Marita Kaniawati
SISTEM KOMPLEMEN
DEFINISI
Merupakan suatu sistem terdiri dari berbagai protein yang beredar dalam aliran
darah, maupun terikat membran sel yang berperan penting dalam pertahanan tubuh
terhadap mikroba, serta kerusakan jaringan yang diperantarai oleh antibodi*
SISTEM KOMPLEMEN
Ini menunjukkan
Opsonins
C3a
1. Protein C1 Inhibitor
Tugasnya mengatur aktivitas C1 komplek. Bila C1
terikat pada komplek Ag – Ab., maka C1 InH
dilepaskan dari C1 komplek aktivasi komplemen
jalur klasik berjalan terus sesuai yang dikehendaki
REGULASI JALUR KLASIK
2. Regulator C3 Convertase
Dapat melalui 2 jalur :
a. Inhibisi terbentuknya convertase dengan cara
inaktivasi protein yang membentuknya.
Terjadinya hambatan pembentukan C3 convertase
oleh Faktor I (plasma enzim) dengan ko-factor
Membrane Co-factor protein (MCP)
REGULASI JALUR KLASIK
Marita Kaniawati
SITOKIN
• Sitokin (sito= sel ; kinos= pergerakan) adalah
suatu molekul signaling yg digunakan untuk
komunikasi sel.
• Sitokin adalah peptida, protein atau glikoprotein
yg diproduksi sebagai respon terhadap
mikroba /Ag lain yg memperantarai & mengatur
sistem immun.
• Sitokin memperantarai reaksi inflamasi dan
berperan sebagai stimulator hematopoiesis
DEFINISI
• Sitokin adalah senyawa protein, dengan BM
kira-kira 8-80 kDa, yang merupakan mediator
larut fase efektor imun natural dan adaptif.
• Nama dari Sitokin bermacam-macam tergantung
dari tempat produksinya dan perannya.
- Monokin, merupakan produk dari fagosit mononuklear
- Limfokin, merupakan produk dari limfosit
- Interleukin (IL), berkaitan dengan perannya antar
sel leukosit
- Lain-lain : Interferon (IFN), growth factors (CSF), TNF, kemokin
SITOKIN
• Aksi Sitokin adalah
- autocrine : bekerja pada sel yang
memproduksi dirinya
- paracrine, bekerja pada sel tetangga
- endocrine, difusi ke bagian tubuh lain
melalui aliran darah
SITOKIN
• Sitokin yg berikatan dengan Antibodi
memiliki efek imun lebih kuat daripada sitokin
sendiri.
1. Pleiotropism
Satu sitokin memiliki beberapa efek pada sel
yang berbeda.
Contoh peran IL-4 pada :
- Sel B Produksi Ig E
- CD4 Sel T Diferensiasi TH2
- Makrofag Inhibisi
SIFAT SITOKIN
2.Redundancy
Beberapa jenis sitokin mempunyai efek
yang sama (overlapping).
Contoh : IL-2, IL-4, IL-5 memiliki efek
yg sama pada sel Limfosit B untuk
keperluan Proliferasi.
SIFAT SITOKIN
3. Sinergy
2 atau lebih jenis sitokin secara sinergis
memiliki efek yang lebih besar daripada
penjumlahan efek yg dimiliki keduanya.
Contoh : a = 1, b = 2
Sinergi : a + b > 3
IFN dan TNF meningkatkan ekspresi MHC
kelas I pada sejumlah sel.
SIFAT SITOKIN
4. Antagonisme
Satu sitokin mempunyai efek berlawanan dengan
sitokin yang lain.
Contoh :
IFN Meningkatkan aktivasi Makrofag
IL-4 Menghambat aktivasi Makrofag
SITOKIN
• Sitokin diklasifikasikan berdasarkan fungsinya,
sel yang mensekresi atau target aksinya
• Klasifikasi dari Sitokin :
-Lymphokine (sitokin yang dibuat oleh limfosit),
-Monokine (sitokin yang dibuat oleh monosit),
-Chemokine (sitokin dengan aktivitas kemotaktik)
-Interleukin (sitokin yang dibuat oleh satu leukosit &
bekerja pada leukosit lain).
FUNGSI UMUM SITOKIN
1. Mediator dan regulator imunitas natural : TNF, IL-1,
kemokin, IL-10, IFN gamma
2. Mediator dan regulator imunitas spesifik :
IL-2, IL-4, IL-5, IL-10, IFN gamma
3. Stimulator hematopoiesis : IL-3, Coloni
Stimulating Factors (CSFs)
Marita Kaniawati
RESPON IMUN
BENDA ASING
NON-SPESIFIK SPESIFIK
(natural/innate) (Acquired/Adaptif)
-Humoral:
-Antibodi/Imunoglobulin
-Molekul protein
A. Patogen Ekstraselular
AKTIVASI
KOMPLEMEN
B. Patogen Intraselular
Karena antibodi tidak masuk ke dalam sel host, mereka
tidak efektif untuk patogen intrasel.
1. Cytotoxic T lymphocytes
Sel T sitolitik atau sitotoksik (CTL)
merupakan subset limfosit T yang
mengekspresikan CD8.
Sel T helper/CD4
Makrofag
• Sel monosit makrofag
• Sel B: IgG
IgM
Sel plasma IgE
IgA
IgD
Humoral immune response
1. Limfosit B mengenali antigen
spesifik
– Berproliferasi dan
berdiferensiasi menjadi
antibody-secreting plasma
cells
2. Antibodi akan berikatan dengan
antigen spesifik (microba);
menghancurkan mikroba dengan
mekanisme spesifik
3. Beberapa limfosit B berubah
menjadi resting state - memory
cells
Antibodi (immunoglobulin)