Anda di halaman 1dari 7

Laporan sementara praktikum

Hematologi rutin

Nama : Fa’izah Nur Nabila Saputri


Nim : 1201028
Kelas : 1 A1

No Jenis pemeriksaan Identitas sampel Hasil Paraf


Probandus Pemeriksaan korektor
1 Hitung jumlah leukosit Nama : tn. Permadi 3750 sel/mm3
Cara : metode pipet Umur : 35 thn (kurang dari normal)
J.kelamin : laki - laki

HASIL

1. Hitung Jumlah Leukosit Metode Pipet


N : 75
Vol. : 4/10
P : 20x

NxP =
Vol

Kesimpulan : Melalui pemeriksaan anthal


leukosit dari probandus tn. Permadi
didapatkan hasil sebanyak 3750 sel /μl
darah yang berarti kurang dari normal.

1
I. Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit
(Anthal Leukosit)

Probandus Korektor I Korektor II


Nama : Tn. Permadi
Umur : 35 tahun
J. Kelamin : laki - laki
Metode/ cara : manual ( pipet )

A. Tujuan
Untuk menghitung jumlah sel leukosit seseorang dalam sel/µl darah
(sel/mm³ darah).

B. Prinsip
Darah diencerkan dalam pipet thoma leukosit dengan menggunakan larutan turk
kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung. Jumlah leukosit dihitung dalam volume
tertentu dengan menggunakan faktor konversi jumlah leukosit/µl darah dapat
diperhitungkan.

C. Alat & bahan :


1. Alat
a. Pipet thoma leukosit
b. Aspirator
c. Kamar hitung
d. Deckglass

2. Bahan
a. Sampel darah edta
b. Larutan turk

2
D. Prosedur kerja :
1. Hisaplah darah (kapiler atau vena + antikoagulan) dengan pipet thoma leukosit
sampai tanda 0,5. Darah yang melekat pada luar ujung pipet dihapus.
2. Kemudian hisaplah larutan pengencer sampai tanda 11 tepat. Tutup kedua ujung
pipet dengan jari dan lepaskan aspiratornya.
3. Kocok pipet itu selama 15-30 detik.
4. Buanglah larutan yang ada di kapiler pipet sebanyak 3-4 tetes.
5. Teteskanlah larutan tersebut di atas mikroskop yang telah terpasang mendatar di
atas meja mikroskop.
6. Biarkan 2-3 menit supaya sel leukosit mengendap.
7. Kemudian hitunglah jumlah sel leukosit dalam 4 kotak besar di tepi, lensa
obyektif 10x dengan kriteria:
 Sel yang menyinggung garis kiri atas dihitung.
 Sel yang menyinggung garis kanan bawah tidak dihitung.

E. Nilai normal :
4.000 – 10.000 sel/µl darah.

F. Hasil :
Volume 4 kotak besar

= 4/10 mm3

Pengenceran

3
Jumlah sel leukosit dalam 4 kotak besar
N = 75 sel dari 4 kotak besar

G. Kesimpulan :
Melalui pemeriksaan anthal leukosit dari probandus tn. Permadi didapatkan
hasil sebanyak 3750 sel /μl darah yang berarti kurang dari normal.

H. Pembahasan
Salah satu komposisi larutan turk adalah adanya kristal violet, namun pada
kenyataannya sel leukosit yang nampak di mikroskop akan berwarna kehijauan.

Pipet thoma laukosit


Berguna untuk mengencerkan darah dalam pemeiksaan hitung jumlah
leukosit dan eosinophil. Ciri dari pipet thoma leukosit yaitu, (1) memilki skala dari
0.5, 0.1, 101; (2) didalamnya tertdapat bola kaca berwarna putih; (3) pengenceran
yang bisa dilakukan adalah 200x

Karet penghisap (aspirator)


Karet penghisap atau biasa dikenal sebagai aspirator memiliki fungsi untuk
membantu menghisap darah.

Kaca penutup (deckglass)


Berfungsi untuk menutup sediaan mikroskop . Deckglass yang digunakan
dalam pemeriksaan hitung sel dibuat lebih tebal daripada deckglass pada umumnya
dan sangat datar. Mempunyai tinggi 1/10 mm (celah antara kamar hitung dengan
deckglass)

4
Kamar hitung Improved New Bauwer
Berfungsi untuk melakukan pemeriksaan hitung sel. Dalam hitung sel
leukoasit menggunakan 4 kotak besar ditepi atau sama dengan 64 kotak sedang.

Seldarah putih (leukosit) merupakan salah satu unit yang aktif dalam
pertahanan tubuh. Leukosit sebagian besar diproduksi di sum-sum tulang seperti
granulosit, monosit, dan sedikit limfosit, sedangkan sebagian diprosuksi di jaringan
limfe seperti limfosit dan sel-sel plasma. Menfaat leukosit sesungguhnya adalah
untuk dikirim ke bagian yang terinfeksi atau mengalami peradangan yang serius
(Guyton, ac. 1997)
Menurut Evelyn Pearce (2009) fungsi sel darah putih terbagi menjadi dua
yaitu, (1) fungsi reparative, dengan kata lain berfungsi untuk mencegah terjadinya
kerusakan sel sekaligus memperbaiki sel yang rusak (yang berperan adalah sel
basophil); (2) fungsi defensive, berfungsi sebagai pertahanan tubuh pertama yang
melawan benda asing seperti bakteri, parasite, dan virus penyebab infeksi serta
penyakit di tubuh (yang berperan adalah sel monosit, limfosit, dan neutrophil)
Pembentukan sel leukosit yang terjadi di sum-sum tulang disebut
granulopoesis. Pembelahan leukosit terjadi secara mitosis yang kemudian
dilepaskan oleh sum-sum tulang ke dalam sirkulasi darah (Sacher, 2004)
Sel yang diproduksi di sum-sum tulang terutama granulosit tdak langsung
ditransfer ke sirkulasi darah dan disimpan sampai sel tersebut diperlukan.
Granulosit akan hidup selama 4-8 jam di sirkulasi darah setelah dikeluarkan oleh
sum-sum tulang dan akan hidup di jaringan selama 4-5 jam. Keadaan infeksi yang
berat membuat masa hidup sel berkurang. Hal ini disebabkan karena granulosit
dengan cepat menuju ke bagian jaringan yang mengalami infeksi untuk melakukan
fungsinya (Ilfisyar, 2018).
Hitung jumlah leukosit dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara
manual dan cara otomatis. Masing-masing cara baik manual maupun otomatis
mempunyai kekurangan dan kelebihan. Kelebihan menggunakan cara manual
adalah biaya yang dikeluarkan untuk alat dan reagen lebih terjangkau dibandingkan
menggunakan cara otomatis, melatih ketelitian analis dalam menghitung jumlah sel
leukosit. Kekurangan dari cara manual yaitu membutuhkan waktu yang cukup lama

5
untuk menghitung selain itu tidak jarang terjadi human eror. Kelebihan
menggunakan cara otomatis adalah lebih efisien waktu sedangkan kekurangannya
adalah biaya untuk alat dan reagen cukup mahal dan membutuhkan kalibrasi dalam
waktu yang telah ditentukan agar hasil tetap akurat (Ilfisyar, 2018).
Hitung jumlah leukosit secara manual menggunakan larutan pengencer turk
dan hcl. Larutan turk mengandung asam asetat 2% dan gentian violet 1%. Sehingga
warna leukosit menjadi ungu muda. Larutan turk berfungsi untuk melisiskan sel
selain leukosit. Penggunaan hcl mempunyai kekurangan yaitu sel leukosit tidak
terwarnai sehingga akan sulit menghitung sel, namun fungsinya sama dengan
larutan turk (Gandasoebrata, 2006).

Seperti yang dikatakan Ilfisyar (2018) bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi


pemeriksaan hitung jumlah leukosit diantaranya:

a. Pra analitik
Beberapa faktor kesalahan yang ada pada proses analitik
meliputi kesalahan pada pengambilan darah, tidak tepat perbandingan
volume darah dan antikoagulan, homogenisasi, terjadinya waktu
penundaan pemeriksaan, suhu penyimpanan, tidak tepat dalam
pemipetan darah maupun reagen, kekeliruan dalam menulis data
pasien.
b. Analitik
Faktor pada proses analitik untuk metode manual sebagian
besar terdapat pada human eror, kesalahan pada pembacaan di bilik
hitung.
c. Paska analitik
Faktor kesalahan pada proses ini meliputi kekeliruan dalam
kalkulasi hasil, kekeliruan penulisan hasil pada lembar hasil.

Penggunaan antikoagulan edta sangat dianjurkan untuk pemeriksaan


hematologi karena edta tidak menyebabkan perubahan morfologi sel, namun
sebaiknya hindari penundaan pemeriksaan. Batas penundaan pemeriksaan darah
edta kurang dari 2 jam setelah pengambilan darah (pireno, 1995).

6
Daftar Pustaka

Guyton, A. d. (2014). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Ilfisyar,Ilfa Alfiani. (2018). Pengaruh Waktu dan Suhu Terhadap Jumlah Leukosit. Diploma
thesis. Universitas Muhammaddiyah Semarang.

Pearce, e.c. . (Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. 33 th). 2009. Jakarta: Gramedia.

Pireno, p.a. (1995). Seminar pemeriksaan preparat darah tepi dan mikroskopik urine ilki. .
Jawa Tengah.

Riswanto. (2013). Pemeriksaan hematologi . Yogyakarta: alfamedia kanal medika.

Sacher, R.A dan Pherson, R.A. . (2008). Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium.
Jakarta: EGC.

Soebrata, G. (2008). Penuntun Laboratorium Klinik. In Soebrata, Penuntun Laboratorium


Klinik. (p. 5). Jakarta: Dian Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai