PENDAHULUAN
bercabang dan mempunyai dinding sel yang sebagian besar terdiri atas kitin
dan glukan, dan sebagian kecilnya terdiri dari selulosa atau kitosan. Gambaran
tersebut yang membedakan jamur dari sel hewan dan tumbuhan. Sel hewan
ditandai dengan adanya makula di kulit, skuama halus dan disertai rasa
kulit orang yang selalu mengalami kontak langsung dengan air dalam waktu
yang lama dan kurangnya kesadaran akan kebersihan diri dan lingkungan
keratin kulit dan folikelrambut manusia saat masa pubertas dan di luar masa
1
(lipid) untuk pertumbuhan in vitro dan in vivo. Secara in vitro, asam amino
pada kulit pasienyang tidak terkena panu. Jamur ini juga ditemukan di kulit
yang sehat, namun baru akan memberikan gejala bila tumbuh berlebihan.
1.4 Manfaat
2
BAB II
TINJAAUAN PUSTAKA
dari media tempat jamur tersebut tumbuh. Jamur juga dapat hidup pada sisa
tumbuhnya adalah batang kayu. Jamur yang tumbuh pada batang kayu
substansi kayu yaitu white rot dan brown rot. Jamur yang termasuk kedalam
kelompok white rot yaitu jamur yang mampu menguraikan lignin, selulosa
termasuk ke dalam brown rot adalah jamur yang hanya mampu menguraikan
3
lain). Karakteristik sel jamur yaitu pada komposisi dinding sel dan
kitin tetapi ada pula yang mengandung selulosa, glukan, maupun mannan.
Membran sel mengandung sterol. Salah satu ciri umum fungi adalah produser
2010).
dibedakan menjadi 3 macam yaitu khamir (yeast, sel ragi, uniseluler); kapang
Amanita muscaria, dan lain-lain. Thallus merupakan istilah untuk badan atau
Isolasi yeast (khamir; sel ragi) dapat dilakukan dengan berbagai metode
tergantung dari lingkungan dan substrat. Yeast dapat diisolasi dari tanah,
fermentasi, selai buah, buah kering, madu, hewan, ragi pasar, air, dan lain-
lain. Yeast merupakan grup fungi yang heterogen. Yeast merupakan fungi
4
secara seksual membentuk askospora atau basidiospora apabila kondisinya
Kebanyakan hanya satu tipe mating type yang berhasil diisolasi oleh karena
itu tidak ada askus ataupun basidia yang diproduksi (Rakhmawati, 2010).
strukturnya yaitu:
yang lain. Jamur lendir dapat tumbuh sebagai fase protoplasmik tanpa
dinding sel, sering memangsa bakteri dan partikel makanan lain dengan
2010).
5
kedudukan Oomycota dalam sistem klasifikasi. Kelompok ini berkerabat
2017).
a) Saprofit
tumbuhan dan hewan yang kompleks menjadi bahan yang lebih sederhana.
6
b) Parasit
hidup yang disebut inang. Fungi semacam itu dapat bersifat parasit obligat
yaitu parasit sebenarnya dan parasit fakultatif yaitu organisme yang mula-
c) Simbion
2.5 Definisi
makula di kulit, skuama halus, disertai rasa gatal. Infeksi jamur superfisialis
Apakah ia itu anak kecil, orang muda atau orang tua. Panu, atau biasa
2.6 Etiologi
merupakan jamur lipofilik yang normalnya hidup di keratin kulit dan folikel
7
Alasan mengapa organisme ini menyebabkan panu, pada beberapa orang
sementara tetap sebagai flora normal pada beberapa orang lainnya, belumlah
2.7 Patofisiologi
normal, M furfur dapat juga menjadi patogen yang oportunistik. Organisme ini
penyakit kulit yang tidak berbahaya (benign skin disease) yang menyebabkan
versikolor, (versi berarti beberapa) kondisi yang ada dapat memicu terjadinya
perubahan warna (discoloration) pada kulit, berkisar dari putih menjadi merah
menjadi coklat. Keadaan ini tidak menular karena patogen jamur kausatif
oksidasi beberapa asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids) pada lemak
8
dari pembentukan pigmen melanocyte. Pada kasus panu dengan makula
menempel pada kulit dalam waktu yang lama akan enzimatis asam lemak
Meskipun demikian, panu juga tidak menolak untuk tumbuh di daerah muka
dan anggota tubuh yang terbuka. Sedangkan menurut ukurannya, panu bisa
2. Di atas lesi terdapat sisik halus. Bentuk lesi tidak teratur, dapat berbatas
9
penderita. Penyakit ini sering di lihat pada remaja, walaupun anak-anak
dan orang dewasa tua tidak luput dari infeksi. Menurut BURKE (1961)
2.9 Komplikasi
halus yang akan menghilang dan meninggalkan area yang depigmentasi. Lebih
sering ditemukan pada anak-anak dengan lokasi lesi 50-60% pada muka,
terutama di sekitar mulut, dagu, pipi serta dahi. Lesi umumnya menetap dan
dibatasi oleh infiltrat yang berjumlah satu atau beberapa dengan distribusio
sampai anestesi. Yang penting ditanyakan adalah adanya riwayat kontak erat
Pemeriksaan Histologis :
yang penting.
10
2.11 Penatalaksanaan
1. Obat Topikal
bentuk losion atau bentuk sampo dipakai 2-3 kali seminggu. Obat
dioleskan sehari 2 kali sehabis mandi selama 2 minggu, tetapi obat ini
2. Obat Sistemik
selama 10 hari.
11
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukan pemeriksaan ini yaitu untuk melihat bentuk
langsung.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
berhubungan dengan infeksi jamur (Panu), larutan KOH 20%, larutan eosin,
tabung reaksi, rak tabung, pipet tetes, kaca objek, cover glass, mikroskop,
cawan petri.
3.4 Analitik
langsung yaitu siapkan alat yang akan digunakan. Kulit dibersihkan yang
akan dikerok dengan kapas alkohol 70%, Sampel diletakan secukupnya pada
lidi, kemudian diamkan selama 30 menit didalam cawan petri yang telah
berisi tisu yang dibasahi dengan air. Setelah sampel larut, tambahkan eosin
12
sebanyak 1 tetes. Tutup menggunakan deck glass, dan lakukan pembacaan
bergelombang.
13
BAB IV
4.1 Hasil
14
Gambar Hasil jamur pada kulit Gambar Pembanding
No Keterangan
(panu) jamur pada kulit (panu)
Hasil yang di
dapatkan hifa
tidak bersepta
dan spora bulat
sedangkan
1 pembanding
dengan bentuk
bersepta yang
pendek serta
memiliki ujung
yang bulat.
a. hifa b. spora
Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Jamur Pada Kulit Secara Mikroskopik
(Sumber : Data Primer, 2019)
4.2 Pembahasan
makula di kulit, skuama halus, disertai rasa gatal. Infeksi jamur superfisialis
stratum korneum dari epidermis. Penyakit kulit panu disebabkan oleh jamur.
Biasanya diderita oleh seseorang yang sudah mulai banyak beraktifitas dan
mengeluarkan keringat. Apakah ia itu anak kecil, orang muda atau orang tua.
sementara tetap sebagai flora normal pada beberapa orang lainnya, belumlah
15
organisme yang lipofilik, Malassezia furfur memerlukan lemak (lipid) untuk
Tinea versikolor timbul ketika fungi Malassezia furfur yang secara normal
mengkoloni kulit berubah dari bentuk yeast menjadi bentuk miselia yang
kulit berkeringat, jamur ini akan membuat kulit menjadi berubah warna.
Penyakit ini dapat menyerang semua umur baik laki-laki maupun perempuan.
Penyakit ini termasuk penyakit menular, karena jamur bisa berpindah dari
bagian yang satu ke bagian yang lain. Terutama dari rambut ke kulit di
oksidasi beberapa asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids) pada lemak
16
normal, M furfur dapat juga menjadi patogen yang oportunistik. Organisme ini
penyakit kulit yang tidak berbahaya (benign skin disease) yang menyebabkan
versikolor, (versi berarti beberapa) kondisi yang ada dapat memicu terjadinya
perubahan warna (discoloration) pada kulit, berkisar dari putih menjadi merah
menjadi coklat. Keadaan ini tidak menular karena patogen jamur kausatif
oksidasi beberapa asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids) pada lemak
menempel pada kulit dalam waktu yang lama akan enzimatis asam lemak pada
17
lemak di permukaan kulit, menghambat tyrosinase pada melanosit epidermis
Menurut lokasi tumbuhnya, panu sangat menyukai bagian bagian tubuh yang
demikian, panu juga tidak menolak untuk tumbuh di daerah muka dan anggota
kurang dari 1 milimeter sampai dengan lebih dari 1 sentimeter (Djuanda dan
Adhi, 2007).
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan jamur pada panu dengan
metode isolasi. Tata cara pemeriksaan panu yaitu pertama sampel panu
memadat sebanyak 1 ml dan diinkubasi selama 5-7 hari. Fungsi dari inkubasi
praktikum pemeriksaan jamur pada kulit metode isolasi yang telah dilakukan
didapatkan hasil isolasi jamur pada kulit (panu) di media PDA yaitu warna
yang khas pada koloni krem kekuningan hingga kecoklatan, dan hasil
pemeriksaan jamur pada kulit secara mikroskopik yaitu didapatkan hifa tidak
bersepta dan spora bulat sedangkan pembanding dengan bentuk bersepta yang
pendek serta memiliki ujung yang bulat, hal ini menandakan hasil
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kulit(panu) dengan isolasi dengan ciri-ciri koloni jamur yaitu warna koloni
bagian atas putih dan warna bagian bawah putih kekuningan, diameter 8 cm,
yang tidak bersekat serta ditemukan adanya spora. Hifa pada jamur yang
jaringan substrat.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya dilakukan uji kualitas
19
DAFTAR PUSTAKA
Apriyani Dan Marwiyah, 2014. Pengaruh Nanas (Ananas Comosus) Terhadap
Rambut Berketombe (Dandruff) Pada Mahasiswa Pendidikan Tata
Kecantikan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Journal of Beauty and Beauty
Health Education vol 3 nomor 1.
Ariyani, Sri Sinto Dewi, Ratih Haribi, 2019. Daya Hambat Sampo Anti Ketombe
Terhadap Pertumbuhan C. Albicans Pentyebab Ketombe. Jurnal
Kesehatan Vol.2, No. 2
Budimulja, U. 2003. Ilmu penyakit Kulit dan kelamin, edisi ketiga : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.
Djuanda, adhi. 2007 Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Djuanda, adhi. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 2007. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Kusnadi, 2017. Jamur . Buku Saku Biologi Fpmipa. Jurusan Pendidikan Biologi.
20
LAMPIRAN
21