Anda di halaman 1dari 10

Ilmu Urai

STRUKTUR TULANG
A.    Struktur Tulang
Tulang merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak, Tempat
melekatnya otot-otot sehingga memungkinkan jalannya pembuluh darah, tempat sumsum tulang
dan syaraf yang melindungi jaringan lunak, juga tulang merupakan organ yang dibutuhkan
manusia untuk mengangkat dan membawa barang-barang yang berat. Intinya tulang adalah
organ yang kita butuhkan untuk melakukan aktifits sehari–hari. Sehingga kita tidak dapat
membayangkan bagaimana terganggunya kita bila ada kerusakan yang terjadi pada tulang kita.
Tulang keras memiliki dua macam bentuk yaitu tulang kompak yang padat dan keras dan
tulang spons yang berlubang-lubang dan rapuh. Tulang kompak bentuknya padat, keras dan
membentuk perlindungan luar untuk jaringan tulang lainnya.
Tulang spons terletak di bagian dalam dari tulang kompak, rapuh dan memiliki banyak pori atau
rongga-rongga. tulang spons terdapat pada ujung-ujung dari tulang kompak.
Jaringan tulang disusun oleh beberapa bentuk sel tulang, yang terdapat dalam cairan
ekstraseluler (matriks) berupa garam-garam anorganik (sebagain besar berupa kalsium dan
fosfor). garam-garam organik inilah yang memberikan kekuatan pada tulang dan serabut
kolagen yang memberikan sifat elastis pada tulang.

B. Sel Tulang

Ada lima jenis sel tulang dalam jaringan tulang, yaitu:

 Sel Osteogenik: yang memberikan tanggapan terhadap trauma, seperti fraktura (patah
tulang). Sel ini memberikan perlindingan pada tulang dan membentuk sel-sel baru,
sebagai pengganti sel-sel yang rusak
 Sel osteoblast: merupakan sel-sel pembentuk sel tulang. Cel ini melakukan kegiatan
sintesis dan sekresi mineral-mineral keseluruh subtansi dasar dan subtansi pada
daerah yang memiliki kecepatan metabolisme yang tinggi
 Sel osteosit: merupakan sel tulang dewasa yang terbentuk dari sel osteoblas. Sel-sel
tulang ini membentuk jaringan tulang disekitarnya. Sel osteosit memelihara kesehatan
tulang, menghasilkan enzim dan mengendalikan kandungan mineral dalam tulang,
juga mengontrol pelepasan kalsium dari tulang ke darah.
 Sel osteoklas: merupakan sel tulang yang besar, berfungsi untuk menghancurkan
jaringan tulang. Sel osteoklas berperan penting dalam pertumbuhan tulang,
penyembuhan, dan pengaturan kembali bentuk tulang
 sel pelapis tulang: dibentuk oleh osteoblas disepanjang permukaan tulang orang
dewasa. sel tulang ini mengatur pergerakan kalsiun dan fosfat dari dan kedalam
tulang.

1.     KOMPOSISI TULANG
Tulang terdiri dari 2 bahan:

1. Matrik yang kaya mineral (70%) = Bone (Tulang yang sudah matang)


2. Bahan-bahan organik (30%) yang terdiri dari:
1. Sel (2%) :
1. Sel Osteoblast : yang membuat matrik (bahan) tulang / sel pembentuk
tulang
2. Sel Osteocyte : mempertahankan matrik tulang
3. Sel Osteoclast : yang menyerap osteoid (95%) (resorbsi) bahan tulang
(matrik) / sel yang menyerap tulang.
2. Osteoid (98%) : Matrik (bahan) tulang yang mengandung sedikit mineral
(osteoid=tulang muda)

3.     NAMA-NAMA BAGIAN PADA PERMUKAAN TULANG

        Tulang tengkorak
        Tulang Selangka
        Tulang Wajah
        Tulang Lengan atas
        Tulang Rusuk
        Tulang Dada
        Tulang Paha
        Tempurung Lutut
        Tulang Hasta
        Tulang Lengan betis
        Tulang Betis
        Tulang Pergelangan Kaki
        Tulang Jari Kaki
        Tulang Telapak Ibu Jari
Sangkar rusuk
Sangkar rusuk berfungsi untuk melindungi jantung dan paru.
Tulang-tulang yang membentuk sangkar rusuk ialah:

 12 pasang tulang rusuk bersendi dengan vertebra torakalis dan melengkung ke


hadapan.
 7 pasang tulang rusuk bersendi dengan tulang dada secara berkelanjutan.
 3 pasang yang lain dihubungkan secara tidak langsung dengan tulang rawan.
 3 pasang tulang rusuk terakhir tergantung bebas dan tidak dihubungkan kepada
sternum.

-          Kerangka penyangga
Kerangka penyangga bersendi dengan rangka aksial pada bagian bahu dan punggung.
-         Lengkungan pektoralis
Terdiri daripada 2 tulang yaitu:

1. Tulang selangka
o Berbentuk batang dan melengkung sedikit.
o Bersendi dengan manubrium sterni pada satu ujung dan akromion pada ujung
yang lain.
o Berfungsi untuk mengalirkan daya dari lengan ke badan manusia.
2. Tulang belikat
o Berbentuk sekeping tulang pipih yang berupa segitiga.
o Membentuk tonjolan akromion dan korakoid yang merupakan
perpanjanganspina skapulae.
o Kavitas glenoidalis (bagian tulang belikat) bersendi dengan kepala tulang
lengan atas bagian depan.

-          Lengkungan pelvis
Terdiri dari 2 tulang kiri dan kanan yang simetris. Tulang-tulang pada kedua bagian ini
berikatan antara satu sama lain di simfisis pubis pada bahagian ventral.
Lengkungan ini terbagi atas:

 Ilium yang bersendi dengan tulang kelangka.


 Iskium (atau tulang pelana)
 Pubis (atau tulang ari-ari)

- Tulang Rawan
         

Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan yang disebut kondroblas. Sel-sel ini
mengeluarkan matriks yang disebut kondrin. Lama-kelamaan kondroblas akan terkurung oleh
matriksnya sendiri dalam ruangan yang disebut lakuna. Di dalam lakuna terdapat kondroblas
yang bersifat tidak aktif disebut kondrosit (sel tulang rawan).
Tulang rawan pada anak-anak berbeda dengan tulang rawan pada orang dewasa. tulang rawan
pada anak-anak berasal dari mesenkim dan lebih banyak mengandung sel-sel tulang rawan.

- Tulang Keras (Osteon)


         

Tulang keras merupakan kumpulan sel tulang yang mengeluarkan matriks yang
mengandung zat kapur dan fosfat. Kedua zat ini menyebabkan tulang menjadi keras. Pada
tulang keras, osteoblas pada lakuna menjadi tidak aktif dan disebut osteosit (sel tulang). Antara
lakuna satu dengan lakuna lainnya dihubungkan oleh kanalikuli. Di dalam kanalikuli terdapat
sitoplasma dan pembuluh darah yang bertugas memenuhi kebutuhan nutrisi osteosit.
Tulang keras dibedakan menjadi dua, yaitu tulang kompak dan tulang spons (tulang
berongga). Pada Gambar dibawah, tampak bahwa tulang kompak (tulang padat) mempunyai
matriks tulang yang rapat dan padat, misalnya pada tulang pipa. Tulang spons matriksnya
berongga. Rongga-rongga pada tulang spons diisi oleh jaringan sumsum tulang. Apabila
berwarna merah berarti mengandung sel-sel darah merah, misalnya pada epifisis tulang pipa.
Apabila berwarna kuning berarti mengandung sel-sel lemak, misalnya pada diafisis tulang pipa.
PENJELASANNYA :

Tengkorak: Tengkorak adalah struktur tulang pada binatang yang merupakan


rangka kepala. Binatang yang memiliki tengkorak dinamai Craniata. Tengkorak
menunjang struktur wajah dan melindungi kepala dari luka. Selain melindungiotak,
tengkorak juga memberi jarak yang cukup antara kedua mata untuk pandangan
stereoskopis, dan menetapkan posisi telinga sehingga otak dapat memperkirakan
arah dan jarak suara. Dalam beberapa binatang, tengkorak juga dapat
memiliki tanduk yang penting untuk membela diri. Pada manusia, tengkorak dewasa
biasanya terdiri dari 22 tulang.
TULANG TEMPORAL :ADALAH TERLETEK PADA DASAR SISI TENGKORAK, SEJAJAR
DENGAN LOBUS TEMPORAL OTAK.
Tulang Rusuk: Dalam anatomi, tulang rusuk atau iga (Latin: costae adalah tulang panjang
yang melengkung dan membentuk rongga rusuk.) Tulang rusuk
melindungi dada (Latin: thorax), paru-paru, jantung, hati, dan organ dalam lainnya di rongga
dada.
Pada mamalia, tulang rusuk terdapat hanya di bagian dada. Namun pada reptil, tulang rusuk
kadang-kadang terdapat dari bagian leher hingga sacrum.

Tulang Belakang: Pada tulang belakang terjadi pelengkungan - pelengkungan yang berfungsi
untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan
gerakar misalnya berdiri, duduk, atau berlari.

Tulang Selangka: Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan


bahu.

Tulang Belikat: Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan


bagian pembentuk bahu

Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta:  Tulang pangkal lengan bersama


dengan tulang pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak

Tulang Telapak Tangan: Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan,


telapak tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform,
trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar,
batang, dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.

[Materi Kuliah] Anatomi Lanjut (Ilmu Urai Fungsional)


Irfan Andriarto 36 January 20, 2016

Otot – Anatomi Lanjut (Ilmu Urai Fungsional)

Bismillah..
Semoga keberkahan senantiasa menyertai kita semua. Aaamiin..

Beberapa bulan lalu bahkan saya lupa tepatnya bulan apa, terakhir
kali login di dashboard blog ini. Mungkin karena kesibukan di dunia nyata yang
lumayan menyita waktu saya sehingga baru sempat update artikel. Berhubung saat ini
sudah mulai libur semester, akan saya manfaatkan untuk update materi kuliah. Nah
materi kuliah yang akan share kali ini masih mengenai materi kuliah yang pada
tulisan sebelumnya pernah saya singgung merupakan salah satu materi kuliah yang
menjadi momok bagi mahasiswa Olahraga, yap, Materi Kuliah Anatomi (Ilmu Urai).
Pada semester 2 akan dipelajari pada Mata Kuliah Anatomi Lanjut atau bisa juga
dinamakan Ilmu Urai Fungsionalyang merupakan lanjutan dari Mata Kuliah
Anatomi Dasar (Ilmu Urai). Sekadar informasi, bahwa apabila Anda tidak lulus
pada mata kuliah Anatomi Dasar, maka tidak diperbolehkan mengambil Mata
Kuliah Anatomi Lanjut.
Sebenarnya materi kuliah anatomi yang dipelajari di Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan  secara umum hanya yang berkaitan dengan Sistem gerak tubuh atau biasa
disebut Sistem Muskuloskeletal (Muscle : Otot dan Skeletal : Rangka). Karena dua
komponen tersebut (Otot dan Rangka) adalah yang berperan aktif dalam proses gerak
dalam tubuh kita. Untuk bagian skeletal/rangka telah dipelajari di Semester 1 di
Anatomi Dasar [saya sarankan bagi Anda yang belum membaca, silakan mampir dulu
ke tulisan saya mengenai Materi Kuliah Anatomi Dasar Semester 1], sehingga
pada Mata Kuliah Anatomi Lanjut semester 2 kali ini fokus mempelajari bagian
otot. Karena betapa pentingnya mempelajari anatomi otot bagi kita adalah untuk
memahami mekanisme  alat penggerak aktif yang ada dalam tubuh kita. Bagi atlet dan
pelaku olahraga sangat disarankan memahami Sistem Muskuloskeletal agar setiap pola
gerak yang dilakukan saat pertandingan maupun dalam kehidupan sehari-hari mampu
dikontrol dan dimanfaatkan secara lebih efektif dan efisien. Nah mungkin langsung
saja kita pelajari materinya. Untuk Anatomi Lanjut yang saya tulis kali ini mayoritas
materinya bersumber dari Slide PowerPoint dosen pengampu saya Bapak Drs.Budhi
Satyawan,M.Pd dan dr.Intan Suraya Ellyas,M.Or. Jadi bagi yang tidak ingin membaca
celotehan saya bisa langsung mengunduh materi lengkapnya pada tautan yang ada di

akhir tulisan. 

Apa sih Otot ?


Jadi sederhananya, otot itu merupakan jaringan peka rangsang yang dalam kehidupan
sehari-hari  biasa disebut daging. Namun ada perbedaan mendasar dari otot dan
daging, disebut otot apabila masih melekat pada rangka dan masih mampu melakukan
fungsinya, dan disebut daging apabila sudah mengalami kekakuan atau yang sering
disebut Rigor Mortis. Intinya kalau masih aktif/hidup disebut otot, namun apabila
sudah mati disebut daging. Jadi Anda tidak perlu bingung dan mulai sekarang mampu
dengan yakin menjawab bahwa Otot dan Daging itu SAMA tetapi BERBEDA.

Hehe 

Lebih Detail tentang Otot ?


Otot membentuk 43% dari berat badan, dan > 1/3-nya merupakan protein tubuh &  ½-
nya merupakan tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat
(Anwari,2007). Perlu diketahui juga bahwa proses vital di dalam tubuh (seperti:
Kontraksi jantung, kontraksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi
karena adanya aktifitas otot. Jadi peran otot bagi kelangsungan hidup kita sangat
penting.
Peran otot yang lebih spesifik terbagi menjadi beberapa fungsi, yaitu

Fungsi Utama :
o Fungsi gerak: Gerak lokomosi, gerak tubuh.
o Fungsi dalam pemeliharaan postur tubuh.
o Fungsi penghasil panas tubuh.

Fungsi dalam Kelompok :


o Otot Agonis/Movers : otot penggerak utama dari gerak.
o Otot Antagonis : otot yang bekerjannya berlawanan dengan otot agonis.
o Otot Sinergis : membantu efifiensi dari otot penggerak utama.
o Otot Stabilisator : memantapkan origo penggerak utama sehingga kontraksi
dapat efektif.

Otot sendiri memiliki sifat khas yang perlu diingat,


diantaranya :
o Kontraktibilitas : Kemampuan otot untuk memendek. Ketika memendek, otot
berkontraksi.
o Elektabilitas : Kemampuan otot untuk memanjang  melebihi ukuran semula.
Saat otot memanjang, otot berelaksasi.
o Elastisitas : Kemampuan otot untuk kembali ke bentuk semula, setelah
mengalami pemanjangan /pemendekan.
o Irritabilitas : Kemampuan menerima dan menanggapi rangsang.

Dalam mempelajari anatomi otot juga perlu diketahui


klasifikasi otot untuk memudahkan dalam pemahaman.
Berdasarkan fungsinya
A.    Otot Lurik
Terdiri dari serabut panjang : terang-gelap (isotrop-anisotrop). Melekat pada
rangka/skeleton sehingga disebut otot rangka. Berkontraksi dalam kontrol kesadaran,
dipengaruhi saraf pusat. Dan mengandung myoglobin.
Otot Lurik – Ilmu Urai Fungsional

KARAKTERISTIK
Serabut tersusun teratur dan sejajar. Terdapat banyak nukleus dan cenderung silinder.
Selain itu bergerak cepat, namun mudah lelah.

B.    Otot Polos


Berbentuk gelondong, kedua ujung runcing. Selain itu mempunyai serabut homogen
dan punya satu inti. Otot polos berkontraksi tidak dibawah kesadaran (involunter).
Biasanya terdapat pada: alat pencernaan, rahim, kantung urine, pembuluh darah.

Otot Polos – Ilmu Urai Fungsional

KARAKTERTISTIK
Tidak memiliki garis gelap terang. Bekerja secara reflleks, dan dipengaruhi saraf
otonom. Sifatnya lambat, namun tidak mudah lelah.

 
C.    Otot jantung
Hanya terdapat di jantung dan menyerupai otot lurik, tapi bercabang.

Otot Jantung – Ilmu Urai Fungsional

Berkontraksi dibawah pengaruh kesadaran. Selain itu interaksi saraf simpatis dan
parasimpatis dalam mengatur. Pada otot jantung terdapat myocardium.

Berdasarkan bentuknya
o Fusiform/spindle, bulat panjang (m. Biceps brachii)
o Penniform/setengah kipas (m.tibialis posterior)
o Trianguler/segitiga (m.gluteus medius)
o Rectanguler/jajaran genjang (m. rhomboideus)
o Longitudinal/memanjang sejajar (rectus abdominis)
o Multipenniform/ kumpulan kipas (m.deltoideus)

Otot – Anatomi Lanjut (Ilmu Urai Fungsional)

Berdasarkan kecepatan kontraksi


OTOT LAMBAT (MERAH)
Banyak mengandung myoglobin. Aktivitas ATP-ase mitokondrion lambat.
Persyarafan dari motor-neuron halus dan tidak cepat lelah. Contoh: maraton.
OTOT CEPAT (PUTIH)
Sedikit mengandung myoglobin dan Aktivitas ATP-ase mitokondrian tinggi. Otot ini
juga mendapat persyarafan dari motor-neuron yang besar namun cepat lelah. Contoh:
sprint, jump

Apa selama kuliah hanya mempelajari itu?


Tidak! Selama 16x pertemuan (menurut kontrak kuliah), mahasiswa
akan mempelajari otot-otot apa saja yang ada pada tubuh kita beserta fungsi dan
perannya dalam kaitannya dengan aktivitas tubuh dan kegiatan olahraga. Materi di
atas hanya merupakan pengantar dalam mempelajari Anatomi Lanjut (Ilmu Urai
Fungsional). Jadi kira-kira ada 9 bagian (regio) dalam tubuh kita yang akan dipelajari
selama 16x pertemuan itu, apa saja regiobeserta uraian lengkapnya bisa
Anda download pada tautan di bawah :
(Klik untuk mulai men-download)
[1]-REGIO-PECTORALIS-DAN-DELTOIDEA
[2]-REGIO-BRACHIUM-ABDOMEN-CUBITI
[3]-REGIO-GLUTEA
[4]-REGIO-FEMUR-GENUS
[5]-REGIO-CRURALIS-ANTERIOR
[6]-REGIO-CRURALIS-POSTERIOR-LATERALIS
[7]-REGIO-ANTEBRACHIUM-Anterior
[8]-REGIO-ANTEBRACHIUM-Posterior
[9]-REGIO-DORSUM

5 Istilah penting yang wajib Anda pahami untuk bekal


mempelajari Anatomi lanjut, diantaranya :
o Origo : Bagian (ujung) otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang
tetap (diam/statis) pada saat kontraksi.
o Insertio : Bagian (ujung) otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan
yang berubah posisi (bergerak/dinamis) pada saat kontraksi.
o Regio : istilah latin untuk Daerah (Contoh :  Regio Dorsum, yang artinya
Daerah Punggung)
o Fascia : istilah latin untuk jaringan kolagen/lapisan (Contoh :  Fascia Deltoidea,
yang artinya jaringan yang melapisi otot bahu)
o Innervator : sebuah stimulus aksi yang dilakukan otot, biasanya berupa syaraf.
Nah, mungkin sementara itu dulu yang bisa saya tuliskan mengenai Materi Kuliah
Anatomi Lanjut (Ilmu Urai Fungsional). Lagi-lagi saya tidak bosan mengingatkan
bahwa tidak bisa dipungkiri jika salah satu kunci memahami anatomi adalah dengan
menghafal. Saya sudah menuliskan Tips menghafal dan memahami anatomi yang
tidak konvensional pada tulisan saya ini > Tips Anatomi ,dan sudah saya buktikan
sendiri mampu meningkatkan pemahaman saya mengenai Anatomi. Silakan Anda

baca dan pahami, semoga tips nya juga mampu meningkatkan pemahaman Anda 
Syukron atas perhatian dan waktunya membaca tulisan saya kali ini mengenai Materi
Kuliah Anatomi Lanjut (Ilmu Urai Fungsional). Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai