Anda di halaman 1dari 4

Alditta Khoirun Nisa

20190530191 – Kelas B

Jurnal Nasional

Judul : Etika Profesi dan Profesionalisme Public Relations


Peneliti : I Dewa Ayu Hendrawathy Putri dan Ni Ketut Sri Ratmini
Volume, Halaman, Tahun : No.44 Tahun 2017

Latar Belakang Masalah :


Agar terjadi kerja sama dan keselarasan yang baik antara individu yang satu dengan
individu yang lain dalam profesi yang sama, jurnal ini menunjukkan penjelasan adanya Etika
humas yang diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme praktisi humas. Seorang
profesional dalam menjalankan tugas dan kewajibannya selalu berkaitan erat dengan kode etik
(code of profession) dan kode etik (code of conduct) sebagai standar moral, tolak ukur, atau
pedoman dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan
fungsinya.

Metodologi Penelitian :
Jurnal ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.

Teori dalam Penelitian :


Terdapat teori memengaruhi perilaku PR dalam penelitian ini, yakni

Artinya : P = Perilaku, f = fungsi, O = hal yang berkaitan dengan faktor internal, L = hal yang
berkaitan dengan faktor eksternal lingkungan (Djamaludin Ancok & Tim, 1992: 98-99).

Hasil Penelitian :
Setiap penyandang profesi tertentu harus dan bahkan mutlak mempunyai kode etik
sebagai acuan bagi perilaku dalam pelaksanaan peran (role) dan fungsi (function) profesinya
masing-masing kode etik bersifat mengikat, baik secara normative dan etis, maupun sebagai
tanggung jawab dan kewajiban moral bagi para anggota profesi bersangkutan dalam
menjalankan aktivitas kehidupannya di masyarakat. Hal ini semakin memperjelas bahwa di
tengah krisis multidimensional yang berkepanjangan ini, Indonesia dihimbau untuk kompeten
memasuki dunia maya atau sering disebut disebut cyberworld dan cyberspace, sebagai akibat
kemajuan teknologi informasi canggih tanpa melupakan etika profesionalisme PR yang sudah
disesuaikan dengan perubahan zaman.

Jurnal Internasional
1. Judul : Factors Influencing the Ethical Conduct of Public
Relations
Practitioners in Commercial Banks in Namibia
Peneliti : Tawanda Zimanyi dan Rewai Makamani
Volume, Halaman, Tahun : Vol.2 No.1 Tahun 2020

Latar Belakang Masalah :


Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis praktisi Public
Relations (PR) di bank umum Namibia. Faktor-faktor tersebut meliputi adanya kode etik dan
perilaku yang mengikat, kompas moral individu, tekanan dari manajemen puncak, rasa
kewajiban terhadap kemanusiaan, dan pengetahuan tentang etika dan profesionalisme. Analisis
ini mengungkapkan bahwa praktisi PR menghadapi tantangan dan dilema etika dari koalisi
dominan bank, kode etik yang ambigu, komunikasi yang cepat kepada publik yang diperlukan
oleh media berita, dan bentrokan antara nilai-nilai inti yang menginformasikan tugas profesional
PR dan mereka yang menopang budaya organisasi.

Metodologi Penelitian :
Jurnal ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dipandu dengan paradigma
interpretasi. Selain itu, studi tentang perilaku etis memerlukan pendekatan holistik karena
aktivitas, pengalaman, keyakinan, dan nilai-nilai yang saling berhubungan dari orang-orang
dalam konteks di mana mereka berada. Purposive sampling digunakan untuk mengidentifikasi
para profesional yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk penelitian
ini.

Teori dalam Penelitian :


Selanjutnya, analisis tematik ini dilengkapi dengan teori etika, dan literatur yang ditelaah
dan dikuatkan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Apa yang mendefinisikan praktisi PR yang berpraktik etis atau tidak etis?
 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku etis praktisi PR yang berpraktik di
bank umum?
 Apa tantangan saat ini yang sedang dihadapi oleh praktisi PR yang berpraktik di bank
umum yang dapat mempengaruhi perilaku etis mereka?
 Dilema etika mana yang secara unik dihadapi oleh profesional PR di bank komersial?
 Perbaikan apa yang dapat dilakukan terhadap praktik profesi PR di bidang bank
komersial?

Hasil Penelitian :
Pada akhirnya, tantangan dan dilema yang dihadapi dalam pekerjaan PR menentukan cara
mereka berperilaku secara etis. Studi ini mengungkapkan bahwa kode etik yang mengikat,
lingkungan kerja atau iklim organisasi, adanya kompas moral internal pribadi, rasa kewajiban
moral terhadap kemanusiaan, pengetahuan tentang etika dan penerapannya serta pengalamannya
dalam membuat keputusan etis sangat menentukan cara PR praktisi di bank umum melakukan
sendiri. Selain itu, praktisi PR di bank bekerja di bawah tekanan dari manajemen puncak untuk
mewakili hal-hal positif dari bank-bank yang telah mengetahui hal-hal negatif yang tersebar di
media sosial. Berikutnya, praktisi PR harus selalu berpegang pada kode etik yang mengatur
praktiknya dan secara religius membiasakan diri dengan perkembangan baru di bidang PR yang
berkaitan dengan etika.

2. Judul : Apprenticeship in the Public Relations Industry as Part of


the Analysis of Ethical Standards
Peneliti : Dariusz Tworzydło, Przemysław Szuba, dan Malwina
Żuchniewicz
Volume, Halaman, Tahun : Vol.21 No.2 Tahun 2020

Latar Belakang Masalah :


Dalam industri hubungan masyarakat, terdapat sebagian besar orang dengan tingkat
pendidikan yang lebih tinggi, oleh karena itu, jenis studi yang diselesaikan untuk memberitahu
cara praktisi memainkan peran penting dalam mencapai tujuan perusahaan, dengan penekanan
khusus pada dimensi etika praktik PR. Peneliti dalam jurnal ini memilih variabel yang terkait
dengan pembelajaran profesi di industri PR dan menganalisis dampaknya pada tingkat
identifikasi profesionalisme dan etika dalam profesi PR, sehingga bersamaan dengan indikasi
yang menjelaskan alasan ketidakpatuhan terhadap standar etika di industri.

Metodologi Penelitian :
Melalui pendekatan kuantitatif, jurnal ini menggunakan teknik survei telepon di antara
orang-orang yang bekerja di industri PR sebanyak 500 sampel dan analisis meja dengan
pertimbangan hasil penelitian mengenai kinerja PR.

Teori dalam Penelitian :


Teori dalam jurnal ini tidak ditemukan secara tersirat, akan tetapi dilakukan langsung
dengan survei melalui telepon

Hasil Penelitian :
Setiap orang yang bekerja di industri PR telah menyelesaikan studi universitas yang tidak
berhubungan dengan konsentrasi PR sehingga tidak dibutuhkan dalam melakukan kegiatan PR
sehari-hari. Kemudian, pandangan mengenai etika profesi lebih ditekankan pada praktisi yang
telah lama berhubungan dengan pendidikan PR. Keakuratan informasi sebagai standar utama
responden dalam melakukan pekerjaan PR.

Anda mungkin juga menyukai