Transfusion in orthopaedic surgery

Tujuan

Bedah ortopedi adalah prosedur kompleks yang sering dilakukan terkait dengan perdarahan
dan transfusi darah perioperatif. Diberikan perbaikan dalam pembedahan teknik dan
perubahan praktik transfusi, kami bertujuan untuk menggambarkan transfusi kontemporer
praktik dalam bedah ortopedi untuk menginformasikan perencanaan perioperatif dan
persyaratan bank darah.

Metode

Kami melakukan studi cohort retrospektif pasien dewasa yang menjalani ortopedi operasi di
empat rumah sakit Kanada antara 2014 dan 2016. Kami mempelajari semua pasien yang
dirawat ke rumah sakit untuk operasi sendi nonarthroscopic, amputasi, dan operasi patah
tulang. Untuk setiap operasi dan subkelompok bedah, kami mengkarakterisasi proporsi
pasien yang menerima transfusi sel darah merah (RBC), jumlah rata-rata / median unit sel
darah merah yang ditransfusikan, dan paparan trombosit dan plasma.

Hasil

Dari 14.584 pasien yang termasuk, operasi yang paling sering dilakukan adalah artroplasti
lutut (24,8%), artroplasti pinggul (24,6%), dan operasi patah tulang pinggul (17,4%). Jumlah
dari 10,3% pasien menerima transfusi sel darah merah; proporsi pasien yang menerima RBC
transfusi bervariasi berdasarkan sub-kelompok bedah (0,0% sampai 33,1%). Lutut utama
artroplasti dan artroplasti pinggul, dua operasi yang paling umum, dikaitkan dengan di
rumah sakit frekuensi transfusi masing-masing 2,8% dan 4,5%. Terjadi transfusi sel darah
merah di 25,0% dari operasi patah tulang pinggul, terhitung jumlah terbesar RBC unit yang
ditransfusikan dalam cohort kami (38,0% dari semua unit sel darah merah yang
ditransfusikan). Trombosit dan plasma transfusi jarang terjadi.

Kesimpulan

Operasi ortopedi dikaitkan dengan tingkat transfusi yang bervariasi. Tingkat RBC transfusi
sangat tergantung pada jenis operasi. Mengidentifikasi operasi dengan yang tertinggi tingkat
transfusi, dan evaluasi lebih lanjut dari faktor-faktor yang berkontribusi terhadap transfusi
di identifikasi berisiko populasi, dapat berfungsi untuk menginformasikan perencanaan
perioperatif dan kebutuhan bank darah, dan memfasilitasi pre-emptive strategi mitigasi
transfusi.
Introduction

Transfusi darah alogenik adalah terbatas dan sumber daya yang mahal. Sekitar 700.000
merah unit sel darah (RBC) diberikan dalam Kanada setiap tahun, dan saat transfuse tingkat
telah stabil dalam beberapa tahun terakhir, yang memenuhi syarat kolam donor menurun.
Biaya global masing-masing Unit RBC diperkirakan $700 CAD, dengan biaya pemeliharaan
suplai darah Kanada sekitar $ 1 miliar CAD, setiap tahun. Meskipun transfusi dapat
menyelamatkan nyawa, mereka adalah terkait dengan transfusi alergi dan nonalergi reaksi,
infeksi, dan disregulasi imun. Transfusi juga berhubungan dengan lama tinggal pasca operasi
yang berkepanjangan dan peningkatan morbiditas, mencerminkan komorbiditas medis dan
kompleksitas bedah pada pasien yang membutuhkan transfusi.

Operasi ortopedi adalah volume tinggi, operasi kompleks yang meningkat frekuensinya
seiring dengan penuaan populasi. Dua operasi ortopedi yang paling umum dilakukan, hip
dan artroplasti lutut, dilakukan sekitar 62.000 dan 75.000 kali per tahun di Kanada. Data
yang dipublikasikan menggambarkan praktik transfusi dalam bedah ortopedi adalah
variabel. Selama dua dekade terakhir, frekuensi yang dilaporkan transfusi sel darah merah
berkisar antara 19% sampai 57% di panggul elektif dan artroplasti lutut, 54% hingga 83%
dalam revisi artroplasti pinggul, 27,28 dan 42% hingga 56% pada operasi patah tulang
pinggul. Studi yang diterbitkan sebelumnya tidak mencerminkan masa kini upaya untuk
meminimalkan transfusi perioperatif, seperti: koreksi anemia pra operasi, modifikasi
pembedahan teknik, perubahan ambang transfusi, atau penggunaan terapi farmakologis
untuk meminimalkan perdarahan, seperti, sebagai asam traneksamat. Tujuan dari penelitian
kami adalah untuk menggambarkan praktik transfusi kontemporer di ortopedi operasi untuk
menginformasikan diskusi persetujuan pasien, perioperative perencanaan, dan
pemanfaatan bank darah.