Anda di halaman 1dari 12

MENGHITUNG JUMLAH LEUKOSIT DAN KADAR

HEMOGLOBIN

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun dalam rangka memenuhi laporan Fisiologi Hewan

Kelompok 5 :

Nama: Inez Salsabila Aryoso

NIM: 4411420031

Rombel : Biologi B-1 2020

Hari Praktikum : Kamis

LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
A. Judul Praktikum
Menghitung Jumlah Leukosit dan Kadar Hemoglobin

B. Tanggal Praktikum
7 April 2022

C. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui:
1. Mengetahui jumlah leukosit
2. Menentukan kadar hemoglobin (Hb) dengan metode sahli.

D. Latar Belakang
Sel darah putih (leukosit) merupakan suspensi plasma yang berperan
sebagai sistem pertahanan tubuh terhadap berbagai bakteri (Yuniwarti,
2015). Sel darah putih berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai
penyakit dengan cara memproduksi sel fagosit dan antibodi (Purnomo et
al, 2016). Jumlah sel darah putih normal adalah 320-100.000 mm³. Hitung
jenis sel darah putih adalah perhitungan jenis sel darah putih yang ada
dalam darah berdasarkan rasio (%) setiap jenis sel darah putih dengan
jumlah total sel darah putih. Jenis sel darah putih yang dihitung adalah
neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit (Rinawati dan Reza,
2015).
Peningkatan dan penurunan jumlah leukosit dalam sirkulasi
menggambarkan ketanggapan sel darah putih dalam mencegah munculnya
agen penyakit dan peradangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
sel darah putih (leukosit) dan diferensialnya yaitu kondisi lingkungan,
umur dan kandungan nutrisi pakan. Diantara faktor-faktor tersebut, faktor
nutrisi seperti protein memiliki peran yang sangat penting dalam proses
pembentukan leukosit karena protein merupakan salah satu komponen
darah (Addas et al., 2012; Etim et al., 2014).
Hemoglobin (Hb) merupakan heme protein pengikat O2, CO2 dan proton.
Protein tetramerik ini ditemukan di dalam eritrosit. Hb berfungsi sebagai
protein pengakut O2 dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh serta
pemberi warna merah pada eritrosit.1,2 Hb memiliki fungsi yang vital,
sehingga tidak heran apabila terjadi penurunan kadar Hb dalam darah
sampai berada di bawah batas normal, maka tubuh tidak dapat bekerja
dengan baik. Penurunan kadar Hb di bawah normal disebut anemia
(Hoffbrabd A. 2011).
Penyebab rendahnya kadar hemoglobin dalam darah salah satunya adalah
asupan yang tidak mencukupi. Asupan zat gizi sehari-hari sangat
dipengaruhi oleh kebiasaan makan. Pengetahuan yang kurang
menyebabkan hanya mengonsumsi kudapan. Penyebab lainnya juga adalah
kekurangan makanan yang mengandung zat besi, selain itu mengonsumsi
maknan cukup tetapi makanan yang dikonsumsi memiliki biavaibilitas zat
besi yang rendah sehingga jumlah zat besi yang diserap oleh tubuh kurang
(Ikhmawati dkk, 2013).

E. Alat Dan Bahan


1. Alat
1) Mikroskop
2) Hemositometer
3) Mikrohematokrit
4) Haemometer sahli
5) Pipet tetes

2. Bahan
1) Aquades
2) HCl 0,1 N
3) Alkohol 70%
4) Darah
5) EDTA/heparin
6) Larutan turk
F. Cara Kerja
1. Menghitung leukosit

Darah diambil sesuai prosedur pengambilan darah pada kegiatan 1

Darah dihisap dengan “pipet darah” sampai tanda 1

Larutan Truk dihisap dengan pipet tersebut darah sampai tanda 11

Pipet kater penghisap dilepaskan, pipet diletakan diatas meja dalam posisi sejajar
dan diguling-gulingkan

Dilakukan dengan hati-hati supaya cairan yang ada dalam pipet tidak tumpah

Beberapa tetes cairan dibuang dengan ditempelkan pada kertas tisu

Larutan darah tersebut, diteteskan ke dalam kamar hitung Neubauer yang sudah
ada kaca penutupnya

Dilihat di bawah mikroskop pada kotak sel darah putih, mula mula pada
perbesaran lemah kemudian pada perbesaran kuat

Dipastikan larutan tidak masuk (luber) ke kanal hemositometer atau terbentuk


gelembung udara di bawah kaca penutupnya. Apabila darah luber, dihisap
sedikit demi sedikit dengan kertas saring

Untuk menghitung sel darah putih, dipilih 4 buah bujur sangkar di keempat
sudut Neubauer (daerah menghitung sel darah putih). Pada keempat bujur
sangkar tersebut, masing-masing terdiri dari 16 bujur sangkar kecil, diikuti pola
menghitung seperti gambar 12c
2. Kadar hemoglobin

HC1 0,1N diisikan kedalam tabung pengukur hemometer sampai angka 2 (garis
pada tabung paling bawah)

Darah diambil dengan cara menghisapnya dengan pipet kapiler,sampai tepat


pada garis

Darah yang tercecer diisap pada ujung pipet dengan kertas saring, kemudian
darah ditiupkan ke dalam tabung pengukur yang telah diisi HCl 0,1 N

Larutan tersebut dicampurkan dengan cara menghisap dan meniup larutan darah
dan HCI berulangkali dengan pipet kapiler tersebut

Larutan tersebut dibiarkan selama 3 menit

Aquades diteteskan dengan pipet air dan diaduk pelan-pelan dengan pengaduk
gelas sampai warna coklat sama dengan warna standart di sebelah kiri dan kanan
tabung pengukur.

Tinggi permukaan cairan dalam tabung pengukur dibaca dalam gr% (yaitu gr Hb
dalam 100 ml darah) dan dalam % (prosentase Hb yang dihitung dibandingkan
dengan Hb normal)

G. Data Praktikum
Kelompok Jumlah leukosit Kadar Hb
1 3725 mm³ 7,2 gr/dl
3 3075 mm³ 9,2 gr/dl
5 3675 mm³ 7,9 gr/dl
H. Analisis Data
Untuk menghitung jumlah leukosit pada percobaan ini menggunakan rumus :
Jumlah Leukosit = L/64 × 160 × 10 (pengenceran sebesar 10 kali)
= 25 × L/mm3
Keterangan :
L = Jumlah leukosit terhitung pada 5 bujursangkar kecil.
64 = 64 bujursangkar kecil (4 × 16 bujursangkar kecil) yang ada di 4 sudut
Neubauer.
4000 = Volume bujursangkar kecil = 1/160 m3
● Kelompok 1
Jumlah Leukosit = 10.000 × E/ mm 3
= 3725 E/ mm 3
● Kelompok 3
Jumlah Leukosit = 10.000 × E/ mm 3
= 3075 E/ mm 3
● Kelompok 5
Jumlah Leukosit = 10.000 × E/ mm 3
= 3675 E/ mm 3

I. Pembahasan
Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel darah
putih. Leukosit mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan humoral
organisme terhadap zat-zat asing. Leukosit dapat melakukan gerakan amuboid
dan melalui proses diapedesis. Leukosit dapat meninggalkan kapiler dengan
menerobos antara sel-sel endotel dan menembus kedalam jaringan
penyambung. Leukosit memiliki bentuk khas, nukleus, sitoplasma dan
organel, semuanya. bersifat mampu bergerak pada keadaan tertentu.
Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan tubuh. Leukosit
dibagi atas 2 (dua) kelompok yaitu granulosit (neutrofil, eosinofil dan basofil)
dan non granulosit (monosit dan limfosit). Leukosit hidup selama 4-5 hari, 50-
70% dari leukosit adalah neutrofil. Rata-rata jumlah leukosit dalam darah
manusia normal adalah 5000-10.000/mm3 , bila jumlahnya lebih dari
10.000/mm3 , keadaan ini disebut leukositosis, bila kurang dari 5000/mm3
disebut leukopenia. Leukosit terdiri dari dua golongan utama, yaitu agranular
dan granular. Leukosit agranular mempunyai sitoplasma yang tampak
homogen, dan intinya berbentuk bulat atau berbentuk ginjal. Leukosit granular
mengandung granula spesifik (yang dalam keadaan hidup berupa tetesan
setengah cair) dalam sitoplasmanya dan mempunyai inti yang memperlihatkan
banyak variasi dalam bentuknya.
Dari percobaan yang telah dilakukan, Rombel Ganjil Biologi B1 2020
telah mendapatkan data dari masing masing praktikannya. Praktikan kelompok
1 mendapat hitungan leukosit sebanyak 3.725/mm³, Praktikan kelompok 3
mendapat hitungan leukosit sebanyak 3.075/mm³, Praktikan kelompok 5
mendapat hitungan leukosit sebanyak 3.675/mm3. Berdasarkan hasil
perhitungan yang didapat, dapat disimpulkan bahwa hitungan Rombel Ganjil
Biologi B1 2020 sesuai dengan teori atau kadar leukosit tersebut normal.
Dalam praktikum ini digunakan larutan pengencer yang digunakan untuk
menghitung leukosit, yaitu larutan Turk Larutan ini merupakan larutan yang
isotonis dengan sitoplasma sel darah putih sekaligus memberikan pewarnaan
(ungu muda) dan dapat menghemolisiskan eritrosit. Larutan Turk berfungsi
untuk mengencerkan darah, melisiskan sel darah selain leukosit sehingga
memudahkan perhitungan. Selain itu menggunakan larutan EDTA yang
berfungsi untuk mencegah koagulasi atau penggumpalan darah. Jumlah
leukosit antar individu sangat bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh jenis
kelamin, umur, kondisi tubuh, variasi harian dan keadaan stress. Perubahan
pada jumlah leukosit mengindikasikan adanya perubahan fungsi sistem tubuh.
Perubahan jumlah leukosit ini dapat terjadi karena faktor eksogen
(patologis) dan endogen (fisiologis). Dalam perhitungan jumlah leukosit setiap
praktikan dan juga kelompok lain mendapatkan hasil yang berbeda-beda, hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor pengamat dimana setiap
praktikan memiliki tingkat ketelitian atau kekuatan mata tertentu, pengenceran
yang kurang baik sehingga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan
leukosit pada preparat, larutan Turk yang kurang bersih, serta diketahui bahwa
jumlah leukosit sangat bervariasi antara individu yang satu dengan individu
yang lainnya.
Hemoglobin merupakan protein yang kaya akan zat besi yang memiliki
afinitas atau daya gabung terhadap O₂ (oksigen), oksigen itu sendiri akan
membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Karena fungsi ini maka
O₂ (oksigen) akan di bawa dari paru-paru ke jaringan tubuh. Hemoglobin
merupakan protein yang sangat membantu di dalam darah. Berada di dalam
eritrosit yang bertugas untuk mengangkut oksigen di dalam tubuh.
Hemoglobin terdiri dari kandungan Fe (besi) dan rantai alfa, beta, gama dan
delta (polipeptida globin). Nama hemoglobin yaitu berasal dari gabungan kata
heme dan globin. Yaitu heme adalah gugus prostetik yang terdiri dari atom
besi, sedangkan globin adalah protein yang dipecah menjadi asam amino. Jika
dalam keadaan tubuh hb mengalami penurunan, maka kondisi dalam tubuh
sangat beresiko untuk terjadi anemia karena kadar hemogoblin menurun.
Hemoglobin di dalam tubuh sangat mempunyai peran penting yaitu dapat
mengatur pertukaran oksigen (O₂) dengan karbondioksida (CO₂) di dalam
jaringanjaringan tubuh dalam hemoglobin. Kandungan oksigen yang terikat
pada sel darah merah (eritrosit) membuat darah menjadi bewarna merah dan
mengalami penurunan akan berdampak buruk bagi tubuh. Keluhan yang
terjadi bila kadar hemoglobin mengalami penurunan seperti lemah, pusing,
lelah, sesak nafas, bisa jadi akan mengalami anemia atau polisitemia. Pada
kondisi itu diperlukan penjagaan yang baik serta pemeriksaan yang
memastikan apa penyebabnya yang dialami.
Pada praktikum ini, dalam menentukan besarnya kadar hemoglobin di
dalam darah metode yang digunakan adalah Metode Sahli. Metode sahli
merupakan satu cara penetapan hemoglobin secara visual. Darah diencerkan
dengan larutan HCL sehingga hemoglobin berubah menjadi hematin asam.
Untuk menentuan kadar hemoglobin, dilakukan dengan cara mengencerkan
larutan campuran tersebut dengan aquadest sampai warnanya sama dengan
warna batang gelas standar. Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas
pembentukan hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan HCI 0.I N
kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan
mencocokkan wama larutan sampel dengan warna batang gelas standar.
Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapat untuk
menghitung indeks eritrosit. Berdasarkan data kelompok Rombel Ganjil
Biologi B1, ternyata terdapat kadar Hemoglobin yang tidak sesuai dengan
ketetapan normal kadar hemoglobin. Untuk lakilaki dewasa kadar Hb normal
berkisar 14–18 gr. Sedangkan untuk wanita dewasa berkisar 12–16 gr. Nah,
seseorang bisa dikatakan kekurangan hemoglobin bila kadarnya lebih rendah
dari batas normal. Pada kelompok 1 memiliki Hb 7,2 gr % yang artinya berada
dibawah normal. Pada kelompok 3 memiliki Hb 9,2 gr % yang artinya berada
dibawah normal. Pada kelompok 5 memiliki Hb 7,9 gr % yang artinya berada
dibawah normal.
Kandungan hemoglobin di dalam tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor
diantaranya usia, jenis kelamin, aktivitas, status gizi, gaya hidup. Gaya hidup
yang dimaksud antara lain perilaku merokok dan konsumsi zat yang dapat
menghambat penyerapan zat besi. Zat yang dapat menghambat penyerapan
besi atau inhibitor antara lain adalah kafein, tanin, oksalat, fitat, yang terdapat
dalam produk-produk kopi, teh, dan kacang kedelai. Faktor lain yang
berhubungan dengan kadar hemoglobin adalah jenis kelamin. Perempuan lebih
mudah mengalami penurunan kadar hemoglobin dibandingkan dengan laki-
laki, terutama pada saat perempuan mengalami menstruasi. Sedangkan faktor
lain yang berhubungan dengan kadar hemoglobin adalah aktivitas fisik.
Aktivitas fisik adalah segala gerakan yang kan berasal dari otot rangka yang
membutuhkan pengeluaran energi.
J. Kesimpulan
• Rata-rata jumlah leukosit dalam darah manusia normal adalah 5000-
10.000/mm3 , bila jumlahnya lebih dari 10.000/mm3 , keadaan ini
disebut leukositosis, bila kurang dari 5000/mm3 disebut leukopenia.
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan jumlah leukosit pada
kelompok 1 3725 mm3, pada kelompok 3 adalah 3075 mm3, dan pada
kelompok 5 didapatkan 3675 mm3, dimana hasil perhitungan ini sudah
sesuai teori atau kadar leukosit tersebut normal.
• Untuk laki-laki dewasa kadar Hb normal berkisar 14–18 gr. Sedangkan
untuk wanita dewasa berkisar 12–16 gr. Berdasarkan data kelompok
Rombel Ganjil Biologi B1jumlah Hb berada dibawah normal.
Kandungan hemoglobin di dalam tubuh dipengaruhi oleh banyak
faktor diantaranya usia, jenis kelamin, aktivitas, status gizi, gaya
hidup.

Diskusi
1. Berapakah jumlah leukosit tikus/mencit yang saudara amati? Adakah
perbedaan jumlah leukosit yang saudara hitung dengan kelompok lain?
Terangkan mengapa hal itu terjadi!.
Jawaban: Dari praktikum kali ini, setelah perhitungan, saya
mendapatkan hasil jumlah leukosit sebesar 3675 mm 3 dan berbeda
antar praktikan. Hal ini dikarenakan perhitungan manual leukosit
memiliki tingkat kesalahan yang tinggi (>20%). Hal tersebut
dikarenakan berbagai faktor, seperti peralatan yang tidak steril dan
memadai, optik kotor, foto yang kurang jelas, penglihatan tiap individu
berbeda dan kondisi sampel.
2. Apa fungsi leukosit bagi tubuh hewan? Jika jumlah leukosit
melebihi normal (leukositosis) apa artinya? Jelaskan!. Jawaban: Fungsi
utama leukosit adalah fagositosis (sel granulosit dan monosit) dan
menghasilkan antibodi. Jika jumlah leukosit melebihi normal disebut
leukositosis, artinya penambahan jumlah keseluruhan sel darah putih
dalam darah, yaitu jika penambahan melampaui 10.000 butir/mm³.
3. Apa fungsi larutan Turk?. Jawaban: Komposisi larutan Turk adalah
asam asetat glasial, gentian violet dan aquades. Kegunaan asam asetat
glasial yang merupakan asam lemah dengan pH 2,4 pada larutan turk
berguna untuk melisiskan sel darah selain leukosit. Gentian violet akan
memberikan warna pada inti sel dan granula leukosit. Larutan Turk
juga berfungsi sebagai larutan pengencer sel darah selain leukosit dan
dapat memudahkan dalam perhitungan jumlah sel ketika dilakukan
pemeriksaan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ridwan. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Addass, P. A., David, I. Edward, A. Zira dan Midak. 2012. Effect of age, sex and
management system on some haematological parameters of intensively and
semi-intensively kept chicken in Mubi. Adamawa State, Nigeria. Iranian J.
of App. Anim. Sci. 2 (3) : 277-282.

Etim, N., E. Enyinihi, U. Akpabio dan Edem. 2014. Effects of nutrition on


haemotology of rabbits : A review. J. European Sci. 10 (3): 413-423.

Purnomo D, Sugiharto, dan Isroil. 2016 Total Leukosit dan Diferensial Leukosit
Darah Ayam Broiler Akibat Penggunaan Tepung Onggok Fermentasi
Rhizopus Oryzae pada Ransum. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 25 (3): 59 –
68

Rinawati D dan Reza M. 2016. Gambaran Hitung Jumlah dan Jenis Leukosit pada
Eks Penderita Kusta Di RSK Sitanala Tangerang Tahun 2015. Medikes.
3(1):99-105

Yuniwarti, E. Y. W. (2015). Profil darah ayam broiler setelah vaksinasi ai dan


pemberian berbagai kadar vco. Buletin Anatomi dan Fisiologi. 23 (1): 36-
48.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai