Anda di halaman 1dari 35

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

NAMA : LEDIS

NIM : 15020210172

KLS/KLP : C8/4(EMPAT)

ASISTEN : NUR AIRIN SAPUTRI

TGL PRAKTIKUM : 27 OKTOBER 2022

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan protein memegang peranan yang penting. Proses
kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya
enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Kita
memperoleh protein dari makanan yang berasa dari hewan maupun
tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani
sedangkan protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati.
Protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerasasi
asam-asam amino yang Menyusun satu molekul protein berkisar dari
50-1000 unit. Protein merupakan senyawa yang sangat penting dalam
sistem kehidupan, sebab protein memainkan peranan yang vital dalam
semua aktivitas sel-sel tubuh makhluk hidup, mulai dari virus sampai
kepada tubuh manusia.
Adapun percobaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi serta
mengetahui apakah larutan yang digunakan mengandung asam amino
dan protein maka dari itu akan dilakukan reaksi uji terhadap asam
amino dan reaksi uji terhadap protein serta reaksi spesifik asam amino
dan protein dengan menggunakan pereaksi yang sesuai.
Hubungan protein dalam bidang farmasi yaitu albumin yang biasanya
digunakan sebagai obat bagi orang yang kekurangan protein serta
sebagai penetralisir apabila keracunan logam-logam berat. Adapun
obat yang mengandung protein dalam sediaan bentuk tablet yaitu
becom C dan dalam bentuk sediaan injeksi adalah albumin injeksi.
Manfaat yang dapat diambil dari percobaan ini adalah kita mampu
mengetahui reaksi-reaksi yang digunakan untuk mengidentifikasi asam
amino dan protein dengan menggunakan pereaksi tertentu

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

1.2 Maksud praktikum


1. Mampu menjelaskan tentang reaksi uji asam amino
2. Mampu menjelaskan tentang reaksi uji protein
1.3 Tujuan praktikum
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami reaksi uji asam
amino
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami reaksi uji protein

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori umum
Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino
(NH2), sebuah gugus asam karboksilat (COOH) dan salah satu gugus
lainnya, terutama dari kelompok 20 senyawa yang memiliki rumus
dasar NH2CHRCOOH. Asam amino termasuk golongan senyawa yang
paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting
dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein oleh ikatan peptida.
Asam amino diklasifikasikan sebagai esensial (indispensable) dan non-
essensial (dispensable). Asam amino esensial (AAE) adalah jenis AA
yang tidak dapat disintesa sama sekali oleh hewan atau yang disintesa
dalam jumlah yang kurang mencukupi untuk mendukung pertumbuhan
maksimum. Oleh karena itu, AEE harus terdapat dalam pakan. Non-
AAE dapat disintesa dalam jumlah yang cukup di dalam jaringan dan
karena itu tidak diperlukan keberadaannya di dalam pakan.
Berdasarkan pada sifat kimiawi yang dimiliki (Suprayitno dan
Sulistiyanti 2017)
Asam amino dikelompokkan ke dalam: a) asam amino dengan rantai
karbon terbuka, b) asam amino yang bersifat basa, c) asam amino yang
bersifat asam, d) asam amino dengan rantai karbon tertutup, e) asam
amino yang memiliki aroma, dan f) asam amino yang mengandung ion
sulfur. (Suprayitno dan Sulistiyanti 2017)
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat
empat gugus gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom
hidrogen (H) dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga
gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino
dengan asam amino lainnya. (Suprayitno dan Sulistiyanti 2017)
Asam-asam amino dapat membentuk suatu rantai yang disebut rantai
peptida. Rantai peptida yang tersusun atas: (a) dua residu unit asam
amino disebut dipeptida; (b) tiga residu unit asam amino disebut

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

tripeptida; (c) empat residu unit asam amino disebut tetrapeptida; (d)
lima residu unit asam amino disebut pentapeptida; (e) enam residu unit
asam amino disebut heksapeptida; dan (f) asam amino disebut
polipeptida. (Saraswati 2018)
Berdasarkan reaksi hidrolisis protein, asam amino yang dibagi
berdasarkan gugus R-nya, berikut dijabarkan penggolongan tersebut:
1. Asam amino non-polar dengan gugus R yang hidrofobik, antara
lain Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin, Prolin, Fenilalanin, Triptofan
dan Metionin.
2. Golongan kedua yaitu asam amino polar tanpa muatan pada
gugus R yang beranggotakan Lisin, Serin, Treonin, Sistein,
Tirosin, Asparagin dan glutamin
3. Golongan ketiga yaitu asam amino yang bermuatan positif pada
gugus R
4. Golongan keempat yaitu asam amino yang bermuatan negatif
pada gugus R (fathonah 2020)
Berdasarkan cara pembentukannya di dalam tubuh asam amino
dibagi menjadi 3 yaitu asam amino esensial dan asam amino
nonesensial bersyarat dan asam amino nonesensial. Asam amino
esensial adalah asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh,
namun tubuh tidak dapat menyintesis sehingga kebutuhannya harus
dipenuhi dari luar atau asupan makanan. Sedangkan asam amino non
esensial dapat disintesis oleh tubuh manusia melalui aminase reduktif
asam keto melalui transaminase (fathonah 2020)
Protein berasal dari bahasa yunani yaitu proteos, yang berarti yang
utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh ahli kimia
belanda. Geraldus Mulder (1802-1880). Ia berpendapat bahwa protein
adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme. Protein
merupakan polimer yang panjang dari gabungan asam-asam amino
yang bergabung melalui ikatan peptida. Komposisi rata-rata unsur

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

kimia yang terdapat dalam protein adalah karbon 55%, hidrogen 7%,
oksigen 23%, nitrogen 16%, sulfur 1% dan kurang dari 1% fosfor.
Molekul protein tersusun dari satuan-satuan dasar kimia yaitu asam
amino. Dalam molekul protein, asam-asam amino ini saling
berhubung-hubungan dengan suatu ikatan yang disebut ikatan
peptida (CONH). Satu molekul protein dapat terdiri dari 12 sampai 18
macam asam amino dan dapat mencapai jumlah ratusan asam amino.
(Aung Sumbono 2016)
Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptida.
Tiga per empat zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim, protein
plasma, antibodi, hormon). Banyak protein terdiri ikatan komplek
dengan fibril atau disebut protein fibrosa. Macam protein fibrosa:
kolagen (tendon, kartilago, tulang), elastin (arteri), keratin (rambut,
kuku) dan aktin miosin. Protein dapat memerankan fungsi sebagai
bahan struktural karena seperti halnya polimer lain, protein memiliki
rantai yang panjang dan juga dapat mengalami cross-linking dan
lainlain. (Suprayitno dan Sulistiyanti 2017)
Berbagai jenis protein dihasilkan melalui banyak mekanisme, mulai
dari regulasi transkripsi, proses pasca transkripsi, proses translasi
(sistem protein) yang mengombinasikan 20 jenis asam amino
penyusun sampai proses pascatranskripsi protein.
Mekanismemekanisme tersebut memungkingkan terbentuknya
berbagai jenis protein dengan variasi yang jauh lebih banyak dari
variasi gen penyandingnya. Banyaknya protein yang ada di dalam sel
bergantung pada tingkat dan efektivitas ekspresinya. Pada tingkat
ekspresi yang tinggi, dihasilkan kira-kira jutaan molekul protein,
sedangkan pada tingkat ekspresi yang lebih rendah dihasilkan kira-
kira ribuan molekul protein. Pada tingkat ekspresi yang sangat rendah,
dihasilkan kira-kira puluhan hingga ratusan molekul protein.
(Suprayitno dan Sulistiyanti 2017)

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Protein globular adalah protein larut, yang termasuk dalam kelompok


protein ini adalah albumin yang terdapat telur dan serum, globulin
terdapat dalam serum, histon terdapat dalam jaringan kelenjar dan
bersama dengan asam nukleat, rotamina yang berhubungan dengan
asam nukleat. Contoh dari protein globular adalah hemoglobin (bagian
dari eritrosit) yang bertanggung jawab atas pengangkutan oksigen
dalam aliran darah. Satu satuan hemoglobin mempunyai bobot
molekul sekitar 65.000, mengandung empat molekul protein yang
disebut globin. Keracunan karbon monoksida terjadi bila molekul CO
menggantikan tempat molekul O2 dalam hemoglobin. Molekul CO
terikat erat oleh besi dan dilepaskan tidak semudah molekul oksigen.
(Wardiyah 2016)
Protein konjugasi adalah protein yang berhubungan dengan suatu
bagian nonprotein misalnya gula yang mempunyai pelbagai fungsi
dalam seluruh tubuh. Contoh yang termasuk dalam kelompok ini
adalah nukleoprotein yang bersenyawa dengan asam nukleat,
mukoprotein dan glikoprotein yang berhubungan dengan karbohidrat,
lipoprotein berhubungan dengan lipida, fosfogliserida atau kolesterol.
(Wardiyah 2016)
Struktur protein dibedakan menjadi struktur primer, sekunder, tersier,
dan kuartener Struktur primer adalah rentetan asam amino dalam
suatu molekul protein. Bentuk kerangka atau tulang belakang dari
suatu protein disebut sebagai struktur sekunder yang merupakan pola
lipatan berulang dari rangka protein. Dua pola terbanyak adalah alpha
helix dan beta sheet. (Wardiyah 2016)
Protein tersebut yang dipengaruhi oleh pemanasan, sinar ultraviolet,
gelombang ultrasonik, pengocokan yang kuat atau bahanbahan kimia
tertentu dapat mengalami proses denaturasi. Denaturasi protein itu
sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan konfigurasi
tiga dimensi molekul protein tanpa menyebabkan kerusakan ikatan
peptida. (Sumardjo 2009)

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Denaturasi dapat mengubah sifat protein alam, dan untuk bermacam-


macam protein, perubahan ini tidak seidentik menurut jenis
proteinnya, misalnya (a) aktivitasnya sebagai enzim atau hormon
berkurang; (b) kelarutannya dalam garam-garam atau asam-asam
encer menurun; (c) kemampuannya membentuk kristal berkurang,
dan (d) stabilitasnya menurun sehingga menggumpal. (Sumardjo
2009)
Rantai-rantai peptida yang membentuk protein, satu sama lainnya
dihubungkan oleh gaya-gaya yang lemah dan pada denaturasi,
gayagaya yang lemah atau ikatan sekunder, seperti ikatan hidrogen,
ikatan ionik dan interaksi hidrofobik dapat dihilangkan. Rantai-rantai
peptida yang awalnya dapat dikatakan tergulung atau terlipat,
sekarang mendapat kesempatan untuk membentangkan diri. Karena
pembentangan diri ini, beberapa bagian protein alam yang awalnya
ada di bagian dalam, pindah ke permukaan. Pada proses ini, protein
yang semula mempunyai bentuk globular, kemungkinan berubah
menjadi bentuk fibrosa. (Sumardjo 2009)
2.2 Uraian bahan
a. Aquadest (Ditjen POM, 1979 : 96)
Nama resmi : Aqua destillata
Nama lain : Air suling, aquadest
Rumus molekul : H2O
Rumus struktur : H–O–H
Berat molekul : 18,02 g/mol
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
Berasa dan tidak berbau.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pelarut

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

b. Albumin (Ditjen POM, FI ed V 2014: 65)


Nama resmi : Albuminum
Nama lain : Albumin
Rumus molekul : H2O
Pemerian : Cairan jernih, warna coklat merah
sampai coklat jingga tua tergantung dari
kadar protein.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap, pada suhu
antara 2˚-25˚. Terlindung cahaya
Kegunaan : Zat penyangga volume darah

c. Ninhidrin (Ditjen POM, 1979. 717)


Nama resmi : Ninhydrin
Nama lain : Ninhidrin
Rumus molekul : C9H4O3
Rumus struktur :

Pemerian : Serbuk hablur, putih atau kuning, sangat


pucat

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


Kegunaan : Sebagai pereaksi

d. Asam Sulfat (Ditjen POM FI ed VI 2020. 200)


Nama resmi : Sulfuric acid
Nama lain : Asam sulfat
Rumus molekul : H2SO4
Rumus struktur :

Berat molekul : 98,07 g/mol


Pemerian : Cairan jernih seperti minyak; tidak
berwarna; bau sangat tajam dan korosif

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

kelarutan : Bercampur dengan air dan etanol


Kegunaan : Zat pelarut

e. Natrium Hidroksida (Ditjen POM, FI ed VI. 1224)


Nama resmi : Sodium hydroxide
Nama lain : Natrium Hidroksida
Rumus molekul : NaOH
Rumus struktur : Na – OH
Berat molekul : 40,00 g/mol
Pemerian : Putih atau praktis putih, massa melebur,
berbentuk pellet kecil, serpihan atau
batang atau bentuk lain. Keras,
rapuh dan menunjukkan pecahan
hablur. Jika terpapar di udara, akan
cepat menyerap karbon dioksida dan
lembab
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
kelarutan : Mudah larut dalam air dan etanol
f. Asam Klorida (Ditjen POM, FI ed V. 156)
Nama resmi : Hydrochloric klorida
Nama lain : Asam Klorida
Rumus molekul : HCl
Rumus struktur : H – Cl
Berat molekul : 36,46 g/mol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau
merangsang.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kelarutan : larut dalam alkil hidroksida, agak sukar
larut dalam kloroform, sukar larut dalam
etanol dan dalam methanol, praktis
tidak larut dalam air.

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

g. Asam Asetat (Ditjen POM, FI ed VI. 169)


Nama resmi : Acetid Acid
Nama lain : Asam Asetat
Rumus molekul : CH3COOH
Rumus struktur :

Berat molekul : 60,05 g/mol


Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna; bau khas
menusuk; rasa asam yang tajam.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, etanol dan
gliserol

h. Perak Nitrat (Ditjen POM, FI ed VI. 1373)


Nama resmi : Silver nitrate
Nama lain : Perak nitrat
Rumus molekul : AgNO3
Rumus struktur :

Berat molekul : 169,87 g/mol


Pemerian : Hablur tidak berwarna atau putih, bila
dibiarkan terpapar cahaya dengan
adanya zat organik menjadi berwarna
abu-abu atau hitam keabu-abuan, pH
larutan lebih kurang 5,5
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak
tembus cahaya.
Kelarutan : mudah larut dalam air, agak sukar larut
dalam etanol, sukar larut

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

i. Asam Nitrat (Ditjen POM, FI ed VI: 190)


Nama resmi : Nitrate Acid
Nama lain : Asam nitrat
Rumus molekul : HNO3
Rumus struktur :

Berat molekul : 63,01 g/mol


Pemerian : Cairan berasap; sangat korosif; bau
khas, sangat merangsang. Mendidih
pada suhu lebih kurang 120˚; bobot jenis
lebih kurang 1,41. Merusak jaringan
hewan menjadi kuning
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

j. Etanol (Ditjen POM, FI ed VI. 537)


Nama resmi : Alcohol
Nama lain : Etanol
Rumus molekul : CH3CH2OH
Rumus struktur :

Berat molekul : 46,07


Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak
berwarna, bauk has dan menyebabkan
Rasa terbakar pada lidah. Mudah
terbakar
kelautan : Bercampur dengan air dan praktis
bercampur dengan semua pelarut
organik
penyimpanan : Dalam wadah yang tertutup rapat.

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

k. Tembaga (II) Sulfat (Ditjen POM, 1979)


Nama resmi : Cuprum sulfat
Nama lain : Tembaga (II) Sulfat
Rumus molekul : CuSO4
Rumus struktur :

Berat molekul : 156,9 g/mol


Pemerian : Prisma trisikik atau serbuk hablur biru
kelarutan : Larut dalam 3 bagian air, dalam 3 bagian
Gliseral. Sangat sukar larut dalam air
: Dalam wadah tertutup rapat
Penyimpanan

l. Raksa (II) klorida (FI ed III : 287)


Nama resmi : Hydragryi bichlodrium
Nama lain : Raksa (II) klorida
Rumus molekul : HgCl2

Rumus struktur :

Berat molekul : 271,51 g/mol


Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur
Putih, tidak berbau
Kelarutan : Larut dalam 125 bagian air dan dalam 2
Bagian air mendidih, dalam 3 bagian
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

m. Amonium sulfat (Ditjen POM, 1979)


Nama resmi : Ammoni sulfat
Nama lain : Ammonium sulfat
Rumus molekul : NH4)2SO4

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Rumus struktur :

Berat molekul : 152,13 g/mol


Pemerian : Hablur, tidak berwarna dan putih
kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, praktis
Tidak larut dalam etanol 95%.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

n. Pb-asetat (Ditjen POM, 1979 : 503)


Nama resmi : Plumbi acetas
Nama lain : Timbal asetat
Rumus molekul : C4H6O4Pb.H2O
Rumus struktur :

Berat molekul : 379,33 g/mol


Pemerian : hablur prima monoklir, kecil, putih,
transparan atau massa hablur berat, bau
cuka.
kelarutan : Larut dalam 2 bagian air, umumnya
beropalarisasi dalam 63 bagian etanol
(95%) P dan dalam 2 bagian gliserol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2.3 Prosedur kerja


a. Uji Millon
• Sebanyak 5 tetes pereaksi Millon ditambahkan ke dalam 1 mL
larutan sampel,
• setelah itu dipanaskan diatas api bunsen.
• Lalu amati. Hasil positif jika terbentuk warna merah.

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

b. Uji Ninhidrin
• Sebanyak 0.5 mL larutan ninhidrin 0.1% ditambahkan ke dalam
3 mL larutan sampel.
• Dipanaskan selama 10 menit, diamati perubahan warna yang
terjadi. Hasil positif jika terbentuk warna ungu-biru.
c. Uji Xanthoproteat
• Sebanyak 2 mL larutan sampel ditambahkan 1 mL HNO3 pekat,
dicampur,

• kemudian dipanaskan, diamati timbulnya warna kuning tua.


Didinginkan, ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat
sampai larutan menjadi basa.
• Diamati perubahan yang terjadi. hasil positif jika warna kuning
berubah menjadi jingga.
d. Uji Biuret
• Sebanyak 3 mL larutan sampel ditambah 1 mL NaOH 10% dan
dikocok.
• Ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0.1%.
• Diamati timbulnya warna. Hasil positif jika terbentuk warna ungun
atau merah-ungu atau biru- ungu.
e. Uji Pengendapan Protein Oleh Logam
• Disiapkan 3 buah tabung reaksi dan diambil 3 ml sampel
ditambahkan 5 tetes larutan HgCl2 2%
• pada tabung 1, larutan Pb-asetat 5% pada tabung 2, dan AgNO3
5% pada tabung 3.
• Lalu amati perubahan yang terjadi.
f. Uji Pengendapan Dengan Alkohol
• Disiapkan 3 buah tabung reaksi. Setiap tabung reaksi diisi
dengan sampel sebanyak 5 mL.

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

• Tabung reaksi I ditambahkan 1 ml HCl 0,1 M, tabung reaksi II


ditambahkan 1 ml NaOH 0,1 M dan tabung reaksi III ditambahkan
1 ml larutan buffer pH 4,7.
• Setiap tabung reaksi lalu ditambahkan etanol 95 % sebanyak 6
mL. lalu amati perubahan yang terjadi.
g. Denaturasi protein
• Disiapkan 3 tabung reaksi,
• tabung reaksi pertama diisi 9 ml larutan sampel dan 1ml HCl 0,1
M, tabung reaksi kedua 9 ml larutan sampel dan 1 ml NaOH 0,1
M dan tabung reaksi ketiga ditambahkan hanya 1 ml buffer asetat
pH 4.

• Panaskan dengan penangas air selama 15 menit kemudian


dinginkan tabung, tambahkan 5 ml buffer asetat pada tabung
pertama dan ke-dua.
• Lalu amati perubahan yang terjadi.

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat praktikum


Pada praktikum ini alat yang digunakan yaitu Tabung reaksi, Rak
tabung, Pipet tetes, Pipet skala, batang pengaduk, Penangas air,
Aluminium foil, Cawan porselin, Api Bunsen, dan gegep kayu
3.2 Bahan praktikum
Pada praktikum ini bahan yang digunakan yaitu Millon, Biuret, Asam
Sulfat (H2SO4), Albumin (putih telur dan susu beruang, HgCl2, AgNO3,
NH4.2SO4, HCl, Pb-Asetat, Buffer pH 4, Aquadest, NaOH3, Ninhidrin,
Etanol, Asam asetat, Pereaksi xantoprotein, CuSO4.
3.3 Cara kerja
a. Uji Millon
Siapkan 3 tabung reaksi yang masing-masing terisi larutan sampel
yaitu putih telur, susu beruang dan tirosin sebanyak 1 mL. Setelah
itu berikan label tabung reaksi tersebut sebagai penanda.
Masingmasing tabung dimasukkan sebanyak 5 tetes pereaksi Millon
menggunakan pipet tetes. Setelah itu panaskan di api Bunsen, Lalu
amati perubahan yang terjadi.
b. Uji ninhidrin
Siapkan 3 tabung reaksi yang masing-masing terisi larutan sampel
yaitu putih telur, susu beruang dan tirosin sebanyak 1 mL. Setelah
itu berikan label tabung reaksi tersebut sebagai penanda.
Masingmasing tabung dimasukkan sebanyak 1 ML pereaksi ninhidrin
menggunakan pipet tetes. Setelah itu panaskan selama 10 menit di
api Bunsen, Lalu amati perubahan yang terjadi.
c. Uji Xantoprotein
Siapkan 3 tabung reaksi yang masing-masing terisi larutan sampel
yaitu putih telur, susu beruang dan tirosin sebanyak 1 mL. Setelah
itu berikan label tabung reaksi tersebut sebagai penanda.
Tambahkan 1 mL HNO3 pekat ke dalam masing-masing tabung

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

reaksi, Kemudian panaskan Setelah itu, dinginkan dan tambahkan


20 tetes NaOH pekat ke dalam masing-masing tabung amati
perubahan yang terjadi.
d. Uji Biuret
Siapkan 3 tabung reaksi yang masing-masing terisi larutan sampel
yaitu putih telur, susu beruang dan tirosin sebanyak 1 mL. Setelah
itu berikan label tabung reaksi tersebut sebagai penanda.
Tambahkan 1 mL NaOH ke dalam masing-masing tabung reaksi,
Setelah itu dikocok, Lalu tambahkan 3 tetes larutan CuSO4, amati
perubahan yang terjadi
e. Pengendapan protein oleh logam
Siapkan 9 tabung reaksi yang masing-masing telah berisi larutan
sampel (putih telur, susu beruang dan tirosin), Setelah itu berikan
label tabung reaksi sebagai penanda, Pada tabung 1 tambahkan 1
mL HCl 0,1 M, Pada tabung 2 tambahkan 1 mL NaOH, Pada tabung
3 tambahkan 3 tetes AgNO3, Kemudian amati perubahan yang
terjadi pada masing-masing tabung.
f. Pengendapan dengan alcohol
Siapkan 9 tabung reaksi yang masing-masing telah berisi larutan
sampel (putih telur, susu beruang dan tirosin), Setelah itu berikan
label tabung reaksi sebagai penanda, Pada tabung 1 tambahkan 1
mL HCl 0,1 M, Pada tabung 2 tambahkan 1 mL NaOH, Pada tabung
3 tambahkan 3 tetes AgNO3, Kemudian amati perubahan yang
terjadi pada masing-masing tabung.
g. Denaturasi protein
Siapkan 9 tabung reaksi yang masing-masing telah berisi larutan
sampel (putih telur) sebanyak 5 mL, larutan susu bruang 5 m L. dan
tirosin sebanyak 2 mL.

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
A. Pengumpulan data dan informasi

Uji reaksi Bahan bahan yang digunakan


Uji milon 3 ml putih telur, 3 ml susu beruang, 5 ml
pereaksi millon
Uji hopkins-cole -
Uji nindhidrin 1 ml larutan nindhidrin 0,1 %, 1 ml tirosin, 1
ml susu beruang, 1ml putih telur
Uji xanthoproteat 2 ml tirosin, 2 ml susu beruang, 2 ml putih
telur, 1 ml HNO3 pekat, 20 tetes NaOH 0,1
%
Uji biuret 3 ml putih telur, 3 ml susu beruang, 3 ml
tirosin, 1 ml NaOH 10% pekat, 3 tetes
CuSO4 0,1 %
Pengendapan 3 ml putih telur, 3 ml susu beruang, 3 ml
protein oleh logam tirosin, 5 tetes AgNO3, 5 tetes pb-asetat
5%, 5 tetes HgCl2 2%
Pengendapan 2 ml susu beruang, 2 ml putih telur, 2 ml
protein dengan buffer pH 4,7, 1 ml NaOH, 1 ml HCl, 3 ml
alkohol alkohol
Denaturasi protein 9 ml putih telur, 9 susu beruang, 1 ml HCl,
1 ml NaOH, 1 ml buffer asetat pH 4,7

B. Pencatatan dan laporan


perlakuan Hasil pengamatan Tujuan uji
reaksi
uji milon
siapkan 2 tabung Milon + susu = warna Senyawa gugus
reaksi lalu merah (+) fenol
tambahkan 3 ml Milon + telur = warna
sampel ke dalam merah (+)
tabung reaksi titik
tambahkan 5 mili
pelarut millon dan

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

lihat perubahan
warna yang terjadi
Uji hopkins-cole

Uji nindhdrin
1 ml larutan Nindhidrin+tirosin=ungu Senyawa asam
nidihydrin 0,1% terang amino
ditambahkan ke Nindhidrin+telur=biru
tabung reaksi keunguan
yang masing- Nindhidrin+susu=ungu
masing sampel muda
lalu dipanaskan Ketiga tabung+Nindhidrin
Uji xanthoproteat
siapkan 3 tabung Susu+asam Protein yang
masing’’ tabung nitrat+NaOH = (+) mengandung
diisi 2 ml telur, Telur+asam asam amino dan
susu beruang dan nitrat+NaOH= (+) tirosin
tirosin, lalu Tirosin+asam
panaskan. setelah nitrat+NaOH=(+)
dipanaskan
dinginkan lalu
tambahkan NaOH
Uji biuret
siapkan 3 tabung Susu+NaOH+CuSO4=(+) Ikatan peptida
reaksi, tabung 1 Telur+NaOH+CuSO4=(+) minimal 2
berisi susu Tirosin+NaOH+CuSO4=(-)
beruang, tabung 2
berisi putih telur
dan tabung 3
berisi tirosin. lalu

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

masing-masing
tabung diisi
dengan NaOH
10%, 0,5 ml dan 3
tetes CuSO4 1%
Pengendapan protein oleh logam
disiapkan 9 tabung Susu 1 (+) Ada atau
reaksi yang Susu 2 (+) tidaknya
masing’’ Susu 3 (+) pengendapan
ditambahkan oleh logam
sampel yaitu susu Telur 1 (+)
beruang, gelatin Telur 2 (+)
dan putih telur. Telur 3 (+)
lalu setiap tabung
yang berisi sampel Tirosin 1 (-)
ditabung 1 Tirosin 2 (-)
ditambahkan 5 Tirosin 3 (-)
tetes HgCl 2%,
ditabung 2, 5 pb
asetat 5% dan
ditabung 3 AgNO3
5%
Pengendapan dengan alkohol
siapkan 9 tabung Tabung 1 (+) Pengendapan
reaksi yang Tabung 2 (-) oleh alkohol
masing-masing Tabung 3 (+)
diisi sampel 2 ml. Tabung 4 (-)
kemudian Tabung 5 (-)
ditambahkan HCl Tabung 6 (+)
0,1 M. ketiga Tabung 7 (-)

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

tabung berisi Tabung 8 (-)


sampel yang Tabung 9 (-)
berbeda
selanjutnya
ditambahkan 1 ml
NaOH 0,1 M di
tiap 3 tabung yang
berisi sampel yang
berbeda kemudian
ditambahkan
buffer PH 4,7
ditabung
berikutnya.
Setelah itu
reaksikan dengan
alkohol 90% di
semua tabung
sebanyak 3 ml

Denaturasi protein
dimasukkan Tabung 1 = terjadi Untuk
masing-masing 9 endapan mengidentifikasi
ml sampel, pada Tabung 2 = berwarna atau menguji
tabung pertama 9 coklat gugus fungsi
ml putih telur Tabung 3 = tidak terjadi yang terdapat
ditambah HCL 1 perubahan dalam suatu
ml. Ditabung protein
kedua susu
beruang 9 ML
ditambah NaOH 1

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

ml. Ditabung
ketiga hanya
buffer asetat PH
4,7 kemudian
dipanaskan
selama 15 menit
setelah
dipanaskan
tabung 1 dan 2
ditambahkan lagi 5
ml buffer asetat

4.2 pembahasan
Pada percobaan ini kita akan melakukan uji asam amino dan
protein dengan berbagai macam uji dengan tujuan tertentu. Sampel
yang digunakan adalah putih telur dan susu beruang (albumin) yang
dilarutkan dalam aquades, sampel dilarutkan dengan perbandingan
Aquadest: Albumin yaitu 1 : 9
Pada uji Millon bertujuan untuk mengidentifikasi asam amino yang
mengandung gugus fenol sebagai rantai sampingnya, yaitu tirosin.
Dilakukan dengan mereaksikan sampel sebanyak 3 mL dengan
pereaksi millon sebanyak 5 tetes kemudian Dihomogenkan dan diliat
perubahan yang terjadi. Pereksi Millon terdiri dari campuran antara
merkuri dan asam nitrat yang akan membentuk warna merah karena
membentuk garam merkuri sebagai akibat dari ternitrasinya fenol Pada
tirosin. Dan pada hasil pengamatan, warna yang diperoleh adalah
warna merah yang artinya adanya gugus fenol pada protein, misalnya
tirosin

Uji nindhidrin, yaitu uji yang bertujuan untuk mengidentifikasi asam


amino dalam zat yang diuji. Uji nindhidrin ini memiliki prinsip akan me-

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

berikan hasil positif berwarna biru/ungu apabila ada gugus asam


amino yang berikatan dengan pereaksi dari ninhidrin. Sebanyak 0.5
mL larutan ninhidrin 0.1% ditambahkan ke dalam 3 mL larutan
sampel. Dipanaskan selama 10 menit, diamati perubahan warna
yang terjadi. Hasil positif jikaterbentuk warna ungu-biru. Asam amino
bereaksi dengan ninhidrin membentuk aldehida dengan satu atom C
lebih rendah dan melepaskan molekul NH3 dan CO2. Ninhidrin yang
telah bereaksi akan membentuk hidrindantin. Hasil positif ditandai
dengan terbentuknya kompleks berwarna biru/keunguan yang
disebabkan oleh molekul ninhidrin dan hidrindantin yang yang
bereaksi dengan NH3 setelah asam amino tersebut dioksidasi dan
pada hasil pengamatan warna yang diperoleh adalah warna ungu,
dimana ini menandakan bahwa mengandung asam amino.
Uji Xanthoproteat bertujuan untuk mengidentifikasi adanya inti
benzena dalam suatu protein, seperti asam amino fenilalanin, tirosin
dan triptofan. Pereaksi uji xantoprotein sendiri mengandung asam
nitrat pekat yang akan menunjukkan hasil positif berwarna kuning
karena adanya inti benzene yang ternitrasi oleh asam nitrat
membentuk nitrobenzene. Sebanyak 2 mL larutan sampel
ditambahkan 1 mL HNO3 pekat, dicampur, kemudian dipanaskan,
diamati timbulnya warna kuning tua. Didinginkan, ditambahkan tetes
demi tetes larutan NaOH pekat sampai larutan menjadi basa. Diamati
perubahan yang terjadi. hasil positif jika warna kuning berubah
menjadi jingga. Larutan asam nitrat pekat ditambahkan ke dalam
larutan protein secara hati-hati. Setelah dicampurkan akan terbentuk
endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning bila dipanaskan.
Peristiwa yang terjadi adalah nitrasi pada inti benzena yang terdapat
pada molekul protein. Jadi uji ini positif untuk protein yang
mengandung asam amino tirosin, fenilaalanin, dan triptofan. Hasil

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

yang didapatkan pada percobaan ini yaitu positif mengandung asam


amino tirosin, fenilalanin dan triptofan.
Uji Biuret bertujuan untuk mengidentifikasi ikatan peptida
senyawa pada sampel yang diujikan. Prinsip dari uji Biuret yaitu
sampel direaksikan dengan pereaksi biuret yang akan berubah
menjadi warna ungu jika larutan postif mengantung senyawa peptide.
Sebanyak 3 mL larutan sampel ditambah 1 mL NaOH 10% dan
dikocok. Ditambahkan 3 tetes larutan CuSO4 0.1%. Diamati
timbulnya warna. Hasil positif jika terbentuk warna ungu atau merah-
ungu atau biru-ungu. Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan
peptida yang terbentuk pada pemanasan dua molekul urea. Ion Cu2+
dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan
polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein
membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Reaksi ini positif
terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk
asam amino bebas atau dipeptida. Tujuan dari pengujian biuret ini
adalah untuk mengetahui adanya ikatan peptide. Dan pada hasil
pengamatan warna yang diperoleh adalah warna ungu dimana hal ini
menandakan bahwa terdapat ikatan peptida.
Uji Pengendapan protein oleh logam bertujuan untuk mengetahui
pengaruh logam pada protein. Pengendapan protein oleh logam
mempunyai prinsip yaitu logam berat pada protein akan membentuk
endapan logam proteat .ikatan logam yang kuat dapat memutus
jembatan. Garam logam berat umumnya mengandung Hg+2, Pb+2,
Ag+1 da logam lainnya dengan berat atom yang besar. Reaksi yang
terjadi antara garam logam berat akan mengakibatkan terbentuknya
garam protein-logam yang tidak larut. Disiapkan 3 buah tabung reaksi
dan diambil 3 ml sampel ditambahkan 5 tetes larutan HgCl2 2% pada
tabung 1, larutan Pb-asetat 5% pada tabung 2, dan AgNO3 5% pada
tabung 3. Diamati perubahan yang terjadi. Hasil pada percobaan ini

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

yaitu logam memiliki pengaruh pada protein yaitu menyebabkan


protein terdenatutasi membentuk gumpalan/endapan.
Uji Pengendapan Protein oleh alkohol bertujuan untuk
mengetahui pengaruh alkohol pada protein dalam suasana
asam/basa menggunakan buffer pH asam pada protein. Uji
pengendapan protein oleh alkohol adalah pembentukan antara
protein-air dengan alkohol air. Alkohol dapat mengendapkan protein
karena gugus fungsional dari alkohol lebih kuat mengikat air
sehingga kelarutan protein dalam air berkurang. Disiapkan 9 buah
tabung reaksi. Setiap tabung reaksi diisi dengan sampel sebanyak 5
mL. Tabung reaksi I ditambahkan 1 ml HCl 0,1 M, tabung reaksi II
ditambahkan 1 ml NaOH 0,1 M dan tabung reaksi III ditambahkan 1
ml larutan buffer pH 4,7. Setiap tabung reaksi lalu ditambahkan
etanol 95 % sebanyak 6 mL. Diamati perubahan yang terjadi. Dan
pada hasil pengamatan diperoleh hasil positif pada beberapa tabung
yang menandakan bahwa alkohol memiliki pengaruh pada sampel
yang diujikan dalam suasana tertentu.
Uji Denaturasi protein untuk mengujikan peristiwa denaturasi
protein pada perlakuan-perlakuan tertentu. Prinsip uji denaturasi
protein adalah proses terjadi karena adanya kerusakan ikatan
sekunder dan tersier protein. Pada uji ini Penambahan asam atau
basa kuat akan menyebabkan protein berada dalam kondisi/pH yang
ekstrem dimana hal tersebut dapat menyebabkan struktur protein
terdenaturasi dan aktivitas protein tersebut akan menurun. Protein
yang terdenaturasi akan mengendap karena gugus-gugus yang
bermuatan positif atau negative dalam jumlah yang sama atau netral.
Disiapkan 3 tabung reaksi, tabung reaksi pertama diisi 9 ml larutan
sampel dan 1ml HCl 0,1 M, tabung reaksi kedua 9 ml larutan sampel
dan 1 ml NaOH 0,1 M dan kedalam tabung reaksi ketiga ditambahkan
hanya 1 ml buffer asetat pH 4. Panaskan dengan penangas air

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

selama 15 menit kemudian dinginkan tabung, tambahkan 5 ml buffer


asetat pada tabung pertama dan kedua setelah dipanaskan. Diamati
perubahan yang terjadi. Hasil pada percobaan ini yaitu positif
terdenatutasi dengan pengaruh suhu, pH, lingkungan, dan adanya
penambahan senyawa tertentu pada sampel. Pada tabung I terjadi
endapan, pada tabung II berwarna coklat dan pada tabung III tidak
terjadi perubahan sebelum dan setelah pemanasan

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa, pada uji Millon, Uji
Ninhidrin, uji Xanthoproteat dan uji Biuret menghasilkan uji positif
ditandai dengan perubahan warna yang terjadi. Yang dimana
menandakan sampel yang digunakan mengandung asam amino
tertentu yang diujikan, mengandung ikatan peptida, dan sebagainya.
Pada uji pengendapan protein oleh logam. Pengendapan oleh alcohol
dan denaturasi protein memiliki perubahan yang berbeda-beda. Mulai
dari pembentukan endapan, terkoagulasi, terdenaturasi dan lain-lain.
Yang dimana menandakan bahwa protein dapat terdenatutasi dan
terkoagulasi dengan penagruh tertentu dan dengan campuran
senyawa tertentu.
5.2 saran
Saran untuk percobaan ini adalah diharapkan agar praktikan
dapat memahami jenis-jenis golongan asam amino juga protein dan
juga sifatsifat golongan asam amino serta protein. Praktikan
diharapkan dapat berhati-hati dalam melakukan percobaan agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

DAFTAR PUSTAKA

Aung Sumbono. 2016. Biokimia Pangan Dasar. Deepublish : Jakarta

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan


Republik Indonesia ; Jakarta

Ditjen POM. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Departemen Kesehatan


Republik Indonesia ; Jakarta

Fathonah siti dan Sarwi. 2020. Literasi Zat Gizi Makro dan Pemecahan
Masalahnya. Deepublish Publisher : Yogyakarta

Saraswati indah. 2018. Panduan Praktikum Kimia . Deepublish : Yogyakarta

Sumardjo Damin. 2009. Pengantar Kimia. Kedokteran EGC : Jakarta

Suprayitno Eddy dan Sulistiyati Titik. 2017. Metabolisme Protein. UB Press


:Malang

Wardiya. 2016. Kimia Organik. Kementrian Kesehatan RI : Jakarta

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

LAMPIRAN

LAMPIRAN LEMBAR KERJA

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

LAMPIRAN DOKUMENTASI PRAKTIKUM

uji Millon

uji Xanthoproteat

3. Dokumentasi uji biuret

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Uji biuret

uji denaturasi protein

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

pengendapan protein oleh logam

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172
UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN

Pengendapan dengan alkohol

Uji nindhidrin

LEDIS NUR AIRIN SAPUTRI


15020210172

Anda mungkin juga menyukai