Anda di halaman 1dari 35

Dr Dra Ellis Susanti, MM. M.Pd. M.

Si, Apt
Prodi Analis Kesehatan, Fakultas Kesehatan
Universitas MH Thamrin
JAKARTA
Materi:

 Gangguan metabolisme Non Protein Nitrogen
(NPN)
 Uremia
 Gout
 Pemeriksaan Ureum
 Pemeriksaan Creatinin
 Pemeriksaan Asam Urat
Definisi Non Protein
Nitrogen (NPN)

• adalah senyawa – senyawa nitrogen bukan protein yang
berasal dari katabolisme protein dan asam nukleat.
• Zat yang dikelompokan NPN : Ureum, Kreatinin, Asam
Urat, Amonia, Asam Amino
• Senyawa-senyawa ini adalah produk sampingan dari
metabolisme protein atau asam nukleat.
• Senyawa ini terdapat dalam konsentrasi miligram/desiliter
(mg/dL) atau kurang karena cepat dikeluarkan melalui urin
• Namun karena tersedianya pemeriksaan khusus untuk
fungsi ginjal maka NPN tidak lagi merupakan pemeriksaan
fungsi ginjal
NON PROTEIN
NITROGEN (NPN)

NPN terbesar adalah UREA 45%

Karena bagian terbesar dari NNP adalah


Urea, maka kadar urea darah dapat
dianggap bersesuaian dengan kadar NPN
Jenis Penyakit
1. Gout Artritis 
 Adalah penyakit yang
disebabkan oleh
metabolisme abnormal
purin yang di tandai
dengan meningkatnya
kadar asam urat dalam
darah.
 Hal ini di ikuti dengan
terbentuknya timbunan
Kristal berupa garam urat
di persendian yang
menyebabkan peradangan
sendi pada lutut dan jari.
JENIS GOUT

Bentuk sekunder ( 10 % )
Bentuk primer ( 90% )  Gout sekunder adalah gout yang
 Gout primer adalah penyebabnya dapat di ketahui
gout yang  Orang normal setiap hari
membuang 700 mg asam urat
penyebabnya tidak di melalui urin, dan sisa yang
ketahui atau karena tersimpan dalam cairan tubuh
gangguan/kelainan adalah sekitar 1.000 mg
proses metabolisme  Penderita gout menghasilkan
asam urat secara berlebihan,
tubuh
sehingga yang tersimpan dalam
tubuh meningkat menjadi 3-15
kali dari keadaan normal
Faktor Penyebab
1. Penyakit ginjal kronis

hiperurisemia. 
• Salah satunya penyakit yang biasa ditimbulkan adalah

• Hiperurisemia dan penyakit ginjal memiliki hubungan sebab akibat


• Gangguan funsi ginjal pada ginjal bisa mengganggu ekresi asam
urat.namun,kadar asam urat yang terlalu tinggi juga bisa
mengganggu kinerja dan fungsi ginjal
2. Faktor usia
Rasio menderita hiperurisemia sebagai berikut;
• usia diatas 20 tahun;24 %
• Usia 50-60 tahun;30%
• Usia tua dari 60 tahun:40%
• Rata-rata penduduk Asia;5-6%
3. Dehidrasi
Kekurangan cairan didalam tubuh akan menghambat eksresi asam
urat.
4. Makanan berlebihan
Asupan urin dari makanan akan menambah jumlah purin
yang beredar didalam tubuh.

5. Konsumsi Alkohol
Sejumlah studi mengatakan konsumsi alcohol memiliki
pengaruh sangat besar dalam meningkatkan prevalensi gout
pada penggemar alcohol

6. Pasca operasi
Seseorang yang telah menjalani operasi yang telah
menjalani operasi beresiko mengalami kenaikan kadar
asam urat sesaat.
Patofisiologi
o Untuk menjadi gout arthritis asam urat harus melalui tahap –tahapan


tertentu yang menandai perjalanan penyakit ini. Gejala awal ditandai
oleh hiperurisemia kemudian berkembang menjadi gout dan komplikasi
yang ditimbulkanya. Prosesnya berjalan cukup lama tergntung kuat atau
lemahnya faktor resiko yang dialami oleh seorang penderita
hiperurisemia.

o Jika hiperurisemia tidak ditangani dengan baik, cepat atau lambat


penderita akan mengalami serangan gout akut. Jika kadar asam urat tetap
tinggi selama beberapa tahun, penderita tersebut akan mengalami
stadium interkritikal. Setelah memasuki fase akhir yang dinamakan
dengan stadium gout kronis.
Penyembuhan penyakit gout artristis
1. Olahraga aerobik/senam
2. kompres panas atau dingin 
o Terapi es dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat sensitivitas
reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan
menghambat proses inflamasi.
3. Medikamentosa
o Preparat colchicine (oral atau parenteral) atau NSAID,seperti
indometasin, digunakan untuk meredakan serangan akut gout.
4. Relaksasi
o Relaksasi adalah suatu tindakan untuk membebaskan mentak dan fisik
dari ketegangan dan stress sehingga dapat meningkatkan toleransi nyeri.
Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan
frekuensi lambat, berirama.
2. UREMIA
 Uremia adalah keadaan toksik yang di sebabkan gagal ginjal


 Hal ini terjadi bila fungsi ginjal tidak dapat membuang urea
keluar dari tubuh sehingga urea menumpuk dalam darah

Etiologi atau penyebab :


1. Kenaikan produksi urea dalam hati :
• Diet tinggi protein
• Meningkatnya pemecahan protein ( infeksi, trauma, kanker )
• Pendarahan pada saluran pencernaan
• Obat obatan tertentu seperti kortikosteroid
2. Penurunan pembuangan urea :
• Menurunnya aliran darah melalui ginjal seperti hipotensi atau
tekanan darah rendah dan gagal ginjal
• Obstruksi atau gangguaqn pada aliran kemih
Gejala-Uremia


Gejala klinis
o Dapat berupa mual,
muntah
Gejala lain
o Dapat terjadi anemia
o Kelelahan
o Asidosis, koagulopati
o Anoreksia
o Hiperkalamia
o Penurunan berat badan
o Kelainan endokrin
o Kram otot
o Kelainan jantung
o Pruritus
o Perubahan status mental
Uremia di bagi atas :
• Uremia pre-renal, yaitu uremia yang terjadi karena

gangguan yang letaknya sebelum proses pembentukan
urine ( sebelum ginjal )
• Uremia renal, yaitu uremia yang terjadi karena gangguan
yang letaknya pada waktu proses pembentukan urine
(di ginjal )
• Uremia post-renal, yaitu uremia yang terjadi karena
gangguan yang letaknya sesudah proses pembentukan
urine ( sesudah ginjal )

UREUM = UREA-N
UREUM

 Ureum merupakan produk akhir dari metabolisme
nitrogen yang penting pada manusia, yang disintesa dari
ammonia, karbon dioksida dan nitrogen amida aspatat
 Metabolismenya banyak terjadi di jaringan tubuh, terjadi
pertukaran gugus amino antara asam-asam amino yang
dikatalisis oleh aminotransferase.
 Selain itu Dalam transferase dan daur-ulang asam-asam
amino, gugus amino dikeluarkan dari asam amino.
Gugus amino yang dibebaskan diubah menjadi ammonia
yang mengalir ke hati dimana gugus tersebut
digabungkan ke urea dalam suatu jalur metabolic yang
disebut daur urea.
Metode Berthelot

Prinsip : Urea dalam sampel dengan bantuan
enzim urease akan menghasilkan ammonia dan
karbondioksia. Setelah dicampur dengan
pereaksi I dan II akan terjadi reaksi yang
menghasilkan suatu kompleks yang
absorbansinya dapat diukur dengan
Spektrofotometer UV-VIS.
 Jenis sampel: 
serum/plasma heparin.

Stabilitas suhu:
Selama 30 hari pada suhu 2-8°c dan 2
hari pada suhu kamar 18-30°c.
Interference(Keterbatasan/
gangguan pemeriksaan)

Sampel darah atau serum tidak boleh lisis
Panjang gelombang fotometer harus tepat atau sesuai
Cara pemipetan reagen harus benar
Reagen yang dipakai tidak boleh kadaluarsa
Penyimpanan sampel atau pengambilan sampel harus
benar
Alat yang dipakai harus steril dan bersih

CREATININ
Merupakan hasil akhir
metabolisme otot yang
Kreatinin dilepaskan dari otot dengan


kecepatan yang hampir
konstan dan diekskresi
dalam urin dalam kecepatan
yang sama.

Nilai normal Kreatinin diekskresikan oleh ginjal melalui


Wanita :0,5 – kombinasi filtrasi dan sekresi,
1,0 mg/dl konsentrasinya relatif konstan dalam
Laki- laki : 0,6 plasma dari hari ke hari, kadar yang lebih
– 1,3 mg / dl besar dari nilai normal mengisyaratkan
adanya gangguan fungsiginjal.
Metode Enzimatik Kinetik

 Prinsip

Ck mengkatalisir pembentukan ATP dari Creatine Phospate


dan ADP, ATP dengan adanya Hexokinase memfosforilasikan
Glucose menjadi Glucose-6-Phosphate. Glucose-6-Phosphate
dioksidasikan menjadi Phosphogluconate dan mereduksi
NAD menjadi NADH. Jalannya reaksi dimonitor dengan
peningkatan absorbance yang diukur pada panjang
gelombang 340 nm.
 Jenis sampel
 serum


 Stabilitas Suhu
 7 hari pada 2 - 8°C (suhu kulkas)
 48 jam pada 18-30°C (suku kamar)

 Nilai Normal
 Wanita : <130(IU/L)
 Laki – laki : <160 (IU/L)
Interference ( keterbatasan / gangguan
pemeriksaan )


 Dimana metode ini bisa menggunakan serum atau
plasma yang telah dideproteinasi dan tanpa
deproteinasi.
 Deproteinasi cukup banyak memakan waktu sekitar
30 menit.
 Tanpa deproteinasi hanya memakan waktu sekitar 2-
3 menit.
Faktor yang Dapat Mempengaruhi
Hasil Laboratorium

 Obat tertentu (lihat pengaruh obat) yang dapat
meningkatkan kadar kreatinin serum.
 Kehamilan
 Aktivitas fisik yang berlebihan
 Konsumsi daging merah dalam jumlah besar dapat
mempengaruhi temuan laboratorium.

ASAM URAT
DEFINISI ASAM URAT

 Asam urat (uric acid) adalah produk akhir metabolisme purin
(adenin dan guanine) yang merupakan konstituen asam nukleat
dan termasuk senyawa npn/non protein nitrogen.

 Kadar dalam darah:

Laki –laki : 3,4 – 7,0 mg/dl

Perempuan : 2,4 – 5,7 mg/dl

 Kadar dalam urin : 200 – 750 mg/dl


METODE ENZIMATIK
TRINDER /URICASE

Prinsip :

Asam urat dioksidasi oleh Uricase menjadi Allatoin

dan H2O2. DHBS, 4-Aminoantipyrine dan H2O2

dengan adanya peroxidase menghasilkan

Chromogen berwarna yang diukur pada panjang

gelombang 520 nm yang sebanding dengan kadar

asam urat dalam sampel.


STABILITAS SAMPEL DI BEBERAPA
SUHU

1) Spesimen Serum

Spesimen terbaik adalah serum (dari darah yang tidak hemolisis).
Asam Urat dalam serum stabil selama 3 hari pada suhu 2 - 8C dan 6
bulan bila dalam keadaan beku.

2) Sampel Urin

Sampel urin akan stabil pada penyimpanan suhu 25C selama 1 jam,
sedangkan penyimpanan pada suhu 4C dapat menjaga stabilitas urin
selama 1 hari.
Interference
(keterbatasan/gangguan pemeriksaan )

1. Sampel hemolisis

2. Pengaruh obat-obatan

3. Usia pasien (usia tua & laki-laki lebih


beresiko)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar
kreatinin (National Kidney Foundation, 2002)
Penyebab kenaikan kadar ureum
(azotemia) (Pagana KD, 2006)
Penyebab penurunan kadar
ureum (Pagana KD, 2006)
Tingkatan Penyakit Ginjal Kronis
dengan tanda dan gejala.
Tabel Perbandingan proses ekskresi Inulin, Ureum,
Kreatinin, dan Cystatin C(dirangkum dari Thomas
L,1999; Lamb E, 2006; Oh MS, 2007; NKF)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai