Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR MANAJEMEN

MANAJEMEN
KONFLIK
DEFINISI KONFLIK :

ketidak sesuaian (perbedaan sesuatu)


antara 2 orang atau lebih anggota-
anggota atau kelompok-kelompok
organisasi yang timbul karena adanya
kenyataan bahwa mereka membagi
sumber daya-sumber daya yang
terbatas. Atau krn kenyataaannya
bahwa mereka mempunyai perbedaan
status, tujuan, nilai atau persepsi.
PANDANGAN MENGENAI KONFLIK
1. Pandangan Tradisional :
- Semua konflik itu buruk, merugikan dan harus dihindari
dikonotasikan sebagai : violence/kekerasan,
destruction/penghancuran, tdk rasional).
2. Pandangan Hubungan Manusia
- Konflik merupakan sesuatu yang tidak dpt dihindari, krn itu
konflik harus diterima dan dirasionalisasikan sedemikian rupa
sehingga bermanfaat bagi peningkatan kinerja organisasi.
3. Pandangan Interaksionis
- Pandangan ini mendorong terjadinya konflik. krn organisasi
yang tenang, damai dan serasi cenderung menjadi apatis, statis,
tidak aspiratif dan tidak inovatif. Shg konflik perlu di
pertahankan pd tingkat minimum dan secara berkelanjutan,
sehingga kelompok tetap bersemangat.
Sumber Konflik (Agus M. Hardjana)
10 hal yang melatar belakangi konflik :
1. Salah Paham
2. Perbedaan Tujuan
3. Persaingan
4. Masalah wewenang dan tanggung jawab
5. Penafsiran yang berbeda dalan satu peristiwa
6. Kurangnya kerjasama
7. Tidak mentaati peraturan dan tata tertib kerja yang ada
8. Ada usaha untuk menguasai dan merugikan
9. Pelecehan pribadi dan kedudukan
10. Perubahan dalam sasaran dan prosedur kerja, shg menjadi tidak jelas
tentang harapannya.
Jenis Konflik

Functional conflict (konflik yang


fungsional) : konflik yang
Konflik dilihat dari fungsi: mendukung tujuan kelompok,
memperbaiki kinerja kelompok
Dysfunctional conflict (konflik yang
disfungsional) : konflik yang
merintangi tercapainya tujuan
kelompok
Jenis Konflik

• Konflik dalam diri individu


• Konflik antar individu
• Konflik antara individu dan
Dilihat dari orang yang kelompok
terlibat di dalamnya: • Konflik antar kelompok dalam
organisasi yang sama
• Konflik antar organisasi
• Konflik antar individu dalam
organisasi yang berbeda
Dilihat dari Posisi seseorang dalam
struktur organisasi :
Konflik Vertikal, konflik terjadi antara
atasan & bawahan
Konflik Horizontal, terjadi antara sesama
karyawan atau kelompok yg berada pd
hierarkhi yg sama
Konflik Garis Staff, bila konflik terjadi
antara staf pada bidang tertentu.
Konflik Peranan, terjadi bila komunikasi
antar anggota tidak kompetibel bagi
pemegang peranan.
MANAJEMEN KONFLIK
Mengelola konflik berarti kita
hrs meyakini bahwa konflik
memiliki peran dlm rangka
pencapaian sasaran secara
efektif & efisien.
Mengelola konflik perlu skala
prioritas, agar tidak
menimbulkan kekacauan dlm
koordinasi & integrasi antar
fungsi/divisi dlm organisasi
Cara Pengelolaan Konflik

Memahami masalah
hindari salah mendeteksi: tidak peduli
masalah atau menganggap ada masalah
tapi sbenarnya tidak ada

Diagnosis
kenali siapa, apa, mengapa, dimana dan
bagaimana alternatif mengatasi konflik

Menyepakati solusi

Pelaksanaan solusi

Evaluasi
Strategi Mengatasi Konflik Antar Pribadi

Strategi Kalah-kalah (lose-lose strategy)


biasanya individu yang bertikai
mengambil jalan kompromi atau
membayar orang yang terlibat
konflik atau menggunakan jasa pihak
ketiga sebagai penengah.

2 tipe campur tangan pihak ketiga:


Arbitrasi (arbitration): setelah
mendengarkan kedua belah pihak
maka pihak ke tiga berlaku sbagai
hakim
Mediasi (mediation): menjadi mediator,
tidak punya wewenang langsung,
rekomendasi tidak mengikat
Strategi Mengatasi Konflik Antar Pribadi

Strategi menang-kalah
(win-lose strategy)
satu pihak menang, yang lain kalah

Strategi menang-menang
(win-win strategy)
• Penyelesaian ini dipandang manusiawi
• Menciptakan interaksi yang
membangkitkan rasa aman, perasaan
dihargai, kondusif
• Menolong memecahkan masalah sumber
konflik
Strategi Mengatasi Konflik dalam
Organisasi

Pendekatan Birokratis
• Dilakukan pada konflik yang terjadi
karena struktur birokratis yang bersifat
vertikal
• Dilakukan dengan cara hirarki struktural

Pendekatan Intervensi Otoritatif dalam


Konflik Lateral
• Pada konflik lateral
• Biasanya diselesaikan sendiri oleh pihak-
pihak yang bersangkutan
• Bila buntu, manajer menlakukan
intervensi otokratif
Strategi Mengatasi Konflik dalam
Organisasi

Pendekatan Sistem
Mengkoordinasikan penyelesaian
konflik yang dipandang sbagai
kesatuan sistem yang saling
berhubungan

Reorganisasi struktural: merubah


struktur organisasi
3 CARA DALAM PENGELOLAAN KONFLIK
MENURUT STONER :
1. Merangsang konflik di dalam unit atau
norganisasi yang prestasinya rendah krn
tingkat konflik yang terlalu kecil.
(Menggalakan kompetensi, menata
struktur organisasi, ganti manajer)
2. Meredakan atau menumpas konflik jika
tingkatnya terlalu tinggi atau kontra
produktif.
3. Menyelesaikan konflik ( dominasi dan
penguasaan, kompromi, pemecahan
masalah secara menyeluruh)
MODEL PENANGANAN KONFLIK YANG LAIN
MENURUT SONDANG :

Dengan tidak menghilangkan konflik, tp


dikellola dengan cara :
- Bersaing
- Kolaborasi
- Mengelak
- Akomodatif
- Kompromi
MODEL PENANGANAN KONFLIK YANG LAIN
MENURUT THEO RIYANTO :

Dengan secara dini melakukan tindakan


yang sifatnya preventif, yaitu dg cara :
- Menghindari konflik
- Mengaburkan konflik
- Mengatasi konflik dengan cara :
 Dengan kekuatan
 Denagn perundingan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai