses pengambilan keputusan antarkelompok
yang terjadi antara departemen pembelian dan penyedia
material mengenai harga, kualitas, atau tanggal pengiriman),
melalui internet.

PROSES NEGOSIASI
1. Persiapan dan perencanaan: sebelum bernegosiasi
perlu mengetahui apa tujuan dari Anda bernegosiasi
dan memprediksi rentangan hasil yang mungkin
diperoleh dari paling baik hingga paling minimum
bisa diterima.
2. Definisi aturan-aturan dasar: begitu selesai
melakukan perencanaan dan menyusun strategi,
selanjutnya mulai menentukan aturan-aturan dan
prosedur dasar dengan pihak lain untuk negosiasi itu
sendiri. Siapa yang akan melakukan perundingan? Di
mana perundingan akan dilangsungkan? Kendala
waktu apa, jika ada , yang mungkin akan muncul?
Pada persoalan-persoalan apa saja negosiasi dibatasi?
Adakah prosedur khusus yang harus diikuti jika
menemui jalan buntu? Dalam fase ini, para pihak juga
akan bertukar proposal atau tuntutan awal mereka.

3. Klarifikasi dan justifikasi: ketika posisis awal


sudah saling dipertukarkan, baik pihak pertama
maupun kedua akan memaparkan, menguatkan,
mengklarifikasi, mempertahankan, dan
menjustifikasi tuntutan awal.
4. Tawar menawar dan pemecahan
masalah:pada tahap ini akan terjadi tawar
menawar antara dua pihak untuk mencapai
sebuah solusi dimana solusi tersebut akan
berguna untuk memecahan masalah.
5. Penutupan dan implementasi: tahap akhir
dalam negosiasi adalah memformalkan
kesepakatan yang telah dibuat serta menyusun
prosedur yang diperlukan untuk implementasi
dan pengawasan pelaksanaan.

NEGOSIASI MENGGUNAKAN
PIHAK KETIGA
Negosiasi-negosiasi tidak selalu
langsung terjadi antara dua pihak
yang mengalami ketidaksepakatan.
Terkadang pihak ketiga dipanggil
untuk terlibat dalam negosiasi antara
pihak-pihak yang telah mengalami
jalan buntu.

Terdapat berbagai macam


intervensi pihak ketiga :
Mediasiadalah situasi di mana pihak ketiga yang
netral menggunakan penalaran, pemberian usulan,
dan persuasi dalam kapasitasnya sebagai fasilitator.
Para mediator ini memfasilitasi penyelesaian masalah
dengan mempengaruhi bagaimana pihak-pihak yang
terlibat dalam negosiasi berinteraksi.
Arbitraseadalah situasi di mana pihak ketiga
memiliki wewenang memaksa terjadinya kesepakatan,
dan arbitrase selalu menghasilkan penyelesaian.
Konsiliasi adalah seseorang yang dipercaya oleh
kedua pihak dan bertugas menjembatani proses
komunikasi pihak-pihak yang bersitegang.
Konsultasiadalah situasi di mana pihak ketiga, yang
terlatih dalam isu konflik dan memiliki keterampilan
penyelesaian konflik, berupaya memfasilitasi
pemecahan permasalahan dengan lebih memusatkan

STRATEGI MANAJEMEN
KONFLIK
1. Strategi Menang-Kalah
Strategi ini ada kalanya pihak tertentu
menggunakan wewenang atau kekuasaan untuk
memenangkan/menekan pihak lain.
2. Strategi Kalah-Kalah
Strategi ini dapat berupa kompromi, di mana kedua
belah pihak berkorban untuk kepentingan bersama.
3. Strategi Menang-Menang
(1) Metode pemecahan masalah mempunyai
hubungan positif dengan manajemen konflik yang
efektif, (2) pemecahan masalah banyak
dipergunakan oleh pihak-pihak yang memiliki
kekuasaan tetapi lebih suka bekerja sama.

Rizky 1176, terdapat faktor eksteren dan interen yang


menimbulkan konflik ,manakah yang lebih mudah untuk
diatasi dan lebih sulit diatasi
Anas, apa yang harus dilakukan oleh manager ketika,
karyawannya megnalami konflik interpersonal dan
intrapersonal
Birda, Strategi manajemen konflik mana yang lebih baik
digunakan dalam keorganisasian mahasiswa
Radita, apa perbedaan konflik interpersonal dan
intrapersonal ?dan manakah yang paling berpengaruh
bagi perusahaan
Oky,terdapat banyak jenis konflik .konflik seperti apa
yang terjadi dalam kehidupan kemahasiswaan

Anda mungkin juga menyukai