DAFTAR ISI
REFERENSI ..................................................................................................... 8
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Tubuh manusia dilengkapi dengan sistem pertahanan internal dan eksternal yang
menyediakan proteksi terhadap invasi agen asing. Pertahanan internal pada tubuh antara
lain sistem imun yang merupakan kumpulan dari sel-sel, jaringan, dan makromolekul
yang berperan dalam pertahanan infeksi.1,2
Sistem imun terdiri dari sistem imun spesifik dan nonspesifik, pada sistem imun
nonspesifik terdapat peran dari sistem komplemen yang merupakan sekelompok protein
plasma inaktif, yang ketika terdapat mikroba yang masuk ke tubuh, sistem komplemen
akan diaktivasi secara berurutan kemudian akan merusak sel-sel asing dengan menyerang
membran plasmanya, selain itu terdapat beberap fungsi dari sistem komplemen, antara
lain opsonisasi, lisis sel, dan inflamasi. Terdapat 3 jalur guna aktivasi sistem komplemen,
antara lain jalur alternatif, jalur klasik, dan jalur lektin.1,2
3
BAB 2
PEMBAHASAN
Sistem komplemen merupakan sekelompok protein plasma inaktif yang ketika
diaktifkan secara berurutan oleh sel-sel asing maka akan merusak sel tersebut dengan cara
menyerang membran plasmanya dengan membuat MAC (membrane attack complex).
Dalam mengaktivasi sistem komplemen, terdapat tiga jalur dalam pengaktifan sistem
komplemen hingga dapat merusak sel, antara lain jalur alaternatif, dan jalur klasik.1
Aktivasi sistem komplemen melalui jalur alternatif dipicu ketika terdapat suatu
produk pecahan dari hidrolisis C3 yaitu C3b, ditimbun pada permukaan suatu rnikroba yang akan
mengaktivasi komplemen-komplemen lainnya hingga membuat suatu pori yaitu membrane
attack complex pada sel mikroba sehingga sel mikroba mengalami lisis.1,2
Aktivasi sistem komplemen pada jalur klasik dipicu oleh antibodi IgM atau
subkelas IgG yang di hasilkan terhadap mikroorganisme pengivasi spesifik yang
kemudian akan berikatan dengan antigen. Hasil dari kompleks antigen-antibodi
kemudian akan memberi akses pada C1 untuk berikatan dengan antibodi, Hal ini
menyebabkan C1 secara enzimatis menjadi aktif dan akan menyebakan pengikatan dan
pemecahan dua protein lainnya antara lain C4 dan C2. C4b yang merupakan salah satu
fragmen C4 akan menempel secara kovalen ke antibodi atau ke permukaan mikroba di
mana antibodi diikat, C1 juga akan memecah C2 yang terikat untuk menghasilkan C2a
dan C2b dan selanjutnya C2a akan membentuk kompleks C4b2a bersama C4b, Kompleks
ini membbentuk C3 konvertase pada jalur klasik yang berfungsi untuk memecah C3
menjadi C3a dan C3b yang dibentuk kembali akan berikatan pada mikroba. Beberapa
C3b berikatan dengan kompleks C4b2a, membentuk C4b2a3b yang berfungsi sebagai
5
BAB 3
KESIMPULAN
Sistem komplemen merupakan kumpulan protein dalam darah dan membran sel
yang berperan penting dalam pertahanan inang terhadap mikroba dan kerusakan jaringan,
Terdapat jalur yang di gunakan dalam aktivasi komplemen antara lain jalur alternatif yang
dipicu ketika suatu produk pecahan dari hidrolisis C3 yaitu C3b yang ditimbun pada
permukaan suatu mikroba, jalur klasik yang dipicu ketika IgM atau subkelas IgG
berikatan dengan antigen, selain itu terdapat juga jalur lektin.
Fungsi dari aktivasi sistem komplemen yaitu guna pertahanan terhadap mikroba
yanf dapat di lakukan dengan inflamasi, opsonisasi, dan lisis sel.
7
REFERENSI
1. Sherwood L. Introduction to human physiology. Edisi 8. Australia: Cengange
Learning; 2013. Hal 445
2. Abbas AK, Lichtman AH, Pillai S. Imunologi dasar abbas: fungsi dan kelainan sistem
imun. Edisi indonesia ke 5. Editor Kalim H. 2016. 1, 42, 181-2
3. Baratawidjaja KG, Rengganis I. Imunologi dasar. Edisi 10. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2012. Hal. 180-3