Anda di halaman 1dari 19

LEMBAR KERJA MAHASISWA

SISTEM SIRKULASI

Pengantar Kegiatan
Dalam pembahasan sistem sirkulasi pada manusia ini diawali dengan mencari
informasi mengenai keterkaitan konsep-konsep pada sistem ini dengan kehidupan sehari-hari
dari media cetak maupun media elektronik dan narasumber yang relevan. Pengetahuan yang
sudah saudara miliki dan pengalaman saudara dalam kehidupan sehari-hari di rumah maupun
di masyarakat tentang sistem sirkulasi sangat berguna dalam kegiatan ini informasi yang
saudara dapatkan saudara catat, kemudian dibahas bersama-sama teman sesuai dengan teori
yang sudah saudara pelajari. Untuk mempelajari konsep-konsep dasar, bacalah buku ajar dan
buku sumber lainnya yang relevan.
Setelah saudara melaksanakan seluruh proses pembelajaran diharapkan saudara dapat:
1. Merinci komponen darah, fungsi masing-masing komponen darah
2. Merinci factor-faktor yang mempengaruhi pembentukan eritrosit
3. Menunjukan minimal 4 macam anemia dan pengaruh anemi pada tubuh
4. merinci sifat-sifat dan fungsi dari leukosit
5. Membagankan mekanisme tubuh dalam mempertahankan diri dari serangan kuman dan
benda asing
6. Membagankan mekanisme tubuh utuk menjaga homeostatis jika ada pembuluh yang
pecah
7. Menentukan penggolongan darah system A-B-O dan Rhesus serta fungsinya
8. Mengkorelasikan anatomi jantung dan fungsi dari bagian-bagian jantung
9. Merinci mekanisme terjadinya denyut jantung yang berirama
10. Menentukan jumlah denyut nadi per mentit
11. Mengkorelasikan aktivitas fisik yang mempengaruhi jumlah denyut nadi
12. Membedakan sirkulasi sistemik, sirkulasi pulmonal, dan sirkulasi portal
13. Menggambarkan sirkulasi fetus
14. Membagankan sirkulasi cairan
15. Menganalisis beberapa gangguan pada system sirkulasi
16. Merencanakan upaya mencegah dan menanggulangi gangguan pada organ system
sirkulasi

Pada pembahasan system sirkulasi ini dikelompokkan menjadi dua sub bahasan, yaitu
system sirkulasi darah dan system limfatik. Pada system sirkulasi darah, berturut-turut akan
dibahas mengenai: darah dan alat-alat peredaran darah. Sedangkan pada sirkulasi limfe,
pembuluh limfe dan peredaran limfe.

DARAH
Memahami tentang darah, saudara awali dengan mencari informasi mengenai:
komponen darah, fungsinya, dan kelainan pada darah.

Petunjuk kegiatan:
Carilah informasi mengenai sel-sel darah dan fungsinya dengan cara mengamati
preparat darah dan membaca buku sumber. Sedangkan informasi tentang kelainan pada darah
dapat saudara cari di media cetak dan pada sumber lain yang relevan (seperti di Rumah sakit,
Puskesmas, Posyandu, Dokter atau narasumber lain yang saudara anggap memiliki
kompetensi sesuai dengan informasi yang saudara perlukan).

KEGIATAN 1
SEL-SEL DARAH DAN FUNGSINYA

Tujuan : untuk mengetahui betuk eritrosit, leukosit, dan trombosit serta


fungsinya masing-masing
Alat dan bahan : 1. Preparat sel-sel darah manusia
2. Mikroskop
Petunjuk pelaksanaan:
1. Amatilah preparat darah dengan menggunakan mikroskop. Mula-mula dengan
pembesaran lemah, kemudian lakukan dengan pembesaran kuat. Setelah ditemukan
bentuk-bentuk sel yang jelas, gambarlah sel tersebut.
2. Tentukan eritrosit, leukosit (neutrofil, eusinofil, basofil, limfosit, dan monosit) dengan
membandingkan dengan gambar yang ada pada buku saudara.
Pertanyaan:
1. Jenis sel darah apakah yang nampak paling banyak jumlahnya dari Video yang saudara
amati?
2. Apakah perbedaan penampakan eritrosit dengan leukosit?
3. Gambarkanlah bentuk eritrosit dan rincilah fungsinya!
4. Bagankanlah mekanisme pembentukan eritrosit!
5. Rincilah fungsi dari masing-masing jenis leukosit !
6. Rincilah fungsi dari trombosit trombosit!
7. Bagankanlah proses terjadinya pembekuan darah saat kita mengalami luka!
8. Analisislah Factor-faktor apakah yang mencegah terjadinya pembekuan darah dalam
tubuh!
9. Kaitkanlah Faktor-Faktor yang mempengaruhi proses pembekuan darah dengan
mekanisme terjadinya pembekuan darah!
KEGIATAN 2
JUMLAH ERITROSIT DAN LEUKOSIT

Tujuan : Menghitung jumlah eritrosit dan leukosit


Alat dan bahan :
1. Mikroskop
2. Jarum franke/ “blood lanset”
3. Hemositometer
4. Tolly counter
5. Alkohol 70%
6. Kapas
7. Larutan Hayem
8. Larutan Turk
9. Asam cuka glacial 3%
10. Alkohol 95%

Prosedur Kerja
A. Menghitung Leukosit
I. Mengisi Pipet Leukosit
1. Basahi ujung jari tengah dengan alkohol 70%, biarkan hingga kering. Kemudian
tusuk dengan jarum Franke yang sebelumnya sudah disterilisasi.
2. Isaplah darah yang keluar dari ujung jari tersebut dengan menggunakan pipet leukosit
sampai pada garis tanda tepat 0,5.
3. Hapuslah kelebihan darah pada ujung pipet. Jika ternyata sepanjang tabung berisi
gelembung-glembung udara, maka segera tiup pangkal pipa atau pipet tersebut, cuci
dengan asam cuka glacial 3%, bilas dengan aquades, serta keringkan dengan alkohol
95%. Ulangi lagi mengisinya dengan darah yang dikeluarkan dari luka tadi.
4. Masukkan ujung pipet yang sudah berisi darah ke dalam larutan Turk sambil tetap
mempertahankan darah pada garis tanda tadi. Pipet dipegang dengan sudut 450 dan
larutan Turk, menghisap perlahan-lahan sampai tanda 11. Hati-hatilah jangan sampai
terbentuk gelembung udara.
5. Angkatlah pipet dari larutan Turk, kemudia tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu
tekuk ujung karet pipet pengisap.
6. Kocoklah pipet tersebut selama 15-30 menit, kemudian meletakkan dalam sikap
horizontal.
II. Mengisi Kamar Hitung
1. Letakkan kamar hitung yang sudah bersih dengan kaca penutup terpasang mendatar
diatas meja mikroskop.
2. Kocok pipet yang sudah diisi tadi selama 2-3 menit terus-menerus, jagalah jangan
sampai ada cairan terbuang dari pipet selama pengocokan.
3. Buanglah semua cairan yang ada pada batang pipet (3-4 tetes) dan kemudian
segeralah sentuhlah ujung pipet itu dengan sudut 300 pada permukaan kamar hitung
dengan menyinggung pinggir kaca penutup. Membiarkan kamar hitung terisi cairan
perlahan-lahan dengan daya kepilaritasnya sendiri.
4. Biarkan kamar hitung yang sudah berisi cairan tadi 2-3 menit agar leukosit-leukosit
tersebut tidak mengendap.
III. Menghitung Jumlah Sel (Leukosit)
1. Memakai lensa objektif kecil, yaitu dengan pembesaran 10x.
2. Menurunkan lensa kondensor atau kecilkan diafragma. Meja mikroskop harus datar.
3. Kamar hitung dengan bidang bergarisnya diletakkan dibawah lensa objektif dan
focus mikroskop diarahkan pada garis-garis bagi tadi. Dengan sendirinya
leukosit-leukosit jelas terlihat.
4. Menghitung semua leukosit pada bidangnya, memulai untuk menghitung dari sudut
kiri atas, terus ke kanan, kemudian turun ke bawah dan dari kanan ke kiri, kemudian
turun lagi, dari kiri ke kanan dan seterusnya. Terkadang ada sel-sel yang
menyinggung garis batas antara dua bidang. Menghitung sel-sel yang menyinggung
garis batas sebelah kiri atau atas dihitung, sebaliknya sel yang menyinggung garis
batas kanan atau bawah tidak dihitung.

IV. Perhitungan
Jumlah sel yang dihitung x 50 = jumlah sel leukosit per ul darah.
B. Menghitung Eritrosit
I. Mengisi Pipet Eritrosit
Tindakan sama seperti cara mengisi pipet leukosit, hanya darah diisap dengan pipet
eritrosit sampai garis tanda 0,5 dan larutan pengencer Hayem ditambahkan sampai garis
tanda 101.
II. Mengisi Kamar Hitung
Seperti diterangkan pada kegiatan menghitung leukosit.
III.Menghitung Jumlah Sel (Eritrosit)
1. Turunkan lensa kondensor atau kecilkan diafragma. Meja mikroskop harus sikap rata
air.
2. Aturlah fokus terlebih dahulu dengan menggunakan lensa objektif kecil (10x),
kemudian diganti dengan lensa objektif 40x sampai garis-garis pada kamar hitung
jelas nampak.
3. Hitunglah semua eritrosit pada 80 bidang kecil.

IV. Perhitungan
Jumlah eritrosit per ul darah = jumlah yang terhitung x 10.000.

Pertanyaan
1. Apakah fungsi larutan hayem dan turk pada percobaan di atas?
2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi jumlah eritrosit dan leukosit seseorang?
3. Kaitkanlah faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit dan leukosit dengan
gangguang/ penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah!
4. Analisislah kemungkinan timbul suatu kesalahan dalam perhitungan sel darah dengan cara
seperti di atas?
KEGIATAN 3

KADAR HEMOGLOBIN (Hb)

I. Tujuan : Mengetahui kadar Hb dengan menggunakan Kertas Talquis dan cara Sahli
II. Alat dan Bahan
1. Kertas talquis
2. Warna standar
3. Jarum franke
4. Kapas
5. Alkohol 75%
III. Prosedur/petunjuk pelaksanaan
a. Menggunakan Kertas Talquis
1. Sterilkan ujung jari dan jarum franke dengan alkohol 70%.
2. Aturlah skala tusukan (level 3) lalu tusuk ujung jari dengan hati-hati.
3. Teteskanlah darah pada sepotong kertas talquis.
4. Biarkan hingga mengering (tidak lebih dari 2 menit).
5. Bandingkan warna darah dengan warna standar yang terdapat pada bagian belakang
kertas talquis.
6. Catatlah hasil pengamatan saudara dan bandingkan hasilnya dengan anggota
kelompok.
b. Menggunakan Cara Sahli
1. Masukkan kira-kira 5 tetes HCl 0,1 N ke dalam tabung pengencer hemometer
2. Sterilkan ujung jari dan jarum franke dengan alcohol 70% kemudian tusuk ujung jari
dengan hati-hati
3. Isaplah darah yang sudah keluar dari ujung jari dengan pipet haemoglobin sampai
garis skala 20 ul
4. Hapuslah darah yang melekat pada ujung pipet
5. Catatlah waktunya dan segeralah alirkan darahdari pipet ke dalam dasar tabung
pengencer yang berisi HCl 0,1 N tersebut. Hati-hati jangan sampai ada gelembung
udara
6. Angkatlah pipet itu sedikit, lalu isaplah HCl yang jernih ke dalam pipet 2-3 kali untuk
membersihkan darah yang masih ada dalam pipet
7. Kocoklah perlahan tabung tersebut agar darah dan HCl tercampur warna canpuran
tersebut adalah coklat tua
8. Tambahkan aquades setetes demi sambil terus mengadung dengan batang pengaduk
yang tersedia. Persamaan warna campuran dengan warna standard harus sudah
dicapai dalam waktu tiga menit
9. Bacalah kadar haemoglobin dengan gram

IV. Pertanyaan
1. Apakah kelemahan masing-masing cara pengukuran kadar Hb?
2. Apakah fungsi Hb?
3. Apakah yang terjadi jika tubuh kekurangan Hb?
4. Faktor apakah yang umumnya merupakan penyebab kekurangan Hb?
5. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kadar Hb seseorang?
KEGIATAN 4

GOLONGAN DARAH

I. Tujuan : Menentukan golongan darah seseorang dengan sistem


A-B-O dan Rhesus
II. Alat dan Bahan :
1. Satu set anti sera untuk sistem A-B-O dan Rhesus
2. Jarum Franke dan penlet
3. Kapas dan alkohol 70%
4. Jarum pentul
5. Kaca obyek
6. Darah
7. Cawan petri
III. Prosedur Kerja
1. Siapkan 2 kaca obyek yang sudah bersih
2. Sterilkan jarum franke dan ujung jari tengah (jari manis) dengan kapas yang dibasahi
alkohol 70%, pijat sedikit, kemudian tusuk dengan jarum franke. Buanglah tetes darah
yang pertama, kemudian teteskan darah pada kaca obyek pada tiga tempat (pada satu
kaca obyek) dan satu tempat (pada kaca obyek yang lain). Perhatikan gambar!

3. Teteskan pada tetes darah nomer:


I, dengan zat anti A
II, dengan garam fisiologis
III, dengan zat anti B
IV, dengan zat anti Rhesus
4. Aduklah tetes darah yang telah ditetesi zat anti dengan jarum pentul. Perhatikan setiap
tetes darah, apakah terjadi aglutinasi? Gunakan pembanding pada darah yang ditetesi
garam fisiologis!
5. Tuliskan hasil pengamatan saudara pada tabel berikut (berdasarkan hasil pengamatan
video):

Nama ……………………..
Tetes Perlakuan Hasil Keterangan
Darah Pengamatan

I + anti A

II + garam fisiologis

III + anti B

IV +anti Rhesus

Catatan: Berilah tanda +, bila terjadi aglutinasi, dan tanda -, bila tidak terjadi aglutinasi
Pada kolom keterangan: tuliskan ada tidaknya aglutinogen.
Pertanyaan
1. Apakah fungsi dari penggolongan darah?
2. Pada tranfusi darah system penggolangan darah apakah yang umumnya diperhatikan?
Mengapa demikian? Uraikan pendapat anda!
3. Rincilah reaksi penggumpalan yang terjadi pada masing-masing anti sera yang digunakan
dalam video praktikum yang sudah anda cermati!
4.
KEGIATAN 5

KELAINAN PADA DARAH

Tujuan : Memahami terjadinya kelainan pada darah, factor penyebab dan cara
penanggulangan

Alat dan bahan :

1. Buku ajar Anatomi dan Fisiologi Manusia dan buku sumber lain yang relevan
2. Informasi dari Nara Sumber
3. Bacaan dari majalah, surat kabar atau internet

Prosedur/ Petunjuk Pelaksanaan

Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan informasi yang kalian dapatkan pada
buku ajar, nara sumber dan bacaan dari majalah, surat kabar maupun internet.

1. Apa yang dimaksud anemi ?


2. Uraikanlah macam-macam penyakit anemi!
3. Analisislah faktor penyebab dari masing-masing jenis anemi !
4. Korelasikanlah faktor penyebab anemi dengan cara pencegahannya!
5. Bagaimana cara mengobati anemia ?
6. Apa yang dimaksud leukemia? Apa yang menyebabkan leukemia?
7. Apakah penyakit ini dapat disembuhkan? Jika dapat bagaimana caranya?
8. Bagaimanakah gejala-gejala seseorang yang berpenyakit talasemia?
9. Bagaimana cara mengatasi talasemia tersebut?
KEGIATAN 6

ALAT-ALAT PEREDARAN DARAH DAN FUNGSINYA

Tujuan : 1. Mengetahui dan memahami bagian-bagian jantung dan fungsinya


2. Memahami peredaran darah (setelah lahir)
3. Memahami peredaran darah foetus

Alat dan bahan :


1. Buku ajar Anatomi dan Fisiologi Manusia dan buku sumber lain yang relevan
2. Atlas anatomi manusia khususnya alat-alat peredaran darah
3. Model Jantung, Gambar Jantung dan Penyebaran Pembuluh Darah
4. Model Bayi dalam Kandungan

Prosedur/ Petunjuk Pelaksanaan


1. Pelajari buku ajar Anatomi dan Fisiologi Manusia dan buku sumber lain yang relevan.
2. Amati bagian-bagian jantung, pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung,
penyebaran pembuluh darah pada media yang tersedia. Sesuaikan dengan gambar pada
atlas anatomi manusia.
3. Gambarlah anatomi jantung (irisan membujur) lengkap dengan keterangan yang
menyangkut: persyarafan, klep, sekat, pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung
dan keterangan lain yang diperlukan.

Pertanyaan:
1. Bagaimana penjalaran impuls saraf pada jantung?
2. Adakah saraf lain yang mempengaruhi kerja jantung? Bagaimana pengaruhnya?
3. Bagaimana aliran darah dalam jantung?
4. Apakah yang dimaksud dengan siklus jantung?
5. Apakah yang dimaksud dengan sistole dan diastole?
6. Bagian manakah yang menimbulkan bunyi jantung?
7. Apa fungsi dari korda tendinae?
8. Apa yang terjadi jika korda tendinae tidak normal?
9. Apakah fungsi klep atrioventrikular dan klep semilunaris?
10. Dalam satu kali kontraksi, rata-rata berapa cc darah keluar dari masing-masing bilik
jantung?
11. Jika satu siklus jantung lamanya 0,8 detik, berapa cc darah yang beredar ke seluruh tubuh
dalam satu menit?
12. Sebutkan beberapa jenis kelainan pada jantung!
13. Apa yang menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner (PJK)?
14. Bagaimana cara mencegah timbulnya penyakit jantung koroner?
15. Apakah yang dimaksud alat pacu jantung? Bilamana seseorang harus menggunakan alat
tersebut?
16. Apakah beda antara arteri, vena, dan kapiler?
17. Uraikanlah perbedaan proses peredaran sistemik dengan peredarah pulmonal!
18. Jelaskan proses pengaturan aliran darah pada jaringan tubuh!
19. Apa yang dimaksud dengan aterosklerosis, trombus, dan embolus?
20. Rincilah proses peredaran darah fetus!
KEGIATAN 7
PEMERIKSAAN DENYUT NADI DAN
PENGUKURAN TEKANAN DARAH

Tujuan : 1. Memeriksa denyut nadi dan tekanan darah.


2. Mengamati dan mempelajari pengaruh posisi terhadap denyut nadi dan
tekanan darah.
3. Mengamati dan mempelajari pengaruh aktivitas fisik terhadap denyut nadi
dan tekanan darah.
Alat dan Bahan:
1. Meja periksa
2. Stopwatch
3. Spygmomanometer
4. Stethoscope
5. Bangku untuk latihan fisik
6. Metronom

Prosedur/petunjuk pelaksanaan
A. Pemeriksaan Denyut Nadi dan Mengukur Tekanan Darah
A.1 Memeriksa denyut nadi secara palpasi
a. Pilih satu mahasiswa coba (MCI1)
b. Mintalah MC1 berbaring terlentang tenang selama 2-3 menit di meja meriksa atau
tempat tidur, dengan kedua lengan disisi tubuh dengan kedudukan volar.
c. Periksa denyut nadi arteri radialis dekstra dengan menggunakan ujung jari II, III, IV
yang diletakkan sejajar I terhadap lain diatas arteri radialis tersebut.
d. Tentukan : frekuensinya : jumlah denyut/menit, dan iramanya : teratur/tidak teratur.
e. Catat data sesuai format E1.
A.2 Mengukur tekanan darah secara palpasi
a. MC1 tetap berbaring dengan tenang di meja periksa
b. Letakkan lengan kanan di sisi tubuh dalam posisi volar.
c. Pasang manchet pada lengan atas kanan, sekitar 3 cm di atas vossa cubiti (pasangan
manchet jangan terlalu ketat atau terlalu longgar).
d. Raba serta rasakkan denyut arteri radialis dekstra.
e. Pompa terus udara ke dalam manchet sampai tinggi Hg pada manometer sekitar 20
mmHg lebih tunggi dari titik dimana denyut arteri radialis dektra tidak teraba.
f. Keluarkan udara dalam manchet secara pelan-pelan dan berkesinambungan (dengan
memutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam).
g. Catat tinggi Hg pada manometer, dimana arteri radialis pertama kali teraba kembali.
h. Catat data pada format E1

A.3 Mengukur tekanan darah secara auskultasi.


a. MC1 tetap berbaring terlentang tenang di atas meja periksa dengan manchet tetap
terpasang di lengan tubuh dengan kedudukan volar.
b. Tentukan letak arteria brachialis dekstra secara palpasi pada vossa cubiti dan letakkan
stethoscope di atas arteria brachialis dekstra tersebut.
c. Pompakan udara ke dalam manchet, maka dapat mendengar suara bising arteria
brachialis dekstra melalui stethoscope.
d. Teruskan memompa udara ke dalam manchet, pada suatu saat suara bising arteria
brachialis dekstra menghilang.
e. Pompakan terus udara ke dalam manchet sampai tinggi Hg sekitar 20 mmHg lebih
tinggi dari titik dimana suara bising arteria brachialis tadi menghilang.
f. Keluarkan udara dalam manchet secara pelan dan berkesinambungan. Catat tinggi Hg
pada manometer. Pada saat suara pertama (suara corotkoff) didengar dan pada saat
suara menghilang (terdengar suara terakhir).

B. Pengaruh Posisi Tubuh terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah.


a. Selama kegiatan B, pilihlah: 1. Satu mahasiswa coba (MC2), MC2 boleh sama
dengan MC1 , 2). Satu mahasiswa yang bertugas memeriksa denyut nadi MC2 pada
arteri radialis sinistra, 3). Satu mahasiswa yang bertugas mengukur tekanan darah
secara auskultasi, dan 4). Satu mahasiswa untuk mencatat data.
b. MC2 diminta berbaring terlentang tenang selama 2-3 menit, kemudian Tentukkan:
frekuensi, irama denyut arteri radialis sinistra dan tekanan darah pada lengan kanan
secara auskultasi, masing-masing diukur 3 kali berturut-turut serta hitung nilai
rata-ratanya.
c. MC2 diminta duduk tenang selama 2-3 menit, kemudian tentukan: frekuensi irama
denyut arteri radialis sinistra dan tekanan darah lengan kanan secara oskultasi,
masing-masing diukur 3 kali berturut-turut serta hitung nilai rata-ratanya.
d. MC2 diminta berdiri tenang selama 2-3 menit, kemudian tentukan: frekuensi irama
denyut arteri radialis sinistra dan tekanan darah lengan kanan secara oskultasi,
masing-masing diukur 3 kali berturut-turut serta hitung nilai rata-ratanya.
e. Catat semua data pada tabel (format E2).

C. Pengaruh Latihan Fisik terhadap Dengut Nadi dan Tekanan Darah


a. Pada kegiatan ini pilihlah: 1. Satu mahasiswa coba (MC2), MC2 boleh sama dengan
MC1 , 2). Satu mahasiswa yang bertugas memeriksa denyut nadi MC2 pada arteri
radialis sinistra, 3). Satu mahasiswa yang bertugas mengukur tekanan darah secara
auskultasi, dan 4). Satu mahasiswa untuk mencatat data.
b. MC3 diminta duduk tenang 2-3 menit kemudian periksa denyut nadi dan tekanan
darah masing-masing sebanyak tiga kali berturut-turut, catat frekuensi, irama denyut
nadi dan tekanan darah sistolik dan diastolik.
c. Dengan manchet yang tetap terpasang di lengan atas kanan, MC3 melakukan latihan
fisik dengan cara step tes ( naik turun bangku) 20 kali per menit selama dua menit
dengan dipandu irama metronom yang diseting pada frekuensi 80 ketukan per menit.
d. Setelah step test berakhir, MC3 diminta segera duduk, ukurlah frekuensi nadi dan
tekanan darahnya masing-masing satu kali saja. Data ini diharapkan tercatat tepat
setiap satu menit setelah step tes terakhir.
e. Teruskan frekuensi denyut nadi dan tekanan darah dengan interval waku 2 menit
(menit ke-3.........., menit ke-5......, menit ke-7.....,dst) sampai nilainya kembali seperti
keadaan sebelum latihan. Untuk setiap interval, pengukuran cukup satu kali.
f. Mencatat data pada tabel (format E3).

Table hasil pengamatan


Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah

Posisi Tubuh Denyut Nadi Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik


Berbaring 1. ………. 1. ………. 1. ……….
terlentang 2. ………. 2. ………. 2. ……….
3. ………. 3. ………. 3. ……….
Rata-rata= …… Rata-rata= …… Rata-rata= ……

Duduk 1. ………. 1. ………. 1. ……….


2. ………. 2. ………. 2. ……….
3. ………. 3. ………. 3. ……….
Rata-rata= …… Rata-rata= …… Rata-rata= ……
Posisi Tubuh Denyut Nadi Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
Berdiri 1. ………. 1. ………. 1. ……….
2. ………. 2. ………. 2. ……….
3. ………. 3. ………. 3. ……….
Rata-rata= …… Rata-rata= …… Rata-rata= ……

Pengaruh latihan fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah

Nama Waktu Denyut Tekanan Tekanan


Praktikan Nadi Sistolik Diastolik
I Pra Latihan 1. …. 1. …. 1. ….
2. …. 2. …. 2. ….
3. …. 3. …. 3. ….
Rata-rata=…. Rata-rata=…. Rata-rata=….

Pasca Latihan:
Menit ke 1 1. …. 1. …. 1. ….
Menit ke 3 2. …. 2. …. 2. ….
Menit ke 5 3. …. 3. …. 3. ….
dst
II Pra Latihan 1. …. 1. …. 1. ….
2. …. 2. …. 2. ….
3. …. 3. …. 3. ….
Rata-rata=…. Rata-rata=…. Rata-rata=….

Pasca Latihan :
Menit ke 1 1. …. 1. …. 1. ….
Menit ke 3 2. …. 2. …. 2. ….
Menit ke 5 3. …. 3. …. 3. ….
dst

III Pra Latihan 1. …. 1. …. 1. ….


2. …. 2. …. 2. ….
3. …. 3. …. 3. ….
Rata-rata=…. Rata-rata=…. Rata-rata=….

Pasca Latihan :
Menit ke 1 1. …. 1. …. 1. ….
Menit ke 3 2. …. 2. …. 2. ….
Menit ke 5 3. …. 3. …. 3. ….
dst
Pertanyaan
1. Sebutkan pengertian dari tekanan darah!
2. Pada pembuluh darah apa sajakah saudara dapat memeriksa denyut nadi?
3. Sebutkan perbedaan pemeriksaan tekanan darah cara palpasi dengan auskultasi (dari
segi konsep teori, sarana, prosedur daan hasil)!
4. Apakah pemasangan manset yang terlalu ketat atau longgar mempengaruhi hasil
pengukuran? Jelaskan!
5. Mengapa pemeriksaan tekanan darah dilakukan dilengan atas kanan ?
6. Jelaskan mengenai mekanisme yang mendasari suara Korotkoff !
7. Apakah ada perbedaan antara atlit dan non atlit dalam hal pemulihan denyut jantung
dan tekanan darah setelah latihan?
8. Secara teoritis bagaimanakah pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan
darah?Apakah hasil praktikum saudara sesuai dengan teori? Apabila tidak sesuai
dengan teori, jelaskan mengapa?
9. Secara teoritis bagaimana pengaruh latihan terhadap denyut nadi dan tekanan darah?
Apakah hasil praktikum saudara seuai dengan teori? Apabila tidak sesuai dengan
teori?
10. Faktor Yang mempengaruhi tekanan darah? Jelaskan
11. Apakah tekanan darah tinggi dan tekanan rendah itu berbahaya? Jelaskan!
KEGIATAN 8
SISTEM LIMPATIK
Sistem limpatik adalah bagian dari sistem sirkulasi yang terdiri dari cairan yang
bergerak (limfe dan getah jaringan) dan berasal dari darah. Pembuluhg-pembuluh limfe
tersebar di seluruh bagian tubuh.

Tujuan : Mempelajari dan memahami proses peredaran limfe


Alat dan Bahan :
1. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Manusia
2. Atlas anatomi
3. Buku sumber lain yang relevan

Prosedur/ Petunjuk Pelaksanaan

Gunakan informasi yang saudara peroleh dari buku sumber dan nara sumber yang
relevan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1. Apakah perbedaan komponen darah dengan cairan limfe?


2. Apa fungsi cairan limfe?
3. Jelaskan proses peredaran limfe!
4. Apakah yang dimaksud kelenjar limfe?
5. Pernahkah saudara mendengar tentang operasi amandel? Apakah sebenarnya amandel
tersebut? Dalam keadan bagaimana diperlukan operasi amandel?
6. Pernahkah saudara mendengar sakit di ketiak jika dibagian tertentu tangan saudara
trinfeksi kuman dan meradang? Bagaimana saudara menjelaskan kejadian tersebut?
7. Penderita kekurangan protein dalam waktu yang lama menunjukkan gejala oedema.
Jelaskan terjadinya oedema tersebut !

Anda mungkin juga menyukai