Anda di halaman 1dari 9

Identifikasi Hitung Jumlah Leukosit Metode Manual Menggunakan Tabung

Dengan Larutan Turk Dan Asam Cuka


M. Nadzarullah Fitrahman Mujiburizal
Karya Tulis Ilmiah STIKes Maharani Malang Program Studi Analis Kesehatan
2018

ABSTRAK
Pemeriksaan di laboratorium, khususnya hematologi sering kali di
rekomendasikan oleh para dokter untuk membantu menegakan diagnosis suatu penyakit.
Pemeriksaan darah lengkap yang umum dilakukan di Indonesia adalah pemeriksaan
hematologi rutin dengan hitung jenis leukosit dan LED. Darah memiliki beberapa unsur
yang terdiri dari sel darah merah (Eritrosit), sel darah putih (Leukosit), dan trombosit.
Leukosit atau sel darah putih memiliki ciri khas sel yang berbeda-beda, secara umum
leukosit memiliki ukuran lebih besar dari eritrosit, tidak berwarna. Tujuan Penelitian
untuk mengidentifikasi hasil pemeriksaan hitung jumlah leukosit metode manual
menggunakan larutan turk dan asam cuka. Jenis penelitian adalah deskriptif. Teknik
sampling yang digunakan purposive sampling. Populasi penelitian ini yaitu darah. Sampel
berupa darah sebanyak 18 ml diambil mahasiwa semester VI, Prodi DIII Analis
Kesehatan sebanyak 6 orang. Metode pemeriksaan yaitu metode manual menggunakan
tabung dengan larutan turk dan asam cuka. Hasil penelitian menunjukan rerata hasil
hitung jumlah leukosit dari larutan Turk yang paling tinggi yaitu 10.425 sel/µl dan yang
paling rendah yaitu 7.225 sel/µl, sedangkan asam cuka yang paling tinggi yaitu 9.525
sel/µl dan yang paling rendah yaitu 6.550 sel/µl. Kesimpulan dari hasil penelitian ini
adalah larutan pengencer asam cuka 5% (asam asetat) yang biasa dipakai untuk aroma
makanan dapat melisiskan darah selain sel leukosit dan dapat terbaca di bawah mikroskop
40x dengan kelemahan tidak ada zat pewarnanya. Adapun saran untuk peneliti
selanjutnya yaitu dapat melakukan penelitian dengan membuat larutan pengencer lain
pada konsentrasi asam cuka yang lebih rendah dari 5% untuk menemukan keakuratan
sampel dengan jumlah pengulangan yang lebih banyak.

Kata Kunci: Leukosit, Hitung Jumlah Leukosit


ABSTRACT
Examination in the laboratory, especially hematology is often recommended by
doctors to help establish a diagnosis of a disease. A complete blood examination that is
commonly performed in Indonesia is routine hematological examination with leukocyte
and LED counts. Blood has several elements consisting of red blood cells (Erythrocytes),
white blood cells (Leukocytes), and platelets. Leukocytes or white blood cells have
different characteristics of cells, in general leukocytes have a larger size than
erythrocytes, colorless. Objective u ntuk identify the results of counting the number of
leukocytes manual method using a solution of turk and vinegar. This type of research is
descriptive. The sampling technique used was purposive sampling . The population of this
research is blood . A blood sample of 18 ml was kept silent for sixth semester students,
DIII Health Analyst Study Program was 6 people. The inspection method is a manual
method using a tube. The results showed the mean results of leukocyte count from Turk's
solution with the highest 10425 cells / µl and the lowest 7225 cells / µl, while the highest
vinegar acid was 9525sel / µl and the lowest was 6550 cells / µl. Conclusions from the
results of this study 5% vinegar acid diluent solution (acetic acid) commonly used for
food aroma can lyse blood other than leukocytes and can be read under a 40x microscope
with the disadvantage of no coloring agent. Suggestions for further research are advised
to do some research to make another diluent solution at a concentration of acetic acid is
lower than 5% to find the accuracy of the sample with the number of repetitions more.
Keywords : Leukocite, Count of the number luekocyte

PENDAHULUAN

Pemeriksaan di laboratorium, teliti, tepat guna, cepat, dan dapat


khususnya hematologi sering kali di dipercaya.
rekomendasikan oleh para dokter untuk Pemeriksaan hematologi rutin
membantu menegakan diagnosis suatu adalah pemeriksaan hematologi yang
penyakit. Oleh karena itu, pemeriksaan umum dilakukan karena sering diminta
yang dilakukan harus sesuai prosedur (rutin). Parameter pemeriksaan
yang ada, sehingga diperoleh hasil yang hematologi rutin adalah hitung
hematokrit, hemoglobin, jumlah eritrosit, Metode manual pada pemeriksaan
indeks eritrosit, hitung jumlah leukosit, jumlah leukosit yaitu menggunakan
dan hitung jumlah trombosit. larutan turk yang terdiri dari larutan asam
Pemeriksaan hematologi rutin dalam asetat glasial 2% ditambah dengan
bahasa inggris dikenal dengan istilah larutan gentian violet 1% dan aquades
Complete Blood Count (CBC) yang jika 100 ml. Asam asetat glasial berfungsi
diartikan kedalam bahasa indonesia untuk melisiskan sel lain selain leukosit
adalah hitung darah lengkap, sedangkan dan gentian violet berfungsi untuk
pemeriksaan hitung darah lengkap atau memberi warna pada inti dan granula
pemeriksaan darah lengkap yang umum leukosit.
dilakukan di Indonesia adalah Masyarakat Indonesia sering
pemeriksaan hematologi rutin dengan menggunakan cuka sebagai bahan
hitung jenis leukosit dan LED. Jadi, penambah rasa asam pada makanan,
istilah CBC yang benar merujuk pada dimana cuka dalam berbagai jenis
pemeriksaan hematologi rutin. makanan umumnya terdiri dari larutan 3-
Darah merupakan suatu cairan 6% asam cuka dalam air. Asam cuka
yang sangat lengkap, karena penting bagi dilarutkan dalam air agar tidak korosif.
manusia yang fungsinya mengangkut Dalam penelitian ini peneliti
oksigen ke seluruh tubuh, sebagai menggunakan metode manual dengan
mediator respon imun terhadap adanya metode tabung dengan prinsip yaitu
suatu infeksi yang berperan dalam darah diencerkan dengan larutan
koagulasi (McPhee dan ganong, 2011). pengenceran leukosit, kemudian akan
Darah memiliki beberapa unsur yang terjadi hemolisis eritrosit dan trombosit
terdiri dari sel darah merah (Eritrosit), sel tetapi leukosit tetap utuh. Selanjutnya,
darah putih (Leukosit), dan trombosit. banyaknya leukosit dalam kamar hitung
Sel-sel ini mempunyai umur yang dibawah mikroskop dan dilaporkan
terbatas, sehingga pertumbuhannya harus sebagai jumlah sel per mm3 darah.
optimal secara konstant untuk (Chairlan, 2011). Pada laboratorium
mempertahankan jumlah agar tetap klinik sederhana, ketersediaan reagen
normal dan memenuhi kebutuhan turk untuk menghitung jumlah leukosit
jaringan tubuh. seringkali tidak tersedia atau reagen
tersedia tetapi kadaluarsa, untuk hitung sel cara manual dapat dilakukan
mengantisipasi kondisi tersebut peneliti dilaboratorium yang tidak ada aliran
tertarik untuk mencari alternatif listrik juga karena harga sebuah alat
pengganti reagen yaitu dengan hitung sel otomatis cukup mahal dan
menggunakan asam cuka. membutuhkan biaya yang sangat besar.
Sebagian besar laboratorium Berdasarkan uraian diatas maka
menggunakan metode-metode otomatis penulis tertarik untuk melakukan
untuk menghitung leukosit, baik dengan penelitian dengan judul “ Identifikasi
penghitung partikel elektronik atau hitung jumlah leukosit metode tabung
dengan menggunakan prinsip pancaran menggunakan larutan turk dan asam
cahaya pengenceran manual dan cuka. Penelitian ini bertujuan untuk
pemeriksaan visual menggunakan mengidentifikasi hasil pemeriksaan
hemositometer tetap dapat diandalkan, hitung jumlah leukosit metode manual
asal dilakukan dengan cermat. Hitung sel menggunakan larutan turk dan asam
darah cara manual masih merupakan cuka.
metode rujukan. Keuntungan lain ialah

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan Tahap pelaksanaan dalam
adalah penelitian deskriptif. Penelitian penelitian ini yaitu Pengumpulan data
ini dilakukan di Laboratorium STIKes dilakukan oleh peneliti, proses
Maharani Malang, pada bulan Agustus pengumpulan data dilakukan
2018. Populasi dalam penelitian ini pengambilan darah yang dibantu oleh
adalah Darah dari mahasiswa prodi tenaga terlatih yang sudah
analis kesehatan semester 6. Dalam berpengalaman dibidangnya yang
penelitian ini sampel yang digunakan dilakukan pada bulan Agustus 2018.
adalah 6 darah dengan dilakukan Setelah itu Pembuatan larutan pengencer
pengulangan 2 kali. Teknik sampling : Pembuatan larutan asam cuka 5%
yang digunakan yaitu Purposive didapatkan dengan melakukan
Sampling. penegenceran yaitu dengan
mencampurkan 20 ml larutan asam cuka
25% dengan 80 ml aquades dalam labu menjumlahkan jumlah leukosit dengan
ukur. Kemudian menghitung jumlah rumus.
leukosit di mikroskop, selanjutnya

HASIL PEMBAHASAN
Pengambilan sampel dibantu oleh tenaga laboratorium yang terlatih dan sudah
berpengalaman dibidangnya, pada tanggal 20 Agustus 2018. Berdasarkan hasil penelitian
dari 6 sampel darah yang diambil dari mahasiswa semester VI, Prodi DIII Analis
Kesehatan diperoleh hasil sebagai berikut

Tabel 5.1 Data Hitung Jumlah Leukosit


Hasil Hitung
Kode Jumlah Leukosit Rerata
Reagen
Sampel (Sel/µl darah) (Sel/µl darah)
1 2

R1 Larutan Turk 9.850 10.050 9.950


Asam Cuka 8.800 9.700 9.250

Larutan Turk 9.950 8.700 9.325


R2
Asam Cuka 9.250 8.600 8.925

Larutan Turk 7.300 7.150 7.225


R3
Asam Cuka 6.100 7.000 6.550

Larutan Turk 10.350 10.500 10.425


R4
Asam Cuka 9.500 9.550 9.525

Larutan Turk 8.950 9.900 9.425


R5
Asam Cuka 7.700 9.300 8.500

Larutan Turk 9.450 9.600 9.525


R6
Asam Cuka 8.050 9.400 8.725

(Data Primer, 2018)


Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat adanya perbedaan hitung jumlah leukosit
yang menunjukkan perbedaan antara larutan Turk dan asam cuka pada setiap ulangan.
Hasil yang paling tinggi yaitu pada ulangan ke-1 dengan kode sampel R4 pada larutan
turk sebanyak 10.350 sel/µl darah dan asam cuka 9500 sel/µl, sedangkan pada
pengulangan ke-2 larutan turk 10500 sel/µl dan asam cuka 9550 sel/µl, jadi dapat
dilihat selisih diantara pengulangan ke-1 dengan kode sampel-R4 larutan turk yaitu
850 sedangkan pengulangan ke-2 memiliki selisih yaitu 950.

Rerata
Asam cuka turk

12000

10000 10425
9950 9525 9525
9250 9325 9425
8925 8500 8725
8000
7225
6550
6000

4000

2000

0 0 0 0 0 0 0
Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan

Gambar 5.1 Hitung Jumlah Leukosit Metode Tabung menggunakan


Larutan Turk dan Asam Cuka

Berdasarkan Gambar 5.1 hitung jumlah leukosit sebanyak 6 sampel darah,


diperoleh rerata hasil hitung jumlah leukosit dari larutan Turk yang paling tinggi yaitu
10425 sel/µl dan yang paling rendah yaitu 7225 sel/µl, sedangkan asam cuka yang
paling tinggi yaitu 9525 sel/µl dan yang paling rendah yaitu 6550 sel/µl.
Pada hasil penelitian hitung (10500) asam cuka (9700), Mean larutan
jumlah leukosit terhadap satu sampel turk (9312,5) asam cuka (8579,2) ,
dengan 2 kali pengulangan menggunakan median larutan Turk (9725) asam cuka
larutan pengencer turk dan asam cuka. (9025). Jumlah ini sesuai dengan
Pada pemeriksaan hitung jumlah leukosit referensi jumlah leukosit normal pada
menggunakan larutan turk diperoleh orang dewasa sebanyak 4000-11.000
rerata minimum larutan turk (7150) asam sel/µL (Gandasoebrata, 2009).
cuka (6100), maksimum larutan Turk
Larutan Turk (standar) penelitian ini peneliti menggunakan
merupakan larutan yang terdiri dari konsentrasi asam asetat 5 %, hasil
campuran asam asetat glasial 2% dan penelitian menunjukan larutan asam cuka
gentian violet 1%, apabila bereaksi lebih rendah dari pada larutan turk karena
dengan leukosit maka leukosit akan konsentrasi yang digunakan terlalu
menyerap larutan tersebut, asam asetat tinggi, tetapi masih dibawah nilai
glasial akan melisiskan sel selain rujukan, maka dapat disimpulkan hasil
leukosit, dan gentian violet akan pemeriksaan leukosit metode manual
mewarnai inti dan granula leukosit menggunakan tabung dengan larutan
(Gandasoebrata, R., 2010), serta tidak pengencer asam cuka 5% (asam asetat)
mempengaruhi jumlah leukosit (Nurgaha, yang biasa dipakai untuk aroma makanan
2017). Pada pemeriksaan hitung jumlah dapat melisiskan darah apabila sesuai
leukosit dengan menggunakan larutan dengan batas konsentrasi yang digunakan
Turk, yakni dengan komposisi asam yaitu 3% dan dapat terbaca di bawah
asetat glasial 2%, dapat diketahui tidak mikroskop 40x dengan kelemahan tidak
mempengaruhi jumlah leukosit. ada zat pewarnanya.
Begitupula halnya dengan pemeriksaan Pemeriksaan hitung jumlah
menggunakan pengencer asam cuka leukosit dengan hanya menggunakan
(asam asetat glasial) 5%. Akan tetapi, inti asam asetat glasial 5% (asam cuka)
leukosit tidak berwarna namun masih didalam larutan pengencer ternyata dapat
dapat diamati dengan mudah dan teliti. digunakan dengan kualitas yang sama
Menurut Theml, H. (2004) dengan larutan pengencer standart
Leukosit bersifat stabil dalam larutan (larutan Turk), hanya saja inti leukosit
asam hingga kadar 3%, maka asam asetat tidak berwarna namun masih dapat
glasial dalam larutan pengencer memiliki dibaca dengan mudah dan teliti. Namun
peranan penting dalam pemeriksaan perlu diperhatikan beberapa kesalahan-
hitung jumlah leukosit, jika konsentrasi kesalahan yang mungkin terjadi dalam
asam asetat glasial lebih besar dari 3% pemeriksaan hitung jumlah leukosit baik
akan menyebabkan leukosit lisis, jika tahap pra analitik,analitik, dan post
konsentrasi terlalu rendah maka eritrosit analitik, agar pemeriksaan yang kita
dan trombosit tidak lisis sempurna., pada
lakukan merupakan hasil yang teliti dan dengan komposisi yang ada pada larutan
dapat dipertanggungjawabkan. Turk (asam asetat glasial 2%, gentian
Namun perlu diperhatikan beberapa violet 1% 1 ml, aquades 100 ml). Pada
kesalahan-kesalahan yang mungkin penelitian ini peneliti menggunakan
terjadi dalam pemeriksaan hitung jumlah konsentrasi dari larutan asam cuka (asam
leukosit, yaitu pada tahap pra analitik asetat) 5%, karena konsentrasi asam
seperti pembuatan reagen, pipet sampel asetat pada larutan Turk 2% dapat
dan tahap analitik seperti perhitungan sel melisiskan eritrosit dan trombosit,
leukosit menggunakan Improved sehingga peneliti memilih konsentrasi
Neubauer sangat sulit dalam yang lebih tinggi asam asetat pada asam
membedakan kotoran dengan sel darah cuka 5%, konsentrasi asam asetat glasial
pada saat menghitung menggunakan terlalu rendah maka eritrosit dan
mikroskop. Faktor yang lain yaitu trombosit tidak lisis sempurna, sehingga
konsentrasi dari larutan asam cuka (asam peneliti mengambil konsentrasi batas
asetat) sebanyak 5% itu tidak sesuai asam asetat yaitu 5%.

KESIMPULAN DAN SARAN


Setelah dilakukan penelitian Saran penelitian ini yaitu Kepada
hitung jumlah leukosit per mm3 darah, peneliti selanjutnya disarankan untuk
dengan dua kali pengulangan, maka dapat melakukan penelitian dengan membuat
disimpulkan bahawa hasil pemeriksaan larutan pengencer lain pada konsentrasi
leukosit metode manual menggunakan asam cuka yang lebih rendah dari 5%
tabung dengan larutan pengencer asam untuk menemukan keakuratan sampel
cuka 5% (asam asetat) yang biasa dipakai dengan jumlah pengulangan yang lebih
untuk aroma makanan dapat melisiskan banyak.
darah selain sel leukosit dan dapat terbaca
di bawah mikroskop 40x dengan
kelemahan tidak ada zat pewarnanya.
DAFTAR RUJUKAN
Anfriyanti Dina (2017). Modifikasi Larutan Pengencer untuk Menghitung Jumlah
Leukosit
Chairlan, Estu Lestari dan Albertus Mahode. (2011). Pedoman Teknik Dasar untuk
Laboratorium Kesehatan Edisi 2. Jakarta:EGC
Dewi, Ni Luh Putu P.D. , A.A. Santa, Fathol Hadi. (2014). Perbedaaan Jumlah Leukosit
Total dengan Antikoagulan EDTA Vacumtainer dan Antikoagulan EDTA
Konvensional.
Disai Pinton. (2011). Dampak Konsentrasi Asam Cuka Dibawah 5% dan Lama
Perendaman Terhadap batas Keamanan dalam Kekerasan Gigi Permanen.
Gandasoebrata, R. (2010). Penuntun Laboratorium Klinik . Cetakan Keenambelas, Dian
Rakyat. Jakarta.
Nugraha, Gilang. (2015). Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar.
Jakarta: CV. TRANS INFO MEDIA
Price S.A, Wilson L.M. (2013). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Edisi 6 Volume 1, Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai