Anda di halaman 1dari 41

KOMPLEMEN DAN

MEDIATOR
apt. Ni Putu Desy Ratna Wulan Dari, S.Farm., M.Farm
Outline
1. Definisi
2. Macam – Macam Mediator
3. Macam – Macam Reseptor
4. Aktivasi Komplemen
5. Reaksi Biologik
Definisi
•Sistem komplemen merupakan salah satu sistem pertahanan tubuh yang
terdiri dari protein yang diproduksi dalam hati dan berada dalam peredaran
darah/ serum
•Komplemen membunuh mikroorganisme melalui 3 jalan yaitu :
1. Opsonisasi
2. Inflamasi
3. Sitolisis
•Disintesis : liver macrophages, hepatosit and intestinal epithelia
Macam – Macam Mediator
•Protein komplemen berinteraksi dengan komponen seluler
atau humoral (antibodi, limfosit, makrofag teraktifasi,
dendritic cells)
•Bersirkulasi di plasma darah dalam bentuk inaktif 
zymogens (enzymes that must be modified in order to be
active)  Sistem pertahanan tubuh baik spesifik maupun
non spesifik
•Aktivasi merupakan reaksi cascade  reaksi satu berikatan
dengan reaksi selanjutnya
Macam – Macam Mediator
•Ada 9 komponen dasar komplemen yaitu C1 – C9
•Bila komponen tersebut diaktifkan, dipecah menjadi
bagian – bagian yang besar dan kecil (C3a, C4a, dst).
•Komplemen yang aktif  sejumlah molekul efektor yg
memiliki efek biologik yang akhirnya menyebabkan :
Phagocytosis, MAC (Membrane-Attack Complex)
Macam – Macam Mediator
oSistem komplemen terdiri atas sejumlah protein serum yang tidak
tahan panas.
oKomponen komplemen biasanya ditemukan dalam bentuk
prekursor inaktif larut yang bila diaktifkan, menghasilkan komponen
komplemen yang dapat bekerja sebagai enzim, mengikat beberapa
molekul komponen berikutnya dan menimbulkan reaksi beruntun
berupa kaskade.
Macam – Macam Mediator
oAktivasi komplemen sejumlah molekul efektor yang mempunyai efek biologik
dan peran dasar pada :
•Lisis sel, bakteri, dan virus
•Opsonisasi yang meningkatkan fagositosis partikel antigen
•Mengikat reseptor komplemen spesifik pada sel sistem imun sehingga memacu
fungsi sel spesifik, inflamasi dan sekresi molekul imunoregulatori
•Menyingkirkan kompleks imun dari sirkulasi dan mengendapkannya di limpa dan
hati. Contohnya pada pen derita LES yang memproduksi sejumlah besar
kompleks imun yang menunjuk kan kerusakan jaringan.
Berbagai Efek Sistem Komplemen
Reseptor
Komponen Komplemen
•Terdiri dari serangkaian kompleks protein (C1-C9)
•Merupakan sistem enzimatik  ada yg bertindak sebagai enzim dan substrat
•Komplemen sebagai enzim diaktifkan terlebih dulu
•Aktivasi dapat terjadi melalui 3 jalur, yang masing masing memiliki komponen
berikut :
1. Komponen Aktivator
2. Komponen Komplemen
3. Komponen Regulator
4. Komponen Reseptor Komplemen
Komponen Komplemen
Komponen aktivator
1. Jalur Klasik :
Aktivator : semua bahan yang bersifat imunogenik, antibodi, IgM dan
sebagian IgG
2. Jalur Alternatif
Aktivator : tripsin, Liposakarida pd permukaan patogen, polisakarida pd
perm. Sel hewan atau tumbuhan (nonpatogen)
3. Jalur Lektin
Aktivator : molekul yang terdapat pada permukaan patogen
Komponen Komplemen
Komplemen yang terlibat
1. Jalur klasik : C1 sampai C9
2. Jalur Alternatif (properdin) : komponen C3, faktor
B, properdin, faktor D
3. Jalur Lektin : MBL, MASP1, MASP2, C4, C2
Komponen Komplemen
Komponen regulator
•Komplemen teraktivasi  menempel pada molekul permukaan
Patogen  terikat pada tubuh mikroba atau antigen merugikan
(normal),
•Namun terkadang terjadi penyimpangan yaitu penempelan
komplemen teraktivasi pada protein sel host
•Berhubungan dengan permukaan sel host  melindungi sel
host dari aktivasi komplemen yang menyimpang
Komponen Komplemen
Komponen reseptor
•Reseptor berfungsi utk mengenali komplemen pada
permukaan sel sasaran.
•Terdapat 5 jenis reseptor yg sudah dikenali  CR1
yang mengenali C3b
Komponen Komplemen
Protein regulator sistem komplemen jalur klasik dan alternatif
Nama (Simbol) Peran dalam pengaturan dari aktivasi komplemen
CI inhibitor (CIINH) Mengikat CIr, CIs aktif, memindahkannya dari CIq
C4 binding protein (C4BP) Mengikat C4b, memindahkan C2b, co faktor untuk pembelahan C4b oleh I

Complement reseptor I (CRI) Mengikat C4b, memindahkan C2b atau C3b, Memindahkan Bb, co faktor untuk
I
Faktor H (H) Mengikat C3b, memindahkan Bb, co faktor untuk I
Faktor I (I) Merupakan protease serine yang membelah C3b dan C4b, dibantu oleh H,
MCP, C4BP atau CrI
Decay accelerating factor Protein membran yang memindahkan Bb dari C3b dan C2b dari C4b
(DAF)
Membrane co factor protein Protein membran yang mendorong inaktivasi C3b dan C4b oleh I
(MCP)
CD59 (protein) Mencegah pembentukan MAC pada sel sel homolog; banyak ditemukan secara
luas pada membran
Kerja Sistem Komplemen
Kerja sistem komplemen adalah proses “cascade”, yaitu suatu proses bila
satu reaksi memicu reaksi lainnya dan reaksi lain memicu reaksi lain
berikutnya begitu terus menerus.
Tipe reaksi tersebut tumbuh secara berkelipatan dan dalam tempo yg
cepat
Protein komplemen sering ditandai dengan huruf besar C dan tidak aktif
sampai dipecah menjadi produk. Contoh: C1 Ketika produk dipecah dan
menjadi aktif. Produk aktif biasanya ditandai dengan huruf kecil a atau b.
Contoh: C1a dan C1b.
Aktivasi Komplemen
•Diaktifkan melalui 2 jalur, jalur klasik dan jalur alternatif. Saat ini
diketahui juga jalur lektin.
1. Jalur klasik  diaktifkan oleh kompleks imun
2. Jalur alternatif  diawali oleh pengenalan permukaan sel asing
3. Jalur lektin  diawali dengan pengenalan manosa dari
karbohidrat membrane pathogen oleh lektin
Aktivasi Komplemen
Aktivasi Komplemen
1. Jalur Klasik
Penggunaan istilah klasik berdasarkan penemuannya yang pertama kali,
meskipun aktivasi jalur klasik terjadi sesudah jalur lainnya. Aktivasi komplemen
melalui jalur klasik dimulai dengan dibentuknya kompleks antigen-antibodi larut
atau dengan ikatan antibodi dan antigen pada sasaran yang cocok, seperti sel
bakteri.
Aktivasi jalur klasik dimulai dengan C1 yang dicetuskan oleh kompleks imun
antibodi dan antigen
Aktivasi Komplemen
 IgM yang memiliki lima Fc mudah diikat oleh C1.
Meskipun C1 tidak mempunyai sifat enzim, namun setelah berikatan dengan Fc, dapat
mengaktifkan C4 dan C2 yang selanjutnya mengaktifkan C3.
IgM dan IgGI, IgG2, IgG3 yang membentuk kompleks imun dengan anti gen, dapat
mengaktifkan komplemen melalui jalur klasik.
Jalur klasik melibatkan 9 komplemen protein utama yaitu CI-C9. Selama aktivasi, protein-
protein tersebut diaktifkan secara berurutan. Produk yang dihasilkan menjadi katalisator
dalam reaksi berikutnya. Jadi stimulus kecil dapat menimbulkan reaksi aktivasi komplemen
berurutan.
Lipid A dari endotoksin, protease, kristal urat, polinukleotide, membran virus tertentu dan
CRP dapat mengaktifkan komplemen melalui jalur klasik.
Aktivasi Komplemen
Aktivasi Komplemen
2. Jalur Alternatif
Aktivasi jalur alternatif memproduksi produk aktif seperti halnya dengan jalur klasik, tetapi untuk
awal reaksi tidak di perlukan kompleks antigen-antibodi.
Jalur alternatif tidak terjadi melalui tiga reaksi pertama yang terdapat pada jalur klasik (C1, C4 dan
C2).
Aktivasi jalur alternatif dimulai dengan C3 yang merupakan molekul yang tidak stabil dan terus
menerus ada dalam aktivasi spontan derajat rendah dan klinis yang tidak berarti.
Aktivasi spontan C3 diduga terjadi pada permukaan sel, meskipun sel normal mengekspresikan
inhibitor permukaan yang mencegah aktivasi C3
Aktivasi Komplemen
 Bakteri (endotoksin), jamur, virus, parasit, kontras (pada
pemeriksaan radio logi), agregat IgA (IgAI, IgA2), IgG4, dan faktor
nefritik dapat mengaktifkan komplemen melalui jalur alternatif.
Protein tertentu dan lipopolisakarida dapat mengaktifkan
komplemen melalui jalur klasik dan alternatif
Aktivasi Komplemen
3. Jalur Lektin
Lektin adalah protein larut yang mengenal dan mengikat residu manosa dari
hidrat arang yang merupakan bagian dinding sel mikroba.
Oleh karena itu jalur lektin disebut jalur MBL atau jalur ikatan manan.
Lektin adalah golongan famili kolektin, yang merupakan protein fase akut dan
kadarnya meningkat pada respons inflamasi.
Aktivasi jalur lektin diawali oleh terjadinya ikatan antara poli sakarida mikroba
dengan lektin dalam sirkulasi. Seperti halnya dengan C1q.
MBL mengaktifkan kompleks enzim Clr-Cls atau serin esterase yang lain yang di
sebut mannose binding protein-associated serine-esterase. Sesudah itu, semua
tahap jalur lektin adalah sama dengan jalur klasik melalui C4.
Aktivasi Komplemen
Aktivasi Komplemen
Jalur klasik Jalur alternatif
Ag-Ab Perlekatan pada
Kompleks Permukaan Ag
(spesifik) (non spesifik)

Aktivasi
komplemen

Opsonisasi Rekruitmen Membunuh agen


Agen patogen Sel radang Patogen
(Ag) (inflamasi) (sitolysis)
Reaksi Biologik
Aktivasi komplemen menghasilkan efek biologikal sehingga
berfingsi sbg :
1.Lisis
2.Opsonisasi
3.Mengaktifkan respon inflamasi
4.Clearance kompleks imun
Reaksi Biologik
Reaksi Biologik
1. Lisis
•Aktivitas komplemen yg terjadi dipermukaan sel bakteri 
membentuk MAC  lisis osmotik sel bakteri
•Jalur aktivasi alternatif dan lektin
•Sistem imun non spesifik  tidak memerlukan adanya
AgAb
•Umumnya melisiskan bakteri gram negatif  memiliki
lapisan peptidoglikan yang tipis  mudah mengalami MAC
Reaksi Biologik
2. Opsonisasi
Opsonin merupakan molekul yang dapat diikat oleh
bakteri (antigen) dan oleh reseptornya pada sel fagosit
 memudahkan fagositosis
Contoh lain opsonin : IgG, CRP
Pada respon imun primer : fagosit tidak memiliki
reseptor Fc pd IgM  aktivasi komplemen
Reaksi Biologik
Reaksi Biologik
Inflamasi
• Sebagai langkah pertama untuk menghancurkan benda asing dan
mikroorganisme serta membersihkan jaringan yang rusak, tubuh
mengerahkan elemen-elemen sistem imun ke tempat benda asing
dan mikroorganisme yang masuk tubuh atau jaringan yang rusak
tersebut.
•Fagositosis merupakan komponen penting pada inflamasi
Reaksi Biologik
Inflamasi
•Dalam proses inflamasi ada 3 hal yang terjadi yaitu :
1. Peningkatan pasokan darah ke tempa benda asing, mikroorganisme atau jaringan yang rusak
2. Peningkatan permeabilitas kapiler yang ditimbulkan oleh pengerutan sel endotel yang
memungkinkan molekul yang lebih besar sepeni antibody
3. Fagosit bergerak ke luar pembuluh darah menuju ke tempat benda asing (diapedesis),
mikroorganisme atau jaringan yang rusak. Selanjutnya leukosit, terutama fagosit
polimorfonuklear dan monosit dikerahkan dari sirkulasi ke tempat benda asing,
mikroorganisme atau jaringan yang rusak.
Reaksi Biologik
Inflamasi
•Peningkatan permeabilitas vaskular yang lokal terjadi atas pengaruh
anafilatoksin (C3a, C4a, C5a).
•Aktivasi kom plemen C3 dan CS menghasilkan fragmen kecil C3a dan C5a yang
merupakan anafilatoksin yang dapat memacu degranulasi sel mast dan atau
basofil melepas histamin.
•Histamin yang dilepas sel mast atas pengaruh komplemen, meningkatkan
permeabilitas vaskular dan kontraksi otot polos dan memberikan jalan untuk
migrasi sel-sel leukosit dan keluarnya plasma yang mengandung banyak
antibodi, opsonin dan komplemen ke jaringan
Inflamasi
Inflamasi
Reaksi Biologik
Eliminasi kompleks imun
•Terjadinya kompleks AgAb  mengendapkan reseptor komplemen di
permukaan kompleks AgAb
•Jika kompleks AgAb tersebut tidak disingkirkan  inflamasi dan penyakit
autoimun
•Aktivasi sejumlah komplemen (C3b)  melarutkan kompleks tersebut
•C3b, AgAb selanjutnya diikat reseptor CR1R di eritrosit  hati dan limpa
untukk dihancurkan
Reaksi Biologik
Komponen Komplemen dan Fungsinya

Anda mungkin juga menyukai