STRUKTUR TULANG
A. Struktur Tulang
Tulang merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak, Tempat
melekatnya otot-otot sehingga memungkinkan jalannya pembuluh darah, tempat sumsum tulang
dan syaraf yang melindungi jaringan lunak, juga tulang merupakan organ yang dibutuhkan
manusia untuk mengangkat dan membawa barang-barang yang berat. Intinya tulang adalah
organ yang kita butuhkan untuk melakukan aktifits sehari–hari. Sehingga kita tidak dapat
membayangkan bagaimana terganggunya kita bila ada kerusakan yang terjadi pada tulang kita.
Tulang keras memiliki dua macam bentuk yaitu tulang kompak yang padat dan keras dan
tulang spons yang berlubang-lubang dan rapuh. Tulang kompak bentuknya padat, keras dan
membentuk perlindungan luar untuk jaringan tulang lainnya.
Tulang spons terletak di bagian dalam dari tulang kompak, rapuh dan memiliki banyak pori atau
rongga-rongga. tulang spons terdapat pada ujung-ujung dari tulang kompak.
Jaringan tulang disusun oleh beberapa bentuk sel tulang, yang terdapat dalam cairan
ekstraseluler (matriks) berupa garam-garam anorganik (sebagain besar berupa kalsium dan
fosfor). garam-garam organik inilah yang memberikan kekuatan pada tulang dan serabut
kolagen yang memberikan sifat elastis pada tulang.
B. Sel Tulang
Sel Osteogenik: yang memberikan tanggapan terhadap trauma, seperti fraktura (patah
tulang). Sel ini memberikan perlindingan pada tulang dan membentuk sel-sel baru,
sebagai pengganti sel-sel yang rusak
Sel osteoblast: merupakan sel-sel pembentuk sel tulang. Cel ini melakukan kegiatan
sintesis dan sekresi mineral-mineral keseluruh subtansi dasar dan subtansi pada
daerah yang memiliki kecepatan metabolisme yang tinggi
Sel osteosit: merupakan sel tulang dewasa yang terbentuk dari sel osteoblas. Sel-sel
tulang ini membentuk jaringan tulang disekitarnya. Sel osteosit memelihara kesehatan
tulang, menghasilkan enzim dan mengendalikan kandungan mineral dalam tulang,
juga mengontrol pelepasan kalsium dari tulang ke darah.
Sel osteoklas: merupakan sel tulang yang besar, berfungsi untuk menghancurkan
jaringan tulang. Sel osteoklas berperan penting dalam pertumbuhan tulang,
penyembuhan, dan pengaturan kembali bentuk tulang
sel pelapis tulang: dibentuk oleh osteoblas disepanjang permukaan tulang orang
dewasa. sel tulang ini mengatur pergerakan kalsiun dan fosfat dari dan kedalam
tulang.
1. KOMPOSISI TULANG
Tulang terdiri dari 2 bahan:
Tulang tengkorak
Tulang Selangka
Tulang Wajah
Tulang Lengan atas
Tulang Rusuk
Tulang Dada
Tulang Paha
Tempurung Lutut
Tulang Hasta
Tulang Lengan betis
Tulang Betis
Tulang Pergelangan Kaki
Tulang Jari Kaki
Tulang Telapak Ibu Jari
Sangkar rusuk
Sangkar rusuk berfungsi untuk melindungi jantung dan paru.
Tulang-tulang yang membentuk sangkar rusuk ialah:
- Kerangka penyangga
Kerangka penyangga bersendi dengan rangka aksial pada bagian bahu dan punggung.
- Lengkungan pektoralis
Terdiri daripada 2 tulang yaitu:
1. Tulang selangka
o Berbentuk batang dan melengkung sedikit.
o Bersendi dengan manubrium sterni pada satu ujung dan akromion pada ujung
yang lain.
o Berfungsi untuk mengalirkan daya dari lengan ke badan manusia.
2. Tulang belikat
o Berbentuk sekeping tulang pipih yang berupa segitiga.
o Membentuk tonjolan akromion dan korakoid yang merupakan
perpanjanganspina skapulae.
o Kavitas glenoidalis (bagian tulang belikat) bersendi dengan kepala tulang
lengan atas bagian depan.
- Lengkungan pelvis
Terdiri dari 2 tulang kiri dan kanan yang simetris. Tulang-tulang pada kedua bagian ini
berikatan antara satu sama lain di simfisis pubis pada bahagian ventral.
Lengkungan ini terbagi atas:
- Tulang Rawan
Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan yang disebut kondroblas. Sel-sel ini
mengeluarkan matriks yang disebut kondrin. Lama-kelamaan kondroblas akan terkurung oleh
matriksnya sendiri dalam ruangan yang disebut lakuna. Di dalam lakuna terdapat kondroblas
yang bersifat tidak aktif disebut kondrosit (sel tulang rawan).
Tulang rawan pada anak-anak berbeda dengan tulang rawan pada orang dewasa. tulang rawan
pada anak-anak berasal dari mesenkim dan lebih banyak mengandung sel-sel tulang rawan.
Tulang keras merupakan kumpulan sel tulang yang mengeluarkan matriks yang
mengandung zat kapur dan fosfat. Kedua zat ini menyebabkan tulang menjadi keras. Pada
tulang keras, osteoblas pada lakuna menjadi tidak aktif dan disebut osteosit (sel tulang). Antara
lakuna satu dengan lakuna lainnya dihubungkan oleh kanalikuli. Di dalam kanalikuli terdapat
sitoplasma dan pembuluh darah yang bertugas memenuhi kebutuhan nutrisi osteosit.
Tulang keras dibedakan menjadi dua, yaitu tulang kompak dan tulang spons (tulang
berongga). Pada Gambar dibawah, tampak bahwa tulang kompak (tulang padat) mempunyai
matriks tulang yang rapat dan padat, misalnya pada tulang pipa. Tulang spons matriksnya
berongga. Rongga-rongga pada tulang spons diisi oleh jaringan sumsum tulang. Apabila
berwarna merah berarti mengandung sel-sel darah merah, misalnya pada epifisis tulang pipa.
Apabila berwarna kuning berarti mengandung sel-sel lemak, misalnya pada diafisis tulang pipa.
PENJELASANNYA :
Tulang Belakang: Pada tulang belakang terjadi pelengkungan - pelengkungan yang berfungsi
untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi dan
gerakar misalnya berdiri, duduk, atau berlari.
Bismillah..
Semoga keberkahan senantiasa menyertai kita semua. Aaamiin..
Beberapa bulan lalu bahkan saya lupa tepatnya bulan apa, terakhir
kali login di dashboard blog ini. Mungkin karena kesibukan di dunia nyata yang
lumayan menyita waktu saya sehingga baru sempat update artikel. Berhubung saat ini
sudah mulai libur semester, akan saya manfaatkan untuk update materi kuliah. Nah
materi kuliah yang akan share kali ini masih mengenai materi kuliah yang pada
tulisan sebelumnya pernah saya singgung merupakan salah satu materi kuliah yang
menjadi momok bagi mahasiswa Olahraga, yap, Materi Kuliah Anatomi (Ilmu Urai).
Pada semester 2 akan dipelajari pada Mata Kuliah Anatomi Lanjut atau bisa juga
dinamakan Ilmu Urai Fungsionalyang merupakan lanjutan dari Mata Kuliah
Anatomi Dasar (Ilmu Urai). Sekadar informasi, bahwa apabila Anda tidak lulus
pada mata kuliah Anatomi Dasar, maka tidak diperbolehkan mengambil Mata
Kuliah Anatomi Lanjut.
Sebenarnya materi kuliah anatomi yang dipelajari di Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan secara umum hanya yang berkaitan dengan Sistem gerak tubuh atau biasa
disebut Sistem Muskuloskeletal (Muscle : Otot dan Skeletal : Rangka). Karena dua
komponen tersebut (Otot dan Rangka) adalah yang berperan aktif dalam proses gerak
dalam tubuh kita. Untuk bagian skeletal/rangka telah dipelajari di Semester 1 di
Anatomi Dasar [saya sarankan bagi Anda yang belum membaca, silakan mampir dulu
ke tulisan saya mengenai Materi Kuliah Anatomi Dasar Semester 1], sehingga
pada Mata Kuliah Anatomi Lanjut semester 2 kali ini fokus mempelajari bagian
otot. Karena betapa pentingnya mempelajari anatomi otot bagi kita adalah untuk
memahami mekanisme alat penggerak aktif yang ada dalam tubuh kita. Bagi atlet dan
pelaku olahraga sangat disarankan memahami Sistem Muskuloskeletal agar setiap pola
gerak yang dilakukan saat pertandingan maupun dalam kehidupan sehari-hari mampu
dikontrol dan dimanfaatkan secara lebih efektif dan efisien. Nah mungkin langsung
saja kita pelajari materinya. Untuk Anatomi Lanjut yang saya tulis kali ini mayoritas
materinya bersumber dari Slide PowerPoint dosen pengampu saya Bapak Drs.Budhi
Satyawan,M.Pd dan dr.Intan Suraya Ellyas,M.Or. Jadi bagi yang tidak ingin membaca
celotehan saya bisa langsung mengunduh materi lengkapnya pada tautan yang ada di
akhir tulisan.
Hehe
Fungsi Utama :
o Fungsi gerak: Gerak lokomosi, gerak tubuh.
o Fungsi dalam pemeliharaan postur tubuh.
o Fungsi penghasil panas tubuh.
KARAKTERISTIK
Serabut tersusun teratur dan sejajar. Terdapat banyak nukleus dan cenderung silinder.
Selain itu bergerak cepat, namun mudah lelah.
KARAKTERTISTIK
Tidak memiliki garis gelap terang. Bekerja secara reflleks, dan dipengaruhi saraf
otonom. Sifatnya lambat, namun tidak mudah lelah.
C. Otot jantung
Hanya terdapat di jantung dan menyerupai otot lurik, tapi bercabang.
Berkontraksi dibawah pengaruh kesadaran. Selain itu interaksi saraf simpatis dan
parasimpatis dalam mengatur. Pada otot jantung terdapat myocardium.
Berdasarkan bentuknya
o Fusiform/spindle, bulat panjang (m. Biceps brachii)
o Penniform/setengah kipas (m.tibialis posterior)
o Trianguler/segitiga (m.gluteus medius)
o Rectanguler/jajaran genjang (m. rhomboideus)
o Longitudinal/memanjang sejajar (rectus abdominis)
o Multipenniform/ kumpulan kipas (m.deltoideus)
baca dan pahami, semoga tips nya juga mampu meningkatkan pemahaman Anda
Syukron atas perhatian dan waktunya membaca tulisan saya kali ini mengenai Materi
Kuliah Anatomi Lanjut (Ilmu Urai Fungsional). Semoga bermanfaat