Anda di halaman 1dari 47

ANATOMI FISIOLOGI MUSKULOSKELETAL

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengurus pergerakan.


Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah tulang dan jaringan ikat yang
menyusun kurang lebih 25 % berat badan dan otot menyusun kurang lebih 50%. Sistem ini
terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus yang
menghubungkan struktur-struktur ini. (Price,S.A,1995 :175)
KOMPONEN SISTEM MUSCULOSKELETAL
A. Tulang
Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya yang terdiri atas
hampir 50 % air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari bahan mineral terutama calsium
kurang lebih 67 % dan bahan seluler 33%.
Fungsi dari tulang adalah sebagai berikut :
1. Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh.
2. Melindungi organ tubuh (jantung, otak, paru-paru, dan jaringan lunak).
3. Memberikan pergerakan (otot berhubungan dengan kontraksi dan pergerakan).
4. Membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang (hematopoesis).
5. Menyimpan garam-garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium dan fluor).
Struktur tulang
Tulang diselimuti di bagian luar oleh membran fibrus padat disebut periosteum. Periosteum
memberikan nutrisi pada tulang dan memungkinkan tumbuh, selain sebagai tempat
perlekatan tendon dan ligament. Periosteum mengandung saraf, pembuluh darah, dan
limfatik. Lapisan yang terdekat mengandung osteoblast . Dibagian dalamnya terdapat
endosteum yaitu membran vascular tipis yang menutupi rongga sumsum tulang panjang dan
rongga dalam tulang kanselus. Osteoklast terletak dekat endosteum dan dalam lacuna
howship (cekungan pada permukan tulang).
Sumsum tulang merupakan jaringan vascular dalam rongga sumsum (batang) tulang
panjang dan tulang pipih. Sumsum tulang merah terutama terletak di sternum, ilium, vetebra
dan rusuk pada orang dewasa, bertanggungjawab dalam produksi sel darah merah dan putih.
Pada orang dewasa tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning. Jaringan tulang
mempunyai vaskularisasi yang baik. Tulang kanselus menerima asupan darah melalui
pembuluh metafis dan epifis. Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang kompak
melalui kanal volkman. Selain itu terdapat arteri nutrient yang menembus periosteum dan
memasuki rongga meduler melalui foramina (lubang-lubang kecil). Arteri nutrient memasok
darah ke sumsum tulang, System vena ada yang keluar sendiri dan ada yang mengikuti arteri.
Tulang tersusun dari 3 jenis sel yaitu :
Osteoblas
Osteoblas berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan matrik tulang. Matrik
tulang tersusun atas 98% kolagen dan 2% substansi dasar (glukosaminoglikan/ asam
polisakarida dan proteoglikan). Matrik tulang merupakan kerangka dimana garam garam
mineral ditimbun terutama calsium, fluor, magnesium dan phosphor.
Osteosit
Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai pemeliharaan fungsi tulang dan
terletak pada osteon (unit matrik tulang). Osteon yaitu unit fungsional mikroskopik tulang
dewasa yang di tengahnya terdapat kapiler dan disekeliling kapiler tedapat matrik tulang yang
disebut lamella. Di dalam lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi lewat prosesus
yang berlanjut kedalam kanalikuli yang halus (kanal yang menghubungkan dengan pembuluh
darah yang terletak kurang lebih 0,1 mm).
Osteoklas
Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak memungkinkan mineral dan matriks tulang
dapat diabsorpsi, penghancuran dan remodeling tulang. Tidak seperti osteoblas dan osteosit,
osteoklas mengikis tulang.
Tulang merupakan jaringan yang dinamis dalam keadaan peralihan tulang (resorpsi dan
pembentukan tulang). Kalium dalam tubuh orang dewasa diganti 18% pertahun.
Gambar 1.1 struktur tulang
Faktor yang berpengaruh terhadap keseimbangan pembentukan dan reabsorpsi tulang
adalah :
Vitamin D
Berfungsi meningkatkan jumlah kalsium dalam darah dengan meningkatkan penyerapan
kalsium dari saluran pencernaan. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan deficit
mineralisas, deformitas dan patah tulang.
Horman parathyroid dan kalsitonin
Merupakan hormone utama pengatur homeostasis kalsium. Hormon parathyroid mengatur
konsentrasi kalsium dalam darah, sebagian dengan cara merangsang perpindahankalsium dari
tulang. Sebagian respon kadar kalsiumdarah yang rendah, peningkatan hormone parathyroid
akan mempercepat mobilisasi kalsium, demineralisasi tulang, dan pembentukan kista tulang.
Kalsitonin dari kelenjar tiroid meningkatkan penimbunan kalsium dalam tulang.
Peredaran darah
Pasokan darah juga mempengaruhi pembentukan tulang. Dengan menurunnya pasokan
darah / hyperemia (kongesti) akan tejadi penurunan osteogenesis dan tulang mengalami
osteoporosis (berkurang kepadatannya). Nekrosis tulang akan terjadi bila tulang kehilangan
aliran darah.
Pada keadaaan normal tulang mengalami pembentukan dan absorpsi pada suatu tingkat yang
konstan, kecuali pada masa pertumbuhan kanak-kanak diman lebih banyak terjadi
pembentukan dari pada absorpsi tulang.
Proses ini penting untuk fungsi normal tulang. Keadaan ini membuat tulang dapat berespon
terhadap tekanan yang meningkat dan untuk mencegah terjadi patah tulang. Perubahan
tesebut membantu mempertahankan kekuatan tulang pada proses penuaan. Matrik organic
yang sudah tua berdegenerasi, sehingga membuat tulang relative menjadi lemah dan rapuh.
Pembentukan tulang baru memerlukan matrik organic baru, sehingga memberi tambahan
kekuatan tulang. (Price,S.A,1995 : 1179)
Berdasarkan bentuknya tulang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
g Panjang / Tulang Pipa
Tulang ini sering terdapat dalam anggota gerak. Fungsinya sebagai alat ungkit dari tubuh dan
memungkinkan untuk bergerak. Batang atau diafisis tersusun atas tulang kortikal dan ujung
tulang panjang yang dinamakan epifis tersusun terutama oleh tulang kanselus. Plat epifis
memisahkan epifiis dan diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan longitudinalpada anak-
anak. Yang pada orang dewasa akan mengalami kalsifikasi. Misalnya pada tulang humerus
dan femur.

Gambar 1.2 Struktur tulang panjang


g Pendek
Tulang ini sering didapat pada tulang-tulang karpalia di tangan dan tarsalia di kaki.
Fungsinya pendukung seperti tampak pada pergelangan tangan. Bentuknya tidak teratur dan
inti dari konselus (spongi) dengan suatu lapisan luar dari tulang yang padat.
g Pipih
Tulang ini sering terdapat di tengkorak, panggul / koxa, sternum, dan iga-iga, serta scapula
(tulang belikat). Fungsinya sebagai pelindung organ vital dan menyediakan permukaan luas
untuk kaitan otot-otot, merupakan tempat penting untuk hematopoesis. Tulang pipih tersusun
dari tulang kanselus diantara 2 tulang kortikal.
g Tak Beraturan
Berbentuk unik sesuai dengan fungsinya. Struktur tulang tidak teratur, terdiri dari tulang
kanselous di antara tulang kortikal. Contoh : tulang vertebra, dan tulang wajah.
g Sesamoid
Merupakan tulang kecil disekitar tulang yang berdekatan dengan persendian dan didukung
oleh tendon dan jaringan fasial. Contoh : tulang patella (Kap lutut).
Bentuk dan kontruksi tulang ditentukan fungsi dan gaya yang bekerja padanya.
Kerangka
Sebagian besar tersusun atas tulang. Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk
menyangga struktur tubuh.
Kerangka dibagi menjadi :
1. Kerangka aksial
Kerangka aksial terdiri dari 80 tulang, terkelompok pada 3 daerah yaitu

Kranium dan Tulang Muka ( TENGKORAK )

Kranium terdiri atas 8 tulang yaitu tulang-tulang parietal (2), temporal (2),frontal, oksipital,
stenoid, dan etmoid.
Tulang muka terdiri atas 14 tulang yaitu tulang maksila (2), zigomatikus (2), nasal (2),
lakrimal (2), palatinum (2),concha inferior (2),mandibula dan vomer.

Kolumna Vertebralis

Kolumna vertebralis terdiri atas 26 tulang berbentuk tidak teratur, terbentang antara
tengkorak dan pelvis. Juga merupakan tempat melekatnya iga dan otot punggung. Kolumna
vertebralis dibagi dalam 7 vertebra sevikalis, 12 vertebra torakalis, 5 vertebra lumbalis, 5
vertebra sacrum dan 4 vertebra koksigius.
Thoraks tulang

Thorak tulang terdiri tulang dan tulang rawan. Thoraks berupa sebuah rongga berbentuk
kerucut terdiri dari 12 vertebra torakalis dan 12 pasang iga yang melingkar dari tulang
belakang sampai ke sternum.
Pada sternum terdapat beberapa titik penting yaitu supra sternal notch dan angulus sterni
yaitu tempat bertemunya manubrium dan korpus sterni.
Bagian-bagian tersebut merupakan penunjang kepala, leher, dan badan serta melindungi otak,
medulla spinalis dan organ dalam thoraks.

2. Kerangka Apendikular
Kerangka apindikuler terdiri atas :

Bagian bahu (Singulum membri superioris)

Singulum membri superior terdiri atas klavikula dan scapula.


Klavikula mempunyai ujung medial yang menempel pada menubrium dekat suprasternal
notch dan ujung lateral yang menempel pada akronion.

Bagian panggul (Singulum membri inferior )

Terdiri dari ileum, iskium, pubis yang bersatu disebut tulang koksae. Tulang koksae bersama
sacrum dan koksigeus membentuk pelvis tulang. Ekstremitas bawah terdiri dari femur,
patella, tibia, fibula, tarsus, metatarsus.
B. Cartilago (tulang rawan)
Tulang rawan terdiri dari serat-serat yang dilekatkan pada gelatin kuat, tetapi fleksible dan
tidak bervasculer. Nutrisi melaui proses difusi gel perekat sampai ke kartilago yang berada
pada perichondium (serabut yang membentuk kartilago melalui cairan sinovial), jumlah
serabut collagen yang ada di cartilage menentukan bentuk fibrous, hyaline, elastisitas, fibrous
(fibrocartilago) memili paling banyak serabut dan memiliki kekuatan meregang. Fibrus
cartilage menyusun discus intervertebralis articular (hyaline) cartilage halus, putih,
mengkilap, dan kenyal membungkus permukaan persendian dari tulang dan berfungsi sebagai
bantalan. Cartilage yang elastis memiliki sedikit serat dan terdapat pada telinga bagian luar.
C. Ligamen (simplay)
Ligamen adalah suatu susunan serabut yang terdiri dari jaringan ikat keadaannya kenyal dan
fleksibel. Ligament mempertemukan kedua ujung tulang dan mempertahankan stabilitas.
Contoh ligamen medial, lateral, collateral dari lutut yang mempertahankan diolateral dari
sendi lutut serta ligament cruciate anterior dan posterior di dalam kapsul lutut yang
mempertahankan posisi anteriorposterior yang stabil. Ligament pada daerah tertentu
melengket pada jaringna lunak untuk mempertahankan struktur. Contoh ligament ovarium
yang melalui ujung tuba ke peritoneum.

D. Tendon
Tendon adalah ikatan jaringan fibrous yang padat yang merupakan ujung dari otot yang
menempel pada tulang. Tendon merupakan ujung dari otot dan menempel kepada tulang.
Tendon merupakan ekstensi dari serabut fibrous yang bersambungan dengan aperiosteum.
Selaput tendon berbentuk selubung dari jaringan ikat yang menyelubungi tendon tertentu
terutama pada pergelangan tangan dan tumit. Selubung ini bersambungn dengan membrane
sinovial yang menjamin pelumasan sehinggga mudah bergerak.
E. Fascia
Fascia adalah suatu permukan jaringan penyambung longgar yang didapatkan langsung di
bawah kulit, sebagai fascia superficial atau sebagai pembungkus tebal, jaringan penyambung
fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah. Yang demikian disebut fascia
dalam.
F. Bursae
Bursae adalah kantong kecil dari jaringna ikat di suatu tempat dimana digunakan di atas
bagian yang bergerak. Misalnya antara tulang dan kulit, tulang dan tendon, otot-otot. Bursae
dibatasi membrane sinovial dan mengandung caiaran sinovial. Bursae merupakan bantalan
diantara bagian-bagian yang bergerak seperti olekranon bursae terletak antara prosesus
olekranon dan kulit.
G. Persendian
Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan dengan
berbagai cara misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligamen, tendon, fasia atau otot.
Dalam membentuk rangka tubuh, tulang yang satu berhubungan dengan tulang yang lain
melalui jaringan penyambung yang disebut persendian. Pada persendian terdapat cairan
pelumas (cairan sinofial). Otot yang melekat pada tulang oleh jaringan ikat disebut tendon.
Sedangkan, jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang disebut ligamen.
Secara structural sendi dibagi menjadi: sendi fibrosa, kartilaginosa, sinovial. Dan berdasarkan
fungsionalnya sendi dibagi menjadi: sendi sinartrosis, amfiartrosis, diarthroses.
Secara structural dan fungsional klasifikasi sendi dibedakan atas:
1. Sendi Fibrosa/ sinartrosis
Sendi yang tidak dapat bergerak atau merekat ikat, maka tidak mungkin gerakan antara
tulang-tulangnya. Sendi fibrosa tidak mempunyai lapisan tulang rawan dan tulang yang satu
dengan lainnya dihubungkan oleh jaringan penyambung fibrosa. contohnya sutura pada
tulang tengkorak, sendi kaitan dan sendi kantong (gigi), dan sindesmosis (permukaan sendi
dihubungkan oleh membran).

2. Sendi Kartilaginosa/ amfiartrosis


Sendi dengan gerakan sedikit, dan permukaan persendian- persendiannya dipisahkan oleh
bahan antara dan hanya mungkin sedikit gerakan. Sendi tersebut ujung-ujung tulangnya
dibungkus tulang rawan hyalin, disokong oleh ligament dan hanya dapat sedikit bergerak.
Ada dua tipe kartilago :

Sinkondrosis

Sendi yang seluruh persendianyan diliputi oleh tulang rawan hialin


Simfisis

Sendi yang tulangnya memiliki hubungan fibrokartilago dan selapis tipis tulang rawan hialin
yang menyelimuti permukaan sendi.
Contohnya :simfisis pubis (bantalan tulang rawan yang mempersatukan kedua tulang pubis),
sendi antara manubrium dan badan sternum, dan sendi temporer / sendi tulang rawan primer
yang dijumpai antara diafisis dan epifisis.

3. Sendi Sinovial/ diarthroses


Sendi tubuh yang dapat digerakkan. Sendi ini memiliki rongga sendi dan permukaan sendi
dilapisi tulang rawan hialin.
Kapsul sendi terdiri dari suatu selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalam yang
terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah banyak dan sinovium yang
membentuk suatu kantong yang melapisi suatu sendi dan membungkus tendon-tendo yang
melintasi sendi. Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi
permukaan sendi. Caiaran sinovial normalnya bening, tidak membeku dan tidak berwarana.
Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi relative kecil 1-3 ml. Cairan sinovial bertindak
pula juga sebagi sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi.
Tulang rawan memegang peranana penting, dalam membagi organ tubuh. Tulang rawan sendi
terdi dari substansi dasar yang terdiri dari kolagen tipe II dan proteoglikan yang dihasilkan
oleh sel-sel tulang rawan. Proteoglikan yang ditemukan pada tulang rawan sendi sangat
hidrofilik, sehingga memungkinkan rawan tersebut mampu menahan kerusakan sewaktu
sendi menerima beban berat. Perubahan susunan kolagen dan pembentukan proteoglikan
dapat terjadi setelah cedera atau ketika usia bertambah.
Persendian yang bergerak bebas dan banyak ragamnya. Berbagai jenis sendi sinovial yaitu
sendi datar / sendi geser, sendi putar, sendi engsel, sendi kondiloid, sendi berporos, dan sendi
pelana / sendi timbal balik.Gerak pada sendi ada 3 kelompok utama yaitu gerakan meluncur,
gerkan bersudut / anguler, dan gerakan rotasi.
Adapun pergerakan yang dapat dilakukan oleh sendi-sendi adalah fleksi, ekstensi, adduksi,
abduksi, rotasi, sirkumduksi dan Pergerakan khusus seperti supinasi, pronasi, inversion,
eversio, protaksio.
Sendi diartrosis terdiri dari:
uru
Sendi peluru adalah persendian yang memungkinkan gerakan yang lebih bebas. Sendi ini
terjadi apabila ujung tulang yang satu berbentuk bonggol, seperti peluru masuk ke ujung
tulang lain yang berbentuk cekungan. Contoh sendi peluru adalah hubungan tulang panggul
dengan tulang paha, dan tulang belikat dengan tulang atas.

sel
Memungkinkan gerakan melipat hanya satu arah, Persendian yang menyebabkan gerakan
satu arah karena berporos satu disebut sendi engsel. Contoh sendi engsel ialah hubungan
tulang pada siku, lutut, dan jari-jari.
ana
Sendi pelana adalah persendian yang membentuk sendi, seperti pelana, dan berporos dua.
Contohnya, terdapat pada ibu jari dan pergelangan tangan
Memungkinkan gerakan 2 bidang yang saling tegak lurus. misal persendian dasar ibu jari
yang merupakan sendi pelana 2 sumbu.

ot
Memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas untuk memutar pegangan pintu, misal
persendian antara radius dan ulna.
uncur
Memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah. Contoh adalah sendi-sendi tulang karpalia di
pergelangan tangan
H. Jaringan Penyambung
Jaringan yang ditemukan pada sendi dan daerah-daerah yang berdekatan terutama adalah
jaringan penyambung, yang tersususn dari sel-sel dan subtansi dasar. Dua macam sel yang
ditemukan pada jaringan penyambung sel-sel yang tidak dibuat dan tetap berada pada
jaringan penyambung, seperti sel mast, sel plasma, limfosit, monosit, leukosit
polimorfonuklear. Sel-sel ini memegang peranan penting pada reaksi-reaksi imunitas dan
peradangan yang terlihat pada penyakit-penyakit reumatik. Jenis sel yang kedua dalam sel
penyambung ini adalah sel yang tetap berada dalam jaringan seperti fibroblast, kondrosit,
osteoblas. Sel-sel ini mensintesis berbagai macam serat dan proteoglikan dari substansi dasar
dan membuat tiap jenis jaringan pemyambung memiliki susunan sel yang tersendiri.
Serat-serat yang didapatkan didalam substansi dasar adalah kolagen dan elastin. Serat-serat
elastin memiliki sifat elastis yang penting. Serat ini didapat dalam ligament, dinding
pembuluh darah besar dan kulit. Elastin dipecah oleh enzim yang disebut elastase.
I. Otot
Otot yang melekat pada tulang memungkinkan tubuh bergerak. Kontraksi otot menghasilkan
suatu usaha mekanik untuk gerakan maupun produksi panas untuk mempertahankan
temperature tubuh. Jaringan otot terdiri atas semua jaringan kontraktil. Menurut fungsi
kontraksi dan hasil gerakan dari seluruh bagian tubuh otot dikelompokkan dalam :
Otot rangka (striadted / otot lurik).
Terdapat pada system skelet, memberikan pengontrolan pergerakan, mempertahankan postur
tubuh dan menghasilkan panas.
Otot polos (otot visceral).
Terdapat pada saluran pencernaan, perkemihan, pembuluh darah. Otot ini mendapat rangsang
dari saraf otonom yang berkontraksi di luar kesadaran
Otot jantung.
Hanya terdapat pada jantung dan berkontraksi di luar pengendalian.
Otot rangka dinamai menurut bentuknya seperti deltoid, menurut jurusan serabutnya seperti
rektus abdominis, menurut kedudukan ototnya seperti pektoralis mayor, menurut fungsinya
seperti fleksor dan ekstensor. Otot rangka ada yang berukuran panjang, lebar, rata,
membentuk gumpalan masas. Otot rangka berkontraksi bila ada rangsang. Energi kontaraksi
otot diperoleh melalui pemecahan ATP dan kegiatan calsium.
Otot dikaitkan di dua tempat tertentu yaitu :
1. Origo
Tempat yang kuat dianggap sebagai tempat dimana otot timbul
2. Isersio
Lebih dapat bergerak dimana tempat kearah mana otot berjalan.
Kontraksi otot rangka dapat terjadi hanya jika dirangsang. Energi kontraksi otot dipenuhi dari
pemecahan ATP dan kegiatan kalsium. Serat-serat dengan oksigenasi secara adekuat dapat
berkontraksi lebih kuat, bila dibandingkan dengan oksigenasi tidak adekuat. Pergerakan
akibat tarikan otot pada tulang yang berperan sebagai pengungkit dan sendi berperan sebagai
tumpuan atau penopang.
Masalah yang berhubungan dengan system ini mengenai semua kelompok usia, masalah pada
system musculoskeletal tidak mengancam jiwa tetapi berdampak pada kativitas dan
produktivitas penderita.
2222222222222222

Anatomi Dan Fisiologi Sistem Muskuloskeletal


Perbidkes.com - Musculoskeletal menjelaskan bahwa musculos (muscles) adalah otot & sekeleton
adalah kerangka yang keras pada anggota tubuh.

System musculoskeletal terdiri dari tulang-tulang, tendon, legamen & kartilago yang membentuk
rangka dan penyangga tubuh, yang melindungi organ vital dan membantu untuk melakukan gerakan.

Tulang adalah jaringan ikat kaku yang keras dan berbentuk tetap. rangka tubuh manusia terdiri dari
tulang rangka yang disusun oleh lebih dari 200 tulang.

Tulang terdiri dari dua unsur yatu organik & inorganik.

Unsur organik adalah sel2 hidup & subtansi interstitial/matrix. Unsur organik memungkinkan
tulang untuk dapat bergerak serta juga digunakan sebagai penyedia makanan bagi sel2 untuk
tumbuh & memperbaiki tulang.

Unsur inorganik adalah fosfor & garam kalsium. Unsur inorganik membuat tulang menjadi
keras & kuat.

Tulang dikelompokkan berdasarkan:


1. Bentuk :

Tulang panjang (tulang2 pada ekstremitas).

Tulang pendek (tulang pada pergelangan).

Tulang pipih (tulang pada iga & skapula).

Tulang tidak beraturan (veetebrata/tulang belakang).

Tulang sesamoid (patela).

2. Struktur :

Tulang spons (rongga berisi banyak sumsum maupun pembuluh darah).

Tulang kompak (padat & keras melapisi bagian luar tulang.

Tulang digabungkan oleh sendi


- See more at: http://www.perbidkes.com/2015/09/anatomi-dan-fisiologi-
sistem.html#sthash.y726fmTH.dpuf

dari berbagai jenis yang merupakan penyokong & persambungan struktur dari sistem skeletal
termasuk tendon, ligamen & kartilago.

Tendon adalah jaringan penghubung yang menggabungkan otot dengan tulang.

Ligamen memiliki kesamaan struktur dengan tendon serta menghubungkan tulang ke tulang
lainnya.

Sedangkan kartilago adalah bentuk lain dari jaringan penghubung yang tersebar diseluruh
tubuh, berbentuk halus diatas permukaan pangkal tulang.

Kartilago merupakan bantalan diantara susunan tulang belakang serta merupakan struktur
pada tulang hidung & telinga bagian luar, & juga merupakan rangka dari trakea & laring.

Jaringan otot terdiri dari sel yang berfungsi untuk berkontraksi & menghasilkan kekuatan.

OTOT.
Otot dibedakan menjadi 3 tipe berdasarkan struktur & fungsinya.

Otot jantung hanya ada pada jantung (punya keunikan tersendiri).

Otot halus yang bekerja tanpa menunggu perintah seprti otot saluran cerna, saluran
kencing, pembuluh darah.

Otot rangka yang bekerja di bawah perintah.

Kontraksi otot dapat menghasilkan energi yang didapat dari metabolisme glukosa serta
menghasilkan karbon dioksida & asam laktat.

Aktifitas otot yang meningkat dapat menimbulkan peningkatannya kebutuhan nutrisi &
oksigen pada otot tersebut (biasanya hal ini disertai dengan peningkatan aliran darah ke otot
tersebut.
- See more at: http://www.perbidkes.com/2015/09/anatomi-dan-fisiologi-
sistem.html#sthash.y726fmTH.dpuf

Makalah Anatomi Fisiologi Muskuloskeletal

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Baik disadari maupun tidak, tubuh manusia selalu melakukan gerak. Bahkan seseorang yang
memiliki ketidaksempurnaan alat gerak pun tetap melakukan gerak. Saat tersenyum, mengedipkan
mata, atau bernapas sesungguhnya telah terjadi gerak yang disebabkan oleh kontraksi otot. Dalam
satu hari, banyak aktivitas yang kita lakukan, misalnya mandi, makan, berjalan, berlari, berolahraga,
dan sebagainya. Manusia dapat melakukan segala macam aktivitas bergerak itu karena dia memiliki
sistem organ gerak yaitu sistem muskuloskeletal..
Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Gerak
tidak terjadi begitu saja. Gerak terjadi melelui mekanisme yang rumit dan melibatkan banyak bagian
tubuh.
Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak
merupakan kerjasama antara tulang dan otot. Maka dari itu, tubuh manusia terdapat sistem
muskuloskeletal yang berperan dalam situasi tersebut. Muskuloskeletal terdiri dari otot dan tulang.
Tulang sebagai alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot disebut alat
gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakan tulang.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Membantu mahasiswa memahami tentang anatomi fisiologi sistem muskuloskeletal tubuh
manusia.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian muskuloskeletal.
b. Memahami tentang otot (muskular)
c. Memahami tentang sistem rangka (skeletal)
d. Mengetahui kelainan pada sistem muskuloskeletal

1.3 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan makalah ini disusun sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Tujuan Penulisan
I.3 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.2 Otot (Muskulus / Muscle)
2.2.1 Fungsi Sistem Otot
2.2.2 Ciri-Ciri Sistem Otot
2.2.3 Jenis-Jenis Otot
2.2.4 Mekanisme Kontraksi Otot
2.3 Rangka (skeletal)
2.3.1 Fungsi Rangka
2.3.2 Jenis Tulang
2.3.3 Sel Sel Penyusun Tulang
2.3.4 Organisasi Sistem Rangka
2.3.5 Pembentukan Tulang
2.3.6 Hubungan Antar Tulang
2.4 Kelainan Pada Sistem Muskuloskeletal
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian
Muskuloskeletal terdiri dari kata Muskulo yang berarti otot dan kata Skeletal yang berarti
tulang. Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh. Ilmu yang mempelajari tentang
muskulo atau jaringan otot-otot tubuh adalah Myologi. Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka
tubuh. Ilmu yang mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot tubuh adalah Osteologi.

2.2. Otot ( Muskulus / Muscle )


Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi
energi mekanik/gerak sehingga dapat berkontraksi untuk menggerakkan rangka, sebagai respons
tubuh terhadap perubahan lingkungan.
Otot disebut alat gerak aktif karena mampu berkontraksi, sehingga mampu menggerakan
tulang. Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi.
Otot membentuk 40-50% berat badan; kira-kira1/3-nya merupakan protein tubuh dan -nya
tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada
tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh,
dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit.
Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari :
1) Fascia, adalah jaringan yang membungkus dan mengikat jaringan lunak. Fungsi fascia yaitu
mengelilingi otot, menyedikan tempat tambahan otot, memungkinkan struktur bergerak satu sama
lain dan menyediakan tempat peredaran darah dan saraf.
2) Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang mengembung.
3) Tendon (urat otot), yaitu kedua ujung yang mengecil, tersusun dari jaringan ikat dan besrifat liat.
Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut.
a) Origo, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot
berkontraksi.
b) Inersio. Merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.

2.2.1 Fungsi Sistem Otot


Pergerakan
Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan bergerak dalam bagian
organ internal tubuh.
Penopang tubuh dan mempertahankan postur
Otot menopang rangka dan mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat
duduk terhadap gaya gravitasi.
Produksi panas
Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk mepertahankan suhu tubuh normal.

2.2.2 Ciri-Ciri Sistem Otot


Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi. Kontraksi
otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
Kontrakstilitas, yaitu serabut otot berkontraksi dan menegang, otot menjadi lebih pendek dari
ukuran semula.
Ekstensibilitas, yaitu serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang otot saat
rileks (memanjang).
Elastisitas, yaitu serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau meregang.

2.2.3 Jenis-Jenis Otot


1) Berdasarkan letak dan struktur selnya, dibedakan menjadi:
a. Otot Rangka (Otot Lurik)
Otot rangka merupakan otot lurik, volunter (secara sadar atas perintah dari otak), dan melekat
pada rangka, misalnya yang terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada. Kontraksinya sangat
cepat dan kuat.
Struktur mikroskopis otot skelet/rangka yaitu Memiliki bentuk sel yang panjang seperti
benang/filament. Setiap serabut memiliki banyak inti yang terletak di tepi dan tersusun di bagian
perifer. Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara
10 mikron sampai 100 mikron.
b. Otot Polos
Otot polos merupakan otot tidak berlurik dan involunter (bekerja secara tak sadar). Jenis otot
ini dapat ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding
tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
Kontraksinya kuat dan lamban.
Struktur Mikroskopis Otot Polos yaitu memiliki bentuk sel otot seperti silindris/gelendong
dengan kedua ujung meruncing. Serabut sel ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi
pembuluh darah). Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot dan mempunyai
permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
c. Otot Jantung
Otot Jantung juga otot serat lintang involunter, mempunyai struktur yang sama dengan otot
lurik. Otot ini hanya terdapat pada jantung. Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot
jantung juga mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut. Memilki banyak inti sel yang
terletak di tepi agak ke tengah. Panjang sel berkisar antara 85-100 mikron dan diameternya sekitar 15
mikron.
2) Berdasarkan gerakannya dibedakan menjadi :
a. Otot Antagonis, yaitu hubungan antarotot yang cara kerjanya bertolak belakang/tidak searah,
menimbulkan gerak berlawanan. Contohnya:
Ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan), misalnya otot bisep dan otot trisep.
Depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas), misalnya gerak kepala menunduk
dan menengadah.
b. Otot Sinergis, yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerjasama,
menimbulkan gerakan searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadrus. (Marieb & Mallat
2001)
3) Berdasarkan letaknya, otot dapat ditemukan diberbagai daerah bagian tubuh dengan nama-nama
otot tertentu, dapat dilihat pada gambar berikut.

2.2.4 Mekanisme Kontraksi Otot


Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X,
Hansen dan Huxly (1995) mengemukakan teori kontraksi otot yang disebut model Sliding Filamens.
Model ini menyatakan bahwa kontraksi terjadi berdasarkan adanya dua set filamen didalam sel otot
kontraktil yang berupa filamen aktin dan miosin.
Ketika otot berkontraksi, aktin dan miosin bertautan dan saling menggelincir satu sama lain,
sehingga sarkomer pun juga memendek.
Dalam otot terdapat zat yang sangat peka terhadap rangsang disebut asetilkolin. Otot yang
terangsang menyebabkan asetilkolin terurai membentuk miogen yang merangsang pembentukan
aktomiosin. Hal ini menyebabkan otot berkontraksi sehingga otot yang melekat pada tulang
bergerak.
Saat berkontraksi, otot membutuhkan energi dan oksigen. Oksigen diberikan oleh darah,
sedangkan energi diperoleh dari penguraian ATP (adenosin trifosfat) dan kreatinfosfat. ATP terurai
menjadi ADP (adenosin difosfat) + Energi. Selanjutnya, ADP terurai menjadi AMP (adenosin
monofosfat) + Energi. Kreatinfosfat terurai menjadi kreatin + fosfat + energi. Energienergi ini semua
digunakan untuk kontraksi otot.

2.3. Rangka (skeletal)

Sistem rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago)
sebagai tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan
posisi.

Tulang sebagai alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot. Akan tetapi tulang tetap
mempunyai peranan penting karena gerak tidak akan terjadi tanpa tulang.

2.3.1 Fungsi Rangka

Penyangga; berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak dan organ.

Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid (yellow marrow)

Produksi sel darah (red marrow)

Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus dan lunak.

Penggerak; dapat mengubah arah dan kekuatan otot rangka saat bergerak karena adanya
persendian.
2.3.2 Jenis Tulang
a. Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya, yaitu:
1) Tulang Rawan (kartilago)
Ada 3 macam tulang rawan, yaitu:
Tulang Rawan Hyalin: kuat dan elastis terdapat pada ujung tulang pipa.
Tulang Rawan Fibrosa: memperdalam rongga dari cawan-cawan (tl. Panggul) dan rongga glenoid dari
skapula.
Tulang Rawan Elastik: terdapat dalam daun telinga, epiglotis dan faring.
2) Tulang Sejati (osteon)
Tulang bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Permukaan luar tulang
dilapisi selubung fibrosa (periosteum). Lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum
dan meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.
Secara mikroskopis tulang terdiri dari :
Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe)
Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris)
Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan-lempengan yang mengandung sel tulang)
Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon)
b. Berdasarkan matriksnya, yaitu:
1) Tulang kompak, yaitu tulang dengan matriks yang padat dan rapat.
2) Tulang Spons, yaitu tulang dengan matriksnya berongga.
c. Berdasarkan bentuknya, yaitu:
1) Ossa longa (tulang pipa/panjang), yaitu tulang yang ukuran panjangnya terbesar. Contohnya os
humerus dan os femur.
2) Ossa brevia (tulang pendek), yaitu tulang yang ukurannya pendek. Contohnya tulang yang terdapat
pada pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang belakang.
3) Ossa plana (tulang pipih), yaitu tulang yang ukurannya lebar. Contohnya os scapula (tengkorak),
tulang belikat, tulang rusuk.
4) Ossa irregular (tulang tak beraturan), yaitu tulang dengan bentuk yang tak tentu. Contohnya os
vertebrae (tulang belakang).
5) Ossa pneumatica (tulang berongga udara). Contohnya os maxilla.

2.3.3 Sel Sel Penyusun Tulang

a. Osteobast, merupakan sel tulang muda yang menghasilkan jaringan osteosit dan mengkresikan
fosfatase dalam pengendapan kalsium dan fosfat ke dalam matriks tulang.

b. Osteosit, yaitu sel- sel tulang dewasa yang bertindak sebagai lintasan untuk pertukaran kimiawi
melaui tulang yang padat.

c. Osteoclast, yaitu sel-sel yang dapat mengabsorbsi mineral dan matriks tulang.

2.3.4 Organisasi Sistem Rangka

Sistem skeletal dibentuk oleh 206 buah tulang yang membentuk suatu kerangka tubuh.
Rangka digolongkan kedalam tiga bagian sebagai berikut.

1) Rangka Aksial

Rangka Aksial terdiri dari 80 tulang yang membentuk aksis panjang tubuh dan melindungi
organ-organ pada kepala, leher, dan dada.

a. Tengkorak (cranium), yaitu tulang yang tersusun dari 22 tulang; 8 tulang kranial dan 14 tulang fasial.

o Tulang kranial membungkus dan melindungi otak, terdiri dari:

Tulang baji (sfenoid) : 1 buah

Tulang tapis (etmoid) : 1 buah

Tulang pelipis (temporal) : 2 buah

Tulang dahi (frontal) : 1 buah

Tulang ubun-ubun (parietal) : 2 buah


Tulang kepala belakang (oksipital) : 1 buah

o Tulang fasial membentuk wajah, terdiri dari:

Tulang rahang atas (maksila) : 2 buah

Tulang rahang bawah (mandibula) : 2 buah

Tulang pipi (zigomatikus) : 2 buah

Tulang langit-langit (palatinum) : 2 buah

Tulang hidung (nasale) : 2 buah

Tulang mata (lakrimalis) : 2 buah

Tulang pangkal lidah (Konka inferor) : 1 buah

b. Tulang Pendengaran (Auditory), terdiri dari:

Tulang martil (maleus) : 2 buah

Tulang landasan (inkus) : 2 buah

Tulang sanggurdi (stapes) : 2 buah

c. Tulang Hioid, yaitu tulang yang berbentuk huruf U, terdapat diantara laring dan mandibula, berfungsi
sebagai pelekatan beberapa otot mulut dan lidah. : 1 buah

d. Tulang Belakang (vertebra), berfungsi menyangga berat tubuh dan memungkinkan manusia
melakukan berbagai macam posisi dan gerakan, misalnya berdiri, duduk, atau berlari. Tulang
belakang berjumlah 26 buah yang terdiri dari:

Tulang leher (servikal) : 7 buah

Tulang punggung (dorsalis) : 12 buah

Tulang pinggang (lumbal) : 5 buah

Tulang kelangkang (sakrum) : 1 buah


Tulang ekor (koksigea)

4 ruas berfusi menjadi satu : 1 buah

e. Tulang Iga/Rusuk (costae), yaitu tulang yang bersama-sama dengan tulang dada membentuk perisai
pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, seperti paru-paru dan jantung. Tulang
rusuk juga berhubungan dengan tulang belakang, berjumlah 12 ruas, terdiri dari:

Tulang Rusuk Sejati (costae vera) : 7 pasang

Tulang Rusuk Palsu (costae spuria) : 3 pasang

Rusuk Melayang (costae fliktuantes) : 2 pasang

f. Tulang Dada (sternum) terdiri atas tulang-tulang yang berbentuk pipih, antara lain:

Tulang hulu (manubrium) : 1 buah

Tulang badan (gladiolus) : 1 buah

Tulang bahu pedang (sifoid) : 1 buah

(ketiganya bergabung menjadi satu buah tulang dada)

2) Rangka Apendikular

Rangka apendikuler merupakan rangka yang tersusun dari tulang-tulang bahu, tulang panggul,
dan tulang anggota gerak atas dan bawah terdiri atas 126 tulang.

Secara umum rangka apendikular menyusun alat gerak, tangan dan kaki. Tulang rangka
apendikular dibagi kedalam 2 bagian, yaitu :

(1) Ektremitas Atas, yaitu terdiri dari tulang bahu dan tulang anggota gerak atas.

a. Tulang bahu, terdiri atas dua bagian:

Tulang belikat (skapula) : 2 buah


Tulang selangka (klavikula) : 2 buah

b. Tulang anggota gerak atas, terdiri dari:

Tulang lengan atas (humerus) : 2 buah

Tulang hasta (ulna) : 2 buah

Tulang pengumpil (radius) : 2 buah

Tulang pergelangan tangan (karpal) : 16 buah (8 pada tiap


tangan)

Tulang tapak tangan (metakarpal) : 10 buah (5 pada tiap


tangan)

Tulang jari-jari (phalanges) : 28 buah (2 kali 14 ruas


jari)

(2) Ektremitas Bawah, yaitu terdiri dari tulang panggul dan tulang anggota gerak bawah.

a. Tulang panggul (pelvis), terdiri atas tiga bagian:

Tulang usus (ileum) : 2 buah

Tulang duduk (iskhium) : 2 buah

Tulang kemaluan (pubis) : 2 buah

b. Tulang anggota gerak bawah, terdiri dari:

Tulang paha (femur) : 2 buah

Tulang tempurung lutut (patela) : 2 buah

Tulang betis (fibula) : 2 buah

Tulang kering (tibia) : 2 buah

Tulang pergelangan kaki (tarsal) : 14 buah (7 pada tiap


kaki)

Tulang tapak kaki (metatarsal) : 10 buah (5 pada tiap kaki)

Tulang jari kaki (phalanges) : 28 buah (2 kali 14 ruas jari)


2.3.5 Pembentukan Tulang

Proses pembentukan tulang telah bermula sejak umur embrio 6-7 minggu dan berlangsung
sampai dewasa. Pada rangka manusia, rangka yang pertama kali terbentuk adalah tulang rawan
(kartilago) yang berasal dari jaringan mesenkim. Kemudian akan terbentuk osteoblas atau sel-sel
pembentuk tulang. Osteoblas ini akan mengisi rongga-rongga tulang rawan.

Sel-sel tulang dibentuk terutama dari arah dalam keluar, atau proses pembentukannya
konsentris. Setiap satuan-satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf membentuk
suatu sistem yang disebut sistem Havers.

Disekeliling sel-sel tulang terbentuk senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang. Kelak
didalam senyawa protein ini terdapat pula kapur dan fosfor sehingga matriks tulang akan mengeras.
Proses ini disebut osifikasi.

2.3.6 Hubungan Antar Tulang


Hubungan antartulang disebut artikulasi. Agar artikulasi dapat bergerak, diperlukan struktur
khusus yang disebut sendi. Sendi yang menyusun kerangka manusia terdapat di beberapa tempat.
Terdapat tiga jenis hubungan antartulang, yaitu:
1) Sinartrosis
Sinartrosis disebut juga dengan sendi mati, yaitu hubungan antara dua tulang yang tidak dapat
digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan
serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
2) Amfiartosis

Amfiartosis disebut juga dengan sendi kaku, yaitu hubungan antara dua tulang yang dapat
digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan kartilago. Dijumpai pada hubungan
ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.

3) Diartosis
Diartosis disebut juga dengan sendi hidup, yaitu hubungan antara dua tulang yang dapat
digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di
daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai
pelumas sendi.
Diartosis dapat dibedakan menjadi:
a. Sendi Engsel
Sendi engsel yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja.
Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku,
hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.

b. Sendi Putar
Sendi putar yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar
terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan
Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
c. Sendi Pelana/Sendi Sellaris
Sendi pelana yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala
arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara
Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
d. Sendi Kondiloid atau Elipsoid
Sendi Kondiloid yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua,
dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang.
Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan masuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips.
Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
e. Sendi Peluru

Sendi peluru yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan
bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur
dengan Os. Pelvis virilis.

f. Sendi Luncur
Sendi luncur yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke
depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat). Hubungan ini dapat
terjadi pada hubungan antarruas tulang belakang, persendian antara pergelangan tangan dan tulang
pengumpil.

2.4. Kelainan Pada Sistem Muskuloskeletal

Beberapa gangguan kesehatan dan kelainan yang terjadi sistem muskuloskeletal adalah
sebagai berikut.

1) Fraktura /patah tulang

Pada kelainan tulang ini, tulang mengalami retak/patah tulang akibat mengalami benturan
keras, misalnya karena kecelakaan. Pemulihan untuk kelainan ini, yaitu dengan mengembalikan pada
susunan semula secepat mungkin. Pada kasus patah tulang, untuk menyambungkannya ditambahkan
pen atau platina. Setelah tulang mengalami pertumbuhan dan menyatu, pen/platina akan diambil
kembali.

2) Fisura/retak tulang
Fisura yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang.
3) Gangguan yang Terjadi pada Tulang Belakang

Gangguan ini disebabkan karena kebiasaan tubuh yang salah, kelainan ini antara lain seperti
berikut.

a) b) c)

a. Lordosis, yaitu keadaan tulang belakang yang melengkung ke depan.

b. Kifosis, adalah keadaan tulang belakang melengkung ke belakang, sehingga badan terlihat bongkok.

c. Skoliosis, yaitu keadaan tulang belakang melengkung ke samping kiri atau kanan.

4) Osteoporosis

Orang yang menderita kelainan ini, keadaan tulangnya akan rapuh dan keropos. Ini disebabkan
karena berkurangnya kadar kalsium dalam tulang. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang,
maka kadar kalsium akan berkurang sedikit demi sedikit.

5) Rakhitis

Penyakit ini menyebabkan kondisi tulang seseorang yang lunak. Hal ini disebabkan dalam
tubuh seseorang kekurangan vitamin D. Vitamin ini berfungsi untuk mengabsorpsi fosfor dan
berperan dalam metabolisme kalsium. Penderita ini disarankan banyak mengkonsumsi telur, susu,
dan minyak hati ikan. Selain itu, pada pagi hari, penderita disarankan berjemur di bawah sinar
matahari karena sinar matahari pagi dapat membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh.

6) Kram

Kram merupakan keadaan otot berada dalam keadaan kejang. Keadaan ini antara lain
disebabkan karena terlalu lamanya aktivitas otot secara terus menerus.

7) Hipertropi

Suatu keadaan otot yang lebih besar dan lebih kuat. Hal ini disebabkan karena otot sering
dilatih bekerja dan berolahraga. Hipertrofi otot ini sering dimiliki oleh atlet binaragawan.
8) Atrofi

Keadaan otot yang lebih kecil dan lemah kontraksinya. Kelainan ini disebabkan karena infeksi
virus polio. Pemulihannya dengan pemberian latihan otot, pemberian stimulant listrik, atau dipijat
dengan teknik tertentu.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Muskuloskeletal adalah suatu sistem pada tubuh manusia yang meliputi sistem gerak yang
terdiri dari otot dan tulang. Otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan berkontraksi
untuk menggerakkan rangka. Sistem rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan
tulang rawan (kartilago) sebagai tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi.

Otot merupakan alat gerak pasif dan memiliki karakteristik, antara lain kontraktibilitas,
ekstensibilitas, dan elastisitas. Berdasarkan perlekatannya, otot terdiri atas origo dan insersi. Jenis-
jenis otot antara lain yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.

Tulang dibedakan menjadi skeleton aksial dan skeleton apendikuler. Skeleton aksial terdiri atas
tulang-tulang tengkorak, ruas tulang belakang, tulang iga atau rusuk, dan tulang dada, sedangkan
skeleton apendikuler terdiri atas tulang pinggul, bahu, lengan, telapak tangan, tungkai dan telapak
kaki. Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi 2, yaitu tulang rawan dan tulang sejati. Tulang
sejati, dilihat dari matriksnya terdiri atas tulang kompak dan tulang spons. Berdasarkan bentuknya,
tulang dibedakan menjadi 3, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Hubungan
antartulang disebut persendian atau artikulasi. Sendi dibedakan menjadi 3, yaitu amfiartrosis,
sinartrosis, dan diartrosis.

3.2 Saran
Pentingnya pengetahuan mengenai sistem muskuloskeletal sehingga diharapkan mahasiswa lebih
mendalami pemahaman tentang anatomi fisiologi sistem muskuloskeletal.
Dari berbagai teori anatomi fisiologi sistem muskuloskeletal tentang berbagai macam penyakit yang
berhubungan dengan sistem tersebut diharapkan mahasiswa mampu memberikan tindakan
keperawatan dengan tepat.
Dengan memahami anatomi fisiologi sistem muskuloskeletal, mahasiswa diharapkan mampu
melaksanakan pelayanan keperawatan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, D.A. 2000. Buku Penuntun Biologi untuk SMU kelas 2. Jakarta. Penerbit Erlangga.

Ethel, Sloane. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC

Lewis, Heitkemper & Dirksen. 2000. Medical Surgical Nursing. Mosby. Philadelphia.

http://www.medicastore.com/alovell/isi.php?isi=tulang, 01/12/2011, 12.15 WIB.


206 Nama Tulang Beserta Nama Latinnya

RANGKA AKSAL
1. KRANIAL (Tengkorak)

1 tulang dahi (frontal)

2 tulang ubun-ubun (parietal)

1 tulang kepala belakang (osipital)

2 tulang baji (sphenoid)

2 tulang pelipis (temporal)

2 tulang hidung(nasal)

2 tulang pipi (zigomatik)

1 tulang rahang atas (maksila)

2 tulang rahang bawah (mandibula)

1 tulang lidah (vomel)

2 tulang langit-langit di dalam mulut (platinum)

2 tulang tapis (ethmoid)

2 tulang air mata (lakrimal)

2. TULANG TELINGA

2 tulang martil (Malleus)

2 tulang landasan (Incus)

2 tulang sanggurdi (Stapes)

3. VERTEBRA COLUMNIS (Ruas Tulang Belakang)

7 ruas tulang leher(Cervical)

12 ruas tulang punggung(Dorsal/Thorax)

5 ruas tulang pinggang (Lumbalis)


5 ruas tulang kelangkang (Sacrum)

4 ruas tulang ekor (Cogcig)

4. STERNUM (Tulang Dada)


tiga kesatuan yang hanya dihitung satu tulang.

Tulang hulu (Manubrium)

Tulang badan (Sterni)

Taju pedang (Xyphoid Proccesus)

5. COSTAE (Tulang Rusuk)

7 pasang tulang rusuk sejati (Costa Vera)

3 pasang tulang rusuk palsu (Costa Spuria)

2 pasang tulang rusuk melayang (Costa Fluctuantes)

RANGKA APENDIKULER
1. Bahu

2 tulang belikat (Scapula)

2 tulang selangka (Clavicula)

2. Panggul

2 tulang pinggul (Illium)

2 tulang duduk (Ischium)

2 tulang kemaluan (Pubis)

3. Lengan

2 tulang lengan atas (Humerus)

2 tulang pengumpil (Radius)

2 tulang hasta (Ulna)


2x8 tulang pergelangan tangan (Carpal)

2x5 tulang telapak tangan (Metacarpal)

2x14 ruas tulang jari tangan (Falanges)

4. Tungkai

2 tulang paha (Femur)

2 tulang tempurung lutut (Patella)

2 tulang kering (Tibia)

2 tulang betis (Fibula)

2 tulang tumit (Kalkaneum)

2x7 tulang pergelangan kaki (Tarsal)

2x5 tulang telapak kaki (Metatarsal)

2x14 ruas tulang jari kaki (Falanges)

1. Tulang Kepala / Tengkorak

1. Frontale = T. Dahi
2. Parietale = T. Ubun-ubun

3. Nasal = T. Hidung

4. Lacrimale = T. Air mata

5. Ethomoidale

6. Sphenoidale = T. Baji

7. Occipitale = T. Oksipital (Tulang oksipital merupakan tulang yang terletak di sisi


belakang tengkorak. Antara tulang oksipital dan tulang parietal dipisahkan
oleh sutura lambdoid.)

8. Temporal = T. Pelipis

9. Zygomaticum = T. Pipi

10. Maxilla = T. Rahang atas

11. Mandibula = T. Rahang Bawah

12. Hyedeus/hioid = T. Lidah (Tulang hioid merupakan tulang yang berbentuk seperti
huruf U. Terletak di antara laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat
melekatnya beberapa otat mulut dan lidah. Jumlah tulang hioid hanya 1 pada setiap
manusia.)

2. Tulang rusuk - tulang dada

Rusuk
1. Tulang rusuk sejati (7pasang) = costa vera
2. Tulang rusuk palsu (7pasang) = costa spuria
3. Tulang rusuk melayang (2pasang) = costa fluktuantes

Dada
1. Tulang hulu = manubrium stemi
2. Tulang Badan = corvus stemi
3. Tulang pedang-pedangan = xiphoid prosesus

3. Ruas-Ruas Tulang belakang

1. 7 ruas tulang belakang = vertebrata cervikalis

2. 12 ruas tulang punggung = vertebrta thoracal

3. 5 ruas tulang pinggang = vertebrata lumbales

4. 5 ruas tulang kelangkang = sakrum

5. 4 Ruas tulang ekor : vertebrata coccigis

4. Gelang Bahu
1. Klavikula = T. Selangka

2. Scapula = Tulang Belikat

3. Humerus = Tulang lengan atas

5. Tulang gerak atas

1. Tulang lengan atas = humerus

2. Tulang pengumpil = radius


3. Tulang hasta = ulna

4. Tulang pergelangan tangan = Karpal

5. Tulang jari - jari tangan = Falanges digitarium

6. Tulang telapak tangan = metakarpal

Nb : Gelang bahu dan tulang gerak atas disebut juga dengan Extremitas Superior.

6. Tulang panggul

1. Tulang pinggul / tulang usus = Ilium

2. Tulang duduk = Iscium

3. Tulang Kemaluan = Pubis

7. Tulang Gerak bawah / extremitas inferior


1. Femur = T. paha

2. Patella = T. Tempurung lutut

3. Fibula = T. betis

4. Tibia = Tulang kering

5. Tarsals = T. pergelangan kaki

6. Meta tarsals = T. telapak kaki

7. Phalanges = T. Jari-jari kaki

Nama latin tulang di tengkorak

Tulang dahi : frontal

Tulang ubun-ubun: parietal

Tulang kepala belakang: osipital

Tulang pelipis : temporal

Tulang pipi : zigomatik

Tulang baji : sphenoid

Tulang rahang bawah : mandibula

Tulang rahang atas : maksila

Tulang air mata : lakrimal

Tulang idung : nasal

Nama Latin Tulang di Rusuk

Kepala tulang dada : manubrium

Badan tulang dada : korpus


Taju pedang : xiphoid prosesus

Tulang selangka : klavikula

Tulang belikat : skapikula

Nama Latin Tulang di Lengan

Tulang lengan atas : humerus

Tulang pengumpil : radius

Tulang hasta: ulna

Tulang pergelangan tangan : karpus

Tulang telapak tangan : metakarpus

Tulang jari-jari tangan : falanges

Nama Latin Tulang di Pinggul

Tulang usus : ilium

Tulang kemaluan : pubis

Tulang duduk : iscium

Nama Latin Tulang Anggota Gerak Bawah

Tulang paha : femur

Tulang tempurung lutut : patela

Tulang kering : tibia

Tulang betis : fibula

Tulang pergelangan kaki : tarsus

Tulang telapak kaki : metatarsus

Tulang jari-jari kaki : falanges (sama dengan jari-jari pada tangan)

Bagian kepala (os.cranium)

1 tulang dahi (os.frontale)


2 tulang ubun-ubun (os.parietale) 1 tulang kepala belakang (os.occipitale)

2 tulang baji (os.sphenoidale)

2 tulang pelipis (os.temporale)

2 tulang tapis (os.ethmoidale)

Bagian muka/wajah (os.splanchocranium)

2 tulang rahang atas (os.maxilla)

2 tulang rahang bawah (os.mandibula)

2 tulang pipi (os.zygomaticum)

2 tulang langit-langit (os.pallatum)

2 tulang hidung (os.nasale)

2 tulang mata (os.laximale)

1 tulang lidah (os.hyoideum)

2 tulang air mata (os.lacrimale)

2 tulang rongga mata (os.orbitale)

Badan (os.trunca)

Ruas tulang belakang (os.vertebrae)

7 ruas tulang leher (os.vertebrae cervicale)

12 ruas tulang punggung (os.vertebrae thoracalis)

5 ruas tulang pinggang (os.vertebrae lumbalis)

5 ruas tulang kelangkang (os.vertebrae cacrum)

4 ruas tulang ekor (os.vetebrae cocigeus)

Tulang dada (os.sternum)


Tulang hulu (os.manubrium sterni)

Tulang badan (os.corpus sterni)

Taju pedang (os.proccesus xyphoideus)

Tulang rusuk (os.costae)

7 pasang tulang rusuk sejati (os.costae vera)

3 pasang tulang rusuk palsu (os.costae sporia)

2 pasang tulang rusuk melayang (os.costae fluctuantes)

Tulang gelang bahu

2 tulang belikat (os.scavula)

2 tulang selangka (os.clavicula)

Tulang gelang panggul (os.pelvis verilis)

2 tulang usus (os.ichium)

2 tulang duduk (os.cosae)

2 tulang kemaluan (os.pubis)

2 tulang pinggul (os.pelvis)

Tulang anggota gerak

Tulang lengan (os.extremitas anterior)

2 tulang lengan atas (os.humerus)

2 tulang hasta (os.ulna)

2 tulang pengumpil (os.radius)

2 X 8 tulang pergelangan tangan (os.carpal)

2 X 5 tulang telapak tangan (os.meta carpal)


2 X 5 tulang jari tangan (os.phalanges manus)

2 X 14 ruas tulang jari tangan (os.digiti phalanges manus)

Tulang tungkai (os.extremitas posterior)

2 tulang paha (os.femur)

2 tulang tempurung lutut (os.patella)

2 tulang kering (os.tibia)

2 tulang betis (os.fibula)

2 tulang tumit (os.calcaneus)

2 X 7 tulang pergelangan kaki (os.tarsal)

2 X 5 tulang telapak kaki (os.meta tarsal)

2 X 14 tulang jari kaki (os.phalanges pedis)

2 X 14 ruas tulang jari kaki (os.digiti phalanges pedis)

Kerangka tubuh manusia beserta Bahasa latin nya

Fungsi Rangka Tubuh Manusia. Rangka manusia adalah susunan dari berbagai jenis tulang
yang terhubung oleh sendi dan digerakan oleh otot. Rangka terdiri dari 3 bagian, yaitu rangka
tengkorak, rangka badan dan rangka alat gerak. Bagian-bagian rangka tersebut saling
berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya membentuk tubuh. Rangka tubuh
mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan dan kesempurnaan hidup manusia.
Berikut ini adalah beberapa fungsi Rangka:

Fungsi Rangka tubuh


Manusia
1. Rangka berfungsi untuk menguatkan dan menegakan tubuh
Rangka badan dan rangka anggota gerak seperti kaki membuat kita dapat berjalan dan berdiri
tegak.
2. Rangka berfungsi untuk menentukan bentuk tubuh
Coba bayangkan jika ada tubuh tanpa rangka? Pasti sangat menyedihkan membayangkan
seonggok daging tanpa bentuk. Rangka tubuh membuat tubuh kita berbentuk. Pertumbuhan
tulang pembentuk rangka bahkan bisa menjadi ciri fisik dari seseorang, seperti misalnya ada
orang bertubuh tinggi atau bertubuh pendek, bertulang besar atau bertulang kecil, berkaki
panjang atau berkaki pendek. Dengan adanya Rangka seseorang dapat dibedakan berdasarkan
bentuk tubuhnya.
3. Rangka berfungsi sebagai tempat melekatnya otot
Seperti sebatang pohon yang digunakan oleh tanaman menjalar sebagai tempat
bertumpuhnya. Begitulah fungsi rangka bagi otot. Untuk dapat berfungsi dengan baik, otot
harus melekat pada rangka. Fungsi otot adalah mengerakan rangka, sedang fungsi rangka
adalah sebagai tempat melekatnya otot. Dengan begitu dalam sistim mobilisaso, rangka dan
otot bekerja sama melakukan suatu gerakan. Misalnya gerakan lengan dipengaruhi oleh
kontaksi otot bisep dan trisep yang melekat pada tulang lengan atas.
4. Rangka berfungsi untuk melindungi bagian tubuh yang penting
Rangka terbentuk dari tulang yang keras dan solid. Bentuknya yang keras ternyata berfungsi
untuk melindungi bagian dalam tubuh yang cukup rapuh. Contohnya:

Rangka kepala berfungsi untuk melindungi otak, mata, telinga, hidung dan sluran
pernafasan bagian atas

Rangka badan melindungi isi tubuh bagian dalam seperti jantung, hati, paru-paru, isi
perut, dll

Tulang pinggul melindungi organ-organ pencernaan dan organ reproduksi

Tulang belakang selain berfungsi untuk menegakan badan juga berfungsi untuk
melindungi sumsum tulang belakang, dll

Nama Latin Organ Tubuh


Manusia
Cerebrum : otak besar
Cerebellum : otak kecil
Diencephalon : otak depan
Lobus frontale : otak bagian dekat os. frontale
Lobus temporale : otak bagian dekat os. temporale
Lobus parietale : bagian otak yang dekat os. parietale
Lobus occipitale : bagian otak yang dekat os. occipitale
Ren : ginjal
Kardio : jantung
Pulmo : paru-paru
Hepar : hati
Gastrin ; Ventrikulus : lambung
Integumen : kulit
Musci : otot
Feses : Kotoran
Femur : tulang paha
Lacrimal : tulang air mata
Zigomaticum : tulang pipi
Esophagus : kerongkongan
Pelvis renalis : rongga ginjal
Sphingter Esophageal : klep antara Esophagus dan Ventrikulus
Gastro / Gaster : perut
Illeum : usus halus
Duodenum : usus 12 jari
Kolon : usus besar
Tibia : tulang betis
Vertebrae : tulang belakang
Fibula : tulang kering
Patella : tempurung lutut
Falx cerebri : garis tengah bagian bawah tulang otak parietal
Foramen magnum : lubang batang otak
Sendi humero ulnar : sendi antara humerus dan ulnar
Cavum orbital : lubang orbit (mata)
Sfingter anni : otot lingkar anus
Sfingter pilorus : otot lingkar usus
Miokardium : otot jantung
Medulla spinalis : sumsum tulang belakang
Medulla oblongata : sumsum lanjutan
Musculus interkostalis : Otot antar tulang rusuk
Tulang Maleus : tulang martil
Tulang Inkus : tulang landasan
Tulang stapes : tulang sanggurdi

Tulang Tengkorak (Cranium)


Tulang tengkorak terbagi atas 2 bagian, yaitu:
1. Neurocranium yang merupakan bagian tengkorak yang melindungi
otak, terdiri dari:
Os. Frontale (1)
Os. Parietale (2)
Os. Occipitale (1)
Os. Temporale (2)
Os. Sphenoidale (1)
Os. Ethmoidale (1)

2. Splanchnocranium yang merupakan bagian tengkorak yang


membentuk kerangka wajah, terdiri dari:
Os. Maxillaris (2)
Os. Mandibularis (1)
Os. Nasalis (2)
Os. Palatina (2)
Os. Lacrimalis (2)
Os. Vomer (1)
Os. Concha nasalis inf. (2)
Os. Zygomaticum (2)

Dengan demikian jumlah tulang tengkorak adalah 8(neurocranium) +


14(splanchnocranium) = 22 tulang.

Tulang Telinga
Terdiri dari:
Os. Malleus (1)
Os. Incus (1)
Os. Stapes (1)
Jumlahnya ada 3, karena telinga manusia ada dua maka jumlah
seluruhnya adalah 6 tulang.

Anggota Gerak Atas (Extremitas Superior)


Terdiri dari:
Os. Scapula (1)
Os. Clavicula (1)
Os. Humerus (1)
Os. Ulna (1)
Os. Radius (1)
Os. Carpalia (8) terdiri dari: os.naviculare, os.lunatum, os.triquetrum,
os.pisiformis, os.multangulum majus, os.multangulum minus,
os.capitatum, os.hamatum)
Os. Metacarpal (5)
Os. Phalanges (14)
Jumlahnya adalah 32 tulang, karena anggota gerak atas manusia terdiri 2
bagian, kanan dan kiri maka jumlah keseluruhannya adalah 64 tulang.

Tulang- Tulang pembentuk Rongga Dada


Terdiri dari:
Os. Sternum (1)
Os. Costalis (24, kanan dan kiri)
Jumlahnya ada 25 tulang.

Tulang Punggung (Vertebra)


Terdiri dari:
Vertebra Cervicalis (7)
V. Thoracalis (12)
V. Lumbalis (5)
V. Sacralis (1) terbentuk dari 5 ruas tulang yang telah menyatu.
V. Coccygeus (1) terbentuk dari 3 ruas tulang yang telah menyatu.
Jumlah semuanya ada 26 tulang.

Anggota Gerak Bawah (Extremitas Inferior)


Terdiri dari:
Os. Coxea (1) terbentuk dari os.illium, os.pubis dan os. ischium yang
telah menyatu.
Os. Femur (1)
Os. Patela (1)
Os. Tibia (1)
Os. Fibula (1)
Os. Tarsalia (7) terdiri dari os.calcaneus, os.navicularis pedis, os.thalus,
os.cuneiformis media, intermedia dan lateral, serta os.cuboideum.
Os. Metatarsal (5)
Os. Phalanges (14)

Jumlahnya adalah 31 tulang, karena anggota gerak atas manusia terdiri 2


bagian, kanan dan kiri maka jumlah keseluruhannya adalah 62 tulang.

Tulang leher yang dibentuk oleh vertebra cervicalis (telah masuk dalam
klasifikasi vertebra) dan 1 buah os. Hyoideum

Nama latin tulang di tengkorak


Tulang dahi : frontal
Tulang ubun-ubun: parietal
Tulang kepala belakang: osipital
Tulang pelipis : temporal
Tulang pipi : zigomatik
Tulang baji : sphenoid
Tulang rahang bawah : mandibula
Tulang rahang atas : maksila
Tulang air mata : lakrimal
Tulang idung : nasal

Nama Latin Tulang di Rusuk


Kepala tulang dada : manubrium
Badan tulang dada : korpus
Taju pedang : xiphoid prosesus
Tulang selangka : klavikula
Tulang belikat : skapikula

Nama Latin Tulang di Lengan


Tulang lengan atas : humerus
Tulang pengumpil : radius
Tulang hasta: ulna
Tulang pergelangan tangan : karpus
Tulang telapak tangan : metakarpus
Tulang jari-jari tangan : falanges

Nama Latin Tulang di Pinggul


Tulang usus : ilium
Tulang kemaluan : pubis
Tulang duduk : iscium
Nama Latin Tulang Anggota Gerak Bawah
Tulang paha : femur
Tulang tempurung lutut : patela
Tulang kering : tibia
Tulang betis : fibula
Tulang pergelangan kaki : tarsus
Tulang telapak kaki : metatarsus
Tulang jari-jari kaki : falanges (sama dengan jari-jari pada tangan)

Anda mungkin juga menyukai