Anda di halaman 1dari 19

SISTEM MUSKULOSKELETAL

A. Pengertian Muskuloskeletal
Sistem Muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan
tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai
kemampuan mengubah energi kimia menjadienergi mekanik (gerak). Sedangkan rangka
adalah bagian tubuh yang terdiri daritulang-tulang yang memungkinkan tubuh
mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.

Sistem Muskuloskeletal berfungsi memproteksi atau melindungi organ-organ penting,


yaitu otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat
padarongga dada (cavum thorax) yang dibentuk oleh tulang-tulang kostae (iga).
Pengertian Muskuloskeletal menurut beberapa ahli :

 Sistem Muskuloskeletal adalah suatu sistem yang terdiri dari tulang, otot,
kartilago, ligamen, tendon, fascia, bursae, dan persendian (Depkes, 1995: 3).
 Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh, kebanyakan fraktur
disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang
(Reeves, Charlene, 2001: 248).
 Tulang femur merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar di dalam tulang
kerangka pada bagian pangkal yang berhubungan dengan asetabulum membentuk
kepala sendi yang disebut kaput femoris (Syaifudin, 1992: 32).

B. Struktur Sistem Muskuloskeletal


Struktur Sistem Muskuloskeletal ini memiliki komponen utama nya yaitu tulang dan
jaringan ikat dimana didalamnya sebagai penyusun tubuh yang terdiri dari kurang lebih 25
% berat badan dan 50 % terdiri dari otot. Dari system ini juga difungsikan sebagai penopang
bentuk badan serta pergerakan tubuh manusia system ini terdiri dari tulang, sendi, otot
rangka, tendon, ligamen, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-
struktur ini.

Musculoskeletal atau Skeletal atau juga biasanya disebut sebagai system rangka ini
tersusun atas tulang tulang yang mana tubuh manusia ini terdiri dari 206 tulang yang
menyusun rangkanya. Bagian tulang yang terpenting adalah tulang belakang karena hal ini
tulang belakang difungsikan sebagai penopang bentuk tubuh manusia.

Sehingga untuk lebih jelas nya anda bisa memperhatikan beberapa keterangan di
bawah ini dengan sudah di lengkapi gambaran-gambaran yang mudah untuk di pahami.

Komponen Sistem Muskuloskeletal :

1. Tulang (rangka)
Merupakan suatu jaringan yang paling kerat, biasanya tulang disebut sebagai alat
gerak pasif yang mana isi dari jaringan ikat hampir 50 % adalah air dengan sisa nya
adalah bagian-bagian yang padat. Struktur dari tulang ini diselimuti oleh Membrane
Periostreum yang berfungsi untuk memberikan nutrisi pada tubuh. Berbicara mengenai
membrane periostreum, maka ini membrane ini masuk kepada jenis tulang dewasa.
Tulang muda dengan tulang dewasa sedikit memiliki perbedaan.

Berikut merupakan struktur untuk tulang dewasa yang terdiri atas :


1. Periosteum : Fungsi dari periosteum ini sendiri yaitu sebagai jaringan ikat untuk
melakukan penebalan tulang serta melakukan perbaikan pada faktur. tulang ini
letaknya sangat melekat pada tulang bagian terluarnya.
2. Substantia Compacta : Sebagai jaringan ikat Substantia compacta letaknya pada
lapisan terluarnya yaitu pada bagian tulang yang keras serta padat.
3. Substantia Spongiosa : Jenis struktur pada tulang dewasa ini untuk menahan berat
serta tekanan yang ada pada tubuh manusia. Bentuknya trabecular yang letaknya ada
pada bagian dalam tulang.
4. Cavitas Medularis : Jenis ini memiliki isi berupa medulla osseum yang mana jenis
ini juga sebagai pembentuk darah yang dalam prosesnya dibagi menjadi 2 macam
yaitu :
 Intramembranosa
Jenis osifikasi ini disebut sebagai osifikasi primer karena penulangan jenis ini
hanya dapat terjadi sekali atau penulangan ini terjadi secara langsung, tempat terjad dari
osifikasi ini adalah di jaringan ikat yang ada sejak tahap fetus. Pada proses ini umumnya
terjadi pada pembentukan tulang pipih pada tengkorak manusia dan juga pada rahang,
maksila serta pada tulang klavikula yang mana di bentuk bukan dari kartilago (tulang
rawan) melainkan dari jaringan mesenkim yang merupakan bagian dari lapisan mesoderm
yang dapat berkembang menjadi jaringan ikat serta darah.
 Intrakartilagenosa
Proses pembentukan tulang (Osifikasi) dari yang lunak atau tulang rawan
(Kartilago) menjadi tulang keras . Proses ini jaringan mesenkim akan dideferensiasikan
menjadi tulang rawan yang kemudian akan di rubah menjadi jaringan tulat. Dalam
aktivitasnya osteobas utuk osifikasi jenis ini sangat aktif sekali untuk membelah yang
kemudian berada pada bagian tengah di tulang rawan. Sel-sel dari Osteoblast ini
mengelilingi saluran havers (saluran yang berisi pembuluh daraah kapiler arteri, vena dll)
kemudian menempati jaringan pengikat yang letaknya ada pada sekelilingnya.

Selain mengetahui tentang struktur pada tulang, disini juga akan ditampilkan faktor-
faktor yang mempengaruhi pembentukan dan reabsorpsi tulang, yaitu :
A. Vitamin D

Vitamin D ini memberikan jumlah kalsium di dalam darah kita dengan cara
melakukan penyerapan kalsium secara meningkat pada saluran pencernaan. Selain
kelebihannya untuk meningkatkan jumlah kalsium, vitamin D juga menyebabkan deficit
mineralisas dan patah pada tulang.

B. Hormon Parathyroid dan Kalsitonin

Yaitu merupakan suatu hormone utama yang digunakan untuk mengatur jumlah
kalsium di dalam darah, salah satu caranya yaitu dengan melakukan pemindahan
kalsium dari tulang. Selain itu juga hormone parathyroid ini dapat mempercepat
mobilisasi kalsium serta pembentukan kista pada tulang sedangkan untuk kalsitonin itu
sendiri mampu untuk melakukan penimbunan dalam tulang. Prinsip dari Hormone
Parathyroid serta kalsitonin sendiri beriringan jika hormone parathyroid kelebihan dalam
melakukan peningkatan jumlah kalsium maka kalsitonin itu sendiri akan melakukan
penimbuhan atas kelebihan yang diproduksi oleh parathyroid.
2. Peredaran Darah

Sering kita melihat orang yang terkena Osteoporosis. Mengapa itu bisa terjadi?
Hal ini terjadi karena tulang pada bagian osteogenesisnya mengalami penurunan sebagai
penyebab utama osteogenesis menurun karena kekurangan pasokan darah untuk tulang.
Untuk itu peredaran darah juga sangat diperlukan untuk proses kepadatan pada tulang,
untuk keadaan normal tulang akan mengalami pembentukan serta absorpsi secara
seimbang karena tulang akan memberikan tekanan dan juga mencegah patah tulang
secara bersamaan. Hal ini berbeda sekali dengan anak anak yang lebih banyak mengalami
proses pertumbuhan pada tulangnya dari pada absorpsi pada tulang.

3. Kartilago (Tulang Rawan)

Kartilago tulang rawan Jenis tulang rawan yang terdiri dari semua serat yang
sangat melekat pada gelatin dan melekat dengan sangat kuat tetapi dapat sangat mudah
atau fleksibel dalam melakukan geraknya dan juga tidak bervasculer. Nutrisi yang berada
di tulang rawan ini melalui proses yang disebut dengan proses difusi gel perekat yang
akan sampai ke kartilago, bisa dilihat pada perichondium atau yang sering di sebut
dengan serabut yang akan membentuk kartillago dengan cara melalui cairan sinovial.

Jumlah yang berada di serabut collagen yang ada juga di cartilage akan menentukan bentuk :

 Fibrous
 Hyaline
 Elastisitas
 Fibrous (Fibrocartilago)

Berikut ini adalah yang memiliki banyak serabut dan juga memiliki kekuatan untuk
meregang. Fibrus cartilage yang dapat menyusun Intervertebralis articular (Hyaline) cartilage
sebagai berikut ini: halus, putih, mengkilap, dan kenyal.

Dalam pengertian di atas sehingga dapat digunakan sebagai pembungkus untuk


persendian sehingga dapat berfungsi sebagai bantalan. Cartilage yang elastis juga memiliki
beberapa serat yang berada di telinga bagian luar.
4. Ligamen

Ligament atau kata lainnya adalah sumplay yaitu merupakan seraut serabut yang
menyusun jaringan ikat yang dapat untuk menghubungakan antara ujung tulang dengan
mempertahankan stabilitas. Untuk mempertahankan strukturnya pada jaringan lunak
tempat Ligament melekat.

5. Tendon

Tendon adalah jaringan penghubung yang menghubungkan antara serabut fibrous


dengan Aperiosteum yang mana tendon ini memiliki ciri sebagai jaringan fibrous yang
padat yang merupakan ujung dari otot yang panjang yang menempel pada tulang,
jaringan ini juga menyelubungi tendon terutama pada bagian pergelangan kaki serta
tumit. Fungsi dari tendon itu sendiri yaitu sebagai penghubung yang menghubungkan
jaringan satu dengan yang lainnya yang menjamin pergerakan yang mudah dilakukan
oleh tubuh.
6. Fascia

Jaringan permukaan yang letaknya dibawah kulit dengan ciri ciri jaringan
penyambungnya berbentuk longgar, jaringan ini juga disebut juga sebagai jaringan
pembungkus tebal karena jaringan ini digunakan sebagai pembungkus beberapa macam
jaringan seperti otot, saraf dan pembuluh darah.

7. Bursae

Sistem Muskuloskeletal yang selanjutnya yaitu Bagian dari jaringan ikat yang mana
letak tempatnya pada kantong kecil yang dapat digunakan pada bagian atasnya dari organ
atau jaringan yang bergerak pada tempat dimana kantong kecil itu berada.
Kantong kecil ini dibatasi oleh membrane synovial terutama cairan sinovialnya yang
berfungsi sebagai bantalan pada bagian bagian yang bergerak. Untuk contoh dari bursae
itu sendiri adalah antara tulan dengan kulit serta antara tulang dengan tendon .

8. Jaringan Penyambung

Jaringan penyambung atau juga jaringan ikat memiliki komponen yang disebut
sebagai matriks. Di dalam sel sel jaringan ini memiliki bentuk yang tidak beraturan,
sitoplasma yang bergranula serta inti dari jaringan ikat ini menggelembung. Pada jaringan
ikat memiliki fungsi sebagai pembentuk organ-organ di bagian dalam seperti kelenjar
limfa, sumsum tulang belakang serta hati selain fungsi yang tadi jaringan ikat juga
memiliki fungsi yang khusus sebagai penimbun lemak di dalam sitoplasma selain itu juga
sebagai lamina elastika internal dan eksternal pada arteria tipe elastin.
9. Otot

Sebagai alat penggerak yang aktif yang dapat menggerakan tulang oto-otot ini
difungsikan sebagai alat yang memiliki kelenturan tersendiri dimana jika seseorang ini
duduk maka otot otot akan mengikuti, menstabilkan serta memperkuat sendiri yang
sangat berhubungan ketika sedang duduk.

Otot-otot ini memiliki 3 jenis otot dimana diantaranya adalah :

 Otot Polos : Otot yang bekerjanya diluar kehendak dari kita yang memiliki
kontraksi yang bekerjanya secara lambat serta tidak mudah untuk lelah. Otot jenis
ini biasanya berada pada saluran pernapasan,saluran pencernaan, saluran
reproduksi dan yang lainnya.
 Otot Lurik : Otot ini memiliki kebalikan dengan otot polos. Selain yang sudah
dijelaskan pada otot polos,otot lurik ini memiliki bentuk memanjang, silindris dan
ujung tumpul.
 Otot Jantung : Sedangkan untuk otot jenis ini memiliki perbedaan dari keduanya
yaitu memiliki berbentuk yang memanjang,selain itu juga memiliki bentuk yang
silinder, memiliki garis yang melintang, memiliki discus interkalaris adalah
pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat dengan mikroskop.
C. Fungsi Sistem Muskuloskeletal

1. Memberikan bentuk tubuh


Manusia tanpa adanya bentuk tubuh maka tidak akan bisa berjalan atau melakukan
gerak apapun secara sempurna karena tidak mempunyai bentuk tubuh sehingga tidak bisa
mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ditampilkan. Untuk itu adanya system
musculoskeletal ini sebagai pemberi bentuk .

2. Penyangga Berat Badan


System musculoskeletal ini sangat membutuhkan sekali tulang belakang, hal ini
dengan tujuan untuk digunakannya sebagai penyangga berat badan agar tubuh dapat
dengan mudah di atur kesesuainnya.

3. Tempat penyimpan mineral kalsium dan fosfor


System musuloskeletal ini digunakan sbagai tempan untuk menyimpan kelebihan
kalsium serta fosfor yang ada di dalam tubuh, Apabila di dalam tubuh kita kekurangan
kalsium maupun fosfor maka system ini akan melepaskan mineral yang disimpannya.

4. Melindungi organ penting


Sebagai perlindungan system ini dapat melindungi organ organ penting seperti tulang
tulang tengkorak yang melindungi otak, jantung serta paru paru akan dilindungi oleh
tulang dada (cavuum thorax). Tulang dada ini dibentuk oleh tulang iga (kostae).

5. Sebagai Alat Gerak Pasif


Sebagai alat yang difungsikan sebagai alat gerak pasif maka system musculoskeletal
ini tidak melakukan sesuatu apapun kecuali adanya gerakan dari luar yang artinya system
ini digerakan oleh komponen yang lain. Dalam hal ini otot difungsikan untuk dapat
menggerakan system atau rangka ini, otot ini juga melekat pada rangka ini selain melekat
otot ini digunakan untuk bekerja pada rangka tersebut.
6. Memproduksi Sel Darah
Di dalam tubuh kita lebih tepatnya lagi yaitu pada sumsum tulang ini digunakan
sebagai tempat untuk pembentukan darah, istilah Haematopoiesis digunakan sebagai
tempat untuk pembentukan darah, dalam rangka kita pembentukan darah lebih tepatnya
berada pada tulang pipih seperti tulang dada ataupun tulang Costae.

Diatas merupakan penjelasan mengenai Sistem Muskuloskeletal yang mana system


ini memiliki peran yang penting terhadap tubuh manusia seperti salah satunya adalah
sebagai penopang berat tubuh, hal ini dimaksud kan untuk memberikan bentuk atau juga
bisa disebut sebagai penegak untuk badan sehingga kita dapat dengan mudah untuk
melakukan suatu gerakan.

D. Gejala dan Penyakit yang Menyerang Sistem Muskuloskeletal

1. Gejala/Gangguan Muskuloskeletal
Gangguan Muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi,
ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang. Sistem Muskuloskeletal
melibatkan struktur yang mendukung anggota badan, leher dan punggung. Gangguan
Muskuloskeletal seringnya merupakan penyakit Degeneratif, penyakit yang
menyebabkan jaringan tubuh Anda rusak secara lambat laun. Hal ini dapat
mengakibatkan rasa sakit dan mengurangi kemampuan Anda untuk bergerak, yang dapat
mencegah dalam melakukan kegiatan Gangguan muskuloskeletal dapat mempengaruhi
setiap area dalam tubuh.

Bagian utama termasuk leher, bahu, pergelangan tangan, punggung, pinggul, lutut,
dan kaki. Beberapa gangguan umum termasuk :
1. Nyeri pada punggung bagian bawah.
2. Fibromyalgi,a adalah nyeri pada tulang dan otot yang menjalar kebagian dalam
tubuh dari lokasi nyeri tersebut berasal. Kondisi ini dapat menyerang berbagai
bagian dari tubuh serta dapat berlangsung hingga beberapa tahun.
3. Encok adalah gejala nyeri pada punggung.
4. Osteoarthritis, adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan
yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.
5. Radang sendi, merupakan peradangan pada salah satu atau lebih sendi di tubuh
seseorang. Penyebab dari radang sendi ada bermacam-macam, mulai dari batu
kristal asam urat, infeksi, penyakit degeneratif, hingga penyakit autoimun.
6. Tendinitis sehari-hari.

Gangguan muskuloskeletal juga menyebabkan peradangan di banyak bagian tubuh


yang berbeda. Orang dengan gangguan muskuloskeletal mungkin merasa sakit di seluruh
tubuh mereka. Otot-otot mungkin terasa panas atau berkedut seolah-olah mereka seperti
ditarik. Gejala akan bervariasi pada setiap orang, tetapi tanda-tanda dan gejala umum
termasuk:
1. Nyeri/ngilu
2. Kelelahan
3. Gangguan tidur
4. Peradangan, pembengkakan, kemerahan
5. Penurunan rentang gerak
6. Hilangnya fungsi gerak
7. Kesemutan
8. Mati rasa atau kekakuan
9. Kelemahan otot atau kekuatan cengkeraman menurun.

2. Penyakit Muskuloskeletal
1. Osteoartritis
Penyakit ini biasanya diderita oleh orang yang berumu 40-60tahun, namun lebih
sering pada orang yang berumur di atas 60 tahun. Osteoartritis bisa disebabkan oleh
beberapa faktor seperti bertambahnya usia, obesitas, dan trauma. Osteoartritis dibagi
2 yaitu osteoartritis primer dan osteoartritis sekunder. Gambaran klinik pada
osteoartritis primer biasanya terjadi pada lansia yang berumur lebih dari 50 tahun,
rasa tida knyaman pada sendi, kerja sendi memburuk ketika banyak gerak, ada
kekakuan pada pagi hari, pembengkakan tulang atau jaringan lemak. Kriteria
diagnosis dari osteoartritis adalah sebagai berikut:
a. Bagian Lutut : Nyeri lutut, kekakuan pada pagi hari sekitar 30 menit,
pembesaran tulang.
b. Bagian pinggul : Nyeri pinggul dan kekakuan pada pagi hari kurang lebih
selama 60menit.
c. Bagian tangan : Nyeri tangan, sakit dan kekakuan, pembesaran jaringan
keras darisendi tangan tertentu.

2. PMR (PolyMyalgia Rheumatic)


Belum diketahui secara pasti pemicu Polymyalgia Rheumatica, tetapi gangguan
ini dipengaruhi masalah sistem kekebalan tubuh, genetik dan faktor lingkungan.
Selain itu, penuaan juga muncul untuk berperan dalam gangguan ini. Gejala yang
biasa terjadi seperti nyeri, kaku leher, bahu, pinggang atau bagian belakang, bokong
dan paha, serangan dapat terjadi setelah bangun tidur, respon baik terhadap
Kortikosteroid.

3. Pseudogout
Merupakan nama lain dari artopati pirofosfat, pseudo artritisrematoid, pseudo
osteoartritis, dan pseudo neutrofil. Pseudogout adalah penyakit akibat pengendapan
kristal kalsium pirofosfat dihidrat. Penyakit ini menimbulkan nyeri yang bisa hilang
dan timbul akibat endapan tersebut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia lanjut,
baik Pria maupun W anita. Gambaran diagnosis sebagai berikut : ada kristal urat
dalam cairan sendi, kemerahan sekitar sendi, nyeri atau bengkak pada sendi,
pembengkakan asimetrik pada sendi.

4. Artriris Rematoid
Artritis Reumatoid (AR) merupakan suatu penyakit Autoimun (penyakit yang
terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang
mengakibatkan peradangan dalam waktu lamapada sendi. Penyakit ini menyerang
persendian dan anggota gerak. Penyakit ini menimbulkan rasa nyeri dan kaku pada
sistem muskuloskeletal yang terdiri dari sendi, tulang, otot, dan jaringan ikat. AR
dapat menyerang hampir semua sendi, tetapi yang paling sering adalah sendi di
pergelangan tangan, buku-buku jari, lutut, dan engkel kaki. Sendi-sendi lain yang
mungkin diserang termasuk sendi di tulang belakang, pinggul, leher, bahu, rahang,
dan bahkan sambungan antar tulang sangat kecil di telinga bagian dalam.
Kriterianya dapat berupa kekakuan di pagi hari pada persendiandan sekitarnya
sekurang-kurangnya selama satu jam, pembengkakan pada jaringan lunak atau
persendian sekurang-kurangnya pada tiga persendian misalnya pergelangan tangan,
siku dan pergelangan kaki, dan terjadi penonjolan tulang.

5. Osteoporosis
Osteoporosis adalah suatu kondisi tulang yang melemah, dan lebih mungkin
untuk tulang patah. Karena tidak ada gejala, Anda mungkin tidak tahu tulang semakin
lemah sehingga Anda mematahkan tulang, 'Osteoporosis' secara harfiah berarti
'tulang keropos' dan sering disebut sebagai 'penyakit tulang rapuh' dalam peningkatan
risiko patah tulang dari pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan.

6. Osteomalacia

Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang dikarakteristikkan oleh


kurangnya mineral dari tulang (menyerupai penyakit yang menyerang anak-anak yang
disebut rickets) pada orang dewasa, osteomalasia berlangsung kronis dan terjadi
deformitas skeletal, terjadi tidak separah dengan yang menyerang anak-anak karena pada
orang dewasa pertumbuhan tulang sudah lengkap (komplit).

7. Scoliosis
Scoliosis adalah terjadinya kelengkungan tulang belakang yang tidak normal. Pada x-
ray, spine (sumsum tulang belakang) seseorang dengan scoliosis tampak seperti “S” atau
“C” dibanding sebuah garis lurus. Beberapa tulang pada scoliotic spine mungkin juga
telah berputar sedikit, membuat pinggang atau bahu seseorang terlihat tidak rata.

8. Osteomielitis

Osteomielitis adalah infeksi tulang. Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan daripada
infeksi jaringan lunak karena terbatasnya asupan darah, respons jaringan terhadap
inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (pembentukan tulang
baru di sekeliling jaringan tulang mati). Osteomeilitis dapat menjadi masalah kronis yang
akan mempengaruhi kualitas hidup atau mengakibatkan kehilangan ekstremitas.

3. Penyebab gejala dan penyakit Sistem Muskuloskeletal.

Karena muskuloskeletal meliputi banyak bagian dari tubuh kita, penyebab nyeri
muskuloskeletal bervariasi.

Penyebab pasti dari nyeri dapat tergantung pada:

1. Usia : Lanjut usia cenderung mengalami nyeri muskuloskeletal dari sel-sel


tubuh yang rusak.
2. Pekerjaan : Beberapa pekerjaan membutuhkan tugas yang berulang atau
menyebabkan sikap tubuh yang buruk, membuat Anda berisiko mengalami gangguan
muskuloskeletal.
3. Tingkat aktivitas : Menggunakan otot terlalu berlebihan, maupun terlalu lama tidak
aktif seperti duduk sepanjang hari, dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal.
4. Gaya hidup : Atlet lebih sering berisiko untuk gangguan muskuloskeletal.

Jaringan otot bisa rusak akibat kelelahan dengan kegiatan sehari-hari. Cedera atau
trauma pada suatu bagian yang disebabkan oleh gerakan tiba-tiba, kecelakaan mobil,
jatuh, juga dapat menyebabkan nyeri muskuloskeletal. Penyebab lain nyeri termasuk
salahnya posisi tulang belakang dari postur tubuh yang buruk, atau pendeknya otot dari
kurangnya aktivitas.

4. Pencegahan Penyakit Sistem Muskuloskeletal

Tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan dari rasa sakit, ada berbagai
pengobatan untuk gangguan muskuloskeletal. Untuk nyeri ringan atau sesekali, Anda bisa
mendapatkan obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau paracetamol.
Obat-obatan seperti obat anti-inflamasi (NSAID) dapat digunakan untuk mengobati
peradangan dan nyeri.

Untuk sakit yang lebih parah, juga perlu penghilang rasa sakit yang lebih kuat
yang akan memerlukan resep dari dokter. Untuk nyeri yang berhubungan dengan
pekerjaan, terapi fisik dapat membantu menghindari kerusakan lebih lanjut dan
mengontrol rasa sakit yang diderita. Terapi manual, atau mobilisasi, dapat digunakan
untuk mengobati masalah dengan keselarasan tulang belakang.

Pengobatan lain mungkin termasuk :

1. Teknik relaksasi adalah metode, proses, prosedur, atau aktivitas apa pun yang
membantu seseorang untuk rileks untuk mencapai tingkat ketenangan yang
meningkat atau sebaliknya mengurangi tingkat rasa sakit, kegelisahan, stress atau
kemarahan.
2. Suntikan dengan obat anestesi atau anti-inflamasi adalah suatu tindakan
menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur
lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
3. Perawatan Chiropractic adalah yang bertujuan untuk mengatasi gangguan pada sistem
otot & tulang belakang (muskuloskeletal) dan sistem saraf, serta rasa sakit dan cacat
yang dihasilkan dari gangguan tersebut.
4. Penguatan otot dan latihan peregangan yaitu misalnya dengan melakukan olahraga
Yoga, dilakukan harus secara rutin.
5. Terapi pijat adalah penyembuhan atau terapi kesehatan tradisional, dengan cara
memberikan tekanan kepada tubuh baik secara terstruktur, tidak terstruktur, menetap,
atau berpindah tempat dengan memberikan tekanan, gerakan, atau getaran, baik
dilakukan secara manual ataupun menggunakan alat mekanis.

Anda juga dapat mengontrol gangguan Muskuloskeletal dengan mengelola faktor


risiko Anda dan mencegah cedera. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu :

1. Letakkan benda yang sering digunakan dekat dengan Anda dan mudah diraih untuk
menghindari peregangan berlebih pada lengan Anda.
2. Gunakan mesin pembantu sebisa mungkin, seperti menggunakan troli dan bukan
menjinjing tas belanja jika memang belanjaan banyak, atau menggunakan alat-alat
listrik bukan alat-alat tangan.
3. Menggunakan desain alat yang berbeda yang menurunkan kekuatan dan mudah
digenggam.
4. Beristirahat singkat saat melakukan kegiatan yang berulang, atau dalam jangka
panjang.
5. Jika Anda perlu duduk untuk waktu yang lama, gunakan kursi yang empuk.
6. Mengatur meja kerja Anda secara efektif, seperti menempatkan pulpen dan telepon di
sebelah kiri atau kanan tergantung pada posisi tangan.
7. Pertimbangkan menggunakan head-set untuk ponsel jika Anda sering membuat
panggilan telepon.
8. Batasi mengangkat beban yang berat.
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/penyakit/gangguan-tulang-otot-muskuloskeletal/

http://anjhuthe.blogspot.com/2012/08/macam-macam-penyakit-pada-gangguan.html

http://eprints.ums.ac.id/16698/2/BAB_I.pdf

https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-muskuloskeletal

https://www.academia.edu/9362207/P2MNM_Gangguan_Muskuloskeletal

Anda mungkin juga menyukai