Anda di halaman 1dari 10

Uji silang serasi

(crossmatch)
Nama : alisya
Pengertian
Uji Silang Serasi Darah atau Crossmatch merupakan pemeriksaan utama yang
dilakukan sebelum transfusi yaitu memeriksakecocokan antara darah pasien dan
donor sehingga darah yang diberikan benar-benar cocok dan supaya darah yang
ditranfusikan benar-benar bermanfaat bagi kesembuhan pasien.Pemeriksaan
yang dilakukan sebelum transfusi bertujuan agar sel- sel darah yang
ditransfusikan dapat hidup di tubuh pasien dan tidak menimbulkan
kerusakan pada sel darah pasien
Fungsi dari uji silang antara Tahapan yang dilakukan pada uji
lain : crossmatch antara lain:
 Mengetahui ada tidaknya reaksi
antara darah donor dan pasien
 identifikasi darah pasien yang benar
sehingga menjamin kecocokan  mengecek riwayat pasien sebelumnya,
darah yang akan ditranfusikan  memeriksa golongan darah pasien,
bagi pasien.  darah donor yang sesuai golongan darah
 Mendeteksi antibodi yang tidak pasien,
diharapkan dalam serum pasien
yang dapat mengurangi umur
 pemeriksaan crossmatch,
eritrosit donor/ menghancurkan  pelabelan yang benar sebelum darah
eritrosit donor. dikeluarkan
 Cek akhir uji kecocokan
golongan darah ABO.
Crossmath menurut urgensi permintaan darah bagi seorang pasien dibagi dalam tiga kategori
yaitu crossmatch rutin, crossmatch emergency dan crossmatch persiapan operasi..
Prinsip crossmatch ada dua yaitu :
1.Mayor crossmatch, merupakan serum pasien direaksikan dengan sel donor, apabila di
dalam serum pasien terdapat antibodi yang melawan terhadap sel maka dapat merusak sel
donor tersebut (Setyati, 2010 , Yuan, 2011).
2.Minor crossmatch, merupakan serum donor direaksikan dengan sel pasien.
Pemeriksaan antibodi terhadap donor apabila sudah dilakukan maka pemeriksaan crossmatch
minor tidak perlu lagi dilakukan
Pemeriksaan Crossmatch

1.Pemeriksaan crossmatch metode tabung


Prinsip pemeriksaan crossmatch metode tabung adalah sel donor dicampur dengan serum
penerima (mayor crossmatch) dan sel penerima dicampur dengan serum donor (minor
crossmatch) dalam bovine albumin 20% akan terjadi aglutinasi atau gumpalan dan hemolisis bila
golongan darah tidak cocok. Sel dan serum kemudian diinkubasi selama 15-30 menit untuk
memberi kesempatan antibodi melekat pada permukaan sel, lalu ditambahkan serum antiglobulin
dan bila penderita mengandung antibodi dengan eritrosit donor maka terjadi gumpalan
2.Pemeriksaan crossmatch metode gel
Yves Lampiere dari Perancis menemukan metode gel dan mengembangkan metode gel
di Switzerland pada akhir 1985 sebagai metode standar sederhana yang memberikan
reaksi aglutinasi dan dapat dibaca dengan mudah. Metode gel pertama kali digunakan
untuk pemeriksaan rutin pada tahun 1988, saat ini telah digunakan lebih dari
80 negara termasuk Indonesia
Prinsip pemeriksaan crossmatch metode gel adalah penambahan suspensi sel dan serum
atau plasma dalam microtube yang berisi gel di dalam buffer berisi reagen (Anti-A, Anti-B,
Anti-D, enzim, Anti-Ig G, Anti komplement). Microtube selanjutnya diinkubasi selama 15
menit pada suhu 370C dan disentrifus.
Aglutinasi yang terbentuk akan terperangkap di atas permukaan gel. Aglutinasi tidak
terbentuk apabila eritrosit melewati pori-pori gel, dan akan mengendap di dasar microtube
Metoda gel merupakan metode untuk mendeteksi reaksi sel darah merah dengan antibodi.
Metode gel akan lebih cepat dan mempunyai akurasi tinggi dibandingkan dengan metode
tabung
Keterangan gambar :
A. 4+ : Aglutinasi sel darah merah membentuk garis di atas microtube gel.
B. 3+ : Aglutinasi sel darah merah kebanyakan berada di atas setengah dari
microtubegel.
C. 2+ :Agutinasi sel darah merah terlihat di sepanjang microtube gel.
D. 1+ : Aglutinasi sel darah merah berada di bawah setengah darimicrotube gel
E. - : Aglutinasi semua sel darah merah lolos di bagian bawah microtube gel.

Pemeriksaan crossmatch metode gel dapat dilakukan dengan metode semi otomatis dan
metode otomatis. Crossmatch metode semi otomatis adalah metode pemeriksaan
crossmatch menggunakan reagen gel, dimana tehnisi yang melakukan tahap analitik
adanya aglutinasi memberi hasil positif dan tidak adanya aglutinasi dinyatakan negatif.
Pemeriksaan crossmatch metode otomatis
Crossmatch metode otomatis adalah metode pemeriksaan crossmatch menggunakan reagen gel.
Perbedaan keduanya terletak pada dengan meminimalsir manipulasi oleh teknisi, dimana tehnisi hanya
terlibat pada tahap preparasi sampel kemudian selanjutnya mesin yang melakukan tahap analitik. Hasil
dibaca adanya aglutinasi memberi hasil positif, dan tidak adanya aglutinasi dinyatakan negatif.
Keunggulan metode otomatis :
1.Peningkatan keamanan dan keselamatan darah yang akan ditransfusikan ke pasien.
2.Mengurangi kesalahan klerikal (human error).
3.Peningkatan efisiensi dalam proses pemeriksaan.
4.Efisiensi biaya.
5.Optimalisasi keseluruhan proses dimana bank darah dapat meningkatkan pelayanan yang lebih cepat
dan lebih baik kepada pasien dan dokter.
Interpretasi Hasil Crossmatch

Anda mungkin juga menyukai