Anda di halaman 1dari 10

FIKSASI KOMPLEMEN

TUGAS KELEOMPOK 5
DISUSUN OLEH :

Muhammad Sobrun Jamil


Muhammad Tabrizi
Nanang Maulidi
Nety Oktasari
Nisa Eka N
Nur Hayati
Rifky Nur Hidayat
 PENGERTIAN FIKSASI KOMPLEMEN

Fiksasi komplemen merupakan aktivasi sistem komplemen


oleh kompleks antigen antibodi. Komplemen ini terdiri dari
sekitarr 20 protein serum yang berbeda, yang tanpa adanya
infeksi berada dalam keadaan inaktif. Akan tetapi, saat terjadi
infeksi protein yang pertama dalam rentetan protein
komplemen itu diaktifkan, sehingga memicu rentetan langkah-
langkah aktivasi dimana masing-masing komponen
mengaktifkan langkah berikutnya dalam rentetan reaksi itu.
Penyelesaian rentetan reaksi komplemen itu menyebabkan
lisisnya banyak jenis virus dan sel-sel patogen.
Efek Fiksasi Komplemen

Opsonisasi yaitu partikel antigen


diselubungi antibodi atau komponen
komplemen yang memfasilitasi Sitolisis yaitu kombinasi dari
Inflamasi yaitu produk
proses fagositosis partikel. Selain itu, faktor-faktor komplemen
komplemen berkontribusi
suatu produk protein berlekuk dari multiple mengakibatkan
cascade komplemen, C3b, juga
dalam inflamasi akut melalui
rupturnya membran plasma
berinteraksi dengan reseptor khusus aktivasi sel mast, basofil, daan
bakteri atau penyusup lain dan
pada neutrofil dan makgrofag dan trombosit darah
menyebabkan isi selular keluar.
meningkatkan, dan meningkatkan
fagositosis.
Mekanisme Fiksasi Komplemen

Jalur Klasik Jalur Alternatif Jalur Lektin

 Jalur klasik dipicu oleh antibodi yang terikat ke antigen dan dengan demikian
penting perannya dalam respons kekebalan humoral.

 Jalur alternatif dipicu oleh bahan-bahan yang secara alamiah ditemukan pada
banyak bakteri, ragu, virus, dan parasit protozoa, jalur ini tidak melibatkan
antibodi dan dengan demikian merupakan pertahanan non spesifik yang penting.

 Jalur lektin diaktifkan molekul karbohidrat (manosa) yang ada dipermukaan


antigen.
Reaksi berantai terakhir dari masing-masing ketiga jalur tersebut akan mengawali
terjadinya suatu proses pelisisan membran target atau disebut dengan Membrane-
Attack Complec (MAC).
1.Jalur Klasik

• Aktivasi komplemen jalur klasik umumnya diawali dengan pembentukan


kompleks antigen-antibodi terlarut, atau ikatan antara antibodi
terhadap antigen pada target tertentu, seperti sel bakteri (Ag).
Pembentukan ikatan Ag-Ab menginduksi perubahan konformasi dari Fc
(Fragmen crystallizable) immunoglobulin (biasanya IgM dan IgG) yang
selanjutnya memapar komponen komplemen C1, yaitu C1q. Kemudian,
C1q menempel dengan bagian Fc dari imunoglobulin (setelah antibodi
berikatan dengan antigen). Ikatan antara C1q terhadap Fc dapat
membentuk perubahan konformasi pada C1r yang mengubah C1r
menjadi enzim protease serin, C1r, yang selanjutnya mengubah C1s
menjadi enzim aktif yang serupa, C1s. Seterusnya terjadi reaksi berantai
hingga terjadi proses Membrane-Attack Complex (MAC) dan terjadilah
lisis sel target.
2. JALUR ALTERNATIF

• Jalur Alternatif dari sistem komplemen ini merupakan jalur pintas atau
shortcut.Dikatakan jalur Alternatif atau jalur pintas karena menghasilkan C5b
produk yang sama dari yang dihasilkan oleh jalur Klasik. Jalur ini dicetuskan oleh
semua bahan-bahan yang dianggap asing oleh host (contoh : bakteri gram
positif maupun gram negatif).
• Pada jalur Alternatif, C3 merupakan komplemen yang mengandung ikatan
thioester yang tidak stabil dan dapat mengalami hidrolisis spontan menjadi C3a
yang lepas dan menyebar (sebagai anafilatoksin) dan C3b. Komplemen C3b
dapat berikatan dengan antigen permukaan asing, seperti sel bakteri atau
partikel virus atau bahkan sel host itu sendiri. Ikatan antara C3b dengan faktor B
akan berperan sebagai substrat untuk enzim suatu protein serum aktif (Faktor
D). Faktor D memecah ikatan C3b dan faktor B, melepaskan fragmen kecil faktor
Bb. Seterusnya terjadi reaksi berantai hingga terjadi proses Membrane-Attack
Complex (MAC) dan terjadilah lisis sel target.
3.JALUR LEKTIN

• Jalur Lektin dan jalur Klasik hanya berbeda pada awal, yaitu pada tahap
pengenalan dan aktivasi oleh bahan asingnya (aktivator). Pada jalur Klasik
dibutuhkan antibodi untuk mengaktifkan jalur, sedangkan pada jalur Lektin
tanpa keberadaan antibodi pun mampu teraktivasi. Lektin merupakan suatu
protein yang mengenali dan berikatan secara spesifik dengan karbohirat yaitu
manosa. Beberapa istilah lain digunakan untuk jalur Lektin ini adalah jalur
Mannan – Binding Lektin (MBL).
• Jalur Lektin seperti jalur Alternatif, tidak tergantung antibodi untuk
aktivasinya, tetapi mekanismenya lebih mirip dengan jalur Klasik karena
setelah tahap aktivasi melalui aksi C4 dan C2 untuk memproduksi C5
konvertase. Jalur Lektin ini diaktifkan oleh ikatan manosa dan Lektin (MBL),
yaitu yang berasal dari residu manosa di karbohidrat atau glikoprotein pada
permukaan mikroorganisme termasuk genus strain Salmonella, Listeria, atau
juga pada spesies Cryptococcus dan Candida albicans.
PEMERIKSAAN FIKSASI KOMPLEMEN

• Uji Fiksasi Komplemen untuk penetapan antibodi


terhadap virus.
• Peralatan dan bahan yang diperlukan (cara mikro)
• Peralatan yang dipakai sama seperti untuk teknik
mikrohemaglutinasi.
• Kit reagens (Behring) terdiri atas antigen virus,
komplemen, eritrosit domba, hemolisin dan larutan
penyangga
KESIMPULAN
Fiksasi komplemen yaitu aktivasi sistem
komplemen oleh kompleks antigen-antibodi.
Komplemen terdiri dari sekitar 20 protein
serum yang berbeda, yang tanpa adanya
infeksi, berada dalam keadaan inaktif. Akan
tetapi, saat terjadi infeksi, protein yang
pertama dalam rentetan protein komplemen
itu diaktifkan, sehingga memicu rentetan
langkah-langkah aktivasi, dimana masing-
masing komponen mengaktifkan langkah
berikutnya dalam rentetan reaksi tersebut
sehinnga menyebabkan lisisnya banyak jenis
virus dan sel-sel patogen.

Anda mungkin juga menyukai