Oleh:
Dr. Dra. Ellis Susanti, MM., M.Pd., M.Si,, Apt
Prodi Analis Kesehatan, Fakultas Kesehatan
Universitas MH Thamrin
JAKARTA
GANGGUAN METABOLISME PROTEIN
Penyakit akibat kelebihan protein
Defisiensi protein
• Terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan
kalori, asam amino, mineral, dan faktor lipotropik
• Akibatnya :
• Pertumbuhan tubuh
• Pemeliharaan jaringan tubuh
• Pembentukkan zat anti dan serum protein akan
terganggu.
• Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan
infeksi berat, luka sukar sembuh dan mudah terserang
penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik
HIPOALBUMINEMIA
adalah suatu simtoma rendahnya kadar albumin di dalam
serum darah akibat abnormalitas.
Oleh karena albumin merupakan protein, maka
hipoalbuminemia merupakan salah satu bentuk
hipoproteinemia.
Albumin adalah protein utama pada manusia dengan rasio
plasma sekitar 60%.
Hipoalbuminemia adalah kadar albumin yang
rendah/dibawah nilai normal atau keadaan dimana kadar
albumin serum < 3,5 g/dL
3. Hipoagammaglobulinemia sementara
• Hanya ditemukan pada bayi
• Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang
didapat dari ibu habis dan anak harus membentuk
gamma globulin sendiri
PEMERIKSAAN
ALBUMIN
PENGERTIAN ALBUMIN
Albumin merupakan protein plasma yang
paling tinggi jumlahnya sekitar 60% dan
memiliki berbagai fungsi yang sangat penting
bagi kesehatan yaitu pembentukan jaringan
sel baru, mempercepat pemulihan jaringan sel
tubuh yang rusak serta memelihara
keseimbangan cairan di dalam pembuluh
darah dengan cairan di rongga interstitial
dalam batas-batas normal, kadar albumin
dalam darah 3,5-5 g/dl
PROSES TERBENTUKNYA
ALBUMIN
Albumin pada umumnya dibentuk di hati. Hati
menghasilkan sekitar 12 gram albumin per hari
yang merupakan sekitar 25% dari total sintesis
protein hepatic dan separuh dari seluruh
protein yang diekskresikan organ tersebut.
Peptida sinyalnya dilepaskan ketika preprotein
melintas kedalam sinterna reticulum
endoplasma kasar, dan heksa peptide pada
ujung terminal-amino yang dihasilkan itu
kemudian dipecah lebih lanjut disepanjang
lintasan skreotik.
Albumin dapat ditemukan dalam putih telur
dan darah manusia. Golongan protein ini
paling banyak dijumpai pada telur (albumin
telur), darah (albumin serum), dalam susu
(laktalbumin). Berat molekul albumin
plasma manusia 69.000, albumin telur
44.000, dalam daging mamalia 63.000.
MEKANISME ABNORMAL KADAR
ALBUMIN DALAM DARAH
Protein plasma terdiri dari kombinasi albumin dengan
berat molekul rata-rata 69.000 ; globulin, 140,000 ; dan
fibrinogen, 400.000.
Gamma Globulin
Beta Globulin
Alpha – 2 Globulin
Alpha – 1 Globulin
Kadar globulin meningkat terjadi pada
penderita :
Penyakit radang kronis (Contohnya : TBC, Sifilis)
Gangguan sumsum tulang (Contohnya : multiple
myeloma leukemia)
Macroglobulinemia Waldenstrom
Autoimunitas (Systemic lupus, penyakit kolagen)
rheumatoid arthritis
Penyakit hati (sirosis bilier, ikterus obstruktif) sindrom
karsinoid kolitis ulserativa
Penyakit ginjal (nephrosis)
Infeksi kronis (parasit, beberapa kasus infeksi virus dan
bakteri seperti hepatitis virus atau HIV)
Kadar Globulin menurun terjadi pada
penyakit :
Disfungsi hati
Penyakit celiac
Protein tidak dicerna atau diserap dengan baik
Radang usus (IBD) berbagai neoplasma
Anemia hemolitik akut
Hypogammaglobulinemia / Agammaglobulinemia
Penyakit ginjal (sebuah kondisi di mana ginjal tidak
menyaring protein dari darah dan kebocoran ke
dalam urin)
METODE PEMERIKSAAN
GLOBULIN
Kadar globulin didapat dari pengurangan
kadar total protein dengan albumin.
Perhitungan :
Globulin = Total Protein – Albumin
Nilai normal : 2,0 – 3,0 g/dl
PEMERIKSAAN
TOTAL PROTEIN
SIFAT-SIFAT
FISIKOKIMIA PROTEIN
Sifat fisikokimia setiap protein tidak
sama, tergantung pada jumlah dan jenis
asam aminonya.
Berat molekul protein sangat besar
Ada protein yang larut dalam air, ada
pula yang tidak dapat larut dalam air,
tetapi semua protein tidak larut dalam
pelarut lemak.
Bila dalam suatu larutan protein
ditambahkan garam, daya larut protein akan
berkurang, akibatnya protein akan terisah
sebagai endapan. Peristiwa pemisahan
protein ini disebut salting out.
Apabila protein dipanaskan atau
ditambahkan alkohol maka protein akan
menggumpal.
Protein dapat bereaksi dengan asam dan
basa
METODE PEMERIKSAAN
TOTAL PROTEIN
Metoda : Biuret
Prinsip : Protein bereaksi dengan cupri
membentuk senyawa kompleks berwarna
biru. Intensitas warna yang terbentuk
sebanding dengan kadar protein total
dalam sampel.
Nilai normal : 6,6 – 8,8 g/dl
PEMERIKSAAN
FRAKSI PROTEIN
Pemeriksaan protein total dan albumin
sebaiknya dilengkapi dengan pemeriksaan fraksi
protein serum dengan teknik elektroforesis.
Dengan pemeriksaan elektroforesis protein
serum dapat diketahui perubahan fraksi protein
di dalam serum.
Pemeriksaan elektroforesis protein serum ini
menunjukkan perubahan fraksi protein lebih
teliti dibandingkan hanya memeriksa kadar
protein total dan albumin serum.
Perubahan fraksi protein yang paling banyak
terjadi pada penyakit hati yaitu Albumin dan
Globulin, terutama gamma-globulin
Albumin 52-68 %
Globulin -
Globulin alpha-1 2-6 %
Globulin alpha-2 3-11 %
Globulin beta 8-16 %
Globulin gamma 10-25 %
TERIMA KASIH