PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ginjal merupakan salah satu organ yang sangat penting di
dalam tubuh kita, karena ginjal memiliki fungsi yang sangat penting yaitu menyaring darah
dalam tubuh dan mengekskresikan urin.
Setiap harinya pasti kita selalu mengeluarkana air kemih yang disebut urin tanpa
mengetahui proses yang terjadi sebelum air kemih itu di keluarkan, atau bagaimana darah
dalam nadi kita mengalir tanpa kita ketahui apakah darah itu disaring pada saat dialirkan.
Kelompok bahan kimia mengacu kepada senyawa berberat molekul rendah yang
mengandung nitrogen dan dibedakan dari protein. Nitrogen nonprotein (NNP) mencakup
ureum, kreatinin, asam urat, amonia, dan asam amino. Senyawa-senyawa ini adalah produk
sampingan dari metabolisme protein atau asam nukleat. Senyawa ini terdapat dalam
konsentrasi miligram/desiliter atau kurang karena cepat dikeluar melalui urine. Dahulu,
sebelum tersedianya analisis spesifik-enzim, pengukuran NNP digunakan sebagai indeks
fungsi ginjal. Namun, dengan tersedianya pemeriksaan modern untuk masing-masing
senyawa tidak lagi diperlukan penentuan NNP.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. untuk mengetahui apa itu ureum,kretinin, asam urat dan urea clearance
2. untuk mengetahui pemeriksaan ureum, kreatinin, asam urat,dan ureaclearence
3. untuk mengetahui pengaruh akan kelebihan kadar urea, kreatinin, asam urat, dan urea
clearance terhadap tubuh khususnya ginjal
4. untuk mengenal apa itu urin
5. untuk mengetahui kandungan dalam urine
6. untuk dapat mengetahui warna urine
7. untuk mengetahui fungsi urine
8. untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan urine
1.3 Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa itu ureum, kretinin, asam urat, dan urea klearence ?
2. Bagaimana tes laboratorium teradap ureum, kreatinin, asam urat, dan urea clearence ?
3. Penyakit apa yang disebabkan apabila kelebian kadar ureum, kreatinin,asam urat, dan urea
clearence dalam darah ?
4. Apa yang dimaksud dengan urine ?
5. Apa kandungan urine ?
6. Mengapa urine berwarna – warni ?
7. Apa fungsi urine ?
8. Bagaimana pemeriksaan urine ?
BAB II
PEMBAHASAN
Senyawa Non Protein Nitrogen (NPN) adalah senyawa – senyawa nitrogen bukan
protein yang berasal dari katabolisme protein dan asam nukleat.
Dalam plasma terdapat lebih dari 15 macam zat NPN, antara lain :
2.1.1 Asam urat
Asam Urat merupakan sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan protein
atau dari peguraian senyawa purin (sel tubuh yang rusak), yang seharusnya
dibuang melalui ginjal, feses atau keringat. Penyakit yang timbulkan asam urat.
Biasanya 25 persen orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout.
Itu disebut awal stadium, asimtomatik, tanpa gejala. Pada setiap orang berbeda-beda. Ada
yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya
di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.
Artristis gout muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul berulang-
ulang. Gejala khas dari serangan artritis gout adalah pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat,
panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut) yang
mencapai puncaknya kurang dari 24 jam.
Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai tiga tahapan. Tahap pertama
disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis
yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5-7 hari.
Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau
kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan
pemeriksaan lanjutan.
Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga penderita terserang
penyakit gout. Karena serangan pertama kali ini singkat waktunya dan sembuh sendiri, sering
penderita berobat ke tukang urut dan waktu sembuh menyangka hal itu disebabkan hasil
urutan/pijatan. Padahal, tanpa diobati atau diurut pun serangan pertama kali ini akan hilang
sendiri.
Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada
keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu
antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang
sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1-2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini
menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout akut atau
menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.
Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intemiten. Setelah melewati
masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap
ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat
serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin
lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang
terserang makin banyak.
Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi
bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi
benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini
berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal
monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di
sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita
tidak dapat menggunakan sepatu lagi
Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah,
tanpa kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan
tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau
akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal.
Campur dan inkubasi selama 5-30 menit pada 30 0c , baca pada spektrofotometer dengan
panjang gelombamg λ 546 nm.
C. Pasca Analitik
Pada pasca analitik meliputipembacaan hasil
Nilai rujukan
Laki-laki : 3,4-7,0 mg/dl
Wanita : <5,7mg/dl
Anak : 2,5-5,5 mg/dl
Lansia : 3,5-8,5 mg/dl
2.1.2 Kreatinin
Kreatinin adalah hasil akhir dari metabolisme keratin. Penyakit yang ditimbulkan
akibat kelebihan kadar kreatinin yaitu gagal ginjal, penyakit ini dapat dibantu diagnosis
dengan melihat hasil tes laboratorium disamping pemeriksaan penunjang lainnya, anamnesis
dan pemeriksaan fisik. Fungsi utama ginjal adalah membersihkan darah dari sisa-sisa hasil
Metabolisme tubuh yang berada di dalam darah dengan cara menyaringnya. Jika
kedua ginjal gagal menjalankan fungsinya (tahap akhir penyakit ginjal), sisa-sisa hasil
metabolisme yang diproduksi oleh sel normal akan kembali masuk ke dalam darah (uremia).
Gagal ginjal bisa terjadi jika terdapat gangguan pada pembuluh darah vena atau sistem
penyaringannya. Namun, bisa juga berasal dari masalah-masalah kesehatan yang lain, seperti
tekanan darah tinggi dan diabetes atau adanya masalah dengan sistem penyaringan pada
ginjal (seperti pada keadaan glomerulonefritis atau penyakit ginjal polikistik). Pada kasus
lainnya juga ditemukan adanya masalah pada saluran kemih.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar fungsi ginjal tidak bertambah parah,
yakni:
1. Mengkonsumsi makanan rendah protein. Tubuh memerlukan protein untuk membentuk
otot. Tapi bagi penderita penyakit ginjal, kelebihan protein menyebabkan gang-guan pada
proses filtrasi atau penyaringan, sehingga terjadilah peningkatan sisa hasil metabolisme
protein dalam darah. Anda dapat mencegah hal ini dengan mengkonsumsi makanan rendah
protein.
2. Mengkonsumsi sedikit garam. Garam natrium berfungsi untuk mempertahankan cairan
dalam tubuh Anda. Untuk mengurangi kadar garam dalam tubuh, bila Anda membeli
makanan, periksalah label makanan carilah makanan yang mempunyai kandungan natrium di
bawah 400 mg untuk sekali makan, gunakan saus yang berkadar natrium rendah, dan jangan
gunakan garam pengganti yang mengandung kalium.
3. Tidak minum terlalu banyak. Ginjal yang normal dapat mengatur keseimbangan cairan
yang masuk dan ke luar dari tubuh. Jika ginjal Anda mengalami gangguan, maka akan terjadi
masalah pada pembentukan urine. Anda harus membatasi konsumsi air. Sebaiknya hisaplah
air jeruk lemon untuk membasahi bibir yang kering, minumlah hanya untuk mengatasi haus,
dan jika Anda menderita diabetes, jagalah kadar gula Anda, agar Anda tidak merasa terlalu
haus.
4. Tidak mengkonsumsi fosfat. Makanan dari produk susu, kacang-kacangan
yang dikeringkan dan coklat mengandung banyak fosfat. Jika banyak mengkonsumsi
makanan ini, maka kadar fosfat dalam darah meningkat dan menyebabkan tulang menjadi
lebih rapuh.
A. Pra Analitik
Meliputi persiapan pasien,pengambilan sampel dan penyiapan alat dan bahan.
B. Analitik
Meliputi prosedur kerja
Tes Standar Blanko
1. Filtrat 3 ml - -
5. Aquadest - - 3 ml
C. Pasca Analitik
Meliputi hasil pemeriksaan
Nilai Normal :
Pada Laki – Laki = 0,9 – 1,5 / 100 ml
Pada Wanita = 0,8 – 1,2 / 100 ml
2.1.3 Ureum
Ureum adalah merupakan hasil akhir dari metabolisme protein yang mengandung
nitrogen. Hal ini dinyatakan dengan meningkatnya jumlah urea padaurea dalam darah yang
menjadi sumber sebagai hyperuremia atau azotemia.
Pemisahan paralel dari urea dan kreatinin yang ditunjukan untuk membedakan
antara prerenal dan post-renal azotemia. Pre-renal azotemia disebabkan oleh dehidrasi
(kekurangan air), menurunnya katabolisme protein, pembersih cortisol, atau berkurangnya
perfusi renal, penyebab utama bertambahnya jumlah urea, dimana jumlah creatin tidak
seperti jarak semula pada aotemia post-renal, disebabkan oleh terhalangnya saluran kencing.
Metode klasik untuk pemeriksaan urea memerlukan konversi menjadi ammonia
oleh enzim urease yang spesifik dan pengukuran ammonia. Suatu metode kolori meter
berdasarkan atas reaksi dengan diasetil monoksida yang sering dipakai.
Urea plasma bertambah dengan bertambahnya usia walaupun tanpa penyakit ginjal
yang bisa dideteksi, walau perubahan ini jelas karena perubahan fungsi ginjal. Konsentrasi
juga sedikit lebih tinggi pada laki-laki, satu makanan protein tidak meningkatkan kadar urea
plasma secara bermakna. Urea plasma puasa lebih tingi pada diet tinggi protein dari pada diet
rendah protein.
A. Pra Analitik
Meliputi persiapan pasien,pengambilan sampel dan penyiapan alat dan bahan.
B. Analitik
Meliputi prosedur kerja
C. Pasca Analitik
Meliputi hasil pemeriksaan
2.1.4 Urea Clearance
Fungsi urea clearance yaitu mengukur fungsi glomeruli, karena ureum melalui
glomeluri itu. Tetapi nilai urea clearance tidak boleh dipandang sama dengan nilai glomerular
filtration, karena sebagian dari ureum itu dalam tubuh mendifusi kembali kedalam darah.
Banyaknya ureum yang mendifusi kembali ikut ditentukan oleh besarnya urea.
3. Pasca Analitik
Rumus perhitungan nilai ureum clearance:
Nilai normal:
64-99 ml/mn
2.2 URIN
2.2.1 Mengenal Urine
Urin atau air seni maupun air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikanoleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi
urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal
dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang
menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa
melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Dari urin kita bisa memantau penyakit melalui perubahan warnanya. Meskipun
tidak selalu bisa dijadikan pedoman namun Ada baiknya Anda mengetahui hal ini untuk
berjaga-jaga. Urin merupakan cairan yang dihasilkan oleh ginjal melalui proses penyaringan
darah. Oleh kaena itu kelainan darah dapat menunjukkan kelainan di dalam urin.
4. Oranye
Mengindikasikan penyakit hepatitis atau malaria. Pyridium, antibiotik yang biasa
digunakan untuk infeksi kandung kemih dan saluran kencing juga dapat mengubah warna
urin menjadi oranye.
Selain warna, bau urin juga bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit. Misalnya
pada penderita diabetes dan busung lapar, urin cenderung berbau manis, sementara jika
seseorang mengalami infeksi bakteri E. coli, urinnya cenderung berbau menyengat.
2. Pemeriksaan Mikroskopik
Yang dimaksud dengan pemeriksaan mikroskopik urin yaitu pemeriksaan sedimen
urin. Ini penting untuk mengetahui adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih serta berat
ringannya penyakit
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapt diambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Asam urat merupakan sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan protein atau
dari peguraian senyawa purin (sel tubuh yang rusak)
2. Kreatinin adalah hasil akhir dari metabolisme keratin. Penyakit yang ditimbulkan
akibat kelebihan kadar kreatinin yaitu gagal ginjal
3. Ureum adalah merupakan hasil akhir dari metabolisme protein yang mengandung
nitrogen.
4. Penyakit yang diakibatkan karena kelebihan urem, kreatinin, asam urat yaitu gagal
ginjal
Urine merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Dari
1200 ml darah yang melalui glomeruli permenit akan terbentuk filtrat 120 ml per menit.
Filtrat tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang
akhirnya terbentuk 1 ml urin per menit.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui
kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan-kelainan diberbagai
organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan lain-lain.
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin diajukan pada penulisan makalah ini adalah agar kita
senantiasa selalu menjaga kesehatan dan pola hidup kita dimana salah satunya jangan
mengkonsumsi alkohol dan minuman lainnya yang dapat merusak kesehatan ginjal.
DAFTAR PUSTAKA