DISUSUN OLEH
NPM : 85AK17004
KELAS : A
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas dari
terima kasih kepada pihak yang telah membantu atau membimbing dalam
Penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
kemajuan ilmu pada umumnya dan kemajuan bidang pendidikan pada khususnya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
Penulis
7
BAB I
PENDAHULUAN
Demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini ditandai dengan demam,
nyeri otot dan/atau nyeri sendi, yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati,
Namun diagnosis penyakit dengue sulit ditegakkan pada beberapa hari awal
sakit karena gejala yang muncul tidak spesifik dan sulit dibedakan dengan
mendeteksi virus spesifik, sekuens genom, antibodi, dan antigen virus. Virus
dengue mempunyai dua macam protein yaitu protein struktural (E, M dan C)
dan protein nonstruktural (NS1, NS2A, NS2B, NS3, NS4A, NS4B, NS5).
Saat ini telah ada pemeriksaan terhadap antigen nonstruktural 1 (NS1) yang
dapat mendeteksi atau mendiagnosis infeksi virus dengue lebih awal, bahkan
pada hari pertama onset demam karena protein NS1 bersirkulasi dalam
8
NS1 adalah glikoprotein yang berlimpah diproduksi oleh virus saat tahap
awal infeksi yang ditemukan dalam sel-sel yang terinfeksi pada membran sel
diagnostik dengan sensitivitas yang baik pada fase akut penyakit yaitu sebesar
dengan nilai diagnostik hitung trombosit, leukosit dan antibodi IgM anti
dengue
1.3 Tujuan
9
1.4 Manfaat
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
aegypti dan Aedes albopictus. Demam berdarah DBD dulu disebut penyakit
Demam berdarah ringan menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot
dan sendi. Demam berdarah yang parah, atau juga dikenal sebagai dengue
2.2.1 Badan kecil, warna hitam dengan bintik-bintik putih Hidup di dalam
2.2.4 Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar
rumah bukan di
11
2.3 Epidemiologi
daerah subtropis dan tropis di dunia tempat vektor Aedes berada merupakan
biasanya terjadi saat musim hujan ketika suhu dan kelembaban kondusif bagi
dilaporkan di Surabaya pada tahun 1968. Sejak tahun 1968 sampai tahun
pada tahun 2009. Selain itu terjadi juga peningkatan jumlah kasus DBD, pada
tahun 1968 hanya 58 kasus menjadi 158.912 kasus pada tahun 2009 (Driyah,
dkk. 2015).
utama DBD adalah Aedes aegypti sedangkan Aedes albopictus sebagai vektor
perindukan utama Aedes aegypti adalah tempat-tempat berisi air bersih yang
12
letaknya berdekatan letaknya dengan rumah penduduk biasanya kurang dari
500 meter. Tempat perindukan dapat berupa tempayan, bak mandi, kaleng,
kelopak daun tanaman dan tempat yang berisi air lainnya (Geneva, 2005).
Nyamuk betina mengisap darah manusia pada siang hari. Pengisapan darah
dilakukan dari pagi hari sampai petang dengan dua puncak waktu yaitu
rumah, seperti pakaian. Nyamuk ini dapat hidup selama sepuluh hari di alam
(Geneva, 2005).
membutuhkan sel inang (induk) untuk dapat hidup. Di lingkungan luar, virus
Terdapat 4 tipe virus ini, yakni: DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
dominan dan penyebab demam berdarah dengan derajat yang paling berat,
13
diikuti selanjutnya oleh DEN-2. Itulah yeng menyebabkan terdapat pasien
demam berdarah dengan gejala yang sangat cepat dan berat, tetapi terdapat
juga pasien demam berdarah yang tampak segar bugar. Malah beberapa orang
tidak sadar bahwa dirinya pernah terinfeksi virus Dengue (Sudarmo SP,
2004).
aegypti atau Aedes albopictus. Virus masuk ke dalam aliran darah melalui
luka akibat gigitan nyamuk. Infeksi virus Dengue tidak dapat menular antar
SP, 2004).
Apabila nyamuk menggigit orang, air liur nyamuk tersebut masuk ke kulit
orang, virusnya masuk ke dalam kulit orang tersebut bersama air liur nyamuk.
Virus dengue setelah masuk dalam tubuh manusia, berkembang biak dalam
berlangsung 5-7 hari. Akibat infeksi ini, muncul respon imun baik humoral
mulai terbentuk, dan pada infeksi sekunder kadar antibodi yang telah ada jadi
14
sekitar demam hari ke-5, meningkat pada minggu pertama sampai dengan
ketiga, dan menghilang setelah 60-90 hari. Kinetik kadar IgG berbeda dengan
kinetik kadar antibodi IgM, oleh karena itu kinetik antibodi IgG harus
dibedakan antara infeksi primer dan sekunder. Pada infeksi primer antibodi
IgG meningkat sekitar demam hari ke-14 sedang pada infeksi sekunder
antibodi IgG meningkat pada hari kedua. Oleh karena itu diagnosa dini
yang sering dilakukan adalah uji untuk mengenali antibodi virus dengue, IgM
untuk infeksi dengue primer dan IgG untuk infeksi dengue sekunder.
serta:
15
f. Ruam
c. Perdarahan parah
16
2.8.2 Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi (terutama untuk
mengganti cairan tubuh yang terbuang akibat gejala demam tinggi dan
muntah-muntah).
benar-benar pulih.
2.9.1 Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-
gunakan produk ini pada bayi yang masih berusia di bawah dua tahun.
2.9.6 Mengenakan pakaian yang longgar yang bisa melindungi Anda dari
gigitan nyamuk.
jentik-jentiknya
17
2.10 Pemeriksaan Antigen NS1
dengue telah disarankan terutama pada fase awal sejak timbul demam.
Antigen NS1 dapat dideteksi pada fase awal penyakit sebelum antibodi
terbentuk. Antigen NS1 dapat dideteksi sejak hari pertama sejak onset
demam sampai hari ke-9. Pada fase tersebut sensitivitas pemeriksaan NS1
mendeteksi virus spesifik, sekuens genom, antibodi, dan antigen virus. NS1
18
2.11 Rapid Test NS1
Rapid test NS1 adalah suatu tes in vitro dengan teknik pengujian
menuju daerah garis tes (T) dan membentuk suatu garis yang dapat dilihat
Dengue Dx NS1 Antigen Rapid Test memiliki dua garis hasil, garis T (garis
tes) dan C (garis kontrol). Kedua garis ini tidak akan terlihat sebelum
selalu muncul jika prosedur tes dilakukan dengan benar dan reagen dalam
2.12.1 Bentuk
2.12.2 Komposisi
19
didalam serum hampir sama dengan plasma darah hanya
b. Plasma : Zat yang ada di dalam plasma tidak jauh berbeda dengan
darah.
2.12.3 Volume :
plasma darah.
20
di bagian bawah karena massanya lebih berat dan plasma
darah.
21
lamanya. Plasma dapat terbentuk lagi 2 hingga 3 hari
2.13.1 Serum yang dicelupkan pada strip harus 100µl jika kurang dari itu
2.13.3 Waktu pembacaan yang lebih atau kurang dari 15 menit sehingga
22
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Gorontalo.
3.2 Metode
Immunokromatography
Setiap test berisikan satu strip, yang telah dilapisi dengan Anti- dengue
NSI antigen capture pada daerah garis test. Anti- dengue NSI antigen-colloid
gold conjugate dan serum plasma ataupun whole blood sampel bergerak
sepanjang membran menuju daerah garis test dan membentuk satu garis yang
c. Alamat, No telp, No Hp
e. Jenis tes
23
g. No MR
h. Ruang
2. Persiapan pasien.
Pasien dalam keadaan tenang, rileks dan kooperatif dan motivasi: keram
sedikit, proses cepat dan diberi penjelasan perlu atau tidak untuk puasa.
3. Strategi Komunikasi
a. Mengucapkan salam
lengkap
pemeriksaan
f. Mengucapkan terimakasih.
4. Persiapan alat dan bahan yang digunakan pada praktikum yaitu tabung
3.5 Analitik
24
4. Keluarkan dari dalam centrifuge.
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Invalid :
garis
4.2 Pembahasan
aegypti dan Aedes albopictus. Demam berdarah DBD dulu disebut penyakit
26
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan terhadap virus dengue
ditandai dengan timbul satu garis pada control line dan pada test line tidak
dalam penegakkan diagnose fase awal sejak timbul demam. Antigen NS1
dengue sangat penting dalam diagnosis infeksi dengue. Antigen NS1 dapat
dideteksi pada fase awal penyakit sebelum antibodi terbentuk. Antigen NS1
dapat dideteksi sejak hari pertama demam sampai hari ke-9. Pada fase
setelah 15 menit hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa serum benar-
benar telah melewati garis control pada bantalan rapid sehingga hasil yang
diperoleh benar-benar valid karena hasil yang baik yaitu jika timbul garis
agar serum dapat sampai pada titik akhir bantalan yang ditandai dengan
timbulnya garis merah pada control line serta untuk mencegah adanya reaksi
lain yang timbul selain reaksi antara antibody dan antigen NS1 dengue.
dan antibodi lebih banyak dari pada plasma atau sel darah lainnya dan tidak
27
sehingga darah cepat mengalami pembekuan yang bisa membuat reaksi kimia
Serum yang baik untuk pemeriksaan yaitu tidak lisis (rusaknya sel darah
merah), tidak ikterik (kuning pekat dikarenakan bilirubin yang tinggi), tidak
ipemik (berlemak). Penularan virus dengue berasal dari air liur nyamuk Aedes
aegypti masuk ke kulit manusia. Virus masuk ke dalam aliran darah melalui
luka akibat gigitan nyamuk. Infeksi virus Dengue tidak dapat menular antar
diagnosis DBD adalah pemeriksaan darah lengkap, urine, serologi dan isolasi
virus, yang signifikan dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap, selain itu
serum yang ditetesi pada strip harus 1µl dan buffer 3 tetes jika kurang dari itu
sehingga tidak terbentuk garis pada line control, serum yang lisis, berlemak,
ikterik (kuning pekat), serta waktu pembacaan yang lebih atau kurang dari 15
28
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dalam penegakkan diagnose fase awal sejak timbul demam. Antigen NS1
dengue sangat penting dalam diagnosis infeksi dengue. Hasil yang didapat
yaitu hanya muncul garis merah pada control line dan tidak muncul garis
pada test line yang menandakan serum tidak reaktif terhadap antigen virus
ditetesi pada strip harus 1µl dan buffer 3 tetes jika kurang dari itu
sehingga tidak terbentuk garis pada line control, serum yang lisis, berlemak,
ikterik (kuning pekat), serta waktu pembacaan yang lebih atau kurang dari 15
5.2 Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
Aryati, 2004. Diagnosis Laboratorium DBD Terkini. Medical Journal Kesehatan.
Driyah. Novriani H. 2015. Gambaran Klinis dan Serologi (IgM dan IgG) di Tiga
Daerah Endemik Pontianak Medan, dan Jakarta. Diakses pada tanggal 8
April 2019.
Hardjoeno, 2010. Intepretasi klinik IgM dan IgG Virus Dengue. Surakarta: Nusa
Medika.
Hendarwanto, 2010. Dengue, Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.
Noer, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati Edisi Pertama. Editor: H. Ali
Sulaiman. Jakarta: Jayabadi.
Prayoga M.J, 2017. Hubungan Hasil Pemeriksaan Antigen Non Struktural 1 (Ns1)
Terhadap Gejala, Tanda Klinis dan Jumlah Trombosit Pada Pasien Suspek
Infeksi Dengue. Lampung: Universitas Lampung.
30
LAMPIRAN
Gambar 3. Hasil
pemeriksaan DBD
31