NPM : 1102012051
Os Coxae
Os Coxae adalah tulang panggul besar dan rata yang terbentuk melalui fusi tiga tulang primer
– ilium, ischium, dan pubis – pada akhir masa remaja. Setiap tulang dari tiga tulang tersebut terbentuk
dari pusat osifikasi primernya sendiri. Saat lahir, tiga tulang primer disatukan oleh cartilage hyaline.
Saat pubertas, ketiga tulang masih dipisahkan oleh kartilago triradiata berbentuk Y yang berpusat
pada acetabulum meskipun dua bagian ramus ischiopubicus menyatu pada usia 9 tahun. Tulang mulai
menyatu pada usia 15-17tahun; fusi lengkap terjadi pada usia 20-25 tahun.
Ilium
Os ilium merupakan bagian paling besar pada os coxae dan menjadi bagian superior
acetabulum. Os ilium memiliki bagian medial tebal (columna) untuk menahan beban dan bagian
posterolateral berbentuk seperti sayap dan tipis yang disebut alae (L.sayap) yang memiliki permukaan
lebar untuk perlekatan otot. Corpus ossis ilii menggabungkan pubis dan ischium untuk membentuk
acetabulum.
Ischium
Ischium merupakan bagian posteroinferior os coxae. Bagian superior corpus ossis ischii
menyatu dengan pubis dan ilium, yang membentuk aspek posteroinferior acetabulum. Ramus ossis
ischia menyatu dengan ramus inferior ossis pubis untuk membentuk suatu batang tulang, ramus
ischiopubicum, yang merupakan batas inferomedial foramen obturatorum .
Pubis
Pubis membentuk bagian anteromedial os coxae, yang berperan sebagai bagian anterior
acetabulum dan memberikan pelekatan proksimal untuk otot-otot paha medial. Pubis dibagi menjadi
( brace) skeletal
corpus rata dan dua ramus, superior dan inferior. Ramus merupakan “penyangga” (brace
yang kuat namun relative ringan yang mempertahankan arcus yang terdiri dari sacrum dan dua ilium.
1
Femur
Femur adalah tulang paling panjang dan paling berat pada tubuh. Tulang tersebut mentransmisi berat
tubuh dari os coxae ke tibia ketika seseorang berdiri. Panjangnya sekitar seperempat tinggi badan
seseorang. Femur terdiri dari corpus dan dua ujung , superior atau proksimal dan inferior atau distal.
Ujung superior (proksimal) femur terdiri dari caput, collum, dan dua trochanter (major dan minor).
Caput femoris yang bulat merupakan dua pertiga sferis yang ditutupi oleh cartilage articularis , kecuali
untuk bagian depresi atau cekungan yang terletak dimedial.
Tulang adalah unsur utama kerangka orang dewasa. Jaringan ini adalah jenis khusus dari
jaringan ikat dengan matriks ekstraseluler yang mengalami kalsifikasi dimana terbenam sel-sel
sel -sel khas.
Fungsi tulang adalah melindungi organ-organ vital, menyokong struktur berbentuk daging dan
menyediakan cadangan kalsium (tulang menyimpan sekitar 99% kalsium tubuh). Tekanan pada tulang
menyebabkan resorpsi tulang regangan pada tulang menyebabkan pembentukan tulang.
Susunan Tulang
Sel-sel tulang
2
kalsium dilepaskan dari tulang memasuki cairan ekstraseluler yang terletak dalam celah-
celah ini.
4. Osteoklas
- Osteoklas adalah sel besar, berinti banyak, motil yang meresorpsi tulang. Sel ini berasal dari
sel-sel sistem fagosit mononuclear
- Sitoplasma osteoklas biasanya asidofil
- Osteoklas membentuk dan menempati lekukan yang dikenal sebagai lacunal acuna Howship yang
merupakan daerah resorpsi tulang.
Klasifikasi Tulang
Resorpsi Tulang
- Osteoklas mensekresi asam yang melarutkan kalsium pada lapis permukaan tulang.
- Hydrolase asam, kolagenase dan enzim proteolitik lainnya disekresi oleh osteoklas kemudian
menghancurkan bagian organik tulang.
- Osteoklas meresopsi sisa-sisa organic dan anorganik matriks tulang dan melepaskannya ke
dalam kapiler jaringan ikat.
Histogenesis Tulang
Histogenesis tulang diikuti dengan resorpsi tulang. Kombinasi pembentukan tulang dan
resorpsi tulang disebut remodeling, terdapat sepanjang hidup, meskipun prosesnya lebih lambat pada
yang sekunder daripada pada tulang primer. Terjadi melalui dua proses, pembentukan tulang
intramembranosa dan pembentukan tulang endokondral.
1. Pembentukan tulang intramembranosa >> pembentukan tulang pipih contohnya tulang parietal
dari tengkorak.
Sel-sel mesenkim dengan adanya zona vascular, memadat menjadi pusat osifikasi primer,
berdiferensiasi menjadi osteoblast dan mulai mensekresi osteoid
Ketika terjadi kalsifikasi, osteoblast menjadi terjebak dalam matriksnya sendiri dan menjadi
osteosit. Pusat perkembangan tulang ini disebut trabekula.
Penyatuan trabekula tulang menghasilkan tulang spongiosa ketika pembuluh darah
menyusup daerah itu dan sel-sel mesenkim yang tidak berdiferensiasi lainnya membentuk
sumsum tulang
Periosteum dan endosteum berkembang dari bagian-bagian lapisan mesenkim yang tidak
mengalami osifikasi.
Aktivitas mitosis sel-sel mesenkim menjadi sel-sel
sel- sel osteoprogenitor, yang mengalami
pembelahan sel dan membentuk lebih banyak sel-sel osteoprogenitor
o steoprogenitor / berdiferensiasi
menjadi osteoblast dalam lapisan dalam periosteum yang sedang terbentuk.
2. Pembentukan tulang endokondral >> pembentukan tulang panjang. Pembentukan mulai dalam
suatu segmen tulang rawan hialin yang bekerja sebagai suatu model kecil untuk tulang.
3
Osteoblast dengan cepat membuat matriks tulang dan membentuk suatu lapisan tulang tipis
melingkari diafisis, disebut kerah tulang periosteal ( periosteal collar bone) .
Dari belakang kerah tulang periosteal muncul pembuluh darah disertai berkas-berkas
jaringan menerobos lobang-lobang pada kerah periosteal masuk ketengah diafisis
menggantikan tempat sel tulang rawan yang telah berdegenerasi. Berkasi-berkas jaringan
tersebut disebut kuncup-kuncup periosteum.
Sel-sel kuncup periostium dalam lingkungan tersebut berdiferensiasi menjadi osteoblast dan
mulai mensekresi matriks tulang sehingga terbentuklah balok-balok tulang.
Daerah yang tadinya tulang rawan menjadi pusat penulangan.
Daerah tulang rawan pada penulangan endokondral dapat dibagi menjadi beberapa zona,
yaitu : 1.) zona istirahat 2.) zona proliferasi 3.) zona maturasi 4.) zona pengapuran 5.) zona
degenerasi dan 6.) zona penulangan (osifikasi)
4
Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang,umumnya akibat trauma. Fraktur digolongkan sesuai
jenis dan arah garis fraktur.
Fraktur paling sering disebabkan oleh trauma, tetapi dapat terjadi fraktur patologik pada
tulang yang sakit hanya oleh regangan otot ringan pada aktivitas sehari-hari.
Ada berbagai macam fraktur yang dapat digolongkan berdasarkan system klasifikasi Salter-Harris,
yaitu :
5
a) Tertutup
c) Grade III : Luka sebesar 6-8 cm dengan kerusakan pembuluh darah, syaraf otot dan kulit.
a)
b) Garis
Oblikpatah melintang.
/ miring.
c) Spiral / melingkari tulang.
d) Kompresi
e) Avulsi / trauma tarikan atau inse
insersi
rsi otot pada insersinya. Missal pada patela.
6
a. Riwayat Anamnesis dilakukan untuk menggali riwayat mekanisme cedera (posisi kejadian) dan
b. Pemeriksaan Fisik
- Palpasi / Feel : Lakukan palpasi pada daerah ekstremitas tempat fraktur tersebut, meliputi
persendian diatas dan dibawah cedera, daerah yang mengalami nyeri, efusi, dan krepitasi.
- Gerakan / Moving
- Pemeriksaan trauma di tempat lain : kepala, toraks, abdomen, pelvis. Sedangkan pada pasien
dengan politrauma, pemeriksaan awal dilakukan menurut protokol ATLS. Langkah pertama adalah
Laboratorium : darah rutin, faktor pembekuan darah, golongan darah, cross-test , dan
urinalisa.
Pemeriksaan Radiologis untuk lokasi fraktur.
MRI
USG
X-RAY
Plain Photo
Penatalaksanaan bervariasi sesuai jenis fraktur. Cara penatalaksanaannya mencakup reduksi terbuka,
reduksi tertutup, traksi, pemasangan gips, pemasangan pen perkutan, dan remodeling.
Reduksi tertutup
Fraktur sederhana pada sebuah tulang panjang yang sedikit atau tidak menyebabkan pergeseran
tulang dapat diterapi dengan teknik reduksi tertutup. Untuk kenyamanan pasien biasanya dilakukan
anestesi umum tetapi dapat juga dilakukan anestesi spinal atau blok. Fraktur direduksi melalui
manipulasi manual, dibantu oleh fluoroskopi dan diimobilisasi dengan gips.
Pin dan gips
Kadang-kadang diindikasikan reduksi tertutup pada lengan bawah atau pergelangan tangan dan
fraktur yang terjadi memerlukan stabilisasi tambahan dengan pemasangan pin perkutis. Reduksi
tertutup dilakukan dengan bantuan fluoroskopi. Daerah operasi dibersihkan dan dilakukan
pemasangan pin perkutis. Penyambungan fraktur kemudian dinilai kembali dengan fluoroskopi dan
apabila penyambungan tersebut adekuat, dipasang gips / gips fiberglass
fi berglass yang mengenai pin.
Traksi
Fraktur sederhana yang menyebabkan pergeseran ringan ujung-ujung tulang dan kerusakan jaringan
lunak minimal dapat direduksi dan diimobilisasi melalui traksi kulit atau tulang. Aplikasi traksi kulit
seperti traksi Buck and Russell adalah prosedur yang noninvasive. Traksi tulang memerlukan
pemasangan satu atau lebih pin steril ke dalam tulang yang terletak distal dari tempat fraktur. Pada
pin kemudian dipasang busur traksi dan dilakukan traksi sesuai keinginan melalui system suspensi
seimbang. Teknik traksi memerlukan imobilisasi berkepanjangan dan meningkatkan risiko yang
berkaitan dengan tirah baring jangka panjang.
8
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan atau tulang rawan yang umumnya
disebabkan oleh trauma, baik langsung maupun tidak langsung. Fraktur collum femur merupakan
fraktur intrakapsular yang terjadi pada bagian proksimal femur. Yang termasuk collum femur
adalah mulai dari bagian distal permukaan kaput femoris sampai dengan bagian proksimal dari
intertrokanter.
Fraktur collum femur dan fraktur subtrochanter femur banyak terjadi pada wanita tua
dengan usia lebih dari 60 tahun dimana tulang sudah mengalami osteoporotic.
Osteopenia
Terjatuh
Ini juga disebut fraktur leher femur tinggi. Dalam kelompok ini, fragmen proksimal sering kehilangan
bagian dari suplai darah dan karenanya, penyatuan fraktur ini sulit. Ini adalah cedera serius pada
pasien lansia. Pada orang yang sangat tua dan lemah, dapat memicu krisis dalam keseimbangan
metabolik. Hal ini dapat menjadi penyakit terminal karena uremia, infeksi paru-paru, luka tempat
tidur dll, dan berakibat fatal.
stage III: complete with partial displacement: fragments are still connected by posterior retinacular
attachment; there is malalignment of the femoral trabeculae
9
Fraktur Subcapital
Dalam kelompok ini, suplai darah ke fragmen proksimal tidak diganggu dan ada daerah yang lebih
besar dari kontak antara dua fragmen, maka fraktur bersatu dengan mudah.
Terapi Konservatif
Fraktur pada tingkat ini memiliki kapasitas yang sedikit untuk menyambung kembali karena faktor-
faktor berikut.
c) kurangnya penangan pada hematoma yang terjadi di fraktur karena cairan synovial .
Terapi Bedah
Dua prinsip penting yang harus diikuti dalam pengelolaan bedah fraktur ini
Metode sebelumnya menstabilkan patah tulang dengan fiksasi internal menggunakan Paku Smith
Petersen Trifin. Fraktur internal dengan SP Nail tetap dibawah kontrol radiologis. Metode yang lebih
baru dari fiksasi internal fraktur menggunakan beberapa sekrup kompresi.
10
Bila fraktur terjadi pada pasien berusia diatas 60tahun, dilakukan penggantian kepala femur dengan
prosthesis yang terbuat dari logam seperti prosthesis Austin Moore. Hal ini membuat pasien bisa
menopang berat badannya lebih kuat.
Leher sudut poros normal adalah sekitar 115 derajat. Bila sudut dikurangi menjadi lebih dekat
90 derajat, deformitas disebut coxa Vara.
Terapi Konservatif
Terapi konservatif ini menggunakan traksi tulang yang terus menerus. Untuk beberapa kasus dengan
coxa vara, traksi tulang berlangsung sampai tulang tibia dan immobilisasi dengan bidai Bohler Braun ,
ujung kaki dinaikan ditempat tidur. Coxa vara dapat sembuh sekitar 12 minggu. Ketika coxa vara tidak
terlihat, dengan traksi kulit pada bidai Thomas sudah cukup. Tidak ada efek yang buruk dari terapi
konservatif ini meski pasien diharuskan untuk istirahat selama 3 bulan.
Operasi
11
lempeng paku (Jewett) dapat dilakukan pula hasilnya pun baik. Baru-baru ini penggunaan sekrup
kompresi panggul dan lempeng system dapat mempercepat mobilisasi dari panggul dan penopangan
berat badan.
Daftar Pustaka
http://www.e-radiography.net/radpath/f/femur%20fracture/neck_of_femur.htm
12