Anda di halaman 1dari 15

PEMERIKSAAN SEL DARAH

PUTIH PADA KELAINAN


LEUKOPENIA KASUS
HIPERSPLENISME DAN ANEMIA
APLASTIK

1. INDAH ANGGERIANI (1914313453016)

2. SUJALMARO ANGGUSTI (1914313453039)


LEUKOSIT

Leukosit merupakan sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan


hemopoetik untuk jenis bergranula (polimorfonuklear) dan jaringan
limpatik untuk jenis tak bergranula (mononuklear), berfungsi dalam
sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi (Sutedjo, 2006).
Leukosit paling sedikit dalam tubuh jumlahnya sekitar 4.000-
11.000/mm3 . Berfungsi untuk melindungi tubuh dari infeksi.
Karena itu, jumlah leukosit tersebut berubah-ubah dari waktu ke
waktu, sesuai dengan jumlah benda asing yang dihadapi dalam
batas-batas yang masih dapat ditoleransi tubuh tanpa menimbulkan
gangguan fungsi (Sadikin, 2002)
Leukopenia

Leukopenia adalah rendahnya jumlah total sel darah


putih (leukosit) dibanding nilai normal. Sedangkan nilai
normal jumlah total sel darah putih adalah 5.000-10.000
per milimeter kubik.
Secara singkat leukopenia disebut juga kekurangan sel
darah putih, Seseorang ditetapkan mengalami leukopenia
apabila jumlah total sel putihnya di bawah 3.500 per
milimeter kubik (mm2)
Hipersplenisme

Hipersplenisme adalah suatu kelainan yang menyebabkan limpa menjadi


terlalu aktif overeaktif sehingga menghancurkan sel darah dengan cepat dan
prematur. Limpa adalah organ yang terletak di perut kiri atas. . Pada
hipersplenisme, fungsi normal limpa dipercepat secara abnormal sehingga
limpa mulai menghancurkan dan membuang sel darah sehat yang masih
berfungsi normal secara otomatis.
Anemia Aplastik

Anemia aplastik merupakan anemia yang disertai oleh pansitopenia pada darah tepi
yang disebabkan oleh kelainan primer pada sumsum tulang dalam bentuk aplasia atau
hipoplasia tanpa adanya infiltrasi, supresi atau pendesakan sumsum tulang. Pada
anemia aplastik terjadi penurunan produksi sel darah dari sumsum tulang sehingga
menyebabkan retikulositopenia, anemia, granulositopenia, monositopenia dan
trombositopenia.
Pra Analitik
Metode Neubouer

Prinsip : Darah di encerkan lalu dihitung jumlah leukosit dalam volume pengenceran
tertentu. Dengan mengalikan terhadap faktor perhitungan, diperoleh jumlah leukosit
dalam satuan volume darah.

Tujuan

a.Tujuan Instruksional Umum

• Untuk mengetahui jumlah leukosit yang diperiksa

• Untuk mengetahui metode pemeriksaan hitung leukosit


b.Tujuan Instruksional Khusus

• Untuk mengetahui dan memahami pemeriksaan leukosit dengan


metode manual dengan menggunakan kamar hitung.

• Untuk dapat melaksanakan pemeriksaan leukosit dengan


metode manual dengan menggunakan kamar hitung.

• Untuk dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan leukosit.


Alat dan Bahan

mikroskop pipet Kamar hitung neubouer improved


leukosit/Thoma

Larutan turk
sampel darah vena
Analitik

Cara Kerja :
• Mengisi pipet leukosit

• Isaplah darah (kapiler, EDTA) sampai pada garis tanda 0,5

• Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet

• Masukkan ujung pipet dalam larutan turk diisap perlahan lahan sampai garis 11. Hati –
hati jangan sampai terjadi gelembung
• Angkat pipet dari cairan tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet
penghisap
• Kocoklah pipet selama 15-30 menit
Mengisi kamar hitung :
• Letakkan kamar hitung yang sudah bersih benar dengan kaca
penutupnya terpasang mendatar di atas meja
• Kocoklah pipet yang di isi tadi selama 3 menit. Buang cairan 3 - 4 tetes
dan sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30 derajat pada permukaan
kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup. Kamar
hitung terisi cairan perlahan- lahan dengan daya kapilaritasnya
• Biarkan kamar hitung selama 2 menit supaya leukosit dapat
mengendap

Menghitung jumlah sel :


• Hitung semua leukosit yang terdapat pada 4 bidang pada sudut- sudut
permukaan
• Mulailah menghitung dari sudut kiri ke atas terus ke kanan ,
kemudian turun ke bawah, dari kanan ke kiri lalu turun lagi kebawah
dan mulai lagi dari kiri ke kanan dan seterusnya. Cara ini berlaku
untuk 4 bidang besar
• Sel- sel yang letaknya menyinggung garis batas sebelah atas dan kiri
harus dihitung
• Dan sebaliknya sel- sel yang menyinggung garis batas bawah dan
kanan tidak dihitung
Interpretasi Hasil
Nilai normal leukosit =
• Bayi baru lahir = 9000 – 30.000/mm3

• Bayi/Anak = 9000 – 12.000/mm3

• Dewasa = 4000 – 10.000/mm3


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah
Leukosit
a)Jenis Kelamin

Pada laki-laki dan wanita normal leukosit dalam darah jumlahnya lebih sedikit daripada eritrosit dengan rasio
1 : 700 (Frandson, 1992). Leukosit adalah bagian dari sel darah yang berinti, disebut juga sel darah putih. Di
dalam darah normal didapati jumlah leukosit rata-rata 4000- 11.000 sel/cc.

b)Usia

Orang dewasa memiliki jumlah leukosit lebih banyak dibanding anakanak.

c)Tempat Ketinggian

Orang yang hidup di dataran tinggi cenderung memiliki jumlah leukosit

lebih banyak.

d)Kondisi Tubuh Seseorang

Sakit dan luka yang mengeluarkan banyak darah dapat mengurangi jumlah leukosit dalam darah
Faktor kesalahan dalam menghitung leukosit

1.Pra Analitik
• Memakai pipet basah

• Kamar hitung atau kaca penutup kotor

• Letaknya kaca penutup salah


2.Analitik

• Bekerja terlalu lambat sehingga ada bekuan darah


• Menghisap darah tidak mencapai garis tanda 0,5
• Mengeluarkan sebagian darah yang telah dihisap karena melewati garis tanda
0,5
• Kehilangan cairan dari pipet, karena mengalir kembali kedalam botol yang berisi
larutan Turk
• Tidak menghisap larutan Turk tepat sampai garis 11
• Terjadi gelembung udara didalam pipet pada waktu menghisap larutan Turk.
• Terbuang sedikit cairan pipet pada waktu mengocok pipet atau pada waktu
mencabut karet penghisap dari pipet.
• Tidak mengocok pipet segera setelah mengambil larutan Turk
• Tidak mengocok pipet sebentar sebelum mengisi kamar hitung.
• Tidak membuang beberapa tetes dari isi pipet sebelum mengisi kamar hitung.
• Ada gelembung udara termasuk bersama dengan cairan.
• Kaca penutup tergeser karena disentuh dengan lensa mikroskop

3.Pasca Analitik
• Salah menghitung sel yang menyinggung garis garis batas.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai