PERSIDANGAN DAN
MANAGEMEN KONFLIK
Oleh
Yasir Ismail
FOKUS BAHASAN
TEKNIK NEGOSIASI
TEKNIK PERSIDANGAN
MANAGEMEN KONFLIK
TEKNIK
NEGOSIASI
NEGOSIASI
VALUE CLAIMERS
Memandang negosiasi sebagai proses pertikaian. Masing-masing pihak
berusaha mendapatkan sebanyak mungkin jatah atau kemenangan dan
memberikan sesedikit mungkin jatah atau kemenangan bagi lawannya.
Cara yang digunakan adalah taktik yang manipulatif, argumen yang
memaksakan, konsesi terbatas dan tawar-menawar yang alot.
VALUE CREATORS
Mengutamakan proses yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Mencoba untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah pihak yang
bernegosiasi.
Cara yang digunakan adalah dengan mengembangkan hubungan yang
kolaboratif, mengutamakan penyesuaian kepentingan kedua belah pihak,
bersikap ramah dan kooperatif.
Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat terjadi
Compromising
Dominating Avoiding
Low Low
High
Dominating (Forcing)
OBLIGING (SMOOTHING)
Gaya ini berupaya mengurangi perbedaan-
perbedaan dan menekankan pada persamaan atau
kebersamaan di antara pihak-pihak yang terlibat.
Kekuatan strategi ini terletak pada upaya mendorong
terjadinya kerjasama.
Kelemahannya, penyelesaian bersifat sementara dan
tidak menyentuh masalah pokok yang ingin
dipecahkan.
COMPROMISING
Gaya ini menempatkan pada posisi moderat memadukan
antara kepentingan sendiri dan kepentingan orang lain untuk
saling memberi dan menerima dari pihak yang terlibat. Gaya
ini cocok untuk menangani masalah yang melibatkan pihak-
pihak yang memiliki tujuan berbeda tapi memiliki kekuatan
yang sama. Kekuatannya pada prosesnya yang demokratis.
Kelemahannya penyelesaian konflik kadang bersifat
sementara.
TEKNIK
PERSIDANGAN
PENGERTIAN SIDANG
Sidang adalah sebuah media
diskusi yang melibatkan lebih
dari 2 orang dengan materi
pembahasan yang telah
disepakati bersama.
Pengertian Tehnik
Persidangan
Adalah suatu mekanisme atau cara untuk mengatur jalannya sebuah peraturan
persidangan agar tercipta sebuah forum persidangan yang tertib dan teratur
dengan mencapai tujuan mufakat bersama di dalam suatu organisasi.
Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal organisasi guna membahas
masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan
sebagai sebuah Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat
kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas
ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final sehingga berlaku bagi yang
setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan
berlangsung
Permusyawaratan dalam MUBES/KONGRES/RAKER membutuhkan persidangan-
persidangan. Hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan lahir dari
pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PERSIDANGAN/RAPAT
Tempat/ruangan
Waktu
Agenda acara/ pembahasan
Perlengkapan dan peralatan
Peserta
Tata tertib
Pimpinan sidang/rapat
Keputusan/ kesimpulan sidang/rapat
BENTUK – BENTUK
PERSIDANGAN
1. Sidang Terbuka yaitu sebuah forum persidangan
yang dihadiri oleh berbagai kalangan, misal para
undangan, peserta siding, panitia
pelaksana(Organizing Committee (OC) dan Steering
Committee(SC))
2. Sidang Tertutup yaitu forum persidangan yang
dibuka hanya untuk kalangan tetentu saja, misalnya
khusus dihadiri oleh peserta sidang dan Steering
Committee, Sidang Formatur.
JENIS PERSIDANGAN
SIDANG
• Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau
Permusyawaratan
• Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
• Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committee
SIDANG • Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh
Sidang Pleno
• Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang
Komisi
KOMISI • Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut
• Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang
bersangkutan
INSTRUMENT PERSIDANGAN
Peserta Sidang, yaitu Peserta sidang Perangkat Keras, yaitu Adalah
dalam sebuah forum persidangan perangkat yang diperlukan sebagai
dibedakan menjadi beberapa yaitu: kebutuhan skunder dalam
a.Peserta sidang penuh adalah peserta yang
ditunjuk dan khusus didelegasikan untuk melaksanakan sebuah forum
mengikuti jalanya persidangan dari awal sampai persidangan yang berhubungan dengan
akhir persidangan
fasilitas seperti:
b.Peserta sidang peninjau adalah peserta sidang
a. Ruangan, ada 3 macam model ruangan untuk
yang hanya ditunjuk untuk didelegasikan
melaksanakan sebuah forum persidangan yaitu
segbagai pengamat sebagai undangan(tamu
ruang berbentuk U (tapal kuda), ruang berbentuk
sidang)
persegi panjang dan ruang berbentuk lingkaran
c.Sterring Committee adalah pengarah acara
(meja bundar).
forum persidangan yang menyiapkan draft
b. Alat alat tulis
persidangan dan bertanggungjawab secara
c. Meja kursi, palu sidang, sound system dan alat
penuh pada semua aktifitas persidangan dari
bantu lainnya
awal sampai akhir
ATURAN PERSONALIA
SIDANG
PESERTA PRESIDIUM SIDANG
a.Hak peserta:
PENINJAU a. Presidium Sidang dipilih dari
a. Hak Peninjau: dan oleh peserta
1) Hak Bicara, adalah untuk bertanya,
mengeluarkan pendapat dan mengajukan 1) Hak Bicara, adalah untuk Permusyawaratan melalui
usulan kepada pimpinan baik secara lisan bertanya, mengeluarkan Sidang Pleno yang dipandu oleh
maupun tertulis pendapat dan Panitia Pengarah
2)Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil mengajukan usulan b. Presidium berjumlah ganjil
bagian dalam pengambilan keputusan kepada pimpinan baik (Ketua Presidium, Presidium 2,
3) Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan secara lisan maupun dan Sekretaris)
pilihan dalam proses pemilihan tertulis c. Presidium Sidang bertugas
4)Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam b. Kewajiban Peninjau: untuk memimpin dan mengatur
proses pemilihan 1) Mentaati tata tertib jalannya persidangan seperti
b.Kewajiban peserta: persidangan/ aturan yang disepakati peserta
1) Mentaati tata tertib permusyawaratan d. Presidium Sidang berkuasa
persidangan/permusyawaratan 2) Menjaga ketenangan/ untuk memimpin dan
2)Menjaga ketenangan/harmonisasi harmonisasi persidangan menjalankan tata tertib
persidangan persidangan
ATURAN KETUKAN PALU
• Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
• Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin perpoin (keputusan
sementara)
1 kali ketukan • Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh
• Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama
sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang
• Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru
Manajemen Konflik 34
DEFINISI KONFLIK
Secara bahasa artinya saling
bertabrakan, ketidaksesuaian,
perseteruan, perkelahian, interaksi yang
antagonis/ bertentangan
Manajemen Konflik 35
Sumber Konflik
Konflik timbul sebagai hasil adanya komunikasi,
hubungan pribadi, atau struktur organisasi yang
bermasalah
Manajemen Konflik 36
a. Komunikasi…
Salah pengertian yang berkenaan dengan
kalimat
bahasa yang sulit dimengerti,
Manajemen Konflik 37
b. Struktur…
Pertarungan kekuasaan antar departemen
dengan kepentingan-kepentingan atau
sistem penilaian yang bertentangan,
Persaingan untuk memperebutkan sumber
daya yang terbatas,
Saling ketergantungan dua atau lebih
kelompok-kelompok kegiatan kerja untuk
mencapai tujuan
Manajemen Konflik 38
c. Pribadi….
Ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai
sosial pribadi karyawan dengan perilaku
yang diperankan pada jabatan mereka,
Perbedaan dalam nilai-nilai atau
persepsi
Manajemen Konflik 39
Perbedaan konflik dan persaingan .. ?
Manajemen Konflik 40
Pandangan lama dan baru tentang konflik
Manajemen Konflik 41
Jenis-jenis konflik … ada 5 …
1. Konflik dalam diri individu
2. Konflik antar individu
3. Konflik antara individu dan kelompok
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
5. Konflik antar organisasi
Manajemen Konflik 42
Kunci Menghadapi Konflik
Memahami….
1. Fungsi Konflik
2. Pemicu Konflik
3. Spiral Konflik
4. Alternatif Penyelesaian Konflik
Manajemen Konflik 43
Memahami FUNGSI KONFLIK
1. Sbg Alat KOHESI
Organisasi kompak ketika menghadapi lawan
Jangan menjelekkan organisasi lain
Persepsi : saling BERPACU dalam PRESTASI
Manajemen Konflik 44
2. Sbg ALAT PENIMBUL KREATIVITAS
Tugas pemimpin menyediakan forum bagi anggota
organisasi yang berbeda pendapat dalam bentuk DISKUSI
Hasil diskusi IDE BARU sbg wujud kreativitas
Manajemen Konflik 45
3. Sbg ALAT PELEPAS/KATUP
Sbg pemimpin perlu memberi kesempatan staf untuk
menyampaikan UNEK-UNEK yang tak berkenan di hati shg
PUAS
Manajemen Konflik 46
4. Sbg ALAT KESEIMBANGAN
Organisasi perlu memelihara agar konflik terbatas menjadi
HIDUP
Ibarat MAKAN PERLU SAMBAL BIAR ENAK
Tapi sistem keseimbangannya juga jangan MONOTON
Manajemen Konflik 47
Memahami Pemicu KONFLIK
Konflik terjadi akibat perbedaan :
Prinsip/Nilai
Fakta
Sentimen / subyektivitas
Harapan
Kompensasi
Manajemen Konflik 49
Memahami ALTERNATIF SOLUSI
1. KOLABORASI (WIN-WIN solution)
Tiap pihak saling diuntungkan
Tipe penyelesaian musyawarah mufakat
2. KOMPROMI
Dilakukan jika jumlah yg diperebutkan TERBATAS
Jika POSISI dg LAWAN : SAMA KUAT
Manajemen Konflik 50
3. AKOMODASI
Jika kita pihak SALAH, lawan pihak BENAR
Solusinya : menyesuaiakan diri dg lawan
4. KOMPETISI
jika kita KUAT dan BENAR, sedangkan
LAWAN LEMAH dan SALAH
5. MENGHINDAR
Jika masalahnya SEPELE
Manajemen Konflik 51
Dasar pemilihan solusi optimal tergantung 2 hal :
Dengan SIAPA kita konflik
Apa MASALAHnya
Misal : konflik dg Tukang BECAK dan PEJABAT solusi
BEDA
Minimalis libatkan orang banyak
Manajemen Konflik 52
Metode-metode Pengelolaan Konflik
Ada 3 bentuk manajemen konflik :
1. Stimulasi konflik dalam satuan-satuan organisasi dimana pelaksanaan
kegiatan lambat karena konflik terlalu rendah
2. Pengurangan atau penekanan konflik bila terlalu tinggi atau
menurunkan produktivitas
3. Penyelesaian konflik
Manajemen Konflik 53
Stimulasi Konflik ….
Konflik terlalu rendah menyebabkan karyawan takut
berinisiatif, menjadi pasif
Metode stimulasi konflik meliputi :
Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam
kelompok
Penyusunan kembali organisasi
Manajemen Konflik 54
Metode Pengurangan Konflik ….
Metode ini mengelola tingkat konflik melalui “pendinginan suasana”
tetapi tidak menangani masalah-masalah yang semula menimbulkan
konflik
Metode yang digunakan :
Mengganti tujuan yang lebih bisa diterima kedua kelompok
Manajemen Konflik 55
Metode Penyelesaian Konflik ….
1. Dominasi dan penekanan
Kekerasan
Penenangan
Penghindaran
Aturan mayoritas
2. Kompromi
Pemisahan
Arbitrasi
Kembali ke peraturan-peraturan
penyuapan
Manajemen Konflik 56
3. Pemecahan masalah integratif
Konsensus
Konfrontasi
Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi
Manajemen Konflik 57