Anda di halaman 1dari 4

PERBANDINGAN LARUTAN TURK DENGAN MODIFIKASI LARUTAN TURK

PERASAN JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA SWINGLE) TERHADAP JUMLAH


LEUKOSIT

Suba’iyah1*, Budi Santosa2, Tulus Ariyadi2,3

1
Program Studi DIV Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang.
2’3
Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang.

Info Artikel Abstrak


Larutan turk merupakan bahan pemeriksaan leukosit manual dengan komposisi :
gentian violet, asam asetat glasial, aquadest. Asam asetat glasial pada larutan turk
berfungsi melisiskan eritrosit dan mempunyai kandungan asam dengan pH
2.4.Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan hasil hitung jumlah leukosit
Kata Kunci dengan menggunakan larutan turk dengan modifikasi larutan turk perasan jeruk
nipis (citrus aurantifolia swingle). Sampel diambil secara random sebanyak 21
Jumlah leukosit, Larutan mahasiswa dari total populasi 42 mahasiswa kelas A DIV Analis Kesehatan
Turk, Jeruk Nipis Universitas Muhammadiyah Semarang, kemudian diperiksa jumlah leukosit
menggunakan kamar hitung (Improved Neubauer). Hasil pemeriksaan
menunjukan rata-rata jumlah leukosit dengan menggunakan larutan turk (kontrol)
sebesar 7.252/mm3, sedangkan rata-rata jumlah leukosit dengan menggunakan
larutan modifikasi turk perasan jeruk nipis sebesar 6.323/mm3. Hal ini
menunjukan jumlah leukosit dengan menggunakan larutan turk (kontrol) lebih
tinggi, dibandingkan jumlah leukosit dengan menggunakan larutan modifikasi
turk perasan jeruk nipis, tetapi keduanya masih berada dalam batas nilai normal.
Uji statistik Paired T-Test menunjukan nilai kemaknaan 0,000 dengan taraf
kemaknaan 0,05 yaitu 0,000<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan antara hasil pemeriksaan hitung jumlah leukosit menggunakan larutan
turk dan modifikasi turk perasan jeruk nipis.

*Coresponding Author
Suba’iyah
Program Studi DIV Analis Kesehatan
Fakultas Ilmu Keperawatan dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Semarang, Semarang Indonesia 50273
E-mail : Sbymood@gmail.com

http://repository.unimus.ac.id
Pendahuluan analyzer). Saat ini sudah banyak
laboratorium yang menggunakan cara
Darah merupakan jaringan cair automatic, tetapi masih banyak juga
yang terdiri atas dua bagian yaitu: laboratorium yang menggunakan cara
plasma darah yang mengandung manual. Hitung leukosit cara manual
albumin, bahan pembeku darah menggunakan kamar hitung (improved
(fibrinogen), immunoglobin (antibodi), neubauer), sampel darah diencerkan
hormon, bahan protein. Di dalam dengan larutan turk yang mengandung
korpuskula terdapat eritrosit (sel darah asam asetat glasial sehingga sel-sel
merah) yang berfungsi mengedarkan eritrosit hemolisis dengan penambahan
oksigen keseluruh tubuh, leukosit (sel gentian violet bertujuan untuk memberi
darah putih) yang berfungsi menjaga warna pada leukosit, sehingga leukosit
sistem kekebalan tubuh, membunuh lebih tampak jelas dan mudah untuk
bakteri atau virus yang mencoba masuk dihitung (Hardjeono, dkk, 2005).
kedalam tubuh, dan trombosit (keping Larutan turk merupakan bahan
darah) yang berfungsi membantu proses pemeriksaan leukosit manual dengan
pembekuan darah (Sadikin, 2001). komposisi : gentian violet, asam asetat
Leukosit adalah bagian dari darah glasial, aquadest. Asam asetat glasial
yang berwarna putih dan merupakan unit pada larutan turk berfungsi melisiskan
mobil dari sistem pertahanan tubuh eritrosit dan mempunyai kandungan
terhadap infeksi yang terdiri dari asam dengan pH 2.4. Sedangkan gentian
granuler dan agranuler. Dimana granular violet berfungsi sebagai pemberi warna
meliputi : basofil, eosinofil, neutrofil sehingga leukosit tampak jelas. Larutan
batang, neutrofil segmen. Sedangkan modifikasi yang digunakan pada
agranular meliputi : limfosit, monosit, pemeriksaan hitung leukosit dengan
dan sel plasma. Rata-rata jumlah komposisi: air perasan jeruk nipis,
leukosit dalam tubuh manusia normal gentian violet, dan aquadest.
adalah 4.000-10.000/mm3, bila Buah jeruk nipis (Citrus
jumlahnya melebihi dari 10.000/mm3, auratifolia Swingle) memiliki berbagai
keadaan ini disebut leukositosis, bila macam kandungan berupa senyawa
jumlah leukosit kurang dari 4.000/mm3 kimia yang bermanfaat seperti asam
disebut leukopenia (Hardjeono, dkk. amino (triptofan dan lisin), asam sitrat
2005). minyak atsiri (limonene, linalin asetat,
Hitung jumlah leukosit dapat geramil asetat, fellandren sitrat, lemon
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan kamfer, kadinen, aktialdehid, anildehid),
cara manual dengan menggunakan vitamin C, dan vitamin B1. Serta jeruk
kamar hitung (improved neubauer) dan nipis mempunyai kandungan asam
cara automatic menggunakan mesin dengan pH 2.0 (Sarwono, 2001).
penghitung sel darah (hematology

Bahan dan Metode

Penelitian ini merupakan hitung (improved newbauer) dan


penelitian analitik dengan pendekatan Mikroskop binokuler (OLYMPUS).
Cross Sectional, Variabel bebas dalam Bahan yang digunakan adalah Asam
penelitian ini adalah modifikasi larutan asetat glasial, aquadest, kapas alkohol
turk perasan jeruk nipis. Variabel terikat 70%, larutan gentian violet, dan spuit 3
dalam penelitian ini adalah jumlah mL. Metode yang digunakan dalam
leukosit. Alat yang digunakan adalah penelitian ini yaitu Direct countin atau
Tabung EDTA, deck glass, kamar kamar hitung Improved neubauer.

http://repository.unimus.ac.id
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei menggunakan modifikasi air perasan
2018 di Laboratorium Hematologi jeruk nipis sebagai pengganti komposisi
Universitas Muhammadiyah Semarang. larutan turk untuk hitung jumlah leukosit
Data diambil langsung dari hasil diperoleh jumlah leukosit yang berbeda
pemeriksaan jumlah leukosit. Analisis dengan kontrol namun interpertasi hasil
kuantitatif data primer yang digunakan dengan modifikasi air perasan jeruk
dalam penelitian ini adalah uji T sampel nipis ini masih menunjukan kesamaan
berpasangan (paired sample t test). dengan kelompok turk (kontrol) yaitu
sesuai dengan nilai rujukan.
Hasil
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan menunjukan
rata-rata jumlah leukosit dengan Dari hasil pemeriksaan jumlah
menggunakan larutan turk (kontrol) leukosit menggunakan larutan turk dan
sebesar 7.252/mm3, sedangkan rata-rata modifikasi turk perasan jeruk nipis dapat
jumlah leukosit dengan menggunakan disimpulkan:
larutan modifikasi turk perasan jeruk 1. Rata-rata jumlah leukosit
nipis sebesar 6.323/mm3. Hal ini dengan menggunakan larutan
menunjukan jumlah leukosit dengan turk (kontrol) sebesar
menggunakan larutan turk (kontrol) 7.252/mm3.
lebih tinggi, dibandingkan jumlah 2. Rata-rata jumlah leukosit
leukosit dengan menggunakan larutan dengan menggunakan larutan
modifikasi turk perasan jeruk nipis, modifikasi turk perasan jeruk
tetapi keduanya masih berada dalam nipis sebesar 6.323/mm3.
batas nilai normal. 3. Terdapat perbedaan antara
modifikasi air perasan jeruk
Diskusi nipis dengan larutan turk
(kontrol) dengan nilai sig.
Pemeriksaan jumlah leukosit, 0,000 < 0,05
digunakan larutan Turk, karena larutan
ini terdiri atas asam asetat 2% berfungsi Saran
untuk melisiskan eritrosit, sehingga
hanya leukosit yang bisa diamati dan Bagi peneliti selanjutnya
gentian violet 1% yang memberikan disarankan untuk melanjutkan
warna ungu muda pada inti dan penelitian ini dengan
sitoplasma granula leukosit, apabila menitikberatkan pada konsentrasi
bereaksi dengan leukosit maka leukosit dan stabilitas air perasan jeruk nipis
akan menyerap larutan tersebut, asam sebagai pengganti komposisi larutan
asetat glasial akan melisiskan sel selain turk untuk hitung jumlah leukosit.
leukosit dan gentian violet akan
mewarnai inti dan granula leukosit
sehingga terlihat lebih jelas dibawah
mikroskop dan memudahkan
perhitungan. Rata-rata jumlah leukosit
dengan menggunakan larutan turk
(kontrol) sebesar 7.252/mm3, sedangkan
rata-rata jumlah leukosit dengan
menggunakan larutan modifikasi turk
perasan jeruk nipis sebesar 6.323/mm3.
Hal ini menunjukan bahwa dengan

http://repository.unimus.ac.id
Ucapan Terima Kasih Hoffbrand AV, pettit JE, 2005. Kapita
Terselesaikannya penyusunan selekta Hematologi. Edisi 4. Ahli
manuscrip ini berkat saran, Bahasa Lyana
bimbingan, dukungan serta bantuan Jones, A. 2005. Asam Asetat Glasial
berbagai pihak.Oleh karena itu pada (online) Tersedia
kesempatan ini penulis mengucapkan http://id.wikipedia.org/wiki/asama
terima kasih kepada : setatglasial.diaskes 2 februari
2018.
1. Dr Budi Santosa. M.Si.Med Selaku Kimball, (2008). Biologi, Jilid 2,
pembimbing pertama telah Erlangga, Jakarta.
memberikan bimbingan serta
pengarahan sehingga skripsi ini dapat McPhee SJ, Ganong W.F. 2011.
diselesaikan. Patofisiologi Penyakit : Pengantar
2. Tulus Ariyadi,SKM.Msi selaku Menuju Kedokteran klinis. Edisi 5,
Dosen pembimbing kedua yang telah Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
memberikan bimbingan serta Muttaqin, A. 2009, Asuhan
pengarahan sehingga skripsi ini dapat Keperawatan Klien Dengan
diselesaikan. Gangguan Sistem Kardiovaskular
3. Andri Sukeksi, SKM, M.Si selaku Dan Hematologi, Salemba
penguji utama dan Ketua Program Medika. Jakarta.
Studi Diploma IV Analis Kesehatan Notoadmojo, S. 2002. Metodologi
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Penelitian Kesehatan. Melton
Kesehatan. Terimakasih atas Putra Offset: Jakarta.
masukan baik berupa saran, masukan Notoatdmojo, S. 2010. Metodologi
ataupun kritik untuk penyempurnaan Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi
dalam penulisan ini. Cetakan Pertama. Rineka Cipta,
4. Kedua Orang Tua dan keluarga yang Jakarta.
telah membantu secara moril dan Price, SA. Wilson LM. 2005.
materil dalam pembuatan skripsi. Patofisiologi Konsep Klinis.
5. Rekan-rekan mahasiswa dan semua Proses-Proses Penyakit. Edisi 4.
pihak yang telah memberikan Penerbit buku kedokteran EGC :
motivasi dan semangat dalam Jakarta.
menyelesaikan skripsi. Pearce, EC. 2009, Anatomi Fisiologi
untuk Paramedis, Gramedia,
Referensi Jakarta.
Setiawan. Penerbit Buku Kedokteran
Gandasoebrata R,. 2006. Penuntun EGC: Jakarta.
Laboratorium Klinik. Dian Rakyat: Sadikin, M. 2001. Biokimia Darah.
Jakarta. Widya Medika: Jakarta.
Handayani,W & Haribowo, AS 2008. Sarwono, B. 2001. Khasiat dan Manfaat
Asuhan Keperawatan pada Klien jeruk nipis: Jakarta.
Dengan Gangguan System Waterbary, L. 2000. Buku Saku
Hematologi, Salemba Medika : Hematologi. Edisi 4. Ahli Bahasa
Jakarta. Sugi Suhardi. EGC:Jakarta.
Hardjoeno, H. dkk. 2003. Interprestasi
Tes Laboratorium Diagnostik.
LEPHAS: Makasar.

http://repository.unimus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai