Anda di halaman 1dari 25

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA


“REAKSI UJI ASAM AMINO”

OLEH:

NAMA : BINTANG MAHARANI AL-


QADRI
STAMBUK : 15020220156
KELAS : C7
KELOMPOK : 1 (SATU)
ASISTEN : AMITA HASYIM, S.Farm

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
REAKSI UJI ASAM AMINO
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asam amino merupakan suatu zat penyusun protein yang saling
berikatan membentuk ikatan peptida. Jumlah asam amino setelah
pemasakan akan mempengaruhi sifat dan kandungan kimia produk.
Penambahan protei kedalam pakan yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan akan salah satu asam amino esensial sering
mengakibatkan problem dalam keberadaan asam amino esensial.
Analisis asam amino penting untuk dilakukan untuk mengetahui
kualitas protein suatu bahan pangan tertentu. Hidrolisis berfungsi
menguraikan protein secara sempurna menjadi asam amino bebas.
Hidrolisis protein menjadi asam amino dapat menggunakan asam,
alkali, ataupun enzim. Peningkatan asam amino disebabkan karena
non partikel memiliki sifat fisikokimia yang unik dan potensi untuk
meningkatkan metabolisme tanaman yang mempengaruhi peningkatan
biosintesis asam amino.
Keseimbangan asam amino esensial tidak saja ditentukan oleh
kandungan asam amino esensial total dari bahan pangan, tetapi juga
ditentukan oleh keseimbangan asam amino esensial yang tersusun
didalam protein tersebut. Defisiensi asam amino esensial berdampak
pada efisiensi penggunaan protein untuk pembentukan jaringan tubuh
atau produksi telur menurun. Beberapa asam amino yang merupakan
peptida dan molekul-molekul protein kecil juga dapat diserap melalui
dinding usus, kemudian masuk kedalam pembuluh darah.
Rantai samping asam amino dapat dibedakan asat polar,
bermuatan negatif (aspartate, asam glutamat). Polar bermuatan positif
(arginin histidin, lisin). Polar tidak bermuatan (asparagin, glutamin,
serin, dan treonin). Nonpolar/hidrofobik (alanin, sistein, isoleusin,
leusin, metionin, fenilalanin, prolin, triptofan, tirosin, dan valin. Netral
(glisin). Struktur primer menyatakan susunan linear asam-asam amino
sepanjang rantai polipeptida. Struktur sekunder menggambarkan pola
BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm
15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
pelipatan (folding) bagian-bagian polipeptida ke dalam struktur yang
teratur, misalnya heliks dan lembaran terlipat. Struktur tersier
menggambarkan pelipatan bagian-bagian antara heliks dan lembaran
serta semua interaksi nonkovalen yang menyebabkan terjadinya
pelipatan yang sesuai pasa suatu rantai polipeptida.
Satu asam amino terdiri atas satu gugus amino. Satu gugus
karboksil, satu atom hidrogen, dan satu rantai samping yang terikat
pada atom karbon susunan tetrahedral keempat gugus tersebut
menentukan aktivitas optic asam amino sehingga ada dua bentuk
isomer yaitu L-isomer dan D-isomer. Hanya bentuk L-isomer yang
menyusun protein. Perbedaan utama antara satu asam amino dengan
yang lainnya terletak pada gugus sampingnya. Asam amino yang
paling sederhana strukturnya adalah glisin yang hanya mempunyai
satu atom hidrogen pada gugus sampingnya. Prolin adalah asam
amino yang struktur dasarnya berbeda dari asam amino yang lain
karena atom N-nya ada dalam struktur cincin, sehingga prolin lebih
sesuai dinamakan asam amino
Tubuh manusia terdiri atas berbagai sistem penyangga, yang
sangat efektif dalam mengontrol pH kompartemen dan cairan-cairan
dalam tubuh. Asam amino akan bermuatan positif pada pH rendah,
negatif pada pH tinggi, dan bersifat zwitterion pada pH netral,
mempunyai implikasi besar pada absorpsi oral dan ketersediaan
hayati asam amino dari makanan.
1.2 Maksud Praktikum
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu, mahasiswa mampu
menjelaskan tentang reaksi uji asam amino.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang reaksi uji asam
amino.

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Asam amino yang dibutuhkan tubuh terdiri dari asam amino
esensial dan asam amino non-esensial. Tubuh kita mampu menyusun
asam amino non-esensial dari bahan makanan yang dikonsumsi.
Sebaliknya, tubuh tidak bisa membentuk asam amino esensial sendiri
sehingga harus dipenuhi langsung dari makanan. Kebutuhan asam
amino esensial dapat terpenuhi dengan mengonsumsi daging dalam
jumlah cukup. Selain protein, kandungan lain dalam daging adalah
mineral, terutama kalium dan fosfor (Komariah et al., 2017: 3).
Pada umumnya asam amino yang diisolasi dari protein
hidroksilat merupakan alfa- asam amino, yaitu gugus karboksil dan
amino terikat pada atom karbon yang sama, yang membedakan asam
amino satu sama lain adalah rantai cabang atau gugus R-nya, dan
berkisar dari satu atom ke atom hidrogen (H) sebagaimana terdapat
pada asam amino paling sederhana glisin ke rantai karbon lebih
panjang, yaitu hingga tujuh atom karbon (Indramayu & Ruswadi, 2021:
19).
Asam amino adalah monomer sehingga protein merupakan
gabungan asam-asam amino berbentuk rantai panjang yang disebut
polimer dan dihubungkan oleh ikatan peptida. Peptida juga terbentuk
dari ikatan minimal 2 hingga maksimal 50 asam-asam amino
sedangkan protein dibentuk oleh minimal 50 asam-asam amino.
Peptida jauh lebih kecil ukuran molekulnya disbanding protein. Protein
terbentuk oleh suatu struktur yang tergantung pada susunan asam
aminonya dan ada 4 macam atau tingkat struktur yang dimiliki oleh
protein yaitu struktur primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Empat
macam tingkat struktur ini memberikan bentuk yang khas dan berat
molekul yang berbeda diantara setiap jenis protein yang telah diketahui
(Datta, 2023: 87).

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
Profil asam amino merupakan hal penting dalam mengevaluasi
nilai nutrisi dari protein. Pencernaan protein tersebut merupakan faktor
utama dalam mendapatkan asam-asam amino kedalam tubuh. Ada
tiga faktor penting yang terkait dengan kadar asam amino suatu produk
makanan, yaitu keseimbangan asam amino, kadar asam amino
esensial relative dibandingkan dengan asam amino protein telur, dan
rasio asam amino esensial terhadap asam amino nonesensial (Husni &
Budhiyanti, 2021).
Asam amino yang harus ada atau harus didapatkan dari pakan
disebut asam amino esensial (dietary essential amino acid). Asam
amino yang termasuk dalam kelompok ini adalah metionin arginin,
treonin, triptofan, histidin, isoleusin, leusin, lisin, valin dan fenilalanin.
Asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh disebut asam amino
non esensial, tetapi apabila esensial untuk metabolisme, maka disebut
sebagai asam amino esensial metabolic (metabolic essential amino
acid). Contohnya adalah alanin, asam asparat, asam glutamat,
glutamin, hidroksiprolin, glisin, prolin dan serin. Disamping itu ada
pengelompokan asam amino setengah esensial (semi essential amino
acid) karena asam amino ini hanya dapat disintesis dalam tubuh dalam
jumlah yang terbatas dari substrat tertentu (Widodo, 2022: 260).
Rantai samping asam amino dapat bersifat asam (seperti pada
asam glutamate dan asam aspartat), basa (seperti pada arginin dan
lisin), atau netral (seperti pada alanin). Protein yang terdiri dari ratusan
asam amino merupakan polielektrolit yang sifat-sifatnya bergantung
pada keseimbangan antara gugus asam dan basa pada rantai
sampingnya. Senyawa seperti asam amino, yang dapat bertindak baik
sebagai asam maupun basa, dikenal dengan amfoterik atau terkadang
amfifilik. Di dalam larutan, asam amino bebas biasanya tidak berada
dalam bentuk molekul. Akan tetapi, kedua gugus, gugus amino dan
karboksil, terion dan membentuk garam internal (Cairns, 2017: 14).

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
Secara fungsional, asam-asam amino berfungsi sebagai bahan
bangunan dalam sintesis protein dimana 20 asam amino proteinogenic
(L-amino acids) berperan di dalamnya, bahan bakar (sumber energi)
yang dimetabolisme sebagai sumber energi yang secara kuantitatif
sama dengan karbohidrat yaitu sebesar 4 kalori per gram, precursor
(bahan dasar) sejumlah hormon, senyawa-senyawa saraf penerus
pesan (neurotransmitters), poliamina, kreatin, fosfatidilserin (Datta,
2023: 91).
Dalam makanan nabati asam amino selalu lengkap, tetapi ada
satu atau dua asam amino yang berada dalam jumlah sedikit. Asam
amino yang berada dalam jumlah sedikit tersebut biasanya adalah
metionin, lisin, atau triptofan. Untuk mengatasinya cukup lakukan
variasi makanan. Mengombinasikan makanan lain bertujuan supaya
asam amino yang ada saling melengkapi dan memiliki nilai nutrisi lebih
tinggi (Husni & Budhiyanti, 2021).
Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen
dan nitrogen. Beberapa asam amino disamping itu juga mengandung
unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Sedangkan unsur
nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat didalam semua
protein akan tetapi tidak terdapat didalam karbohidrat dan lemak.
Asam amino yang paling sederhana strukturnya adalah glisin
(Indramayu & Ruswadi, 2021: 19).
2.2 Uraian Bahan
1. Alkohol (Ditjen POM, 2020: 537)
Nama Resmi : AETHANOLUM
Nama Lain : Alkohol, etanol, etil alcohol
Rumus Molekul : C2H6O
Berat Molekul : 46,07 g/mol

Rumus Struktur :

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak
berwarna; bau khas dan menyebabkan rasa
terbakar pada lidah. Mudah menguap
walaupun pada suhu rendah dan mendidih
pada suhu 78°, mudah terbakar.
Kelarutan : bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organik.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, jauh dari api
2. Albumin (Ditjen POM, 1979: 139)
Nama resmi : ALBUMIN HUMANI SELUTIO
Nama lain : Larutan albumin
Pemerian : Cairan jernih agak kental, tidak berwarna
hingga berwarna kekuningan tergantung
kadar protein.
Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air dan dalam 3 bagian
gliseral, sangat sukar larut dalam air setara
95% P.
Penyimpanan : Simpan pada suhu 2o - 25o terlindung dari
cahaya
Kegunaan : Sebagai sampel
3. (NH4)2SO4 (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : AMMONIUM SULFAT
Nama lain : Amonium Sulfat
Rumus Molekul : (NH4)2SO4 / 152,13
Berat Molekul : 152,13 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna dan putih.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, praktis tidak
larut dalam etanol 95% P.

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi
4. Asam Asetat (Ditjen POM, 2020: 169)
Nama Resmi : ACETID ACID
Nama Lain : Asam Asetat
Berat Molekul : 60,05 g/mol
Rumus Molekul : C2H4O2

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, bauk khas,
menusuk, rasa asam yang tajam
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol
dan dengan gliserol
Penetapan kadar : Timbang seksama lebih kurang 6 mL zat
dalam
labu bersumbat kaca yang telah ditara.
Tambahkan 40 mL air dan titrasi dengan
natrium hidroksida 0,1 N LV menggunakan
indikator fenolftalein LP
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
5. Asam Klorida/HCl (Ditjen POM 2014: 156)
Nama Resmi : HYDROCHLORIC ACID
Nama Lain : Asam Klorida
Rumus Molekul : HCl
Berat Molekul : 36,46 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur; tidak berwarna
Kelarutan : Larut dalam air

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi.
6. Asam Nitrat (Ditjen POM 2020: 190)
Nama Resmi : NITRATE ACID
Nama Lain : Asam Nitrat
Rumus Molekul : HNO3
Berat Molekul : 63,01 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan berasap; sangat korosif; bau
khas, sangat merangsang. Mendidih pada
suhu lebih kurang 120; bobot jenis lebih
kurang 1,41. Merusak jaringan hewan
menjadi kuning.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
7. Asam Sulfat (Ditjen POM, 2020: 200)
Nama Resmi : SULFURIC ACID
Nama Lain : Asam Sulfat
Berat Molekul : 98,07 g/mol
Rumus Molekul : H2SO4

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih seperti minyak; tidak berwarna;
bau sangat tajam dan korosif, bobot jenis
lebih kurang 1,84.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan dengan etanol,
dengan menimbulkan panas.
Penetapan Kadar : Timbang seksama labu bersumbat kaca yang

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
berisi 20 mL air, masukkan ebih kurang 1 mL
zat uji, timbang lagi untuk mendapatkan bobot
zat uji. Encerkandengan lebih kurang 25mL
air, dinginkan dan tambahkan jingga metil LP,
titrasi dengan natrium hidrokhida 1 N LV.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
8. Natrium Hidroksida/NaOH (Ditjen POM 2020: 1224)
Nama Resmi : SODIUM HYDROXIDE
Nama Lain : Natrium Hidroksida
Rumus Molekul : NaOH
Berat Molekul : 40,00 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Putih atau praktis putih, masa melebur,
berbentuk pelet kecil, serpihan atau batang
atau bentuk lain. Keras, rapuh, dan
menunjukkan pecahan hablur. Jika terpapar
diudara, akan cepat menyerap karbon
dioksida dan lembab
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol
Kegunaan : Sebagai larutan standar alkalimetri
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
9. Ninhydrin 0,1 % (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : NINHYDRIN
Nama lain : Ninhydrin

Rumus Struktur :
Pemerian : Serbuk hablur putih atau kuning sangat pucat
Kelarutan : Larut pada suhu 60o dalam 20 bagian air.

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi asam amino
10.Pb-Asetat (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : PLUMBI ACETAS
Nama lain : Timbal Asetat
Rumus molekul : (CH3COO)2Pb
Berat molekul : 379,33 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur prisma monokline, kecil putih, dan juga
transparan atau massa hablur berat, bau
cuka.
Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air, yang umumnya
beropalesensi, dalam 63 bagian etanol (95%)
P dan dalam 2 bagian gliserol P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
11.Perak Nitrat/AgNO3 (Ditjen POM 2020: 1373)
Nama Resmi : SILVER NITRATE
Nama Lain : Perak Nitrat
Rumus Molekul : AgNO3
Berat Molekul : 169,87 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau putih, bila
dibiarkan
terpapar cahaya dengan adanya zat organik
menjadi berwarna abu-abu atau hitam keabu-
abuan, pH larutan lebih kurang 5,5.

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, terlebih dalam
air mendidih, agak sukar larut dalam etanol;
mudah larut dalam etanol mendidih; sukar
larut dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, dan tidak tembus
cahaya
Kegunaan : Sebagai pereaksi
12.Pereaksi Hopkins-cole
Nama resmi : GLYCIN
Nama lain : Glisin
Rumus Molekul : C2H5NO2
Berat Molekul : 74,07 g.mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Serbuk hablur, tidak berbau, rasa agak manis
Kelarutan : Bercampur dengan air dan dengan etanol,
dengan menimbulkan panas.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
13.Pereaksi Millon (Ditjen POM, 1979: 725)
Nama resmi : RAKSA (II) NITRAT
Nama lain : Pereaksi Millon
Pemerian : Hablur lembab, tidak berwarna, atau
berwarna
putih
14.Raksa (II) Klorida (FI III: 278)
Nama resmi : Hydragyri Bichloridum
Nama lain : Raksa (II) klorida
Berat molekul : 271,52
Rumus molekul : HgCl2

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur putih,
tidak berbau.
Kelarutan : Larut dalam 125 bagian air dan dalam 2
bagian
air mendidih, dalam 3 bagian etanol 95% P
mendidih dalam 20 bagian eter P dan 15
bagian gliserol P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi protein
15.Tembaga (II) Sulfat (Ditjen POM, 1979)
Nama resmi : Cupri Sulfas
Nama lain : Tembaga (II) sulfat
Berat molekul : 159,6
Rumus molekul : CuSO4

Rumus Struktur :
Pemerian : Prisma trisiklik atau serbuk hablur biru
Kelarutan : Larut dalam 3 bagain air dan dalam 3 bagain
gliseral, sangat sukar larut dalam air, setara
95% P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi protein dan asam amino
2.3 Prosedur Kerja
1. Uji Millon
1) Sebanyak 5 tetes pereaksi Millon ditambahkan kedalam 3 mL
larutan sampel, dipanaskan

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
2) Hasil positif jika terbentuk warna merah
2. Uji Hopkins-Cole
1) Sebanyak 2 mL larutan sampel dicampur dengan pereaksi
Hopkisn-cole dalam tabung reaksi.
2) Selanjutnya tambahkan 3 mL H2SO4 pekat melalui dinding
tabung sehingga membentuk lapisan dari cairan
3) Larutan didiamkan, setelah beberapa detik akan terbentuk
cincin violet (ungu) pada pertemuan kedua lapisan cairan,
apabila positif mengandung triptofan
3. Uji Ninhidrin
1) Sebanyak 0,5 mL larutan Ninhidrin 0,1% ditambahkan kedalam
3 mL larutan sampel
2) Larutan dipanaskan selama 10 menit, diamati perubahan arna
yang terjadi
3) Hasil positif jika terbentuk warna ungu-biru
4. Uji Xanthoproteat
1) Sebanyak 2 mL larutan sampel ditambahkan 1 mL HNO3 pekat,
dicampur, kemudian dipanaskan, diamati timbulnya warna
kuning tua
2) Didinginlan, ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat
sampai larutan menjadi basa
3) Diamati perubahan yang terjadi
4) Hasil positif jika warna kuning berubah menjadi jingga
5. Uji Biuret
1) Sebanyak 3 mL larutan sampel ditambah NaOH 10% dan
dikocok
2) Selanjutnya ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0,1%
3) Diamati timbulnya warna
4) Hasil positif jika terbentuk warna ungu atau merah-ungu atau
biru-ungu

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu, tabung
reaksi, gelas piala, pipet tetes, kertas saring, corong, dan penangas
air.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu,
sampel yang mengandung protein misalnya albumin (putih telur, dll),
pereaksi Millon, pereaksi Hopkins-cole, pereaksi Biuret, pereaksi
Ninhidrin, H2SO4, NaOH, HNO3 pekat, CuSO4, AgNO3, (NH4)2SO4,
HCl, Pb-Asetat, etanol 95%, asam asetat, dan buffer asetat 4,7.
3.3 Cara Kerja
1. Uji Millon
Sebanyak 5 tetes pereaksi Millon ditambahkan kedalam 3 mL
larutan sampel, dipanaskan. Hasil positif jika terbentuk warna
merah.
2. Uji Hopkins-Cole
Sebanyak 2 mL larutan sampel dicampur dengan pereaksi Hopkisn-
cole dalam tabung reaksi. Selanjutnya tambahkan 3 mL H2SO4
pekat melalui dinding tabung sehingga membentuk lapisan dari
cairan. Larutan didiamkan, setelah beberapa detik akan terbentuk
cincin violet (ungu) pada pertemuan kedua lapisan cairan, apabila
positif mengandung triptofan.
3. Uji Ninhidrin
Sebanyak 0,5 mL larutan Ninhidrin 0,1% ditambahkan kedalam 3
mL larutan sampel. Larutan dipanaskan selama 10 menit, diamati
perubahan warna yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk warna
ungu-biru.
4. Uji Xanthoproteat
Sebanyak 2 mL larutan sampel ditambahkan 1 mL HNO3 pekat,
dicampur, kemudian dipanaskan, diamati timbulnya warna kuning
BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm
15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
tua. Didinginlan, ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat
sampai larutan menjadi basa. Diamati perubahan yang terjadi.
Hasil positif jika warna kuning berubah menjadi jingga.
5. Uji Biuret
Sebanyak 3 mL larutan sampel ditambah NaOH 10% dan dikocok.
Selanjutnya ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0,1%. Diamati
timbulnya warna. Hasil positif jika terbentuk warna ungu atau
merah-ungu atau biru-ungu.

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
A. Pengumpulan data dan informasi
Uji Reaksi Bahan-bahan yang digunakan
Uji Milon Larutan albumin (putih telur 1 : aquadest
9), pereaksi millon
Uji Hopkins-Cole Larutan albumin (putih telur 1 : aquadest
9), pereaksi Hopkins-cole, H2SO4 pekat
Uji Ninhidrin Larutan albumin (putih telur 1 : aquadest
9), pereaksi ninhidrin 0,1%
Uji Xanthoproteat Larutan albumin (putih telur 1 : aquadest
9), HNO3 pekat, dan NaOH pekat
Uji Biruet Larutan albumin (putih telur 1 : aquadest
9), NaOH 10% dan CuSO4 0,1%
B. Pencatatan dan pelaporan
Perlakuan Hasil pengamatan Tujuan uji reaksi
Uji milon
Sampel ditetesi Larutan uji berubah Mengidentifikasi
pereaksi millon, lalu warna menjadi adanya gugus
dihomogenkan, dan warna merah fenol pada protein
dipanaskan misalnya tirosin
Uji Hopkins-Cole
Sampel dicampur Arutan uji terbentuk Mengidentfikasi
dengan pereaksi cincin ungu pada adanya asam
Hopkins-cole, ditetesi kedua lapisan amino triptofan,
H2SO4 pada dinding khususnya yang
tabung mengandung
gugus fenol
Uji Ninhidrin
Sampel ditambahkan Larutan uji berubah Mengidentifikasi
pereaksi nindihirin warna menjadi adanya asam
BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm
15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO

dihomogenkan dan ungu amino pada zat


dipanaskan yang diuji
Uji Xanthoproteat
Sampel ditambahkan Larutan uji berubah Mengidentifikasi
HNO3 pekat warna menjadi adanya gugus
kemudian dicampur jingga benzene seperti
seteah itu asam aminotirosin,
dipanaskan lalu fenilalalin, dan
didinginkan pada air triptofan
mengair dan ditetesi
NaOH hingga warna
kuning berubah
menjadi warna jingga
Uji Biruet
Sampel ditambahkan Larutan uji berubah Mengetahui
NaOH kemudiian di warna menjadi adanya minimal
kocok, lalu warna ungu dua ikatan peptida
ditambahkan CuSO4

4.2 Pembahasan

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
Pada percobaan reaksi uji protein dalam penelitian ini meliputi uji
millon, uji hopkins-cole, uji ninhidrin, uji xanthoproteate, uji biuret,
pengendapan protein oleh logam, pengendapan dengan alkohol, dan
denaturasi protein.
Pada uji millon, percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi
adanya gugus fenol. Jika hasilnya positif maka akan terbentuk warna
merah. Dan hasil yang diperoleh pada percobaan kali ini adalah positif
dikarenakan terjadi perubahan warna merah pada larutan
Pada uji hopskin-cole, percobaan ini bertujuan untuk
mengidentifikasi asam amino triptofan. Jika hasilnya positif maka akan
terbentuk cincin ungu (Violet). Didaptakn hasil positif pada percobaan
ini, karena terbentuknya cincin ungu (Violet).
Pada uji ninhydrin, percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi
asam amino. Jika hasilnya positif maka akan terbentuk warna biru-
ungu. Didapatkan hasil positif pada percobaan ini, dikarenakan terjadi
perubahan menjadi warna ungu.
Pada uji xanthoproteate, percobaan ini bertujuan untuk
mengidentifikasi protein yang mengandung gugus benzene, seperti
asam amino tirosin, fenilalanin, triptofan. Jika hasilnya positif maka
akan terbentuknya warna kuning berubah menjadi jingga. Didapatkan
hasil positif pada percobaan ini, karena terjadi perubahan warna
kuning menjadi jingga.
Pada uji biuret, percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi
adanya minimal 2 ikatan peptide. Jika hasilnya positif maka akan
terbentuk warna ungu atau merah-ungu atau biru-ungu. Pada
percobaan ini didapatkan hasil positif, karena terbentuknya warna biru-
ungu.

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pada percobaan reaksi uji protein dalam penelitian ini meliputi uji
millon, uji hopkins-cole, uji ninhidrin, uji xanthoproteate, dan uji biuret.
Dimana semua percobaan didapatkan hasil positif yang membuktikan
semua sampel yang di uji positif atau benar-benar mengandung asam
amino.
5.2 Saran
Saran yang diambil pada praktikum kali ini, diharpkan semua
praktikan agar selalu memakai perlengkapan lab yang baik dan benar
sehingga terhindar dari segala bentuk bahaya yang tidak diinginkan,
dan tetap berhati-hati dalam pengerjaan agar tidak terdapat kesalahan
yang dapat memengaruhi hasil pengujian.

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
DAFTAR PUSTAKA

Cairns, D. (2017). Intisari Kimia Farmasi. Kedokteran EGC.


Datta, F. U. (2023). Dasar Ilmu Nutrisi dan Pakan Hewan. Deepublish.
Ditjen POM. (1979) Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Ditjen POM. (2014) Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Ditjen POM. (2020) Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia
Husni, A., & Budhiyanti, S. A. (2021). Rumput Laut Sebagai Sumber
Pangan. Gadjah Mada University Press.
Indramayu, & Ruswadi, I. (2021). Ilmu Gizi dan Diet. Adanu Abimata.
Komariah, Surajudin, & Purnomo, D. (2017). Aneka Olahan Daging Sapi.
Agro Media.
Malianti, L., Sulistiyowati, E., & Fenita, Y. (2019). Profil Asam Amino dan
Nutrien Limbah Biji Durian yang Difermentasi Dengan Ragi Tape.
Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan,
3(1).
Saprudin, D., Palupi, C. A., & Rohaeti, E. (2019). Evaluasi Pemberian
Unsur Hara Besi Pada Kandungan Asam Amino dan Mineral Dalam
Biji Jagung. Jurnal Kimia Riset, 4(1).
Sumandiarsa, K., Siregar, R., & Dewi, K. A. S. (2020). Pengaruh Metode
Pemasakan Terhadap Nilai Sensori Dan Profil Asam Amino. Jurnal
Kelautan Dan Perikanan Terapan, 3(2).
Widodo, W. (2022). Bahan Pakan Lokal Unggas. Universitas
Muhammadiyah.
Yuwono, T. (2018). Biologi Molekular. Erlangga.

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
SKEMA KERJA

1. Uji Millon

Sebanyak 5 tetes pereaksi Millon ditambahkan


kedalam 3 mL larutan sampel, dipanaskan

Hasil positif jika terbentuk warna merah

2. Uji Hopkins-Cole

Sebanyak 2 mL larutan sampel dicampur


dengan pereaksi Hopkisn-cole dalam tabung
reaksi

Selanjutnya tambahkan 3 mL H2SO4 pekat


melalui dinding tabung sehingga membentuk
lapisan dari cairan

Larutan didiamkan, setelah beberapa detik


akan terbentuk cincin violet (ungu) pada
pertemuan kedua lapisan cairan, apabila positif
mengandung triptofan

3. Uji Ninhidrin

Sebanyak 0,5 mL larutan Ninhidrin 0,1%


ditambahkan kedalam 3 mL larutan sampel

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO

Larutan dipanaskan selama 10 menit, diamati


perubahan arna yang terjadi

Hasil positif jika terbentuk warna ungu-biru

4. Uji Xanthoproteat

Sebanyak 2 mL larutan sampel ditambahkan 1


mL HNO3 pekat, dicampur, kemudian
dipanaskan, diamati timbulnya warna kuning tua

Didinginlan, ditambahkan tetes demi tetes


larutan NaOH pekat sampai larutan menjadi
basa

Diamati perubahan yang terjadi

Hasil positif jika warna kuning berubah menjadi


jingga

5. Uji Biuret

Sebanyak 3 mL larutan sampel ditambah NaOH


10% dan dikocok

Selanjutnya ditambahkan 1-3 tetes larutan


CuSO4 0,1%

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO

Diamati timbulnya warna

Hasil positif jika terbentuk warna ungu atau


merah-ungu atau biru-ungu

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156
REAKSI UJI ASAM AMINO
LAMPIRAN

BINTANG MAHARANI AL-QADRIAMITA HASYIM S.Farm


15020220156

Anda mungkin juga menyukai