FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
OLEH:
Rumus Struktur :
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna dan putih.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, praktis tidak
larut dalam etanol 95% P.
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, bauk khas,
menusuk, rasa asam yang tajam
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol
dan dengan gliserol
Penetapan kadar : Timbang seksama lebih kurang 6 mL zat
dalam
labu bersumbat kaca yang telah ditara.
Tambahkan 40 mL air dan titrasi dengan
natrium hidroksida 0,1 N LV menggunakan
indikator fenolftalein LP
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
5. Asam Klorida/HCl (Ditjen POM 2014: 156)
Nama Resmi : HYDROCHLORIC ACID
Nama Lain : Asam Klorida
Rumus Molekul : HCl
Berat Molekul : 36,46 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur; tidak berwarna
Kelarutan : Larut dalam air
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan berasap; sangat korosif; bau
khas, sangat merangsang. Mendidih pada
suhu lebih kurang 120; bobot jenis lebih
kurang 1,41. Merusak jaringan hewan
menjadi kuning.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
7. Asam Sulfat (Ditjen POM, 2020: 200)
Nama Resmi : SULFURIC ACID
Nama Lain : Asam Sulfat
Berat Molekul : 98,07 g/mol
Rumus Molekul : H2SO4
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih seperti minyak; tidak berwarna;
bau sangat tajam dan korosif, bobot jenis
lebih kurang 1,84.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan dengan etanol,
dengan menimbulkan panas.
Penetapan Kadar : Timbang seksama labu bersumbat kaca yang
Rumus Struktur :
Pemerian : Putih atau praktis putih, masa melebur,
berbentuk pelet kecil, serpihan atau batang
atau bentuk lain. Keras, rapuh, dan
menunjukkan pecahan hablur. Jika terpapar
diudara, akan cepat menyerap karbon
dioksida dan lembab
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol
Kegunaan : Sebagai larutan standar alkalimetri
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
9. Ninhydrin 0,1 % (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : NINHYDRIN
Nama lain : Ninhydrin
Rumus Struktur :
Pemerian : Serbuk hablur putih atau kuning sangat pucat
Kelarutan : Larut pada suhu 60o dalam 20 bagian air.
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur prisma monokline, kecil putih, dan juga
transparan atau massa hablur berat, bau
cuka.
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air, yang umumnya
beropalesensi, dalam 63 bagian etanol (95%)
P dan dalam 2 bagian gliserol P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
11.Perak Nitrat/AgNO3 (Ditjen POM 2020: 1373)
Nama Resmi : SILVER NITRATE
Nama Lain : Perak Nitrat
Rumus Molekul : AgNO3
Berat Molekul : 169,87 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau putih, bila
dibiarkan
terpapar cahaya dengan adanya zat organik
menjadi berwarna abu-abu atau hitam keabu-
abuan, pH larutan lebih kurang 5,5.
Rumus Struktur :
Pemerian : Serbuk hablur, tidak berbau, rasa agak manis
Kelarutan : Bercampur dengan air dan dengan etanol,
dengan menimbulkan panas.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
13.Pereaksi Millon (Ditjen POM, 1979: 725)
Nama resmi : RAKSA (II) NITRAT
Nama lain : Pereaksi Millon
Pemerian : Hablur lembab, tidak berwarna, atau
berwarna
putih
14.Raksa (II) Klorida (FI III: 278)
Nama resmi : Hydragyri Bichloridum
Nama lain : Raksa (II) klorida
Berat molekul : 271,52
Rumus molekul : HgCl2
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur putih,
tidak berbau.
Kelarutan : Larut dalam 125 bagian air dan dalam 2
bagian
air mendidih, dalam 3 bagian etanol 95% P
mendidih dalam 20 bagian eter P dan 15
bagian gliserol P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi protein
15.Tembaga (II) Sulfat (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Cupri Sulfas
Nama lain : Tembaga (II) sulfat
Berat molekul : 159,6
Rumus molekul : CuSO4
Rumus Struktur :
Pemerian : Prisma trisiklik atau serbuk hablur biru
Kelarutan : Larut dalam 3 bagain air dan dalam 3 bagain
gliseral, sangat sukar larut dalam air, setara
95% P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi protein dan asam amino
2.3 Prosedur Kerja
1. Uji Millon
1) Sebanyak 5 tetes pereaksi Millon ditambahkan kedalam 3 mL
larutan sampel, dipanaskan
4.1 Hasil
A. Pengumpulan data dan informasi
Uji Reaksi Bahan-bahan yang digunakan
Uji Milon Larutan albumin (putih telur 1 : aquadest
9), pereaksi millon
Uji Hopkins-Cole Larutan albumin (putih telur 1 : aquadest
9), pereaksi Hopkins-cole, H2SO4 pekat
Uji Ninhidrin Larutan albumin (putih telur 1 : aquadest
9), pereaksi ninhidrin 0,1%
Uji Xanthoproteat Larutan albumin (putih telur 1 : aquadest
9), HNO3 pekat, dan NaOH pekat
Uji Biruet Larutan albumin (putih telur 1 : aquadest
9), NaOH 10% dan CuSO4 0,1%
B. Pencatatan dan pelaporan
Perlakuan Hasil pengamatan Tujuan uji reaksi
Uji milon
Sampel ditetesi Larutan uji berubah Mengidentifikasi
pereaksi millon, lalu warna menjadi adanya gugus
dihomogenkan, dan warna merah fenol pada protein
dipanaskan misalnya tirosin
Uji Hopkins-Cole
Sampel dicampur Arutan uji terbentuk Mengidentfikasi
dengan pereaksi cincin ungu pada adanya asam
Hopkins-cole, ditetesi kedua lapisan amino triptofan,
H2SO4 pada dinding khususnya yang
tabung mengandung
gugus fenol
Uji Ninhidrin
Sampel ditambahkan Larutan uji berubah Mengidentifikasi
pereaksi nindihirin warna menjadi adanya asam
BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm
15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
4.2 Pembahasan
5.1 Kesimpulan
Pada percobaan reaksi uji protein dalam penelitian ini meliputi uji
millon, uji hopkins-cole, uji ninhidrin, uji xanthoproteate, dan uji biuret.
Dimana semua percobaan didapatkan hasil positif yang membuktikan
semua sampel yang di uji positif atau benar-benar mengandung asam
amino.
5.2 Saran
Saran yang diambil pada praktikum kali ini, diharpkan semua
praktikan agar selalu memakai perlengkapan lab yang baik dan benar
sehingga terhindar dari segala bentuk bahaya yang tidak diinginkan,
dan tetap berhati-hati dalam pengerjaan agar tidak terdapat kesalahan
yang dapat memengaruhi hasil pengujian.
1. Uji Millon
2. Uji Hopkins-Cole
3. Uji Ninhidrin
4. Uji Xanthoproteat
5. Uji Biuret