Disusun Oleh
M. Mackvey Yaisyeu Elfahmi (E13.2018.00048)
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan
suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Pengertian mikologi fungi secara umum?
2. Bagaimana struktur tubuh jamur/fungi?
3. Bagaimana cara hidup dan habitat fungi?
4. Reproduksi apa saja jamur/fungi?
5. Klasifikasi dari fungi dan peranannya?
6. Apa Peranan Fungi dalam Kehidupan Manusia?
7. Sebutkan jamur penyebab penyakit pada manusia?
C. Tujuan
Beberapa tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini antara lain sebagai
berikut:
Fungi (diambil dari Bahasa latin Fungus yang berarti jamur) merupakan
suatu kelompok besar organisme eukaryota yang termasuk juga kedalamnya
seperti mikroorganisme yaitu kapang dan khamir,dalam taksonomi,fungi di
klasifikasikan kedalam kingdom,karena memiliki ciri ciri yang berbeda dari
hewan maupun tumbuhan, fungi atau cendawan adalah organism heterotrof .
Mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup
dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut safrofit. Safrofit
menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan kompleks, menguraikannya
menjadi zat-zat kmia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan ke
dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka dapat
sangat menguntungan kita bilamana membusukkan kayu, tekstil, makanan dan
bahan-bahan lain. Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang
membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya
multiseluler (bersel banyak).
Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara
makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya. Diperkirakan
terdapat lebih dari 1,5 hingga 5 juta spesies fungi diseluruh dunia,fungi
pertama kali muncul di bumi pada masa Devonian,sekitar 400 juta tahun yang
lalu.Ilmu biologi yang mempelajari jamur disebut sebagai mikologi.
B. Morfologi Fungi
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu
sel, misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah
besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh
jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk
jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu
menjadi tubuh buah. Pada umumnya sel khamir lebih besar daripada
kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tidak sebesar bakteri yang
terbesar. Khamir sangat beragam ukuranya, berkisar antara 1 sampai 5 µm
lebar dan panjangnya dari 5 sampai 30 µm atau lebih. Biasanya berbentuk
telur, tetapi beberapa ada yang memanjang atau berbentuk bola. Setiap spesies
mempunyai bentuk yang khas. Tubuh atau talus, pada dasarnya memiliki dua
bagian : miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium
merupakan kumpulan beberapa filament yang dinamakan hifa. Setiap hifa
lebarnya 5 sampai 10µm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya
berdiameter 1 µm.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding
berbentuk pipa.Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma
hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa
dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang
cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang
mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa
senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-
kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang
bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang
merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus
jaringan substrat.
Ada tiga macam morfologi hifa, yaitu :
1. Aseptat atau senosit. Hifa seperti ini tidak mempunyai dinding sekat
atau septum.
2. Septet dengan sel-sel uninukleat. Sekat membagi hifa menjadi ruang-
ruang atau sel-sel berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat
pori ditengah-tengah yang memungkinkan perpindahan nucleus atau
sitoplasma dari satu ruang ke ruang lain. Sungguhpun setiap ruang
suatu hifa yang bersekat tidak terbatasi oleh suatu membrane
sebagaimana halnya pada sel yang khas.
3. Septet dengan sel-sel multinukleat.Septum membagi hifa menjadi sel-
sel dengan lebih dari satu nucleus dalam setiap ruang.
Miselium dapat vegetatif (somatic) atau reproduktif. Beberapa hifa dari
miselium somatic menembus ke dalam medium untuk mendapatkan zat
makanan. Miselium reproduksi bertanggung jawab untuk pembentukan spora
dan biasanya tumbuh meluar ke udara dari mideum.
1) Parasit obligat
Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada
inangnya,sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya,
Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita
AIDS).
2) Parasit fakultatif
Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan
inang yang, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
3) Saprofit
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik
yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang
telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana
sehinggamudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang oleh
inangnya.
Spora aseksual dan seksual dapat dikitari oleh struktur pelindung yang sangat
terorganisasi yang disebut tubuh buah. Tubuh buah aseksual diantaranya ialah
aservulus dan piknidium. Tubuh buah seksual yang umum disebut peritesium
dan apotesium.
E. Klasfikasi Fungi
2. Oomycotina
Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang
dan mengandung banyak inti. Reproduksi :
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di
darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
a) Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air
b) Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
3. Ascomycotina
Anggota kelas ini dicirikan oleh pembentukan askus yang merupakan
tempat dihasilkannya askospora. Beberapa askomiset membentuk
tubuh buah yang melingdungi askus bersama askospors.kebanyakan
dari spesies ini hidup saprofit. Secara aseksual ascomycotina ini
memperbanyak diri dengan pembelahan biner melintang dan bertunas.
Organism ini dapat hidup sebagai saprofit pada selaput-selaput lender
pada kebanyakan orang tanpa menyebabkan penyakit. Namun
demikian, apabila inangnya lemah karena suatu penyakit akan
menyababkan infeksi.
Contoh spesies:
a) Sacharomyces cerevisae:sehari-hari dikenal sebagai ragi.
berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol. Mampu
mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses
fermentasi.
b) Neurospora sitophila: jamur oncom.
c) Peniciliium nojajum dan Penicillium chrysogenum penghasil
antibiotika penisilin.
d) Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti berguna
untuk mengharumkan keju.
e) Aspergillus oryzae untuk membuat sake dan kecap
f) Aspergillus wentii untuk membuat kecap
g) Aspergillus flavus menghasilkan racun aflatoksin hidup pada
biji-bijian, flatoksin salah satu penyebab kanker hati.
h) Claviceps purpurea hidup sebagai parasit padabakal buah
Gramineae.
4. Basidiomycotina
Basidiomycotina dicirikan oleh adanya basidispora yang terbentuk di
luar pada ujung atau sisi basidium. Basidiomycotina yang banyak
dikenal meliputi jamur, jamur papan pada pepohonan, dan jamur karat
serta jamur gosong. Basidiokraf yang mengandung basidia bersama
basidiosporanya. Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa
basidium sebagaibadan penghasil spora. Kebanyalcan anggota spesies
berukuran makroskopik.
Contoh spesies:
a) Volvariella volvacea :jamur merang, dapat dimakan dan sudah
dibudidayakan
b) Auricularia polytricha : jamur kuping, dapat dimakan dan sudah
dibudidayakan
c) Exobasidium vexans : parasit pada pohon teh penyebab penyakit
cacar daun teh atau blister blight.
d) Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun,
habitat di daerah subtropics
e) Ustilago maydis :jamur api, parasit pada jagung.
f) Puccinia graminis :jamur karat, parasit pada gandum
5. Deutromycotina
Kelas ini meliputi jamur yang tingkat reproduksinya seksualnya belum
ditemukan. Sebagian besar jamur yang patogenik pada manusia adalah
deuteromycotina. Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak
sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui
dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
Mereka seringkali membentuk spora aseksual beberapa macam di
spesies yang sama, sehingga dapat membantu dalam
mengidentifikasikannya di laboratorium. Disamping fase saprofitik
yang berbentuk miselium, banyak di antaranya mempunyai fase
parasitic.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya
dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan
generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora
sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh
jamur dari golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum
penyebab penyakit kaki atlit, Microsporum sp., Trichophyton sp.
penyebab penyakit kurap.
Blastomyces Blastomycosis
dermatitidis dan (mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera,
4.
Blastomyces tulang dan sistem saraf)
brasieliensis
Gandjar, Indrawati, dkk..2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
https://www.academia.edu/12045145/Makalah_Penyakit_yang_disebabkan_oleh_ja
mur.