(SISTEM KOMPLEMEN)
NAMA KELOMPOK 2 :
Sebagian dari komponen protein komplemen diberi nama dengan huruf C: Clq, Clr, CIs,
C2, C3, C4, C5, C6, C7, C8 dan C9 berurutan sesuai dengan urutan penemuan unit
tersebut, bukan menurut cara kerjanya.
Unsur pokok sistem komplemen diwujudkan oleh sekumpulan komponen protein yang
terdapat di serum. Protein-protein ini dapat dibagi menjadi protein fungsional yang
menggambarkan elemen dari berbagai jalur, dan protein pengatur yang menunjukkan
fungsi pengendalian.
Komplemen sebagian besar disintesis di dalam hepar oleh sel hepatosit, dan juga oleh sel
fagosit mononuklear yang berada dalam sirkulasi darah.
FUNGSI SISTEM KOMPLEMEN
• Pada keadaan normal reaksi ini berjalan terus dalam jumlah kecil sehingga tidak terjadi
aktivasi komplemen selanjutnya. Lagi pula C3b dapat diinaktivasi oleh faktor H dan
faktor I menjadi C3b, dan selanjutnya dengan pengaruh tripsin zat yang sudah tidak aktif
ini dapat dilarutkan dalam plasma.
Akibat aktivasi sistem komplemen :
1. Reaksi inflammasi
Reaksi tubuh terhadap masuknya bend aasing, invasi mikroorganisme atau kerusakan jaringan.
2. Kemotaksis dan opsonisasi
Kemotaksis : gerakan fagosit ke tempat infeksi yang merupakan respons terhadap berbagai faktor
seperti produk bakteri dan faktor biokimiawi yang lepas pada aktivasi komplemen. Jaringan yang
rusak atau mati dapat juga melepas faktor kemotaksis.
Opsonisasi : proses melapisi partikel antigen oleh antibodi dan/atau oleh komponen komplemen
sehingga lebih mudah dan cepat dimakan fagosit.
3. Aktivitas sitolitik
KESIMPULAN
• Sistem komplemen adalah suatu sistem yang terdiri dari seperangkat kompleks
protein yang satu dengan lainnya sangat berbeda. Pada kedaan normal komplemen
beredar di sirkulasi. darah dalam keadaan tidak aktif, yang setiap saat dapat diaktifkan
melalui dua jalur yang tidak tergantung satu dengan yang lain.
• Sistem komplemen diaktivasikan menjadi 2 jalur yaitu aktivasi komplemen jalur
klasik dan aktivasi komplemen jalur alternative.