FAKULTAS FARMASI
NAMA : LEDIS
NIM : 15020210172
KLS/KLP : C8/4(EMPAT)
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2022
REAKSI UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan protein memegang peranan yang penting. Proses
kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya
enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Kita
memperoleh protein dari makanan yang berasa dari hewan maupun
tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani
sedangkan protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati.
Protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerasasi
asam-asam amino yang Menyusun satu molekul protein berkisar dari
50-1000 unit. Protein merupakan senyawa yang sangat penting dalam
sistem kehidupan, sebab protein memainkan peranan yang vital dalam
semua aktivitas sel-sel tubuh makhluk hidup, mulai dari virus sampai
kepada tubuh manusia.
Adapun percobaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi serta
mengetahui apakah larutan yang digunakan mengandung asam amino
dan protein maka dari itu akan dilakukan reaksi uji terhadap asam
amino dan reaksi uji terhadap protein serta reaksi spesifik asam amino
dan protein dengan menggunakan pereaksi yang sesuai.
Hubungan protein dalam bidang farmasi yaitu albumin yang biasanya
digunakan sebagai obat bagi orang yang kekurangan protein serta
sebagai penetralisir apabila keracunan logam-logam berat. Adapun
obat yang mengandung protein dalam sediaan bentuk tablet yaitu
becom C dan dalam bentuk sediaan injeksi adalah albumin injeksi.
Manfaat yang dapat diambil dari percobaan ini adalah kita mampu
mengetahui reaksi-reaksi yang digunakan untuk mengidentifikasi asam
amino dan protein dengan menggunakan pereaksi tertentu
tripeptida; (c) empat residu unit asam amino disebut tetrapeptida; (d)
lima residu unit asam amino disebut pentapeptida; (e) enam residu unit
asam amino disebut heksapeptida; dan (f) asam amino disebut
polipeptida. (Saraswati 2018)
Berdasarkan reaksi hidrolisis protein, asam amino yang dibagi
berdasarkan gugus R-nya, berikut dijabarkan penggolongan tersebut:
1. Asam amino non-polar dengan gugus R yang hidrofobik, antara
lain Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin, Prolin, Fenilalanin, Triptofan
dan Metionin.
2. Golongan kedua yaitu asam amino polar tanpa muatan pada
gugus R yang beranggotakan Lisin, Serin, Treonin, Sistein,
Tirosin, Asparagin dan glutamin
3. Golongan ketiga yaitu asam amino yang bermuatan positif pada
gugus R
4. Golongan keempat yaitu asam amino yang bermuatan negatif
pada gugus R (fathonah 2020)
Berdasarkan cara pembentukannya di dalam tubuh asam amino
dibagi menjadi 3 yaitu asam amino esensial dan asam amino
nonesensial bersyarat dan asam amino nonesensial. Asam amino
esensial adalah asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh,
namun tubuh tidak dapat menyintesis sehingga kebutuhannya harus
dipenuhi dari luar atau asupan makanan. Sedangkan asam amino non
esensial dapat disintesis oleh tubuh manusia melalui aminase reduktif
asam keto melalui transaminase (fathonah 2020)
Protein berasal dari bahasa yunani yaitu proteos, yang berarti yang
utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh ahli kimia
belanda. Geraldus Mulder (1802-1880). Ia berpendapat bahwa protein
adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme. Protein
merupakan polimer yang panjang dari gabungan asam-asam amino
yang bergabung melalui ikatan peptida. Komposisi rata-rata unsur
kimia yang terdapat dalam protein adalah karbon 55%, hidrogen 7%,
oksigen 23%, nitrogen 16%, sulfur 1% dan kurang dari 1% fosfor.
Molekul protein tersusun dari satuan-satuan dasar kimia yaitu asam
amino. Dalam molekul protein, asam-asam amino ini saling
berhubung-hubungan dengan suatu ikatan yang disebut ikatan
peptida (CONH). Satu molekul protein dapat terdiri dari 12 sampai 18
macam asam amino dan dapat mencapai jumlah ratusan asam amino.
(Aung Sumbono 2016)
Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptida.
Tiga per empat zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim, protein
plasma, antibodi, hormon). Banyak protein terdiri ikatan komplek
dengan fibril atau disebut protein fibrosa. Macam protein fibrosa:
kolagen (tendon, kartilago, tulang), elastin (arteri), keratin (rambut,
kuku) dan aktin miosin. Protein dapat memerankan fungsi sebagai
bahan struktural karena seperti halnya polimer lain, protein memiliki
rantai yang panjang dan juga dapat mengalami cross-linking dan
lainlain. (Suprayitno dan Sulistiyanti 2017)
Berbagai jenis protein dihasilkan melalui banyak mekanisme, mulai
dari regulasi transkripsi, proses pasca transkripsi, proses translasi
(sistem protein) yang mengombinasikan 20 jenis asam amino
penyusun sampai proses pascatranskripsi protein.
Mekanismemekanisme tersebut memungkingkan terbentuknya
berbagai jenis protein dengan variasi yang jauh lebih banyak dari
variasi gen penyandingnya. Banyaknya protein yang ada di dalam sel
bergantung pada tingkat dan efektivitas ekspresinya. Pada tingkat
ekspresi yang tinggi, dihasilkan kira-kira jutaan molekul protein,
sedangkan pada tingkat ekspresi yang lebih rendah dihasilkan kira-
kira ribuan molekul protein. Pada tingkat ekspresi yang sangat rendah,
dihasilkan kira-kira puluhan hingga ratusan molekul protein.
(Suprayitno dan Sulistiyanti 2017)
Rumus struktur :
Rumus struktur :
b. Uji Ninhidrin
• Sebanyak 0.5 mL larutan ninhidrin 0.1% ditambahkan ke dalam
3 mL larutan sampel.
• Dipanaskan selama 10 menit, diamati perubahan warna yang
terjadi. Hasil positif jika terbentuk warna ungu-biru.
c. Uji Xanthoproteat
• Sebanyak 2 mL larutan sampel ditambahkan 1 mL HNO3 pekat,
dicampur,
4.1 Hasil
A. Pengumpulan data dan informasi
lihat perubahan
warna yang terjadi
Uji hopkins-cole
Uji nindhdrin
1 ml larutan Nindhidrin+tirosin=ungu Senyawa asam
nidihydrin 0,1% terang amino
ditambahkan ke Nindhidrin+telur=biru
tabung reaksi keunguan
yang masing- Nindhidrin+susu=ungu
masing sampel muda
lalu dipanaskan Ketiga tabung+Nindhidrin
Uji xanthoproteat
siapkan 3 tabung Susu+asam Protein yang
masing’’ tabung nitrat+NaOH = (+) mengandung
diisi 2 ml telur, Telur+asam asam amino dan
susu beruang dan nitrat+NaOH= (+) tirosin
tirosin, lalu Tirosin+asam
panaskan. setelah nitrat+NaOH=(+)
dipanaskan
dinginkan lalu
tambahkan NaOH
Uji biuret
siapkan 3 tabung Susu+NaOH+CuSO4=(+) Ikatan peptida
reaksi, tabung 1 Telur+NaOH+CuSO4=(+) minimal 2
berisi susu Tirosin+NaOH+CuSO4=(-)
beruang, tabung 2
berisi putih telur
dan tabung 3
berisi tirosin. lalu
masing-masing
tabung diisi
dengan NaOH
10%, 0,5 ml dan 3
tetes CuSO4 1%
Pengendapan protein oleh logam
disiapkan 9 tabung Susu 1 (+) Ada atau
reaksi yang Susu 2 (+) tidaknya
masing’’ Susu 3 (+) pengendapan
ditambahkan oleh logam
sampel yaitu susu Telur 1 (+)
beruang, gelatin Telur 2 (+)
dan putih telur. Telur 3 (+)
lalu setiap tabung
yang berisi sampel Tirosin 1 (-)
ditabung 1 Tirosin 2 (-)
ditambahkan 5 Tirosin 3 (-)
tetes HgCl 2%,
ditabung 2, 5 pb
asetat 5% dan
ditabung 3 AgNO3
5%
Pengendapan dengan alkohol
siapkan 9 tabung Tabung 1 (+) Pengendapan
reaksi yang Tabung 2 (-) oleh alkohol
masing-masing Tabung 3 (+)
diisi sampel 2 ml. Tabung 4 (-)
kemudian Tabung 5 (-)
ditambahkan HCl Tabung 6 (+)
0,1 M. ketiga Tabung 7 (-)
Denaturasi protein
dimasukkan Tabung 1 = terjadi Untuk
masing-masing 9 endapan mengidentifikasi
ml sampel, pada Tabung 2 = berwarna atau menguji
tabung pertama 9 coklat gugus fungsi
ml putih telur Tabung 3 = tidak terjadi yang terdapat
ditambah HCL 1 perubahan dalam suatu
ml. Ditabung protein
kedua susu
beruang 9 ML
ditambah NaOH 1
ml. Ditabung
ketiga hanya
buffer asetat PH
4,7 kemudian
dipanaskan
selama 15 menit
setelah
dipanaskan
tabung 1 dan 2
ditambahkan lagi 5
ml buffer asetat
4.2 pembahasan
Pada percobaan ini kita akan melakukan uji asam amino dan
protein dengan berbagai macam uji dengan tujuan tertentu. Sampel
yang digunakan adalah putih telur dan susu beruang (albumin) yang
dilarutkan dalam aquades, sampel dilarutkan dengan perbandingan
Aquadest: Albumin yaitu 1 : 9
Pada uji Millon bertujuan untuk mengidentifikasi asam amino yang
mengandung gugus fenol sebagai rantai sampingnya, yaitu tirosin.
Dilakukan dengan mereaksikan sampel sebanyak 3 mL dengan
pereaksi millon sebanyak 5 tetes kemudian Dihomogenkan dan diliat
perubahan yang terjadi. Pereksi Millon terdiri dari campuran antara
merkuri dan asam nitrat yang akan membentuk warna merah karena
membentuk garam merkuri sebagai akibat dari ternitrasinya fenol Pada
tirosin. Dan pada hasil pengamatan, warna yang diperoleh adalah
warna merah yang artinya adanya gugus fenol pada protein, misalnya
tirosin
5.1 Kesimpulan
Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa, pada uji Millon, Uji
Ninhidrin, uji Xanthoproteat dan uji Biuret menghasilkan uji positif
ditandai dengan perubahan warna yang terjadi. Yang dimana
menandakan sampel yang digunakan mengandung asam amino
tertentu yang diujikan, mengandung ikatan peptida, dan sebagainya.
Pada uji pengendapan protein oleh logam. Pengendapan oleh alcohol
dan denaturasi protein memiliki perubahan yang berbeda-beda. Mulai
dari pembentukan endapan, terkoagulasi, terdenaturasi dan lain-lain.
Yang dimana menandakan bahwa protein dapat terdenatutasi dan
terkoagulasi dengan penagruh tertentu dan dengan campuran
senyawa tertentu.
5.2 saran
Saran untuk percobaan ini adalah diharapkan agar praktikan
dapat memahami jenis-jenis golongan asam amino juga protein dan
juga sifatsifat golongan asam amino serta protein. Praktikan
diharapkan dapat berhati-hati dalam melakukan percobaan agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Fathonah siti dan Sarwi. 2020. Literasi Zat Gizi Makro dan Pemecahan
Masalahnya. Deepublish Publisher : Yogyakarta
LAMPIRAN
uji Millon
uji Xanthoproteat
Uji biuret
Uji nindhidrin