Oleh :
KUPANG
2023
ACARA 1
I. Judul
Pengaruh Pemberian Alkohol Terhadap Jumlah Leukosit Mencit (Mus
Musculus)”
II. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh pemberian alkohol terhadap
jumlah leukosit pada mencit (Mus musculus).
Perhitungan
1. Daerah yang bergaris-garis dari hemositometer dan kaca
penutup harus dibersihkan dengan kertas tisu secara hati-hati.
2. Tempatkan kaca penutup di atas kamar/bilik hitung (counting
chamber) improved Neubaur ruling hemocytometer. Jagalah
jangan sampai mengalir ke dalam parit di pinggirnya. Biarkan
beberapa menit supaya sel-sel mengelilingi parit, perlu
dihindari terhadap terjadinya evaporasi (penguapan) karena
akan menyebabkan kesalahan.
3. Periksa menggunakan mikroskop, dengan perbesaran kecil cari
ruang tengah dari 9 ruangan besar.
4. Kemudian dengan perbesaran kuat, hitung semua eritrosit
dalam 5 kotak dari 25 ruangan kecil. Tiap kotak (5 kotak)
masing-masing dibagi menjadi 16 ruangan kecil. Jadi yang
dihitung 80 ruangan kecil. Penghitungan dimulai dari ruangan
kiri atas dari 4 persegi kecil ke kanan, kemudian dari baris
kedua dari kanan ke kiri.
No
Perlakuan Jumlah sel darah putih (ribu /mm3)
.
1. K 6x103-15x103
2. P 6,845x103
Keterangan : K : Mencit control
P : Mencit Perlakuan Alkohol
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan pemberian
alkohol pada dosis 1 ml tidak berpengaruh pada jumlah sel leukosit
mencit Hal ini dapat terlihat pada tabel hasil perhitungan jumlah sel
leukosit masih dalam batas normal. Hasil tersebut ternyata masih dalam
rentangan nilai normal total leukosit pada mencit. Fahrimal et al.
(2014), jumlah total leukosit normal pada mencit berkisar antara 6x10 3
–15x103 / mm3 Tidak berpengaruhnya pemberian alkohol terhadap
jumlah sel leukosit mencit diduga karena jumlah dosis yang diberikan.
Dosis alcohol yang diberikan pada mencit tergolong masih
rendah.Semakin tinggi dosis maka semakin tinggi pula pengaruhnya.
Ketika terjadi infeksi bakteri, respon tubuh biasanya mencakup
peningkatan jumlah sel darah putih terutama neutrofil dalam darah,
kondisi ini disebut leukositosis. Sebaliknya, pecandu alkohol yang
menderita infeksi bakteri sering menunjukkan penurunan jumlah
neutrofil dalam darah (yaitu, neutropenia). Neutropenia yang diamati
mungkin terkait dengan gangguan perkembangan neutrofil di sumsum
tulang. Dengan demikian, analisis sumsum tulang pasien alkoholik
selama tahap neutropenia menunjukkan bahwa hampir tidak ada
prekursor neutrofil yang matang melampaui tahap perkembangan
awal. Selain itu, simpanan neutrofil yang dipertahankan di sumsum
tulang untuk memungkinkan respons cepat terhadap infeksi bakteri
habis lebih cepat pada pecandu alkohol aktif daripada subjek kontrol
yang sehat. Konsumsi alkohol juga mengganggu kemampuan neutrofil
untuk mencapai tempat infeksi atau peradangan (yaitu pengiriman
neutrofil). Saat bepergian ke tempat seperti itu, neutrofil menempel
pada dinding pembuluh darah sebelum bermigrasi keluar dari pembuluh
darah ke jaringan yang terkena.
Alkohol yang diberikan sebenarnya memberikan pengaruh pada
berat badan Mencit, pertambahan berat badan ini dipengaruhi oleh
proses penyerapan alkohol. Alkohol mengandung kalori yang tinggi,
sehingga masuknya alkohol ke dalam tubuh menyebabkan penambahan
massa tubuh Mencit. Alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan dipecah
menjadi menjadi hydrogen dan asetaldehida, yang selanjutnya akan
diuraikan menjadi asetat oleh ADH. Asetat akan lebih dahulu dibakar
dibandingkan dengan lemak dan karbohidrat. Hal inilah yang
menyebabkan cadangan lemak dan karbohidrat menumpuk (Na & Lee.,
2017; Philibin, 2012). Hepar atau hati merupakan organ utama tubuh
untuk metabolisme etanol, alkohol dalam konsentrasi rendah akan
menghasilkan energi yang bermanfaat bagi tubuh. Namun konsumsi
alkohol dalam volume dan intensitas yang tinggi mengakibatkan
terjadinya kerusakan sel hepatosit yang berujung timbulnya penyakit
hati seperti sirosis hati (Campollo, 2019; Bertola et al., 2013). Hepar
berperan dalam detoksifikasi racun dan zat yang merugikan tubuh, salah
satunya adalah alkohol, proses penyerapan alkohol terkait erat dengan
sistem pencernaan, alkohol diserap oleh usus dan dimetabolisme oleh
hepatosit pada hepar. Konsumsi alkohol yang berlebihan menyebabkan
perubahan mikrobia di dalam usus dan terintegritas dengan epitel usus,
hal ini juga berkontibusi pada defisiensi mikronutrien penting termasuk
asam lemak rantai pendek yang dapat mempengaruhi fungsi dan
kekebalan dan menyebabkan kerusakan hepar (Pohl et al., 2021).
VI. Kesimpulan
Pengaruh pemberian alkohol terhadap mencit (Mus muculus)
menunjukan pengaruh yang tidak begitu besar. Jumlah eritrosit pada
mencit yang diberi perlakuan yaitu 6,845x103 , jumlah yang didapatkan
ini terhitung masih dalam jumlah rentangan normal leukosit yaitu
6x103 –15x103 / mm3. Selain itu diduga dosis alkohol yang diberikan
pada hewan mencit masih kurang sehingga pengaruh perlakuan
alkohol terhadap jumlah leukosit belum dapat optimum.
ACARA II
I. Judul
Pembekuan Darah Pada Manusia.
II. Tujuan
Untuk mengetahui waktu pembekuan darah pada manusia.