Anda di halaman 1dari 12

Cedera pada Regio Genu

Msy. Iftitah Assaqdiah Utami Putri


NIM: 102016069
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.06, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
E-mail: iftitah.2016fk069@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Untuk melakukan berbagai macam gerak aktifitas ataupun kegiatan sehari-hari, tentunya
kita membuthkan sistem muskuloskeletal kita untuk menunjang segala kegiatan salah satunya
adalah untuk berjalan. Kemampuan yang dimiliki oleh manusia untuk dapat berdiri bahkan
berjalan dengan normal, tentunya dikarenakan oleh adanya sistem koordinasi gerak rangka, saraf
beserta otot-otot kerangka kita yang nantinya akan mengatur setiap gerakan yang dilakukan oleh
tubuh kita. Apabila terjadi gangguan pada system muskuloskeletal kita maka yang dapat kita
lakukan adalah datang kedokter yang sesuai dan berusaha untuk memulihkannya. Karena hal
semacam ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seorang manusia dalam kegiatan sehari-hari
terutama untuk para atlet.

Kata kunci: Berdiri, berjalan, gerakan, muskuloskeletal

Abstract

To do various kinds of activities or daily activities, we need our musculoskeletal system to


support all activities, one of which is to walk. The ability possessed by humans to be able to
stand up and even walk normally, of course, is due to the existence of a coordination system of
skeletal movements, nerves and our skeletal muscles which will later regulate every movement
carried out by our body. If there is a disruption in our musculoskeletal system, what we can do is
come to the appropriate doctor and try to restore it. Because this kind of thing can affect the
quality of life of a human being in daily activities, especially for athletes.

Keywords: Movement, musculoskeletal, standing, walking

1
Pendahulan
Salah satu gerak yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk beraktivitas adalah “berdiri
dan berjalan“. Gerakan dari berdiri hingga berjalan memerlukan koordinasi yang baik antara
sistem yang bekerja pada tubuh manusia sehingga dihasilkan pola berjalan yang baik. Untuk
dapat menghasilkan mekanisme berjalan yang baik, maka kita perlu memahami terlebih dahulu
mengenai struktur tubuh yang berkaitan dengan fungsinya untuk berjalan. Struktur yang
dimaksud adalah anggota gerak bawah (ekstremitas bawah) yang terdiri dari sendi panggul, sendi
lutut, dan sendi pergelangan kaki.
Tubuh manusia terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan
fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai
fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-
jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi.
Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai
sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf),
gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi
(jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi
menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya.

Skenario 6
Apabila terjadi trauma pada regio genu maka bisa terjadi fraktur pada patella yang bisa juga
mengakibatkan cedera pada ligament cruciatum anterior, dimana cedera dapat dilihat saat pemain
bola tersebut mengalami kesulitan berdiri.

Histologi
Jaringan tulang disusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit. Osteosit dibentuk dari
osteoblas. Osteoblas adalah sel yang berasal dari fibroblas dan ikut serta dalam pembentukan
tulang. Unit dasar tulang disebut sistem Havers. Sistem Havers tersusun dari lamela, lakuna,
kanalikuli, dan saluran Havers.1

2
Lamela adalah lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral dan serat kologen.
Garam mineral berfungsi membuat tulang menjadi keras. Serat kologen berfungsi membuat
tulang menjadi kuat. Lakuna adalah suatu ruang kecil di antara lamela yang di dalamnya
mengandung osteosit. Kanalikuli adalah saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan
mengeluarkan zat sisa.1
Saluran Havers berisi pembuluh darah dan saraf. Di dalam saluran Havers terdapat saluran
volkman, yaitu saluran yang menghubungkan dua saluran Havers. Tulang merupakan organ yang
sangat keras, senyawa penyusunnya adalah kalsium klorida (CaCl2), kalsium fosfat (Ca2PO4),
magnesium klorida (MgCl2), barium klorida (BaCl2), dan barium sulfat (BaSO4). Tulang
berfungsi sebagai alat gerak, penyokong tubuh, tempat melekatnya otot, dan melindungi organ-
organ yang lunak. Berdasarkan strukturnya, tulang dibagi menjadi dua kelompok yaitu: 2
1. Jaringan Tulang Spons (Spongiosa). Tulang spons adalah tulang yang memiliki rongga.
Matriks berongga-rongga, berisi sum-sum merah, terdapat pada ujung-ujung tulang pipa,

3
tulang pendek dan tulang pipih, berfungsi sebagai tempat memproduk sel darah merah.

2. Jaringan Tulang Kompak. Tulang kompak adalah tulang yang tidak memiliki rongga.
Jaringan tulang kompak antara lain terdiri atas lapisan semen di bagian paling luar, sel-sel
tulang atau osteosit, matriks, dan saluran havers. Matriks tulang tersusun atas zat kolagen
dan endapan kapur. Fungsi tulang kompak adalah sebagai alat gerak fasif, penyokong,
tempat perlekatan otot, dan melindungi organ tubuh.

Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)


Bahan dasar jaringan tulang rawan mengandung suatu kompleks yaitu protein karbohidrat yang
dikenal sebagai kondromukoid. Sel tulang rawan disebut kondrosit, berfungsi untuk mensintesis

4
matriks. Tulang rawan pada anak-anak berkembang dari sel-sel mesenkim. Sel-sel mesenkim ini
membentuk serat-serat dan matriks padat. Tiap-tiap sel mesenkim membentuk suatu lapisan
matriks di sekelilingannya, sehingga terbungkus dalam ruang-ruang kecil yang disebut lakuna.
Pada orang dewasa, jaringan tulang rawan berasal dari selaput tulang rawan (perikondrium). Jika
tulang rawan terus tumbuh dan berkembang, jumlah matriks antar-selnya akan meningkat,
sehingga mendorong sel-sel menjauh terpisah satu sama lain. Kartilago adalah jaringan ikat yang
membentuk material rangka yang fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolgen yang tertanam di
dalam matriks. Kartilago banyak ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga, dan
vertebrae. Jaringan rawan ini tersusun atas sel-sel pembentuk rawan (kartilago) dan matriks.
Berdasarkan matriks penyusunnya, kartilago terdiri atas tiga macam yaitu:
1. Rawan Hialin Matriks bawahnya putih kebiru-biruan, jernih dan transparan. Terdapat
pada rangka embryo, ujung tulang iga, ujung tulang pipa, trakea, dan bronkus. 2

2. Rawan Elastin Matriks agak keruh, mengandung serabut elastin kuning yaitu serabut
kolagen yang tersusun seperti jala. Terdapat pada daun telinga, saluran telinga luar,
saluran eustachius.2

5
3. Rawan Fibroblas (Serabut) matriks sedikit, gelap dan keruh, mengandung banyak berkas
serabut kolagen. Terdapat pada persambungan tulang kemaluan (simpisis pubis), antar
ruas-ruas tulang belakang.2

Anatomi
Tulang ekstremitas bawah atau anggota gerak bawah dikaitkan padabatang tubuh dengan
perantaraan gelang panggul, sebagaimana diuraikan
1 tulang koksa-tulang pangkal paha
1 femur-tulang paha
1 tibia-tulang kering
1fibula-tulang betis
1 patela-tempurung lutut
1 tulang tarsal-tullang pangkal kaki
5 tulang metatarsal-tulang telapak kaki
14 falang-ruas jari kaki.3

Pada bagian lutut (region genu) ligamen cruciatum anterior merupakan stabilisasi utama sendi
lutut dimana ligamen ini membentang menyilang dari bagian anterior tibia melekat pada bagian
lateral condylus femur yang berfungsi untuk mencegah gerakan anterior tibia di atas femur,
menahan eksorotasi tibia pada saat fleksi lutut, mencegah hyperekstensi lutut dan membantu saat
rolling dan gliding sendi lutut. Ligamen cruciatum anterior terdiri dari 2 ikat yang timbal balik
saling mengetat atau mempererat pada waktu fleksi dan ekstensi. Anterior medial band lebih
6
kecil dan mengetat saat fleksi knee, ketika bangun lateral posterior mengetat saat knee ekstensi.
Secara keseluruhan, ligamen cruciatum anterior panjangnya 38 mm dan lebarnya 11 mm. Insertio
tibia berlokasi lebih ke depan dan panjangnya 30 mm, dimana potongan femoral panjangnya 23
mm dan berlokasi di posterior femur. Sirkulasi ke ligamen cruciatum anterior sulit, sebagian
besar disuplai oleh jaringan lunak termasuk synovium, lapisan lemak dan arteri middle genicular.
Sedikit atau tidak ada sirkulasi yang masuk melalui tulang.4

Lutut juga diperkuat oleh dua group otot yang besar yaitu group ekstensor dan group fleksor.
Group ekstensor adalah quadriceps yang terdiri dari rectus femoris, vastus lateralis, vastus
medialis dan vastus intermedius. Sedangkan yang termasuk group fleksor lutut adalah otot-otot
hamstring yang terdiri dari otot biceps femoris, semitendinosus dan semimem-branosus.

Ligamen cruciatum anterior (ACL) merupakan stabilisasi terbesar pada sendi lutut. Lokasi
ligamen cruciatum terletak di pusat/poros sendi lutut dan berjalan dari femur ke tibia melewati
poros lutut. Pada posisi ini, fungsinya untuk mencegah ketidakstabilan pada lutut. Ligamen ini

7
pada umumnya terluka karena cidera pada olahraga–olahraga seperti sepak bola misalnya
ditackling dan ski yaitu pada perubahan gerakan dengan arah yang cepat, jatuh perlahan ketika
berlari, mendarat dari melompat/meloncat. Cidera ini disebabkan oleh adanya tenaga putaran di
luar kapasitas dinamis yang dimiliki serat–serat ligamen, oleh benturan secara langsung oleh
ligamen. Cidera ini sering terjadi di hampir semua kegiatan olah raga, dimana lutut seringkali
dipaksa mendapatkan tekanan dalam porsi yang paling besar sehingga hal ini menyebabkan lutut
harus berkontraksi melebihi kemampuan strukturnya.4,5

Otot Manusia
Mekanisme Kerja Otot
Beberapa tahapan mekanisme kerja otot, antara lain:6
1. Ketika implus saraf tiba di neuronmuscular, maka akan terjadi pembebasan asetilkolin.
Asetilkolin akan memicu depolarisasi sehingga menyebabkan pembebasan ion Ca²˖ dan
reticulum sarkoplasma.
2. Saat ion Ca²˖ meningkat maka ion tersebut akan terikat pada troponin, sehingga
mengakibatkan perubahan pada struktur troponin.
3. Perombakan ATP akan membebaskan energi yang menyebabkan myosin menarik aktin
ke dalam dan juga melakukan pemendekan otot.
4. Mioisin akan terlepas dari aktin kemudian jembatan aktomiosin akan terputus saat
molekul ATP terikat pada kepala myosin.
5. Proses kontraksi pada otot akan berlangsung selama terdapat ATP dan ion Ca²˖. Ketika
implus terhenti, maka Ca²˖ akan kembali ke reticulum sitoplasma.6

8
Jenis-jenis Otot
Ada tiga macam jenis otot yang terdapat pada tubuh manusia:
1. Otot lurik, terdapat dikeseluruhan tubuh manusia dan hewan, dimana ada lebih dari 600
otot lurik pada manusia yang menggerakkan tulang dengan cara kontraksi dan
relaksasi.gerakan kontraksi dan relaksasi diatur oleh bagian otak manusia sebagai sistem
saraf pusat. Mekanisme kerja otot lurik dilakukan malalui tiga tahapan, yaitu potensi aksi
yang dihantarkan saraf memicu otot berkontraksi, asetilkolin berikatan dengan reseptor
pada membran otot, dan otot relaksasi saat implus dari saraf pusat berhenti. 3,6

2. Otot polos, sering kali dijumpai di dinding organ dalam manusia. Fungsi dari otot polos
sangatlah beragam tergantung letaknya. Dalam sistem pencernaan manusia otot polos

9
ditemukan dalam bagian-bagian usus halus dan bagian-bagian usus besar. Dalam organ
ini otot polos dapat mempengaruhi gerakan peristaltik yang dapat membantu pencernaan
makanan.3,6

3. Otot jantung, ditemukan pada miokardium, yaitu lapisan tengah dari jantung. Sama
seperti otot polos, otot jantung mampu memicu kontraksi ritmik tanpa adanya rangsangan
dari saraf apapun. Kerja otot jantung dipengaruhi oleh sistem saraf autonom khususnya
saraf simpatik dan parasimpatik. Saraf simpatik dan parasimpatik di dalam jantung
berfungsi untuk mempercepat atau memperlambat laju jantung dalam berkontraksi.3,6

Kesimpulan
Apabila terjadi trauma pada regio genu maka bisa terjadi fraktur pada patella yang bisa juga
mengakibatkan cedera pada ligament cruciatum anterior, dimana cedera dapat dilihat saat pemain
bola tersebut mengalami kesulitan berdiri.

10
Daftar Pustaka
1. Aryulina, Diah. 2004. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
2. Harnims. November 10, 2017. Jaringan Penyokong Pada Tubuh Manusia Beserta
Macamnya. Diakses dari https://dosenbiologi.com/manusia/jaringan-penyokong-pada-
tubuh-manusia. Diakses pada Selasa, 24 Maret 2020.
3. Pearce E. Maret 2017. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.
4. Libriana. D, Irfan. M. 2005. Perbedaan Pengaruh Pemberian Intervensi Cold Pack Dan
Active Assisted Exercise Dengan Infra Red Radiation Dan Active Assisted Exercise
Terhadap Pengurangan Oedem Pada Post Arthroscopy Rekonstruksi Ligamen
Cruciatum Anterior Setelah Minggu I. Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 5 No. 2, Oktober
2005.
5. Lesmana SI, Andrianto. 2006. Manfaat Penambahan Knee Support Pada Pelaksanaan
Terapi Mwd, Us, Latihan Isometrik Terhadap Pengurangan Nyeri Akibat Cidera
Ligamen Collateral Medial Lutut Stadium Lanjut. Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 6 No.
1, April 2006.
6. Monalisa L. 2019. Mekanisme Kerja Otot Manusia Serta Penjelasan Lengkap. Artikel
diakses dari https://nusacaraka.com/2019/04/16/makenisme-kerja-otot/. Diakses pada
Selasa, 24 Maret 2020.

11
12

Anda mungkin juga menyukai