Anda di halaman 1dari 21

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Untuk mempelajari dan mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh


manusia kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari
susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian satu dengan yang
lainnya. Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan setiap region
atau daerahnya misalnya lengan, tungkai, kepala, dan seterusnya.
B. Rumusan Masalah
1. Anatomi dan fisiologi sistem muskuluskeleta
2. Anatomi dan fisiologi sistem skelet
3. Jenis-jenis tulang
4. Sistem mekanisme gerak pasif
5. Sistem mekanisme gerak aktif
6. Fisika biomekanik
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui anatomi sistem muskuluskletal
2. Mengetahui anatomi skelet
3. Mengetahui sistem gerak
4. Mengetahui fisika biomekanik

BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Muskuluskeletal

1
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengurus
pergerakan. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah tulang dan jaringan
ikat yang menyusun kurang lebih 25 % berat badan dan otot menyusun kurang lebih
50%. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan
jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini. (Price,S.A,1995
:175).
Komponen sistem muskuluskeletal :
1. Tulang
Tulang adalah jaringan yang5 paling keras diantara jaringan ikat lainnya yang
terdiri atas hampir 50 % air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari bahan
mineral terutama calsium kurang lebih 67 % dan bahan seluler 33%.
Fungsi dari tulang adalah sebagai berikut :
a. Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh.
b. Melindungi organ tubuh (jantung, otak, paru-paru, dan jaringan lunak).
c. Memberikan pergerakan (otot berhubungan dengan kontraksi da
pergerakan).
d. Membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang (hematopoesis).
e. Menyimpan garam-garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium dan fluor).

Struktur tulang :
Tulang diselimuti di bagian luar oleh membran fibrus padat disebut periosteum.
Periosteum memberikan nutrisi pada tulang dan memungkinkan tumbuh, selain
sebagai tempat perlekatan tendon dan ligament. Periosteum mengandung saraf,
pembuluh darah, dan limfatik.
Lapisan yang terdekat mengandung osteoblast . Dibagian dalamnya terdapat
endosteum yaitu membran vascular tipis yang menutupi rongga sumsum tulang
panjang dan rongga dalam tulang kanselus. Osteoklast terletak dekat endosteum dan
dalam lacuna howship (cekungan pada permukan tulang).
Sumsum tulang merupakan jaringan vascular dalam rongga sumsum (batang)
tulang panjang dan tulang pipih. Sumsum tulang merah terutama terletak di sternum,
ilium, vetebra dan rusuk pada orang dewasa, bertanggungjawab dalam produksi sel
darah merah dan putih. Pada orang dewasa tulang panjang terisi oleh sumsum lemak
kuning. Jaringan tulang mempunyai vaskularisasi yang baik. Tulang kanselus
menerima asupan darah melalui pembuluh metafis dan epifis. Pembuluh periosteum

2
mengangkut darah ke tulang kompak melalui kanal volkman. Selain itu terdapat
arteri nutrient yang menembus periosteum dan memasuki rongga meduler melalui
foramina (lubang-lubang kecil). Arteri nutrient memasok darah ke sumsum tulang,
System vena ada yang keluar sendiri dan ada yang mengikuti arteri.
Tulang tersusun dari 3 jenis sel yaitu :
a. Osteoblas
Osteoblas berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan
matrik tulang. Matrik tulang tersusun atas 98% kolagen dan 2% substansi
dasar (glukosaminoglikan/ asam polisakarida dan proteoglikan). Matrik
tulang merupakan kerangka dimana garam garam mineral ditimbun terutama
calsium, fluor, magnesium dan phosphor.
b. Osteosit
Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai
pemeliharaan fungsi tulang dan terletak pada osteon (unit matrik tulang).
Osteon yaitu unit fungsional mikroskopik tulang dewasa yang di tengahnya
terdapat kapiler dan disekeliling kapiler tedapat matrik tulang yang disebut
lamella. Di dalam lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi lewat
prosesus yang berlanjut kedalam kanalikuli yang halus (kanal yang
menghubungkan dengan pembuluh darah yang terletak kurang lebih 0,1 mm)
c. Osteoklas
Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak memungkinkan mineral
dan matriks tulang dapat diabsorpsi, penghancuran dan remodeling tulang.
Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang.

Tulang merupakan jaringan yang dinamis dalam keadaan peralihan tulang


(resorpsi dan pembentukan tulang). Kalium dalam tubuh orang dewasa diganti 18%
pertahun.

3
Faktor yang berpengaruh terhadap keseimbangan pembentukan dan
reabsorpsi tulang adalah :
a. Vitamin D
Berfungsi meningkatkan jumlah kalsium dalam darah dengan
meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran pencernaan. Kekurangan
vitamin D dapat menyebabkan deficit mineralisas, deformitas dan patah
tulang.

b. Hormon parathyroid dan kalsitonin


Merupakan hormone utama pengatur homeostasis kalsium. Hormon
parathyroid mengatur konsentrasi kalsium dalam darah, sebagian dengan cara
merangsang perpindahankalsium dari tulang. Sebagian respon kadar
kalsiumdarah yang rendah, peningkatan hormone parathyroid akan
mempercepat mobilisasi kalsium, demineralisasi tulang, dan pembentukan
kista tulang. Kalsitonin dari kelenjar tiroid meningkatkan penimbunan
kalsium dalam tulang.
c. Peredaran darah
Pasokan darah juga mempengaruhi pembentukan tulang. Dengan
menurunnya pasokan darah / hyperemia (kongesti) akan tejadi penurunan

4
osteogenesis dan tulang mengalami osteoporosis (berkurang kepadatannya).
Nekrosis tulang akan terjadi bila tulang kehilangan aliran darah.
Pada keadaaan normal tulang mengalami pembentukan dan absorpsi
pada suatu tingkat yang konstan, kecuali pada masa pertumbuhan kanak-
kanak diman lebih banyak terjadi pembentukan dari pada absorpsi tulang.
Proses ini penting untuk fungsi normal tulang. Keadaan ini membuat
tulang dapat berespon terhadap tekanan yang meningkat dan untuk mencegah
terjadi patah tulang. Perubahan tesebut membantu mempertahankan kekuatan
tulang pada proses penuaan. Matrik organic yang sudah tua berdegenerasi,
sehingga membuat tulang relative menjadi lemah dan rapuh. Pembentukan
tulang baru memerlukan matrik organic baru, sehingga memberi tambahan
kekuatan tulang.

Berdasarkan bentuknya tulang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :


a. Tulang Panjang / Tulang Pipa
Tulang ini sering terdapat dalam anggota gerak. Fungsinya sebagai
alat ungkit dari tubuh dan memungkinkan untuk bergerak. Batang atau
diafisis tersusun atas tulang kortikal dan ujung tulang panjang yang
dinamakan epifis tersusun terutama oleh tulang kanselus. Plat epifis
memisahkan epifiis dan diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan
longitudinalpada anak-anak. Yang pada orang dewasa akan mengalami
kalsifikasi. Misalnya pada tulang humerus dan femur.
b. Tulang Pendek
Tulang ini sering didapat pada tulang-tulang karpalia di tangan dan
tarsalia di kaki. Fungsinya pendukung seperti tampak pada pergelangan
tangan. Bentuknya tidak teratur dan inti dari konselus (spongi) dengan suatu
lapisan luar dari tulang yang padat.
c. Tulang Pipih
Tulang ini sering terdapat di tengkorak, panggul / koxa, sternum, dan iga-
iga, serta scapula (tulang belikat). Fungsinya sebagai pelindung organ vital
dan menyediakan permukaan luas untuk kaitan otot-otot, merupakan tempat
penting untuk hematopoesis. Tulang pipih tersusun dari tulang kanselus
diantara 2 tulang kortikal.
1). Tulang Tak Beraturan

5
Berbentuk unik sesuai dengan fungsinya. Struktur tulang tidak teratur,
terdiri dari tulang kanselous di antara tulang kortikal. Contoh : tulang
vertebra, dan tulang wajah.
2). Tulang Sesamoid
Merupakan tulang kecil disekitar tulang yang berdekatan dengan
persendian dan didukung oleh tendon dan jaringan fasial. Contoh : tulang
patella (Kap lutut). Bentuk dan kontruksi tulang ditentukan fungsi dan
gaya yang bekerja padanya.

2. Muskuler/Otot
a. Otot
Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi.
Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot
tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan
sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit.
Fungsi sistem muskuler/otot:
1) Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut
melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh.
2) Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan
mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk
terhadap gaya gravitasi.
3) Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas
untuk mepertahankan suhu tubuh normal.
Ciri-ciri sistem muskuler/otot:
1) Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau
tidak melibatkan pemendekan otot.
2) Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi
oleh impuls saraf.
3) Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang
melebihi panjang otot saat rileks.

6
4) Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah
berkontraksi atau meregang.
Jenis – jenis otot antara lain :
1) Otot rangka, merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
a) Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan
lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.
b) Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
c) Kontraksinya sangat cepat dan kuat.
Struktur Mikroskopis Otot Skelet/Rangka
a) Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari
serabut-serabut berbentuk silinder yang panjang, disebut myofiber
/serabut otot.
b) Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai
banyak nukleus ditepinya.
c) Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan
bermacam-macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang
panjang disebut dengan myofibril.
d) Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda
ukurannya :
(1) yang kasar terdiri dari protein myosin
(2) yang halus terdiri dari protein aktin/actin.
2) Otot Polos merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini
dapat ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus,
serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan,
reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
a) Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral.
b) Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi
pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil.
c) Kontraksinya kuat dan lamban.
Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi
untuk berkontraksi.

7
a) Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar,
pada jalan udara besar traktus respiratorik, pada otot mata yang
memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada otot
erektor pili rambut.
b) Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan
dinding organ berongga atau visera. Semua serabut dalam lapisan
mampu berkontraksi sebagai satu unit tunggal. Otot ini dapat
bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak memerlukan stimulasi
saraf eksternal untuk hasil dari aktivitas listrik spontan.
3) otot jantung merupakan otot lurik disebut juga otot seran lintang involunter
otot ini hanya terdapat pada jantung.bekerja terus-menerus setiap saat
tanpa henti, tapi otot jantung juga mempunyai masa istirahat, yaitu setiap
kali berdenyut. struktur mikroskopis otot jantung mirip dengan otot skelet

Gambar 1.1

Otot Rangka Otot Polos Otot Jantung

b. Tendon
Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang bersifat fleksibel, yang
terbuat dari fibrous protein (kolagen). Tendon berfungsi melekatkan tulang
dengan otot atau otot dengan otot.

Gambar 1.2
Tendon

8
c. Ligamen
Ligamen adalah pembalut/selubung yang sangat kuat, yang merupakan
jaringan elastis penghubung yang terdiri atas kolagen. Ligamen membungkus
tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi.Beberapa tipe ligamen antara lain :
1) Ligamen Tipis
Ligamen pembungkus tulang dan kartilago. Merupakan ligament
kolateral yang ada di siku dan lutut. Ligamen ini memungkinkan
terjadinya pergerakan.
2) Ligamen jaringan elastik kuning.
Merupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang membungkus
dan memperkuat sendi, seperti pada tulang bahu dengan tulang lengan
atas.

Gambar 1.3
Ligamen

A. Sistem Mekanisme Gerak Pasif

9
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat
diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari
tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan
yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Kemampuan melakukan
gerakan tubuh pada manusia didukung adanya sistem gerak, yang merupakan hasil
kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak, seperti rangka (tulang), persendian,
dan otot. Tulang merupakan alat gerak pasif karena digerakan oleh otot yang
merupakan alat gerak aktif.
Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan
dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan
menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. Misalnya ada yang
bergerak dengan cara berjalan atau berlari menggunakan tungkai. Ada yang terbang
menggunakan sayap atau berenang menggunakan sirip. Adapun pergerakan tidak
harus berpindah tempat, misalnya gerakan ekor untuk mengusir lalat yang dilakukan
kerbau. Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat
Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat
fisik yaitu :
1. Tulang rawan/tulang muda/cartilage
Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama
dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa
bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan
rangka fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus
menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini
akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh,
masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada
trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian
tulang.
Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang
banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat
kapur/Carbonat. Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada
cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk
tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.
Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan
Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut

10
pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi
cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium
banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :
a. Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut
kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat.
Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan
pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin.
b. Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut
kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-
ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum)
dan tulang gelang panggul.
c. Cartilago Elastin/elastic
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna
kuning yang bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah
menjadi tulang sejati bila manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada
ujung hidung/cuping, saluran eustachius (pada telinga bagian tengah) dan
daun telinga.
1) Tulang keras/tulang sejati/osteon
a) Osteon berfungsi untuk Sebagai penyusun sistem rangka tubuh
danSebagai pelindung organ-organ yang vital.
b) Terbentuk melalui proses :

Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi :


Tulang Axial terdiri dari :
a. Tulang Tengkorak :
1) Tulang dahi = 1 buah
2) Tulang ubun-ubun = 2 buah
3) Tulang kepala bagianbelakang = 1 buah
4) Tulang pelipis = 2 buah
5) Tulang baji = 2 buah
6) Tulang tapis = 2 buah
7) Tulang mata = 2 buah
8) Tulang air mata = 2 buah
9) Tulang rongga mata = 2 buah
10) Tulang pipi = 2 buah

11
11) Tulang hidung = 2 buah
12) Tulang rahang atas = 2 buah
13) Tulang rahang bawah = 2 buah
14) Tulang langit-langit = 2 buah
15) Tulang pangkal lidah = 1 buah
b. Tulang Pendengaran :
1) Tulang martil = 2 buah
2) Tulang landasan = 2 buah
3) Tulang sanggurdi = 2 buah
c. Tulang badan :
1) Tulang leher = 7 ruas
2) Tulang punggung = 12 ruas
3) Tulang pinggang = 5 ruas
4) Tulang kelangkang = 5 buah
5) Tulang ekor = 4 ruas (menyatu)
d. Tulang dada
1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah
2) Tulang dada bagian badan = 1 buah
3) Tulang dada bagian taju pedang = 1 buah
e. Tulang rusuk
1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang
2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang
3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang
f. Tulang gelang bahu :
1) Tulang selangka = 2 buah
2) Tulang belikat = 2 buah
g. Tulang gelang panggul :
1) Tulang usus = 2 buah
2) Tulang duduk = 2 buah
3) Tulang kemaluan = 2 buah

Tulang Apendikuler/Extremitas
a. Tulang pergerakan atas :
1) Tulang lengan atas = 2 buah
2) Tulang pengumpil = 2 buah
3) Tulang hasta = 2 buah
4) Tulang pergelangan tangan = 2 x 8 buah
5) Tulang telapak tangan = 2 x 5 buah
6) Tulang ruas jari tangan = 2 x 14 ruas
b. Tulang pergerakan bawah :
1) Tulang paha = 2 buah
2) Tulang tempurung lutut = 2 buah
3) Tulang betis = 2 buah
4) Tulang kering = 2 buah
5) Tulang pergelangan kaki = 2 x 7 ruas
6) Tulang telapak kaki = 2 x 5 buah
7) Tulang ruas jari kaki = 2 x 14 ruas

12
Persendian/artikulasi
Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang
terdapat pada artikulasi yang dapat memungkinkanuntuk pergerakan disebut
dengan sendi.
Artikulasi dapat dibedakkan menjadi :
1) SINARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi mati.Yaitu hubungan antara 2 tulang yang
tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi
dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang
pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
2) AMFIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi kaku.Yaitu hubungan antara 2 tulang yang
dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan
cartilago. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk
dengan tulang belakang.
3) DIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi hidup.Yaitu hubungan antara 2 tulang
yang dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi
bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang
berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas sendi.
Dapat dibedakan menjadi :
a. Sendi engsel
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu
arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan
Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan
Os. Fibula/sendi pada lutut.
b. Sendi pelana/sendi sellaris
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua
arah. Dijumpai pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal,
sendi pada tulang ibu jari.

c. Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang
berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada

13
hubungan antara Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan
antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
d. Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala
arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os.
Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
e. Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu
bidang saja atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae,
ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.
f. Sendi luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan
melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan
memutar (menggeliat).
g. Sendi gulung
Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah
mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan
Os. Radius.
h. Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos
dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan
muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk
ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os.
Radius dengan Os. Carpal.

B. Sistem Mekanisme Gerak Aktif


Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi :
1. Otot Polos/Licin
a. Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung
meruncing
b. Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
c. Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
d. Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan
lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat
lelah pada sel otot.
e. Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung
dan rangka.
2. Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka
a. Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.

14
b. Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
c. Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag
melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang
tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot.
d. Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak.
Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.
e. Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk
pergerakan.
3. Otot Jantung/myocardium
a. Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang
bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.
b. Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
c. Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat
pergerakannya adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
d. Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.

Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi :


1. Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja
sama/menimbulkan gerakan yang searah.
a. Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk
menelungkup.
b. Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan
menengadah.
2. Otot antagonis
Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak
belakang. Macamnya :
a. Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
b. Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu
badan).
c. Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
d. Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).

Berdasarkan perlekatannya dibedakan menjadi :


1. Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang
tetap/stabil pada saat kontraksi.
2. Insersio

15
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang
berubah posisi pada saat kontraksi.
Kelainan pada tulang dan otot
Penyebab kelainan oleh :
 Genetis
 Kuman penyakit.
 Kelainan susunan tulang dan sendi.
 Kebiasaan sikap duduk yang salah.
 Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan.
 Kurang gizi.

C. Fisika Mekanika
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu dari bidang ilmu fisika yang
mempelajari gerakan dan perubahan bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh
gangguan mekanik yang disebut gaya. Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua dari
semua cabang ilmu dalam fisika. Tersebutlah nama-nama seperti Archimides (287-
212 SM), Galileo Galilei (1564-1642), dan Issac Newton (1642-1727) yang
merupakan peletak dasar bidang ilmu ini. Galileo adalah peletak dasar analisa dan
eksperimen dalam ilmu dinamika. Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala
dalam dinamika dalam hukum-hukum gerak dan gravitasi.
Galileo adalah peletak dasar analisa dan eksperimen dalam ilmu dinamika.
Sedangkan Newton merangkum gejala-gejala dalam dinamika dalam hukum-hukum
gerak dan gravitasi.Mekanika teknik atau disebut juga dengan mekanika terapan
adalah ilmu yang mempelajari peneraapan dari prinsip-prinpsip mekanika. Mekanika
terapan mempelajari analisis dan disain dari sistem mekanik.
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika
terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh
manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsip-prinsip
mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan pengembangan
peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran.
Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dan sedang
berkembang secara dinamis. Akan tetapi sebenarnya bidang ilmu sudah eksis sejak
abad ke lima belas masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan
akan siginikansi mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dia lakukan.

16
Kontribusi dari para peneliti dalam bidang ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar,
dan teknik mewarnai perkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
1. Gerak Dan Gaya
Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkan interaksi
fisik dari obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisika didefinisikan sebagai
kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari state dari suate benda sehingga
terjadi percepatan pada benda itu.
2. Gerakan Tubuh Manusia
Filosof Yunani Aristotle (384-322 SM) adalah orang yang pertama kali
melakukan studi secara sistematik terhadap gerakan tubuh manusia. Banyak
prinsip yang mendeskripsikan aksi dan karakteristik gemometri dari otot.
Walaupun penemuan Aristotle untuk menerangkan gerakan banyak mengandung
kontradiksi, usaha awal yang telah ia ristis menjado pondasi bagi studi
berikutnya seperti Galen (131-201), Galileo (1564-1643), Borelli (1608-1679),
Newton (1642-1727), dan Marey (1830-1904). Studi dari para filosof dan
ilmuwan tersebut telah mengakibatkan kita bisa membuktikan bahwa gerakan
tubuh manusia merupakan konsekuensi dari interkasi anatara otot dan gaya yang
diakibatkan oleh lingkungan sekitar tubuh manusia.
Seperi yang ditulis oleh Aristotle bahwa bianatang yang berjalan membuat
posisisnya berubah dengan menekan apa yang ada dibawahnya. Pernayataan ini
menekankan bahwa dalam studi gerakan harus menekankan pada (Higgins,
1985):
a. Pengkarateran interaksi fisik anatara hewan (manusia) dan lingkungan sekitar.
b. Menetukan cara hewan (manusia) mengorganisasikan interkasi fisik tersebut.

Dengan kerangka seperti ini maka gerakan tubuh system biologis dapat diakui
sebagai hasil interaksi system biologis dengan lingkungan sekelilingnya.
Beberapa faktor berikut turut menentukan interaksi tersebut:
Stuktur dari lingkunngan (bentuk dan stabilitas).
a. Medan dari gaya (arah relatif terhadap gravitasi, kecepatan gerakan).
b. Stuktur dari sistem (susunan tulang, aktifitas otot, sususan segment dari
tubuh, ukuran, integrasi motorik yang dibutuhkan untuk mendukung postur).
c. Peranan dari keadaan psikologis (level keatifan, motivasi).
d. Bentuk gerakan yang akan dikerjakan (kerangka dari organisasi dari gerakan).

Higgins menyatakan bahwa gerakan adalah bagian yang tak terpisahkan


dengan struktur yang mendukungnya dan lingkungan yang mendefinisikannya.

17
3. Goniometri
Istilah goniometri berasal dari bahasa Yunani, gonia yang berarti sudut dan
metros yang mempunyai makna maengukur. Sedangkan geniometer adalah alat
untuk mengukur sudut. Gonimetri berhubungan dengan pengukuran sudut yang
dibentuk oleh sgement dari organ tubuh manusia yang dihubungkan oleh sendi.
Dalam prakteknya pengukuran sudut dari sendi, dilakukan dengan melekatkan
gonio meter pada sgement-segment yang diukur sudutnya. Goniometer dapat
digunkan untuk mengukur sudut pada suatu posisi tertentu maupun seacra
kontinyu dalam melakukan suatu gerakan.

4. Pemodelan
Dibutuhkan asumsi-asumsi tertentu untuk membuat penyederhanaan dari
sebuah sistem yang kompleks sehingga penyelesaian analitis bisa dicapai. Sebuah
model yang lengkap memperhitungkan efek-efek dari keseluruhan bagian
penyususn sistem secara detail. Akan tetapi model yang lengkap dan detail sulit
diwujudkan dan bila dapat akan sulit menghasilkan solusi dari masalah yang akan
diselesaikan. Tidak selalu mungkin untuk memodelkan system secara lengkap
dan bahkan kadang-kadang tidak perlu untuk menyertakan setial detail dari
sistem dalam analisis. Sebagai contoh adalah pada hampir semua gerakan tubuh
manusia, banyak kelompok otot (muscle) yang terlibat untuk menggerakkan
organ-organ tubuh. Akan tetapi untuk keperluan analisis gaya yang terlibat pada
sendi dan otot pada suatu gerakan tertentu, pendekatan yang terbaik adalah
dengan memprediksi kelompok otot yang mana yang paling aktif dan
mengabaikan kelompok otot-otot yang lain.
Secara umum, pemodelan suatu sistem selalu diawali dengan model yang
sederhana. Dari model sederhana ini berangsur-angsur kompleksitasnya
ditingkatkan sejalan dengan pemahaman karakterstik system dan dari
pengamatan terhdapa model sederhana tersebut. Peneliti dapat merancang model
yang cukup sederhana untuk dianalisa sehingga menujukkan fenomena yang
diteliti dalam batas-batas kepuasan tertentu. Dari pengetahuan akan sistem yang
dimodelkan sistem sederhana terseebut kemudian disempurnakan. Makin banyak
belajar, makin banyak pula yang dipahami dari sistem dan lebih detail pula
analisis yang dapat dilakukan.

18
Pemodelan gerakan tubuh manusia dapat digolongkan berdasarkan
pendekatan yang diambil:
a. Pendekatan teori yang menggunkan basis pengetahuan dalam bidang
fisiologi, mekanika, dan robotika untuk merancang persamaan matematika
yang mengepresikan gerakan tubuh manusia. Selanjutnya gait dapat
dipelajari dengan simulasi menggunakan model tersebut dan hasilnya
dibandingkan dengan data asli yang diukur dari manusia.
b. Pengukuran gait secara langsung mendapatkan model yang representative
menggambarkan hibungan antar variabel dalam gerakan tubuh manusia.

Kedua pendekatan ini akan bertemu, utamanya bila sebuah studi gerakan
tubuh manusia diarahkan pada aplikasi tertentu, misalnya analysa patologi
maupun rehabilitasi dari suatu kelumpuhan tertentu.

19
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan
mengurus pergerakan. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah
tulang dan jaringan ikat yang menyusun kurang lebih 25 % berat badan dan
otot menyusun kurang lebih 50%. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot
rangka, tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan
struktur-struktur ini.
Fungsi tulang sebagai penahan tubuh agar tidak rubuh, melindungi
organ tubuh (otak, jantung, dan paru-paru), tempat melekatnya otot,
memberikan bentuk pada tubuh.
Ada beberapa jenis tulang yaitu Tulang rawan yang terdiri dari tulang
rawan hialin, tulang rawan elastis, tulang rawan fibrosa. Dan tulang keras.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

.anonim , 2016

20
http://images.google.co.id/imgres di akses pada 16:23
anonim , 2016
http://www.web-books.com/elibrary/medicine/Physiology/skeletal/divisions
di akses pada 14:32
C.Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
1992.
Gibson, John. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2003.
Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2003.

21

Anda mungkin juga menyukai