Anda di halaman 1dari 19

SISTEM KOMPLEMEN

Sri Oktavia, M.Farm, Apt


Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
Padang
Definisi

 Salah satu enzim serum yang berfungsi dalam


inflamasi, opsonisasi, lisis membran patogen
 Rusak dengan pemanasan 50-60°C
 Suatu sistem pertahanan dalam aliran darah dan
dapat diaktifkan oleh Ig atau partikel lainnya
 Aktivasi komplemen sering disertai kerusakan
jaringan shg merugikan tubuh sendiri
 Berbagai mediator dilepas oleh komplemen
yang diaktifkan
Mediator

 C1qrs : meningkatkan permeabilitas vaskuler


 C2 : mengaktifkan kinin
 C3a dan C5a : Kemotaksis yang mengerahkan
leukosit dan juga berupa anafilaktosin yang dapat
merangsang sel mast melepaskan histamin dan
mediator lainnya.
 C3b : Opsonin dan adherens imun
 C4a : anafilaktoksin lemah
 C4b : Opsonin
 C5-6-7 : Kemotaksis
 C8-9 : melepas sitolisis yang dapat menghancurkan sel
Anafilaktosin

 BM kecil
 Menyebabkan degranulasi sel mast dan atau basofil
melepaskan histamin
 Histamin meningkatkan permeabilitas vaskuler dan kontraksi
otot polos dan menimbulkan gejala lain pada reaksi alergi
 C3a, C5a dan C4a merupakan anafilatoksin dapat
meningkatkan permeabilitas vaskuler dan memberikan jalan
untuk migrasi sel leukosit dan plasma yang mengandung
bahan antibodi, opsonin dan komponen komplemen ke
jaringan
 Makrofag jaringan diaktifkan melepas berbagai mediator
sehingga mengakibatkan terjadinya reaksi inflamasi untuk
mengeliminasi antigen yang masuk di tempat tersebut.
Kemotaksin

 Komponen komplemen yang dapat menarik


dan mengerahkan sel-sel fagosit seperti C3a,
C5a dan C5-6-7.
Adesi Imun

 Partikel antigen melekat pada berbagai


permukaan (misal sel endotel pembuluh
darah) kemudian dilapisi antibodi dan
mengaktifkan komplemen sehingga antigen
mudah difagosit
 Komponen yang berperan C3b
Opsonin

 Molekul yang dapat diikat oleh partikel yang


harus difagosit dan diikat oleh reseptornya
pada fagosit
 Opsonisasi adalah proses pelapisan partikel
antigen oleh antibodi dan atau oleh
komplemen sehingga lebih mudah dikenal
dan dimakan fagosit
Inflamasi/ Peradangan

 Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau


perlukaan
 Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi
respons yg sama juga terjadi pada perlukaan akibat
suhu dingin, panas, atau trauma
 Pemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, &
makrofag
Tahap inflamasi
1. Masuknya bakteri ke dalam jaringan
2. Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi
meningkatkan aliran darah (RUBOR/kemerahan &
CALOR/panas)
3. Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap
protein meningkat  difusi protein & filtrasi air ke
interstisial (TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri)
4. Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke
interstisial
5. Penghancuran bakteri di jaringan  fagositosis (respons
sistemik: demam)
6. Perbaikan jaringan
Aktivasi Komplemen

 Sistem komplemen dapat diaktifkan melalui


2 jalur:
 Klasik (dimulai dengan C1): diaktifkan oleh
kompleks imun (ag-ab)
 Alternatif(dimulai dengan C3): tidak diaktivasi
oleh kompleks imun
 Aktivasi terjadi secara beruntun (kaskade)
yang berarti bahwa produk yang timbul pada
satu reaksi merupakan enzim untuk reaksi
berikutnya
Aktivasi Jalur Klasik

 Ig akan membentuk kompleks imun dengan


antigen dapat mengaktifkan komplemen jalur
klasik.
 Melibatkan 9 protein yaitu C1-C9
 Selama aktivasi, protein diaktifkan secara
berurutan
 Produk yang dihasilkan menjadi katalisator
dalam reaksi berikutnya
NOMENKLATUR KOMPLEMEN
 Terdapat 9 protein yang terlibat dalam jalur klasik dan
penamaanya disebut C dengan nomor yang sesuai dengan urutan
peranan dan aktivasinya (C1-C9).
 C1: diproduksi oleh epitelium, sel fagosit, terletak pada kromosom
1p
 C2: diproduksi oleh sel hepatik dan sel fagosit mononuklear,
terletak pada kromosom 6
 C3: terletak pada kromosom 17 (mencit) dan 19 (manusia)
 C4: diproduksi oleh makrofag dan gen terletak pada kromosom 6
 C5: diproduksi oleh hepatosit dan sisi ekstrahepatik, terletak pada
kromosom 2 (mencit)
 C6,C7, C9 belum banyak diketahui
 C8: terletak pada kromosom 1
Aktivasi melalui jalur
alternatif
 Terjadi tanpa melalui 3 reaksi pertama yang
terdapat pada jalur klasik (C1, C4 dan C2).
 Bakteri, jamur, parasit, dll dapat
mengaktifkan jalur alternatif
 Protein tertentu dan lipopolisakarida dapat
mengaktifkan kedua jalur.
Komplemen yg teraktivasi akan:

1. Berikatan dg basofil & sel mast &


menginduksi penglepasan
histamin  reaksi inflamasi
2. Berperan sbg faktor kemotaksis
yang meningkatkan fagositosis
3. Berikatan dg permukaan bakteri
& bekerja sbg opsonin
(opsonisasi)  fagositosis
4. Menempel pd membran &
membentuk struktur berbentuk
tabung yg melubangi membran
sel & menyebabkan lisis sel.
REGULASI OLEH KOMPLEMEN

 Pada tiap tahap pelepasan mediator terdapat


mekanisme tubuh untuk menetralkan yang
disebut regulator sehingga tidak terjadi reaksi
terus menerus yang dapat mengakibatkan
kerusakan jaringan.
 Hal ini diatur oleh beberapa penyekat yang
bersifat inhibitor.
SEKIAN

 TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai