Anda di halaman 1dari 22

KIMIA ANALITIK

Oleh:

Untari,S.Pd,M.Si
TOPIK MINGGU VI:

IDENTIFIKASI GUGUS
FUNGSIONAL

- Gugus fungsional dalam zat kimia


yang diberikan (alkohol, fenol, asam,
dan karbohidrat).
Gugus Fungsional

Gugus fungsi adalah kelompok atom dengan


pola ikatan tertentu yang bisa digunakan
sebagai penanda.

Gugus fungsi tersebut antara lain alkana,


alkena, alkuna, alkohol, alkanon, aldehida, ester,
dan lain-lain
Metode analisis gugus alkohol

uji kimia merupakan salah satu cara


yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
gugus fungsional.

Analisis alkohol dapat dilakukan dengan


mereaksikannya beberapa pereaksi.
Beberapa metode yang dapat dilakukan untuk
analisis alkohol adalah:
1. Metode Lucas
2. Metode tes kromat.
Metode analisis gugus alkohol

1. Metode Lucas
membedakan suatu alkohol termasuk
alkohol primer, sekunder atau tersier dapat
dilakukan menggunakan pereaksi Lucas,
jika alkohol primer tidak bereaksi setelah
diberi reagen Lucas, alkohol sekunder
bereaksi lambat dan alkohol tersier akan
dengan cepat bereaksi dengan reagen
Lucas.
Prinsip analisis uji lucas

Prinsip analisis uji lucas adalah


membedakan senyawa alkohol primer,
sekunder dan tertier dengan reagen yang
terbuat dari campuran asam klorida
pekat dengan seng klorida. Dimana
alkohol primer tidak bereaksi, alkohol
sekunder bereaksi sedikit dan lambat dan
alkohol tersier dapat bereaksi cepat.
Prinsip analisis uji lucas

Alkohol tersier bereaksi dengan reagen


Lucas untuk menghasilkan kekeruhan
walaupun tanpa pemanasan, sementara
alkohol sekunder melakukannya dengan
pemanasan. Alkohol primer tidak bereaksi
dengan reagen Lucas
Membedakan antara fenol dan alkohol

Prinsip analisa tes Ferri Klorida adalah


dengan senyawa aromatik, dimana FeCl3
akan beraksi jika terdapat gugus
aromatik yang akan menghasilkan warna
hitam, sehingga uji Ferri Klorida hanya
ditemukan pada senyawa fenol dan tidak
ada pada alkohol
ALKOHOL

FENOL
Metode analisis gugus aldehid dan
keton
Metode analisis yang sering di pergunakan
untuk analisis aldehid dan keton yaitu:
- Pereaksi Fehling
- Pereaksi Tollens

Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling


adalah dua contoh oksidator lemah yang
merupakan pereaksi khusus untuk
mengenali aldehida
- Larutan fehling adalah larutan basa bewarna
biru tua. Larutan fehling dibuat dari Cu(II) sulfat
dalam larutan basa yang mengandung garam
Rochelle, sehingga diperoleh ion kompleks Cu(II)
tartrat.
Larutan Tolles Larutan tollens dibuat dengan
mencampur NaOH, AgNO3, dan NH3 sehingga
terbentuk ion kompleks [Ag(NH3)2]+

Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi


larutan perak nitrat dengan larutan amonia
sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-
mula terbentuk larut kembali
Metode analisis gugus aldehid dan
keton
Reaksi oksidasi aldehid dan keton
dengan pereaksi Tollens dapat digunakan
untuk menganalisis senyawa aldehid dan
keton.

Karena aldehid merupakan reduktor


yang kuat maka aldehid akan dapat bereaksi
dengan pereaksi tollens sehingga dapat
membebaskan unsur perak, sedangkan keton
tidak dapat bereaksi dengan perekasi tollens
karena termasuk reduktor lemah.
UJI FEHLING

Perekasi Fehling adalah oksidator lemah yang


merupakan pereaksi khusus untuk mengenali
aldehida. Pereaksi Fehling terdiri dari dua
larutan yaitu Fehling A dan Fehling B. Larutan
Fehling A adalah CuSO4 dalam air, sedangkan
Fehling B adalah larutan garam Kalium Natrium
Tartrat dan NaOH dalam air.
UJI FEHLING

- Fehling dapat bereaksi dengan aldehid


membentuk endapan warna merah bata. Uji
fehling bertujuan untuk memperlihatkan ada
atau tidaknya gula pereduksi.

- Sedangkan keton tidak dapat bereaksi dengan


pereki fehling karena keton merupakan
reduktor yang lemah
METODE ANALISIS KUALITATIF
KARBOHIDRAT
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk
analisis kualitatif karbohidrat.

a. Test Molish

Prinsip:
Karbohidrat akan didehidrasi oleh asam sulfat pekat
membentuk senyawa furfural atau turunannya.
Furfural dan turunannya akan berkondensasi dengan
alfanaftol (molish) menghasilkan senyawa kompleks
berwarna merah ungu pada bidang batas antara
larutan karbohidrat dan H2SO4 peka
Uji Molish
Uji Molish
TEST BENEDICT

Prinsip:
Larutan CuSO4 dalam suasana alkali akan
direduksi oleh gula yang mempunyai gugus
aldehid sehingga CuO atau kupri tereduksi
menjadi Cu2O yang berwarna merah bata
(endapan).

Pada analisis karbohidrat dengan test benedict,


setelah penambahan pereaksi di lakukan proses
pemanasan dengan tujuan mempercepat reaksi
TEST BENEDICT
Your company slogan in here

LOGO
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai