1. Jelaskan apa yang dimaksud sistem komplemen dan fungsi sistem
komplemen Jawaban: Sistem komplemen adalah protein dalam serum darah yang bereaksi berjenjang sebagai enzim untuk membantu sistem kekebalan seluler dan sistem kekebalan humoral untuk melindungi tubuh dari infeksi. Protein komplemen tidak secara khusus bereaksi terhadap antigen tertentu, dan segera teraktivasi pada proses infeksi awal dari patogen. Oleh karena itu sistem komplemen dianggap merupakan bagian dari sistem imun bawaan. Adapun fungsi dari sistem komplemen adalah: 1. Mencerna sel, bakteri, dan virus 2. Opsonisasi, yaitu memicu fagositosis antigen partikulat 3. Mengikat resptor komplemen spesifik pada sel-sel imun, inflamasi, dan beberapa molekul imunoregulator 4. Pembersihan imun, yaitu membuang sisa-sisa bahan imunitas (kompleks imun) dan mengirimnya kedilimpa dan hati untuk dihancurkan. 2. Jelaskan komponen sistem komplemen beserta fungsinya Jawaban: Beberapa komponen sistem komplemen beserta fungsinya: a) Komponen Protein Serum : - Komponen C1 hingga C9: Merupakan serangkaian protein dalam darah yang terlibat dalam serangkaian reaksi reaksi enzimatik yang membentuk komplemen. Misalnya, C1, C2, dan C4 terlibat dalam aktivasi jalur klasik sistem komplemen. - Komponen B dan D: Berperan dalam aktivasi jalur alternatif sistem komplemen. - Komponen P (Properdin): Meningkatkan aktivitas jalur alternatif sistem komplemen. b) Fragmen Aktif : - C3a dan C5a: Merupakan peptida yang dihasilkan selama aktivasi sistem komplemen dan berperan dalam menyebabkan respons inflamasi, termasuk pelepasan histamin, peningkatan permeabilitas kapiler, dan penggumpalan sel darah putih di area infeksi. - C3b, C4b, dan C5b: Berperan dalam membentuk kompleks serangan membran yang menyebabkan lisis sel target atau patogen, seperti bakteri. c) Reseptor pada Sel : - Reseptor komplement pada sel darah putih: Sel darah putih memiliki reseptor komplement yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan komplemen yang diikat pada permukaan patogen atau sel yang rusak. Ini memicu respon seluler seperti fagositosis dan penghancuran patogen. 3. Jelaskan mekanisme aktivasi jalur klasik Jawaban: Jalur Klasik biasanya merujuk pada jalur aktivasi komplement dalam sistem kekebalan tubuh, yang terdiri dari serangkaian reaksi biokimia yang bertujuan untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Mekanisme aktivasi Jalur Klasik terjadi ketika antigen (biasanya patogen seperti bakteri atau virus) memicu respons imun dalam tubuh. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam mekanisme aktivasi Jalur Klasik: 1. Pengenalan Antigen: Saat tubuh terpapar oleh antigen, molekul immunoglobulin G (IgG) atau immunoglobulin M (IgM) yang memiliki dua domain ikatan antigen (Fab) dapat mengenali dan berikatan dengan antigen ini. 2. Pembentukan Kompleks Antigen-Antibodi: Ketika IgG atau IgM berikatan dengan antigen, mereka membentuk kompleks antigen- antibodi. Ini akan menjadi titik awal aktivasi Jalur Klasik. 3. Aktivasi Komplement: Kompleks antigen-antibodi akan mengaktifkan protein C1 yang merupakan komponen awal Jalur Klasik. Aktivasi C1 akan memicu serangkaian reaksi enzimatik berantai yang melibatkan sejumlah komponen komplement, seperti C4, C2, C3, dan seterusnya. 4. Pembentukan C3 Convertase: Selama reaksi berantai, C3 konvertase akan terbentuk. C3 konvertase adalah kompleks protein yang dapat memotong molekul C3 menjadi dua fragmen, yaitu C3a dan C3b. 5. Pelepasan Mediator Inflamasi: C3a yang dihasilkan adalah mediator inflamasi yang dapat memicu respons peradangan dalam tubuh. Ini membantu meningkatkan aliran darah ke daerah yang terinfeksi dan mengaktifkan sel darah putih seperti makrofag. 6. Opsonisasi: C3b yang dihasilkan adalah opsonin yang dapat mengikat patogen dan memfasilitasi fagositosis oleh sel fagosit (seperti makrofag dan neutrofil). Dengan melekatnya C3b pada permukaan patogen, sel fagosit lebih mudah mengenali dan menelan patogen. 7. Pembentukan Kompleks Membran: Jalur Klasik juga dapat mengarah pada pembentukan kompleks membran yang melibatkan protein komplement, seperti C5b, C6, C7, C8, dan C9. Kompleks ini dapat menembus membran patogen dan menghancurkannya. 8. Perlindungan Tubuh: Keseluruhan proses ini bertujuan untuk melindungi tubuh dari infeksi dengan memicu respons imun, merangsang peradangan, dan meningkatkan kemampuan fagositosis oleh sel fagosit. Hal ini membantu menghilangkan patogen dari tubuh dan memulihkan kesehatan. Mekanisme aktivasi Jalur Klasik adalah salah satu dari tiga jalur aktivasi komplement utama, yang lainnya adalah Jalur Alternatif dan Jalur Lectin. Setiap jalur memiliki cara khusus untuk mengenali dan merespons antigen, dan mereka semua berkontribusi pada sistem kekebalan tubuh yang efisien 4. Jelaskan mekanisme aktivasi jalur alternative Jawaban: Jalur alternatif adalah istilah yang sering digunakan dalam berbagai konteks untuk menggambarkan berbagai mekanisme atau rute yang dapat digunakan sebagai alternatif saat jalur utama terhalang atau tidak dapat digunakan. Mekanisme aktivasi jalur alternatif bergantung pada konteksnya, tetapi dalam banyak kasus, tujuannya adalah untuk memastikan kelangsungan operasi atau komunikasi ketika ada gangguan atau masalah pada jalur utama. Berikut adalah beberapa contoh mekanisme aktivasi jalur alternatif dalam beberapa konteks yang berbeda: 1. Jalur Alternatif Komunikasi: Dalam jaringan komunikasi, seperti telepon atau internet, ketika jalur utama mengalami gangguan atau kerusakan fisik, perangkat atau sistem dapat dirancang untuk beralih ke jalur alternatif. Mekanisme ini dapat mencakup deteksi otomatis gangguan dan pengalihan lalu lintas ke jalur cadangan atau pemulihan otomatis. 2. Jalur Alternatif Transportasi: Dalam transportasi, seperti sistem transportasi umum, jika ada kendala atau kecelakaan di jalur utama, jalur alternatif dapat digunakan untuk menghindari gangguan tersebut. Penumpang atau kendaraan dapat dialihkan ke jalur alternatif untuk memastikan kelancaran perjalanan. 3. Jalur Alternatif Darurat: Di dalam bangunan atau fasilitas, terdapat jalur alternatif darurat yang dirancang untuk digunakan saat terjadi keadaan darurat, seperti kebakaran atau gempa bumi. Orang dapat mengikuti jalur alternatif ini untuk mencapai tempat yang aman. 4. Sistem Listrik Cadangan: Dalam infrastruktur kritis seperti rumah sakit atau pusat data, ada sistem listrik cadangan (generator darurat) yang akan diaktifkan otomatis saat pasokan listrik utama terputus. Hal ini memastikan kelangsungan operasi peralatan kritis selama pemadaman listrik. 5. Sistem Kontrol Proses Industri: Dalam lingkungan industri, sistem kontrol proses dapat memiliki jalur kontrol alternatif yang akan diaktifkan jika ada gangguan pada jalur kontrol utama. Ini penting untuk menjaga keamanan dan efisiensi operasi industri. Mekanisme aktivasi jalur alternatif umumnya melibatkan pemantauan dan deteksi gangguan atau masalah pada jalur utama. Ketika gangguan terdeteksi, sistem akan secara otomatis atau manual mengalihkan operasi atau komunikasi ke jalur alternatif. Tujuannya adalah untuk meminimalkan gangguan dan menjaga kelancaran operasi dalam situasi darurat atau ketika jalur utama tidak dapat digunakan. 5. Jelaskan mekanisme aktivasi jalur MBL Jawaban: Jalur MBL, atau Mannose-Binding Lectin pathway, adalah salah satu jalur aktivasi sistem komplement dalam sistem kekebalan tubuh. Jalur MBL terlibat dalam mendeteksi patogen dan sel-sel yang terinfeksi, dan kemudian mengaktifkan respons kekebalan tubuh untuk melawan mereka. Mekanisme aktivasi Jalur MBL melibatkan beberapa tahapan penting, sebagai berikut: 1. Pengenalan Patogen: Mekanisme ini dimulai ketika molekul mannose-binding lectin (MBL) yang terdapat dalam darah mengenali glikoprotein yang terdapat pada permukaan patogen, seperti bakteri, virus, atau jamur. Glikoprotein ini mengandung residu gula mannose yang dapat diikat oleh MBL. 2. Pembentukan Kompleks MBL-Patogen: Ketika MBL terikat pada patogen melalui interaksi dengan mannose, terbentuk kompleks MBL-patogen. Kompleks ini berperan dalam mendeteksi patogen sebagai entitas asing. 3. Aktivasi Serin Protease: Setelah terbentuknya kompleks MBL- patogen, MBL akan mengaktifkan dua enzim serin protease yang disebut MBL-associated serine proteases (MASP-1 dan MASP-2). Aktivasi MASP-2 adalah langkah kunci dalam mekanisme aktivasi Jalur MBL. 4. Aktivasi Komplement: Setelah MASP-2 diaktifkan, ia akan memotong komponen C4 dan C2 dalam sistem komplement, membentuk kompleks C4b2a (C3 convertase). Kompleks ini kemudian dapat memulai jalur klasik sistem komplement dengan mengaktifkan komponen C3. Aktivasi C3 akan menghasilkan kaskade reaksi kimia yang mengarah pada opsonisasi (pelapisan patogen untuk mempermudah fagositosis), pembentukan kompleks membran serangan (MAC), dan pelepasan sitokin inflamasi. 5. Fagositosis dan Lisis: Kompleks membran serangan (MAC) yang dihasilkan dapat mengebor lubang dalam membran patogen, menyebabkan lisis sel patogen. Selain itu, opsonisasi juga memfasilitasi fagositosis oleh sel-sel kekebalan tubuh, seperti makrofag dan neutrofil, yang membantu menghilangkan patogen.
Mekanisme aktivasi Jalur MBL penting dalam pertahanan tubuh
terhadap infeksi dan berperan dalam mengidentifikasi patogen yang memiliki mannose pada permukaannya. Jalur MBL bekerja sama dengan jalur klasik sistem komplement dan jalur alternatif untuk memastikan respons kekebalan tubuh yang efisien terhadap berbagai jenis patogen.