Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 4:

Diah Cahyaningsih
Femi Hartanti
Nur Alfiah

“PEMERIKSAAN PROTEIN”
ALBUMIN,GLOBULIN DAN FRAKSI PROTEIN
Pengertian dari Albumin, Globulin dan
Fraksi Protein
 Albumin adalah protein utama yang terdapat dalam darah manusia yang diproduksi
oleh organ hati. Albumin berfungsi untuk mengatur tekanan dalam pembuluh darah
dan menjaga agar cairan yang terdapat dalam pembuluh darah tidak bocor ke
jaringan tubuh sekitarnya.
 Globulin merupakan protein yang dapat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan
garam. Protein ini berbentuk globular, memiliki berat molekul yang
tinggi. Globulin banyak ditemukan sebagai antibodi yang disebut immunoglobulin. Ada
beberapa jenis globulin dengan berbagai fungsi dan dapat dibagi menjadi empat fraksi
yaitu; globulin alpha-1, globulin alpha-2, globulin beta, dan globulin gamma. Keempat
fraksi dapat diperoleh secara terpisah melalui proses elektroforesis protein. globulin
Gamma membuat bagian terbesar dari semua protein globulin.
 Fraksi protein adalah Penentuan konsentrasi protein serum total dan fraksi utamanya
(albumin dan globulin)
Manfaat Albumin,Globulin dan
Fraksi Protein
 Albumin berperan dalam mengontrol atau mengatur
aliran air yang masuk ke dalam membrane plasma
 Globulin merupakan pengangkut yang membawa
nutrisi makanan dan berperan dalam system kekebalan
tubuh manusia
 Fraksi protein Berguna untuk sirkulasi ion, hormon dan
asam lemak. Beberapa lainnya mengikat zat besi,
berfungsi untuk melawan infeksi, dan bertindak sebagai
faktor koagulasi
Pemeriksaan albumin
 Uji Albumin Serum : Metode BCG (Brom Cresol Green)
 Prinsip
Pemeriksaan : Albumin dalam serum berikatan
dengan kompleks zat warna BCG sehingga terjadi
pergeseran spektrum absorbsi larutan yang sebanding
dengan kadar albumin dalam serum.
Alat dan Bahan
Alat :  Spektrofotometer
 Tabung reaksi  Yellow tip dan Blue tip
 Rak tabung reaksi Bahan :
 Gelas beaker  Sampel Serum 1 ml
 Pipet tetes  Pereaksi
 Pipet mikro  Aquades
 Sentrifugator
Gangguan pemeriksaan Albumin

 Pemakaian obat – obatan steroid, hormon pertumbuhan,


dan insulin.
 Memiliki penyakit DM dan hipertensi
 Sedang dalam kondisi hamil
 Tidak minum air minum terlalu banyak
 Sedang tidak mendapatkan cairan infus
 Tidak memiliki penyakit hati. Karena dapat mengganggu
kemampuan tubuh untuk memproduksi protein
Manifestasi klinis Albumin

 Hipoalbuminemia adalah kondisi ketika kadar


albumin dalam darah di bawah normal. Kondisi ini
biasanya terjadi pada seseorang dengan penyakit
yang berat atau sudah berlangsung lama (kronis).
Salah satu penyakit yang paling sering menyebabkan
hipoalbuminemia adalah penyakit peradangan.
sirosis hati, gagal ginjal akut, luka bakar yang parah,
malnutrisi berat.
Manifestasi klinis Albumin

 PENINGKATAN KADAR ALBUMIN :

Penyakit yang sering terjadi : dehidrasi, muntah yang parah,


diare berat. Pengaruh obat : heparin.
 PENURUNAN KADAR ALBUMIN :
Penyakit yang sering terjadi : penyakit hati, peradangan,
syok, malnutrisi, sindrom nefrotik, penyakit crohn,
penyakit celiac.
Nilai rujukan Albumin
Nilai rujukan :
 Dewasa : 3,5 - 5,0 g/dL
 Bayi baru lahir : 2,9 – 5,4 g/dL
 Bayi : 4,4 – 5,4 g/dL
 Anak – anak : 4,0 – 5,8 g/dL
Pemeriksaan Globulin
 Metode : Biuret
 Prinsip
emeriksaan : Serum ditambahkan perekasi
gama globulin, disentrifuge. Presipitat diteteskan NaCl
yang akan menghasilkan warna, warna ini diperiksa
pada spektrofotometer. Intensitas warna yang
dibaca menunjukkan kadar gama globulin pada
pasien.
Alat dan bahan
Alat : Bahan :
 Tabung reaksi  Pereaksi gama globulin
 Rak tabung  Pereaksi biuret
 Spektrofotometer  Larutan NaCl 0,9%
 Pipet ukur  Standar Protein
 Ball pipet  Sampel Serum
 Mikropipet
Gangguan pemeriksaan Globulin

 Sampel darah yang didapat mengalami lisis


 Sampel serum yang didapat lipemik
 Sampel serum yang didapat ikhterik
Manifestasi klinis Globulin

 Penyakit Multipel Myeloma adalah penyakit yang


tidak terlalu sulit untuk ditemukan. Tapi terkadang
terlupakan. Apabila tidak terdiagnosis dengan cepat,
Multipel Myeloma dapat mengancam nyawa.
Karena kadar globulin yang tinggi dalam darah
menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar
terutama ke otak sehingga bisa menyebabkan koma
dan kematian.
Nilai rujukan Globulin

Nilai rujukan :
Umum : 2,6 – 4,6 g/dL
PEMERIKSAAN FRAKSI PROTEIN

 Metode : Biuret
 Prinsip pemeriksaan : Ion Cu bereaksi dengan
protein dalam larutan alkali membentuk suatu
kompleks berwarna ungu. Absorbance dari
kompleks warna ini sebanding dengan konsentrasi
protein dalam sampel.
Alat dan bahan

Alat : Bahan :
 Tabung reaksi  Reagen Biuret
 Rak tabung  Reagen Standar Protein
 Mikropipet  Sampel Serum/Plasma 1 ml
 Blue tip  Aquades
 Yellow tip
 Spektrofotometer
Gangguan pemeriksaan Fraksi Protein

 Sampel darah yang didapat mengalami lisis


 Sampel serum yang didapat lipemik
 Sampel serum yang didapat ikhterik
Manifestasi klinis pada pemeriksaan
Fraksi Protein

Akibatnya pada tubuh jika kekurangan protein


1. Gangguan kognitif
2. Bengkak di bagian tubuh tertentu
3. Perlemakan hati
4. Rambut, kulit, dan kuku mudah rapuh
5. Asupan nutrisi lainnya jadi tidak seimbang
Manifestasi klinis pada pemeriksaan
Fraksi Protein

Akibat pada tubuh jika kelebihan kadar protein


1. Masalah ginjal
2. Dehidrasi
3. Mengurangi ketosis
4. Kalsium tulang terkikis
5. Asam urat
NILAI RUJUKAN

Nilai rujukan :
Dewasa : 6,0 - 8,0 g/dL
Anak – anak :
a. Prematur : 4,2 – 7,6 g/dL
b. Bayi baru lahir : 4,6 – 7,4 g/dL
c. Bayi : 6,0 – 6,7 g/dL
d. Anak : 6,2 – 8,0 g/dL

Anda mungkin juga menyukai