Anda di halaman 1dari 4

Uji Protein pada Sampel dengan Uji Asam Amino, Uji Biuret, dan Uji Pengendapan Pelarut

Organik
Retri Maretta Magdalena (412014022)
Pendahuluan
Protein adalah persenyawaan kompleks yang dihasilkan dari polimerisasi asam-asam amino
yang terikat satu sama lain melalui ikatan peptide (-CO-NH-). Protein berperan penting dalam struktur
dan fungsi semua aktivitas sel-sel makhluk hidup. Protein merupakan molekul penyusun tubuh yang
terbesar setelah air. Protein digunakan untuk dukungan struktural, transport substansi lain,
penyimpanan, pergerakan, dan pertahanan melawan substansi asing. Seperti fibrosa yang memiliki
peran pentng dalam menyangga tubuh sedangkan protein globuler seperti albumin berperan dalam
aliran darah untuk penahan tekanan osmosis. Protein terdiri dari rantai polipeptida yang memiliki
struktur tertentu dalam 3 dimensi. Struktur protein dibagi menjadi 3 jenis yaitu sekunder, tersier, dan
kuartener. Struktur tersier terdapat ikatan antara bagian rantai polipeptida dengan bahan lain, ikatan
tersebut termasuk dalam ikatan hidrogen, ikatan disulfida atau ikatan ionik. Apabila ketiga ikatan
tersebut pecah, maka rantai polipeptida akan diubah bentuknya sehingga protein tersebut memiliki
sifat yang berbeda. Berdasarkan dari bentuk molekulnya, protein terbagi menjadi dua yaitu protein
fibrosa dan protein globuler sedangkan berdasarkan elemen penyusunnya protein dibagi menjadi dua
yaitu protein sederhana dan protein majemuk. Untuk menguji protein dapat dilakukan berdasarkan uji
pengendapan dengan pelarut organik, uji asam amino, uji Ninhidrin, dan uji Biuret (Selviana, 2014).
Pada praktikum ini digunakan uji asam amino, uji pengendapan dengan pelarut organik, dan
uji Biuret. Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya ikatan peptida yang membentuk suatu
protein. Uji positif dari uji Biuret ditandai dengan munculnya warna merah muda sampai ungu. Makin
panjang ikatan peptida, warna akan makin merah muda atau ungu. Pada uji asam amino digunakan
untuk mengetahui unsur karbon, hidrogen, dan oksigen pada sampel protein serta unsur S. Sedangkan
uji pengendapan dengan pelarut organik digunakan sampel larutan protein yang diberi larutan alkohol
70% untuk mengetahui terbentuknya endapan pada sampel larutan protein. Reaksi positif yang
ditunjukkan adalah terbentuknya endapan putih.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui adanya kandungan unsur C, OH, unsur
NH, dan unsur S melalui uji asam amino dalam sampel. Pada uji Biuret dan pengendapan dengan
pelarut organik bertujuan untuk mendeteksi adanya ikatan peptida dalam suatu protein serta endapan
putih yang terbentuk dalam larutan protein.
Bahan dan Metode
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2015 pukul 10.00-12.00 WIB di ruang
Laboratorium Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Wacana,
Salatiga. Alat yang digunakan adalah waterbath, bunsen, tabung reaksi, pipet tetes, penjepit tabung
reaksi, erlenmeyer, sedangkan bahan yang digunakan yaitu larutan udang, larutan susu cair, larutan
tahu, larutan kuning telur ayam kampung, larutan kuning telur ayam ras, larutan putih telur ayam
kampung, larutan putih telur ayam ras, larutan susu bubuk, larutan tempe, larutan NaOH 40% dan
10%, lakmus merah, alkohol 70%, HgCl, dan larutan CuSO.
Metode yang digunakan untuk uji protein digunakan tiga macam uji yaitu uji asam amino, uji
biuret, dan uji pengendapan dengan pelarut organik. Uji protein melalui uji asam amino dengan

mencium bau, dan untuk mengetahui unsur C,OH sampel diteteskan pada tabung reaksi sebanyak 5
tetes, dibakar diatas bunsen, kemudian diamati. Jika gosong maka terdapat unsur karbon yang
terbentuk apabila terbentuk titik-titik air maka terbentuk OH. Untuk mengetahui unsur N, dan H
sampel ditetesi dalam tabung reaksi sebanyak 10 tetes diberi larutan NaOH 40% sebanyak 10 tetes
dan diberi lakmus merah dimasukkan dalam waterbath dan diamati perubahan warna lakmus yang
terjadi. Uji asam amino untuk mengetahui unsur S sampel protein ditetesi ke dalam tabung reaksi
sebanyak 5 tetes diberi larutan larutan NaOH 10% sebanyak 10 tetes dipanaskan dalam waterbath dan
diberi larutan HgCl sebanyak 5 tetes ke dalam tabung reaksi diamati perubahan warna yang
terbentuk. Kemudian uji Biuret larutan NaOH 10% ditetesi sebanyak 5 tetes ke dalam tabung reaksi
ditambah dengan larutan protein diberi larutan CuSO 0,1% dikocok, diamati warna yang tebentuk.
Uji pengendapan dengan pelarut organik digunakan 2 tabung untuk blanko dan sampel. Larutan
protein sebanyak 10 tetes dimasukkan dalam tabung reaksi diberi 1 pipet larutan 70% kemudian
diamati endapan yang terbentuk.
Hasil
Tabel 1. Hasil Uji Protein dengan uji Asam Amino, uji Biuret, dan uji Pengendapan.

KTA.Kampung

Amis

Uji C &
OH
C, OH

KTA.Ras

Amis

C,OH

PTA.Kampung

Amis

C,OH

PTA.Ras

Amis

C,OH

Larutan Tahu

C,OH

Susu Bubuk

Bau
kedelai
Bau susu

Larutan Udang

Amis

C,OH

Larutan Tempe

Bau
kedelai
Bau susu

C,OH

Sampel

Susu Cair

Bau

Sumber: Data Primer,2015.

C,OH

C,OH

Uji Asam Amino


Uji N & H
Uji S
Lakmus
Biru
Lakmus
Biru
Lakmus
Biru
Lakmus
Biru
Lakmus
Biru
Lakmus
biru
Lakmus
biru
Lakmus
biru
Lakmus
merah

Uji Biuret

Biru

Biru

Biru

Biru

UnguHitam
CoklatHitam
KuningCoklat
CoklatHitam
Endapan
coklat
Kuning

Ungu

Endapan
hitam

Ungu tua
Endapan
ungu muda
Biru-ungu
Ungu
Endapan
biru
Ungu muda

Uji
Pengendapan
Endapan
putih
Endapan
putih
Endapan
putih
Endapan
putih
Endapan
putih
Endapan
putih
Endapan
putih
Endapan
putih
Endapan
putih

Pembahasan
Berdasarkan dari pengamatan diperoleh hasil uji asam amino unsur C,O,H terdapat pada ke
sembilan sampel, sedangkan unsur N,H yang diberi lakmus merah pada ke delapan sampel
menunjukkan reaksi yang positif berwarna biru sedangkan pada susu cair didapat hasil negatif yaitu
lakmus berwarna merah. Pada unsur S dengan uji asam amino, uji ini untuk mengetahui adanya
protein yang mengandung asam amino seperti cystein dan methionin. Reaksi positif yang ditunjukkan
adalah membentuk endapan berwarna cokelat atau hitam. Untuk uji Biuret didapatkan hasil warna
yang terbentuk berbeda-beda. Dalam larutan basa, biuret memberikan warna violet dengan CuSO.
Reaksi positif dengan terbentuknya kompleks antara Cu dengan gugus CO dan NH dari rantai
peptida dalam suasana basa. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam
amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan
peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul
berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Reaksi tersebut melepaskan molekul
air sehingga disebut dengan reaksi kondensasi (Anonim,2015). Untuk uji pengendapan dengan
pelarut organik yaitu alkohol, protein dapat diendapkan dengan penambahan alkohol. Pelarut organik
akan mengurangi konstanta dielektrika dari air, sehingga kelarutan protein berkurang dan juga karena
alkohol akan berkompetisi dengan protein terhadap air. Reaksi positif yang ditunjukkan adanya
endapan putih yang terbentuk. Dari semua uji yang dilakukan terdapat kandungan protein dan asam
amino. Terdapat 20 asam amino yang dibagi berdasarkan kepolarannya. Yang memiliki sifat non polar
adalah 9 sedangkan yang memiliki sifat polar ada 11. Kedua puluh asam amino terbagi menjadi dua
bagian yaitu asam amino esensial yang dapat disintesis oleh tubuh dan asam amino non esensial tidak
dapat diproduksi dari tubuh namun diperoleh dari hewan atau tumbuhan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa uji asam amino untuk
mengetahui adanya unsur C, O, H, unsur NH, dan unsur S sampel protein mengandung asam amino
ketika direaksikan dengan larutan NaOH. Sedangkan untuk uji Biuret menghasilkan warna biru atau
ungu pada asam amino yang mengandung kompleks Cu, NH, dan gugus CO dari rantai peptida
dalam kondisi basa. Pada uji pengendapan dengan pelarut organik, protein dapat diendapkan dengan
alkohol, pelarut organik akan mengurangi konstanta dielektrika air, sehingga kelarutan protein
berkurang, karena alkohol berkompetisi dengan protein terhadap air.
Daftar Pustaka
Kristiani, E.B.E., Dewi L. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia. Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya
Wacana, Salatiga.

Selviana,S. 2014. Laporan Praktikum Biokimia Protein I (Uji Biuret). Laboratorim Biokimia
Pangan Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan, Bandung.
(http://www.scribd.com/doc/228433397/Laporan-Praktikum-Biokimia-Protein-I-UjiBiuret#scribd) diakses pada tanggal 18 Oktober 2015
Anonim. 2015. Uji Biuret Info Pendidikan dan Biologi. (http://www.edubio.info/2013/11/ujibiuret.html) diakses pada tanggal 19 Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai