Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN

KONFLIK
Nama Kelompok 1:
Ayu Puspita Sari 1714314201004
Dinda Rizki Dwi 1714314201010
Egidius Umbu Ledi 1714314201012
Novi Dwi Esterlina 1714314201017
Nurrahmi 1714314201031
Manajemen konflik

Konflik dapat diartikan sebagai sebuah pertentangan , Sejak


jaman dahulu hingga sekarang konflik masih sering terjadi bahkan
kian meluas dalam berbagai hal. Namun Konflik juga dapat terjadi
dalam dunia keperawatan dan yang lainnya.
Menurut littlefield 1995 bahwa konflik dapat dikategorikan
sebagai suatu kejadian atau proses. Sebagai suatu kejadian,
konflik terjadi akibat ketidaksetujuan antara dua orang atau
organisasi yang merasa kepentingannya terancam.
Pengertian menurut para ahli
2015 2016 2017 2018 2019

( Marquis dan Huston, 1998).


sebagai masalah internal dan eksternal karena terjadi akibat
perbedaan pendapat, nilai-nilai, atau keyakinan dari dua orang
atau lebih
( Gillies, 1994).
diartikan sebagai bentuk perselisihan antara sikap bermusuhan
atau kelompok penentang ide-ide
(Sexton, 1982).
fenomena alami yang memperkuat organisasi dengan mendamaikan
mendapat-pendapat yang berbeda dan menyelesaikan paham golongan
(Douglass dan Brevis, 1979).
sebagai suatu bentuk perjuangan diantara kekuatan interdependen

( Deutsch, 1969) dan L. Monica, 1986).


diartikan sebagai perselisihan atau perjuangan yang timbul akibat terjadinya
acaman keseimbangan antara perasaan, pikiran, hasrat, dan prilaku seseorang
Penyebab konflik
3 Penyelesaian efektif dari suatu konflik
seringkali menuntut agar faktor-
faktor penyebabnya diubah

Karateristik Individual

Faktor Situasi

Kondisi
Keorganisasian
Karateristik Individual
1. Nilai sikap dan Kepercayaan.
2. Kebutuhan dan Kepribadian.
3. Perbedaan Persepsi.
Kondisi Keorganisasian

suatu organisasi, banyak hal yang bisa memicu


Faktor situasi
konflik. Maka konflik berakar pada peran dan
a. Kesempatan dan Kebutuhan Barinteraksi COFFEE tanggung jawab, kebergantungan, sasaran,
b. Kebutuhan untuk Berkonsensus
kebijakan, maupun sistem reward.
c. Ketergantungan satu pihak kepada Pihak lain
d. Perbedaan Status
e. Rintanangan komunikasi
f. Batas-batas tanggung jawab dan Jurisdiksi yang tidak jelas
Kategori konflik

Mariner (1979) mengkatagorikan konflik


dalam organisasi structural sebagai konflik
vertical dan horizontal.
Konflik vertical meliputi perbedaan diantara
pemimpin dan anak buah. Konflik horizontal
adalah garis konflik antara staf dan ada
hubungannya dengan praktik, keahlian,
otoritas, dan sebagainya
3 Kategori konflik
Merupakan konflik dimana terjadi di dalam diri
Konflik orang tersebut. Konflik interpersonal meliputi
01 upaya internal untuk mengklarifikasi nilai atau
Intrapersonal keinginan yang berlawanan.

Terjadi dua orang atau lebih dengan nilai, tujuan,


02 dan keyakinan yang berbeda. Orang yang mengalami
Konflik konflik ini dapat mengalami pertentangan dalam
komunikasi ke atas, ke bawah, horizontal atau
Interpersonal diagonal.

03 Terjadi antara dua atau lebih kelompok orang,


Konflik departemen atau organisasi.

Interkelompok
Proses 01 Konflik Laten
Yaitu tahapan konflik yang terus menerus (laten) dalam suatu
konflik organisasi, sepeti kondisi keterbatasan staf. Merupakan kondisi
yang berpotensi untuk menyebabkan, atau mengawali sebuah
episode konflik.

02 Felt Konflik
Terjadi karena adanya suatu yang dirasakan sebagai ancaman,
ketakutan, tidak percaya, dan marah. Persepsi berkaitan erat
dengan perasaan

Konflik yang Nampak/ Sengaja Dimunculkan


03
Konflik yang sengaja dimunculkan untuk dicari
solusi. Memerlukan suatu upaya dan strategi untuk
mencapai tujuan organisasi.
04 05
Lanjutan... Resolusi Konflik Konflik Aftermath
Adalah
Konflik yang terjadi akibat
suatu penyelesaian
terselesaikannnya konflik
masalah dengan cara
yang pertama. Ketika konflik
memuaskan semua orang
terselesaikan, tetap ada
yang ada didalamnya.
perasaan yang tertinggal.
Hasil suatu konflik dapat
Terkadang perasaan lega dan
muncul dalam berbagai
harmoni yang terjadi, seperti
cara. Kedua belah pihak
ketika kebijaksanaan baru
mungkin mencapai
yang dihasilkan dapat
persetujuan yang
menjernihkan persoalan di
mengakhiri konflik
antara kedua belah pihak dan
tersebut.
dapat meminimasir konflik-
konflik yang mungkin terjadi
di masa yang akan datang.
Statergi penyelesaian
konflik
Konflik yang terjadi dalam
suatu tatanan organisasi harus
segera dikenali sifat, jenis,
penyebab, lamanya, dan kepelikan
konflik dalam rangka
menyelesikannnya..
Namun penyelesainya juga dengan
cara Kompromi/Negosiasi,
Kompetisi, Akomodasi, Smoothing,
Menghindar, kolaborasi.
Kompromi / negoisasi
Suatu strategi penyelesaian konflik dimana semua yang
terlibat saling menyadari dan sepakat pada keinginan
bersama. penyelesaian strategi ini sering diartikan
sebagai “lose-lose situation”.

Kompetisi
Strategi ini dapat diartikan sebagai “win/lose”
penyelesaian konflik. Penyelesaian ini menekankan bahwa
hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa
mempertimbangkan yang kalah.

Akomodasi
Istilah lain yang sering digunakan adalah “cooperative”.
Konflik ini berlawanan dengan kompetisi. Pada strategi ini
seseorang berusaha mengakomodasi permasalahan, dan
memberi kesempatan pada orang lain untuk menang.
Smoothing Lanjutan ..
Teknik ini merupakan penyelesaian konflik dengan cara
mengurangi komponen emosional dalam konflik. Pada strategi ini,
individu yang terlibat dalam konflik berupaya mencari
kebersamaan daripada perbedaan dengan penuh kesadaran dan
introspeksi diri.

Menghindar
Semua yang terlibat dalam konflik, pada strategi ini
menyadari tentang masalah yang dihadapi, tetapi
.
memilih untuk menghindar atau tidak menyelesaikan
masalah.

Kolaborasi
Strategi ini merupakan strategi “win-win solution”. Dalam kolaborasi,
kedua unsur yang terlibat menentukan tujuan bersama dan
bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan. Karena keduanya meyakini
akan tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan, masing-masing
meyakininya. .
Terima kasih . . .

Anda mungkin juga menyukai