PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan
Indonesia adalah salah satu dari lima negara penyandang kasus infeksi
taeniasis terbesar di daerah tropis. Tingkat konsumsi daging mengalami
peningkatan sejak tahun 2005. Peningkatan konsumsi ini tentunya memberikan
manfaat-manfaat dan resiko. Salah satunya adalah penyebaran penyakit taeniasis.
Hal tersebut disebabkan karena tingkat sanitasi dalam kebiasaan pengolahan dan
penkonsumsian daging di Indonesia masih tergolong rendah. Taenia saginata
adalah cacing cestoda usus yang dapat menyebabkan Taeniasis pada manusia.
Manusia dalam hal ini merupakan hospes definitif primer dan sapi adalah hospes
intermediet. Penularan Taeniasis secara horizontal (tidak langsung).
Amin, dkk. 2009. Pork Tapeworm (Taenia saginata Asiatica) Infection In Rural
Bangladesh. Journal Medicine 10(2): 135-138.
Dharmawan, NS. 2000. Infeksi Eksperimental Taenia Saginata pada Sapi Bali.
Majalah Kedokteran Udayana Vol. 31 No. 110.
Lubis, HA. 2013. Crude Antigen Cysticercus Taenia saginata Isolat Bali untuk
Deteksi Sistiserkosis pada Sapi. Denpasar: Program Magister Program Studi
Kedokteran Hewan.
Marianto. 2011. Kontaminasi Sistiserkus pada Daging dan Hati Sapi dan Babi
yang Dijual di Pasar Tradisional pada Kecamatan Medan Kota. Medan:
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Mitchell, dkk. 2008. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Underwood, J.C.E. 1999. Patologi Umum dan Sistematik Edisi Kedua. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.