Anda di halaman 1dari 57

TEKNIK NEGOSIASI ,

PERSIDANGAN DAN
MANAGEMEN KONFLIK
Oleh
Yasir Ismail
FOKUS BAHASAN
TEKNIK NEGOSIASI

TEKNIK PERSIDANGAN

MANAGEMEN KONFLIK
TEKNIK
NEGOSIASI
NEGOSIASI

proses penetapan keputusan secara bersama


dimana pihak-pihak yang terlibat memiliki
preferensi yang berbeda.

suatu cara untuk menetapkan keputusan yang


dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak dan
menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang
akan dilakukan di masa mendatang.
1. senantiasa melibatkan orang – baik sebagai individual, perwakilan organisasi atau
perusahaan, sendiri atau dalam kelompok;
2. memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi
mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi;
3. menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu –baik berupa tawar menawar (bargain)
maupun tukar menukar (barter);
4. hampir selalu berbentuk tatap-muka –yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh
maupun ekspresi wajah;
5. negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum
terjadi dan kita inginkan terjadi;
6. ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah
pihak, meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak
sepakat.
DUA JENIS NEGOSIATOR

VALUE CLAIMERS
Memandang negosiasi sebagai proses pertikaian. Masing-masing pihak
berusaha mendapatkan sebanyak mungkin jatah atau kemenangan dan
memberikan sesedikit mungkin jatah atau kemenangan bagi lawannya.
Cara yang digunakan adalah taktik yang manipulatif, argumen yang
memaksakan, konsesi terbatas dan tawar-menawar yang alot.

VALUE CREATORS
Mengutamakan proses yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Mencoba untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah pihak yang
bernegosiasi.
Cara yang digunakan adalah dengan mengembangkan hubungan yang
kolaboratif, mengutamakan penyesuaian kepentingan kedua belah pihak,
bersikap ramah dan kooperatif.
Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat terjadi

1. Antara dua orang


misal: pada saat manajer dan bawahannya memutuskan
tanggal penyelesaian proyek yang harus diselesaikan oleh
bawahan
2. Di dalam kelompok
misal: untuk mengambil keputusan kelompok atas suatu
kasus
3. Antar kelompok
Misal: bagian pembelian dengan pemasok dalam
kesepakatan harga, kualitas atau tanggal penyerahan
barang
UNSUR-UNSUR NEGOSIASI
Ketergantungan dalam suatu tingkatan, antara pihak pihak yang
terlibat
Ketidaksepakatan atau konflik (baik konflik nyata atau yang
tersembunyi)
Interaksi yang oportunistik (setiap pihak punya keinginan untuk
berusaha mempengaruhi orang lain)
Kesepakatan.
TUJUAN NEGOSIASI
Tujuan agresif - berusaha memperoleh keuntungan dari
kerugian (damage) pihak lawan.
Tujuan kompetitif - berusaha memperoleh sesuatu yang lebih
(getting more) dari pihak lawan
Tujuan kooperatif - berusaha memperoleh kesepakatan yang
saling menguntungkan (mutual gain)
Tujuan pemusatan diri - berusaha memperoleh keuntungan
tanpa memperhatikan penerimaan pihak lain
Tujuan defensif - berusaha memperoleh hasil dengan
menghindari yang negatif
Tujuan kombinasi
Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam negosiasi

 Latar belakang terjadinya konflik


 Kategori pihak-pihak yang terlibat dalam
konflik.
 Kompleksitas masalah yang akan
dipecahkan
 Kompleksitas organisasi
NEGOSIASI MENANG-KALAH NEGOSIASI MENANG-MENANG
(WIN-LOSE) (WIN-WIN)
Sudut pandang klasik yang memandang
bargaining sebagai situasi win-lose, jika Trend masa kini yang memandang
salah satu pihak menang, maka pihak lain negosiasi sebagai situasi win-win,
akan kalah.
dimana kedua belah pihak mendapat
Disebut juga negosiasi zero-sum atau
keuntungan sebagai hasil dari
negosiasi distributive
negosiasi.
Asumsi: sumberdaya terbatas (limited
resources), dan proses negosiasi untuk
Disebut juga negosiasi positive-sum
menentukan siapa akan mendapakan atau negosiasi integrative
sumberdaya tersebut
Persiapan dan perencanaan

Penentuan aturan dasar

Klasifikasi dan justifikasi

Tawar menawar dan pemecahan masalah

Penutupan dan implementasi


High
Integrating Obliging
Concern for others

Compromising
Dominating Avoiding

Low Low
High

Concern for Self


Integrating
(problem solving).
 Dalam gaya ini pihak-pihak yang berkepentingan
secara bersama-sama mengidentifikasi masalah
yang dihadapi, kemudian mencari,
mempertimbangkan dan memilih solusi
alternatif pemecahan masalah. Gaya ini cocok
untuk memecahkan isu-isu kompleks yang
disebabkan oleh salah paham
(misunderstanding), tetapi tidak sesuai untuk
memecahkan masalah karena sistem nilai yang
berbeda.
 Kelemahannya memerlukan waktu lama
 Gaya ini menggunakan legalitas formal dalam
menyelesaikan masalah. Gaya ini cocok untuk
masalah yang tidak terlalu penting dan waktu
untuk memutuskan sudah mepet. Kekuatan
gaya ini terletak pada efisiensi waktu.
 Kelemahannya, sering menimbulkan kejengkelen
atau rasa berat hati untuk menerima keputusan.

Dominating (Forcing)
OBLIGING (SMOOTHING)
Gaya ini berupaya mengurangi perbedaan-
perbedaan dan menekankan pada persamaan atau
kebersamaan di antara pihak-pihak yang terlibat.
Kekuatan strategi ini terletak pada upaya mendorong
terjadinya kerjasama.
Kelemahannya, penyelesaian bersifat sementara dan
tidak menyentuh masalah pokok yang ingin
dipecahkan.
COMPROMISING
 Gaya ini menempatkan pada posisi moderat memadukan
antara kepentingan sendiri dan kepentingan orang lain untuk
saling memberi dan menerima dari pihak yang terlibat. Gaya
ini cocok untuk menangani masalah yang melibatkan pihak-
pihak yang memiliki tujuan berbeda tapi memiliki kekuatan
yang sama. Kekuatannya pada prosesnya yang demokratis.
 Kelemahannya penyelesaian konflik kadang bersifat
sementara.
TEKNIK
PERSIDANGAN
PENGERTIAN SIDANG
Sidang adalah sebuah media
diskusi yang melibatkan lebih
dari 2 orang dengan materi
pembahasan yang telah
disepakati bersama.
Pengertian Tehnik
Persidangan
 Adalah suatu mekanisme atau cara untuk mengatur jalannya sebuah peraturan
persidangan agar tercipta sebuah forum persidangan yang tertib dan teratur
dengan mencapai tujuan mufakat bersama di dalam suatu organisasi.
Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal organisasi guna membahas
masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan
sebagai sebuah Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat
kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas
ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final sehingga berlaku bagi yang
setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan
berlangsung
 Permusyawaratan dalam MUBES/KONGRES/RAKER membutuhkan persidangan-
persidangan. Hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang untuk mendapatkan
hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan lahir dari
pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PERSIDANGAN/RAPAT

Tempat/ruangan
Waktu
Agenda acara/ pembahasan
Perlengkapan dan peralatan
Peserta
Tata tertib
Pimpinan sidang/rapat
Keputusan/ kesimpulan sidang/rapat
BENTUK – BENTUK
PERSIDANGAN
1. Sidang Terbuka yaitu sebuah forum persidangan
yang dihadiri oleh berbagai kalangan, misal para
undangan, peserta siding, panitia
pelaksana(Organizing Committee (OC) dan Steering
Committee(SC))
2. Sidang Tertutup yaitu forum persidangan yang
dibuka hanya untuk kalangan tetentu saja, misalnya
khusus dihadiri oleh peserta sidang dan Steering
Committee, Sidang Formatur.
JENIS PERSIDANGAN
SIDANG
• Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau
Permusyawaratan
• Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
• Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committee

PLENO • Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang


berhubungan dengan Permusyawaratan

• Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi

SIDANG • Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh
Sidang Pleno
• Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang
Komisi

KOMISI • Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut
• Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang
bersangkutan
INSTRUMENT PERSIDANGAN
Peserta Sidang, yaitu Peserta sidang Perangkat Keras, yaitu Adalah
dalam sebuah forum persidangan perangkat yang diperlukan sebagai
dibedakan menjadi beberapa yaitu: kebutuhan skunder dalam
a.Peserta sidang penuh adalah peserta yang
ditunjuk dan khusus didelegasikan untuk melaksanakan sebuah forum
mengikuti jalanya persidangan dari awal sampai persidangan yang berhubungan dengan
akhir persidangan
fasilitas seperti:
b.Peserta sidang peninjau adalah peserta sidang
a. Ruangan, ada 3 macam model ruangan untuk
yang hanya ditunjuk untuk didelegasikan
melaksanakan sebuah forum persidangan yaitu
segbagai pengamat sebagai undangan(tamu
ruang berbentuk U (tapal kuda), ruang berbentuk
sidang)
persegi panjang dan ruang berbentuk lingkaran
c.Sterring Committee adalah pengarah acara
(meja bundar).
forum persidangan yang menyiapkan draft
b. Alat alat tulis
persidangan dan bertanggungjawab secara
c. Meja kursi, palu sidang, sound system dan alat
penuh pada semua aktifitas persidangan dari
bantu lainnya
awal sampai akhir
ATURAN PERSONALIA
SIDANG
PESERTA PRESIDIUM SIDANG
a.Hak peserta:
PENINJAU a. Presidium Sidang dipilih dari
a. Hak Peninjau: dan oleh peserta
1) Hak Bicara, adalah untuk bertanya,
mengeluarkan pendapat dan mengajukan 1) Hak Bicara, adalah untuk Permusyawaratan melalui
usulan kepada pimpinan baik secara lisan bertanya, mengeluarkan Sidang Pleno yang dipandu oleh
maupun tertulis pendapat dan Panitia Pengarah
2)Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil mengajukan usulan b. Presidium berjumlah ganjil
bagian dalam pengambilan keputusan kepada pimpinan baik (Ketua Presidium, Presidium 2,
3) Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan secara lisan maupun dan Sekretaris)
pilihan dalam proses pemilihan tertulis c. Presidium Sidang bertugas
4)Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam b. Kewajiban Peninjau: untuk memimpin dan mengatur
proses pemilihan 1) Mentaati tata tertib jalannya persidangan seperti
b.Kewajiban peserta: persidangan/ aturan yang disepakati peserta
1) Mentaati tata tertib permusyawaratan d. Presidium Sidang berkuasa
persidangan/permusyawaratan 2) Menjaga ketenangan/ untuk memimpin dan
2)Menjaga ketenangan/harmonisasi harmonisasi persidangan menjalankan tata tertib
persidangan persidangan
ATURAN KETUKAN PALU
• Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
• Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin perpoin (keputusan
sementara)
1 kali ketukan • Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh
• Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama
sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang
• Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru

• Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam


2 kali ketukan waktu yang cukup lama, misalnya istirahat,
lobying, sholat, makan

• Membuka/menutup sidang atau acara resmi


3 kali ketukan • Mengesahkan keputusan final /akhir hasil
sidang
SKORSING, LOBIYING, VOTTING dan
MUFAKAT

Lobying ialah suatu


Skorsing ialah bentuk kompromi dalam Votting ialah suatu
penundaan menyelesaikan bentuk pengambilan Mufakat ialah
perbedaan pendapat putusan berdasarkan pengambilan putusan
persidangan dalam pengambilan suara terbanyak, jika bersama berdasarkan
untuk keputusan, jika di dalam sebelumnya telah hasil putusan forum
forum tidak menemukan diadakan lobiying belum yang disepakati secara
sementara suatu keputusan juga menemukan bersama-sama
waktu mufakat diantara 2 kemufakatan
orang peserta atau lebih
QUORUM DAN
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
MUFAKAT Bila dalam
pengambilan
keputusan melalui
Setiap keputusan suara terbanyak
didasarkan atas terjadi suara
musyawarah untuk seimbang, maka
mufakat, dan jika dilakukan lobbying
tidak berhasil sebelum dilakukan
diambil melalui pemungutan suara
Persidangan ulang
suara terbanyak 3/4
dinyatakan
syah/quorum apabila dari peserta yang
dihadiri oleh hadir di
sekurang-kurangnya persidangan
3/4 dari peserta yang
terdaftar pada Panitia
(OC)
INTERUPSI
suatu bentuk selaan atau memotong pembicaraan
dalam sidang karena adanya masukan yang perlu
diperhatikan untuk pelaksanaan sidang tersebut.
Interupsi point of
Interupsi point of
JUSTIVICATION, Interupsi yang
Interupsi point of CLARIFICATION, Interupsi yang
bersifat pembelaan atau
Interupsi point of ORDER , INFORMATION, Interupsi yang bersifat mengklarifikasi atau
pembenaran terhadap
Intrupsi yang bersifat menolak bersifat memberi informasi memberi penjelasan ulang
pendapat sendiri atau
atau tidak sepakat terhadap atau tambahan terhadap (penjernihan pendapat) orang
menganggap pendapatnya
pendapat orang lain pendapat orang lain yang lain atau pendapat sendiri yang
yang benar dan masih
masih berkaitan sudah berlalu atau masih
berhubungan dengan pendapat
berkaitan
sebelumnya
TATA TERTIB
Tata tertib persidangan merupakan
hasil kesepakatan seluruh peserta
pada saat persidangan dengan
memperhatikan aturan umum
organisasi dan nilai-nilai universal
dimasyarakat.
SANKSI-SANKSI
Peserta yang tidak memenuhi
persyaratan dan kewajiban yang
ditentukan dalam tata tertib
persidangan akan dikenakan sanksi
dengan mempertimbangkan saran,
dan usulan peserta.
MANAGEMEN
KONFLIK
Background…why???
 Manusia memiliki persamaan dan perbedaan perilaku
 pikiran berbeda sehingga memicu terjadi konflik

 Manusia berinteraksi dalam kehidupan sosial, dan


organisasi

Manajemen Konflik 34
DEFINISI KONFLIK
 Secara bahasa artinya saling
bertabrakan, ketidaksesuaian,
perseteruan, perkelahian, interaksi yang
antagonis/ bertentangan

 Konflik timbul : “DIMANA-KAPAN DAN


SIAPA” SAJA

Manajemen Konflik 35
Sumber Konflik
Konflik timbul sebagai hasil adanya komunikasi,
hubungan pribadi, atau struktur organisasi yang
bermasalah

Manajemen Konflik 36
a. Komunikasi…
 Salah pengertian yang berkenaan dengan
kalimat
 bahasa yang sulit dimengerti,

 informasi yang mendua dan tidak lengkap,

 gaya individu manajer yang tidak konsisten

Manajemen Konflik 37
b. Struktur…
 Pertarungan kekuasaan antar departemen
dengan kepentingan-kepentingan atau
sistem penilaian yang bertentangan,
 Persaingan untuk memperebutkan sumber
daya yang terbatas,
 Saling ketergantungan dua atau lebih
kelompok-kelompok kegiatan kerja untuk
mencapai tujuan

Manajemen Konflik 38
c. Pribadi….
 Ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai
sosial pribadi karyawan dengan perilaku
yang diperankan pada jabatan mereka,
 Perbedaan dalam nilai-nilai atau
persepsi

Manajemen Konflik 39
Perbedaan konflik dan persaingan .. ?

 Terletak pada apakah salah satu pihak mampu untuk


menjaga dirinya dari gangguan pihak lain dalam
pencapaian tujuannya
 Persaingan ada apabila pihak-pihak yang terlibat
tidak sesuai tetapi tidak saling mengganggu
 Kooperasi terjadi bila dua pihak atau lebih bekerja
bersama untuk mencapai tujuan bersama

Manajemen Konflik 40
Pandangan lama dan baru tentang konflik

Pandangan Lama Pandangan Baru


 Konflik dapat dihindarkan  Konflik tidak dapat dihindarkan
 Konflik disebabkan :  Konflik timbul :
 kesalahan manajemen  Struktur organisasi
 Pengacau  Perbedaan tujuan
 Konflik mengganggu organisasi dan  Perbedaan persepsi dan nilai-nilai pribadi
menghalangi pelaksanaan optimal  Konflik dapat membantu atau menghambat
 Tugas manajer menghilangkan konflik  Tugas manajer mengelola tingkat konflik
 Organisasi optimal membutuhkan dan penyelesaiannya
penghapusan konflik  Kegiatan organisasi optimal perlu tingkat
konflik moderat

Manajemen Konflik 41
Jenis-jenis konflik … ada 5 …
1. Konflik dalam diri individu
2. Konflik antar individu
3. Konflik antara individu dan kelompok
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
5. Konflik antar organisasi

Manajemen Konflik 42
Kunci Menghadapi Konflik
Memahami….
1. Fungsi Konflik
2. Pemicu Konflik
3. Spiral Konflik
4. Alternatif Penyelesaian Konflik

Manajemen Konflik 43
Memahami FUNGSI KONFLIK
1. Sbg Alat KOHESI
 Organisasi kompak ketika menghadapi lawan
 Jangan menjelekkan organisasi lain
 Persepsi : saling BERPACU dalam PRESTASI

Manajemen Konflik 44
2. Sbg ALAT PENIMBUL KREATIVITAS
 Tugas pemimpin  menyediakan forum bagi anggota
organisasi yang berbeda pendapat dalam bentuk DISKUSI
 Hasil diskusi  IDE BARU sbg wujud kreativitas

Manajemen Konflik 45
3. Sbg ALAT PELEPAS/KATUP
 Sbg pemimpin  perlu memberi kesempatan staf untuk
menyampaikan UNEK-UNEK yang tak berkenan di hati shg
PUAS

Manajemen Konflik 46
4. Sbg ALAT KESEIMBANGAN
 Organisasi perlu memelihara agar konflik terbatas menjadi
HIDUP
 Ibarat MAKAN PERLU SAMBAL BIAR ENAK
 Tapi sistem keseimbangannya juga jangan MONOTON

Manajemen Konflik 47
Memahami Pemicu KONFLIK
Konflik terjadi akibat perbedaan :
 Prinsip/Nilai

 Fakta

 Sentimen / subyektivitas

 Harapan

 Kompensasi

 85% akibat SENTIMEN


Manajemen Konflik 48
Memahami SPIRAL KONFLIK
 Konflik semakin lama semakin melebar  sampai
tahap puncak bersifat destruktif (negatif)
 Faktor penyebab :
 Jgn ungkit masalah PRIBADI
 Jgn ungkit masalah MASA LALU
 Jgn UBAH MASALAH
 Jgn ANARKIS/Tindakan FISIK

Manajemen Konflik 49
Memahami ALTERNATIF SOLUSI
1. KOLABORASI (WIN-WIN solution)
 Tiap pihak saling diuntungkan
 Tipe penyelesaian musyawarah mufakat

2. KOMPROMI
 Dilakukan jika jumlah yg diperebutkan TERBATAS
 Jika POSISI dg LAWAN : SAMA KUAT

Manajemen Konflik 50
3. AKOMODASI
 Jika kita pihak SALAH, lawan pihak BENAR
 Solusinya : menyesuaiakan diri dg lawan
4. KOMPETISI
jika kita KUAT dan BENAR, sedangkan
LAWAN LEMAH dan SALAH
5. MENGHINDAR
 Jika masalahnya SEPELE
Manajemen Konflik 51
 Dasar pemilihan solusi optimal tergantung 2 hal :
 Dengan SIAPA kita konflik
 Apa MASALAHnya
 Misal : konflik dg Tukang BECAK dan PEJABAT  solusi
BEDA
 Minimalis libatkan orang banyak

Manajemen Konflik 52
Metode-metode Pengelolaan Konflik
Ada 3 bentuk manajemen konflik :
1. Stimulasi konflik dalam satuan-satuan organisasi dimana pelaksanaan
kegiatan lambat karena konflik terlalu rendah
2. Pengurangan atau penekanan konflik bila terlalu tinggi atau
menurunkan produktivitas
3. Penyelesaian konflik

Manajemen Konflik 53
Stimulasi Konflik ….
 Konflik terlalu rendah menyebabkan karyawan takut
berinisiatif, menjadi pasif
 Metode stimulasi konflik meliputi :
 Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam

kelompok
 Penyusunan kembali organisasi

 Penawaran bonus, pembayaran insentif dan

penghargaan untuk mendorong persaingan


 Pemilihan manajer-manajer yang tepat

 Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan

Manajemen Konflik 54
Metode Pengurangan Konflik ….
 Metode ini mengelola tingkat konflik melalui “pendinginan suasana”
tetapi tidak menangani masalah-masalah yang semula menimbulkan
konflik
 Metode yang digunakan :
 Mengganti tujuan yang lebih bisa diterima kedua kelompok

 Mempersatukan kedua kelompok yang bertentangan untuk

menghadapi ‘ancaman’ atau ‘musuh’ yang sama

Manajemen Konflik 55
Metode Penyelesaian Konflik ….
1. Dominasi dan penekanan
 Kekerasan
 Penenangan
 Penghindaran
 Aturan mayoritas

2. Kompromi
 Pemisahan
 Arbitrasi
 Kembali ke peraturan-peraturan
 penyuapan
Manajemen Konflik 56
3. Pemecahan masalah integratif
 Konsensus
 Konfrontasi
 Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi

Manajemen Konflik 57

Anda mungkin juga menyukai