Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Dea Inthay Wulan

NIM : 2010911220038

Metabolisme Xenobiotik reaksi pad fase I dan II

Xenobiotik pada dasarnya berasal dari kata Xenos kata ini dari Bahasa Yunani yang berarti asing.
Xenobiotik adalah bahan kimia asing yang masuk ke dalam tubuh tetapi tidak diharapkan untuk
diproduksi atau terdapat di dalamnya, atau mereka adalah bahan kimia yang ditemukan dalam
konsentrasi yang lebih tinggi dari biasanya. Ada beberapa contoh dari xenobiotic yang bis akita temukan
sehari – hari yaitu, obat , alkohol, zat aditif makanan misalnya MSG; zat pewarna; penguat rasa yang
biasa kita sebut zat bahan tambahan pangan atau BTP, insektisida (d-alleterin), polutan dan sasap rokok,
radiasi dan lain – lain . Interaksi xenobiotik terhadap berbagai faktor , jadi xenobiotik dapat
mempengaruhi radiasi , radiasi bisa menjadi sumber xenobiotik dan xenobiotik bisa mempengaruhi faktor
radiasi dan contoh lainnya temperature , organisme, ozon, surfaktan, pH, air, udara dan lain, lain seperti
berikut ini:

Kemudian sumber xenobiotik bisa berasal dari emisi atau imisi . Jika emisi lebih toxic dan berbahaya
sedangkan imisi ada faktor – faktor yang berikatan dengan agen toxic , contohnya adalah komposisi
kimianya dan reaksi – reaksinya
Metabolisme Xenobiotik itu sendiri terbagi menjadi 2 ada fase I dan fase II. Fase pertama reaksi berupa
reaksi oksidasi satu meliputi reaksi reduksi, hidrolisis pada fase I biasanya mengubah obat induk
menjadi senyawa lebih polar dan fase kedua berupa sulfasi, asetilasi, metilasi dan konjugasi dengan
asam glukuronat, glutation dan glisin. Pada fase I senyawa menjadi lebih polar dengan cara gugus
fungsinya di tutupi. reaksi utamanya berupa hidroksilasi, yang dikatalisis oleh beberapa monooksigenase
atau sitokrom P450. Hidroksilasi dapat menghentikan aksi obat, walaupun tidak selalu. Selain reaksi
hidroksilasi terdapat beberapa reaksi lainnya seperti deaminasi yaitu suatu reaksi kimiawi pada
metabolisme yang melepaskan gugus amina dari molekul senyawa asam amino, dehalogenasi yaitu
tindakan untuk menghilangkan halogen dari bahan kimia berbahaya atau terkontaminasi dengan
membuat menjadi kurang beracun, desulfurasi yaitu proses penghilangan unsur belerang (sulfur),
epoksidasi, peroksigenasi dan reduksi. Reaksi yang melibatkan juga proses hidrolisis (dikatalisis oleh
esterase). Substrat yang ada umumnya bersifat lipofilik dan menjadi hidrofilik melalui reaksi
hidroksilasi. Sitokrom P450, dikenal sebagai biokatalis yang paling luas bekerjanya. Paling banyak
terdapat pada liver dan usus halus tetapi diperkirakan ada di seluruh tubuh. Kurang lebih ada 15 enzim
P450 di liver manusia. Sedangkan senyawa yang terhidroksilasi pada fase-1 kemudian dikonversi
dengan enzim khusus menjadi beragam metabolit polar dengan konjugasi terhadap asam glukoronat,
glutation, asam amino, atau metilasi. Reaksi pada fase-2 yaitu glucuronidation, sulphonation
(sulphation), acetylation, methylation, konjugasi dengan glutathione, konjugasi dengan asam amino.
Pada fase II lebih dominan dengan konjugasi, ada beberapa senyawa konjugat akan menempel pada
metabolit pada fase I dan akan lebih mudah untuk keluar dan menjadi senyawa tidak toxic

Tujuan keseluruhan dari dua


fase metabolisme xenobiotik adalah untuk meningkatkan kelarutan di dalam air (water
solubility/hidrofilik) dan dengan demikian akan mempermudah ekskresi melalui ginjal. Xenobiotik
yang hidrofobik akan bertahan di dalam jaringan adiposa tanpa batas waktu kecuali diubah menjadi
bentuk yang lebih polar.

Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=sk8kxHk1rUQ
https://www.youtube.com/watch?v=kNRO8GojFwY

Anda mungkin juga menyukai